ACEH_03291
ACEH_03291 ACEH_03291
92 Dr. Abu Hassan Sham dan di beberapa buah seminar. Lewat bukunya Iskandar Muda Meukuta Alam (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), beliau menggunakan teks ini ketika menceritakan Armada Cakra Donya. Diberikan dua bab yang khas dalam buku ini tentang aksi armada tersebut, di mana Sultan Iskandar sendiri memimpin tentera Aceh bersama beberapa panglimanya Qadhi Malikul Adil, Syeikh Syamsuddin Sumatrani, Malem Dagang, Ja Pakeh, Panglima Pidie, dan lain-lain. Karya Teungku Ismail bin Ya'kub (Teungku Chik Pantee Gulima) ini dibentangkan oleh A. Hasjmy dalam Seminar Hari Sastera di Kuantan, Pahang, pada bulan Oktober 1987, dengan tajuk, "Puteri Pahang dalam Hikayat Malem Dagang (Armada Cakra Donya Mara ke Melaka)". Beliau menyajikan sekali lagi dalam Konvensyen Melaka Dalam Warisan Dunia, pada 14-17 April 1993, dengan judul "Armada Cakra Donya Mara ke Melaka dalam Rangka Kerjasama Kerajaan Islam Serantau untuk Memerangi Penjajah Kristian Barat". Pentingnya hikayat ini ialah menceritakan tentang hasrat Iskandar Muda dan panglimanya, Malem Dagang, bagi memerangi kekuasaan kafir dan kuncu-kuncunya di Selat Melaka. Ia ada hubungannya dengan nasionalisme di rantau ini, yaitu menghalau kuasa penjajah terutama Portugis dan Belanda dari Selat Melaka. 5. SafinatAl-Hukkam Ia merupakan sebuah teks yang belum banyak dikaji oleh penyelidik Barat. Semasa penulis mengadakan riset di Banda Aceh pada tahun 1980 dulu antara lainnya penulis mau menata teks ini yang dianggap terpenting selepas karya-karya Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al-Sumatrani, dan Abdul Rauf Al-Singkel. Prof. Ali Hasjmy bermurah hati meminjamkan salah satu naskah kepunyaannya untuk dibuat fotokopi. Di samping itu penulis juga membuat fotokopi teks kepunyaan Musium Negeri Aceh atas ihsan Bapak Drs. Zakaria Ahmad. Teks ini nyatalah sebuah teks yang penting jika ditinjau dari sudut ketatanegaraan. Bapak A. Hasjmy telah banyak menulis mengenai teks ini dan di antaranya dimuatkan dalam bukunya Bunga Rampai Revolusi dari Tanah Aceh (Jakarta: Bulan Bintang, 1978). Teks karya Syekh Jalaluddin Tursany ini terdiri dari: mukaddimah, bab pertama, bab kedua, bab ketiga, dan khatimah.
Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 93 Dalam bahagian mukaddimah diuraikan pengertian-pengertian istilah dan kata-kata yang sulit. Ia juga menguraikan hal ihwal mengenai tugas, kewajiban, syarat-syarat bagi sultan, kadi, hulubalang, dan pejabat-pejabat negara lain. Bab pertama menguraikan hal ihwal mengenai hukum dagang, yang di dalamnya terdapat beberapa pasal dan beberapa kaedah serta petunjukpetunjuk bagi kadi. Bab kedua menguraikan perkara mengenai hukum perkawinan, dan beberapa petunjuk dan kaedah kadi. Bab ketiga menguraikan hal ihwal hukum jenayah yang di dalamnya juga mengandungi beberapa kaedah dan petunjuk bagi kadi. Khatimah menguraikan hal ihwal hukum pusaka yang didalamnya juga mengandungi beberapa pasal dan beberapa kaedah serta petunjuk bagi kadi. Teks ini memang amat penting bukan saja bagi golongan pemerintah tetapi juga bagi kadi. A. Hasjmy juga menyatakan kitab ini menguraikan dua bentuk pemerintahan, yaitu Kabinet Presidential dan Kabinet Parlementer. Syekh Jalaluddin selain dari menghasilkan Safinat Al-Hukkam juga menghasilkan Mudhaml Ajla Ila Rutbatil A'la yaitu sebuah kitab filsafat yang membahas hubungan Khaliq dengan makhluk-Nya. 6. KanunAI-Asyi Ini satu lagi teks tulisan tangan huruf Arab kepunyaan A. Hasjmy yang kini tersimpan di Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan A. Hasjmy. Teks ini disebut juga sebagai Adat Aceh, atau Meukuta Alam, atau Kanun Meukuta Alam. Judul teks yang terakhir inilah kepunyaan A. Hasjmy. Beliau telah menggunakan teks ini ketika membincangkan "Organisasi Kerajaan Aceh Darussalam" dalam bukunya Iskandar Muda Meukuta Alam (Jakarta: Bulan Bintang, 1973). Kanun ini mula digunakan di zaman Sultan Alaiddin Ali Mughaiyat Syah dan disempurnakan oleh Sultan Iskandar Muda. Kandungan kanun ini nyatalah berdasarkan undang-undang Islam. Kerajaan Aceh diketuai oleh seorang sultan yang diangkat ïurun-temurun. Kepala negara tersebut dipanggil Sultan Imam Adil. Ia dibantu oleh Sekre- * A. Hasjmy, "Bahasa dan Kesusastraan Melayu di Aceh," dalam Sinar Darussalam, Jilid 106/107, 1980, h. 109.
- Page 65 and 66: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 41 La
- Page 67 and 68: telapan Puluh Tahun A. Hasjmy 43 IA
- Page 69 and 70: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 45 5,
- Page 71 and 72: Tabel 9 Delapan Puluh Tahun A. Hasj
- Page 73 and 74: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 49 ba
- Page 75 and 76: Delapan Puluh Tahun A, Hasjmy 51 "K
- Page 77: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 53 da
- Page 80 and 81: 56 Hardi, S.H. Setelah mempelajari
- Page 82 and 83: 58 Hardi, S.H. Adapun dialog antara
- Page 84 and 85: 60 Hardi, S.H. Singkatnya, pada har
- Page 86 and 87: 62 Hardi, S.H. Menteri Penerangan:
- Page 88 and 89: 64 Hardi, S.H. Sebaliknya, berkat b
- Page 90 and 91: 66 Hardi, S.H. Jika Dewan Revolusi
- Page 92 and 93: 68 Hardi, S.H. Demikian itulah kisa
- Page 94 and 95: Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H. Men
- Page 96 and 97: Bismar Siregar, S.H. Profil Umat da
- Page 98 and 99: 74 Bismar Siregar, S.H. puasa walau
- Page 100 and 101: 76 Bismar Siregar, S.H Demikianlah
- Page 102 and 103: 78 Drs. Marzuki Nyakman selesaikan
- Page 104 and 105: 80 Drs. Marzuki Nyakman Saya dapat
- Page 106 and 107: 82 Drs. Marzuki Nyakman Dies Natali
- Page 108 and 109: 84 Drs. Marzuki Nyakman Dalam upaya
- Page 110 and 111: 86 Drs. Marzuki Nyakmar Merubah Nam
- Page 112 and 113: Dr. Abu Hassan Sham Pengamat Sastra
- Page 114 and 115: 90 Dr. Abu Hassan Sham murid dan pe
- Page 118 and 119: 94 Dr. Abu Hassan Sham taris Negara
- Page 121 and 122: Nurdin Abdul Rachman A. Hasjmy, Sal
- Page 123 and 124: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 99 ya
- Page 125 and 126: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 101 P
- Page 127 and 128: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 103 t
- Page 129 and 130: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 105 s
- Page 131 and 132: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 107 D
- Page 133 and 134: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 109 H
- Page 135 and 136: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 111 m
- Page 137 and 138: Asnawi Hasjmy, S.H. Dia Abangku-Aya
- Page 139 and 140: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 115 "
- Page 141 and 142: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 117 C
- Page 143 and 144: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 119 d
- Page 145 and 146: Dr. H. Alibasyah Amin, M.A. Ah' Has
- Page 147 and 148: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 123 a
- Page 149: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 125 P
- Page 152 and 153: 128 Dr. Siti Zainon Ismail itu. Mel
- Page 154 and 155: 130 Dr. Siti Zainon Ismail "Apa bol
- Page 156 and 157: 132 Dr. Siti Zainon Ismail dimusnah
- Page 158 and 159: 134 Dr. Siti Zainon Ismail Telah Ka
- Page 160 and 161: 136 H.S. Syamsuri Meitoyoso Ketika
- Page 162 and 163: Rachmawati Soekarno "Aku Serdadumu"
- Page 164 and 165: 140 Rachmawati Soekarno Oleh karena
Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 93<br />
Dalam bahagian mukaddimah diuraikan pengertian-pengertian istilah<br />
dan kata-kata yang sulit. Ia juga menguraikan hal ihwal mengenai tugas,<br />
kewajiban, syarat-syarat bagi sultan, kadi, hulubalang, dan pejabat-pejabat<br />
negara lain.<br />
Bab pertama menguraikan hal ihwal mengenai hukum dagang, yang<br />
di dalamnya terdapat beberapa pasal dan beberapa kaedah serta petunjukpetunjuk<br />
bagi kadi.<br />
Bab kedua menguraikan perkara mengenai hukum perkawinan, dan<br />
beberapa petunjuk dan kaedah kadi.<br />
Bab ketiga menguraikan hal ihwal hukum jenayah yang di dalamnya<br />
juga mengandungi beberapa kaedah dan petunjuk bagi kadi.<br />
Khatimah menguraikan hal ihwal hukum pusaka yang didalamnya juga<br />
mengandungi beberapa pasal dan beberapa kaedah serta petunjuk bagi kadi.<br />
Teks ini memang amat penting bukan saja bagi golongan pemerintah<br />
tetapi juga bagi kadi.<br />
A. Hasjmy juga menyatakan kitab ini menguraikan dua bentuk<br />
pemerintahan, yaitu Kabinet Presidential dan Kabinet Parlementer.<br />
Syekh Jalaluddin selain dari menghasilkan Safinat Al-Hukkam juga<br />
menghasilkan Mudhaml Ajla Ila Rutbatil A'la yaitu sebuah kitab filsafat<br />
yang membahas hubungan Khaliq dengan makhluk-Nya.<br />
6. KanunAI-Asyi<br />
Ini satu lagi teks tulisan tangan huruf Arab kepunyaan A. Hasjmy yang<br />
kini tersimpan di Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan A. Hasjmy.<br />
Teks ini disebut juga sebagai Adat Aceh, atau Meukuta Alam, atau Kanun<br />
Meukuta Alam. Judul teks yang terakhir inilah kepunyaan A. Hasjmy.<br />
Beliau telah menggunakan teks ini ketika membincangkan "Organisasi<br />
Kerajaan Aceh Darussalam" dalam bukunya Iskandar Muda Meukuta Alam<br />
(Jakarta: Bulan Bintang, 1973).<br />
Kanun ini mula digunakan di zaman Sultan Alaiddin Ali Mughaiyat<br />
Syah dan disempurnakan oleh Sultan Iskandar Muda.<br />
Kandungan kanun ini nyatalah berdasarkan undang-undang Islam.<br />
Kerajaan Aceh diketuai oleh seorang sultan yang diangkat ïurun-temurun.<br />
Kepala negara tersebut dipanggil Sultan Imam Adil. Ia dibantu oleh Sekre-<br />
* A. Hasjmy, "Bahasa dan Kesusastraan Melayu di Aceh," dalam Sinar Darussalam, Jilid<br />
106/107, 1980, h. 109.