02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

90 Dr. Abu Hassan Sham<br />

murid dan pengikut Hamzah. Beliau menjawat jawatan Qadhi Malikul Adil<br />

di zaman pemerintahan Sultan Alaiddin Riayat Syah IV (Saiyidil Mukammil),<br />

dan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam. Beliau sudah tentu<br />

memahami dengan baik karya gurunya itu.<br />

Usaha Bapak Ali Hasjmy untuk menerbitkan kembali teks ini adalah<br />

suatu usaha yang patut dipuji karena ini dapat dibaca bukan saja oleh<br />

masyarakat Aceh tetapi juga oleh masyarakat Melayu di Malaysia karena ia<br />

diterbitkan oleh pihak Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur. Usaha<br />

beliau menyertakan teks Jawi di samping transliterasi ke rumi memberi<br />

manfaat kepada pembaca yang mau melihat keaslian teks itu atau kepada<br />

pembaca yang lebih senang membacanya dalam tulisan Jawi.<br />

2. Hikayat Perang Sabi<br />

Hikayat dalam bahasa Aceh yang dikarang oleh Teungku Chik Pante<br />

Kulu diterbitkan oleh Ali Hasjmy dengan judul Hikayat Prang Sabi<br />

Mendjiwai Perang Atjeh Lawan Belanda (Banda Aceh: Pustaka Faraby,<br />

1971). Buku ini amat penting bagi masyarakat Aceh karena hikayat inilah<br />

yang menjadi sumber kekuatan Aceh menentang penaklukan Belanda selama<br />

15 tahun (1873-1888). Dalam peperangan tersebut beribu-ribu tentera Belanda<br />

telah tewas, termasuk panglima perangnya dalam serangan pertama, yaitu<br />

Mayor Jenderal Kohier. Hikayat ini merupakan teks yang amat penting dalam<br />

menaikkan semangat rakyat Aceh menentang Belanda yang mereka anggap<br />

sebagai Perang Sabil.<br />

Bagi Ali Hasjmy, hikayat ini amat penting. Ia bukan lagi sebagai alat<br />

bagi perang jihad melawan Belanda, tetapi sebagai dokumentasi sejarah<br />

memperlihatkan kegigihan rakyat Aceh menentang Belanda dan hikayat ini<br />

sebagai salah satu faktor memberansangkan keberanian rakyat Aceh<br />

melawan Belanda.<br />

Bapak Ali Hasjmy tidak jemu-jemu menggunakan hikayat ini sebagai<br />

bahan analisisnya bagi menggambarkan keberanian rakyat Aceh itu. Ini dapat<br />

dilihat dalam bukunya Apa Sebab Rakyat Aceh Sanggup Berperang Puluhan<br />

Tahun Melawan Agressi Belanda (Jakarta: Bulan Bintang, 1977). Dan kali<br />

terakhir ialah makalah yang dibentangkannya di Simposium Serantau Sastra<br />

Islam, 16-18 November 1992, di Universiti Brunei Darussalam, dengan<br />

judul, "Karya Sastra Hikayat Perang Sabi Membangkitkan Semangat Jihad<br />

Rakyat Aceh".

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!