ACEH_03291

86 Drs. Marzuki Nyakmar
Merubah Nama Kutaraja Menjadi Banda Aceh
Pada tahun 1963, dalam suasana Trikora, perjuangan mengembalikan Iriai
Barat ke pangkuan Republik Indonesia, Pak A. Hasjmy mengambil suati
momentum penting yang amat bersejarah yaitu pada tanggal 21 Maret 1963
merubah nama Kutaraja menjadi Banda Aceh.
Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah nama ibukoti
Propinsi Aceh tersebut dalam suatu upacara di Blang Padang diumumkai
dirubah dari Kutaradja menjadi Banda Aceh. Tanggal 21 Maret dijadikai
momen untuk mengembalikan heroisme rakyat Aceh melawan penjajal
Belanda. Karena pada tanggal tersebut itulah tentara Belanda di bawal
pimpinan Jenderal Van Swieten menyerang Aceh dan kemudian merubal
nama ibu kota Kerajaan Aceh dari Kutaradja menjadi Banda Aceh.
Atas koreksi DPRD-GR, Surat Keputusan Gubernur tersebu
kemudian diperkuat dalam bentuk Keputusan Perdana Menteri Republil
Indonesia, Ir. Djuanda. Sejak itu ibu kota Propinsi Aceh ini berubah dar
Kutaradja menjadi Banda Aceh.
Berdakwah dalam Pemilihan Umum
Baik pada Pemilu 1987 maupun Pemilu 1992, sebagai tokoh masyarakat dai
Ketua Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Aceh, Pak A. Hasjmy iku
serta dalam rombongan Pak Bustanil Arifin, S.H., Pembina Golkar untul
Wilayah Aceh, yang Menteri Koperasi/Kepala Bulog, berkampanye d
seluruh Aceh.
Dalam setiap kesempatan beliau mengatakan, bahwa sebagai ulam
saya tidak berkampanye, tetapi berdakwah yaitu saya harus bicara menyam
paikan yang benar, apa adanya. Kalau pada Pemilu 1987 yang lalu saya tidal
terang-terangan menganjurkan memilih Golkar, maka pada Pemilu sekaranj
ini saya secara terus terang menganjurkan agar rakyat Aceh memilih Golkaj
Beliau mengatakan bahwa Pemerintah Orde Baru sekarang ini terbukti tela
banyak berbuat untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan agama da:
untuk pembangunan daerah. Oleh karena itu beliau menganjurkan aga
rakyat Aceh mendukung Pemerintah Orde Baru dan memilih Golkar dalar
pemilu sekarang.