ACEH_03291
ACEH_03291 ACEH_03291
78 Drs. Marzuki Nyakman selesaikan dan saya serahkan kepada Pak Hasjmy untuk dibawa pulang, yaitu Keputusan Menteri Agama Nomor 40, Tahun 1960 tentang Pendirian Tjabang Al-Djamijah Al-Islamijah Al-Hukumijah di Banda Aceh. Pada awal tahun 1960 saya meninggalkan Jakarta untuk bertugas pada Kantor Gubernur Aceh, yang diserahi tugas memimpin Bagian Desentralisasi/Koordinasi, yaitu suatu bagian (sekarang biro) baru di Kantor Gubernur. Di samping tugas-tugas di Kantor Gubernur, saya diserahi pula tugas-tugas kemasyarakatan lainnya, misalnya sebagai Sekretaris Komisi Perencanaan dan Pencipta Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam. Komisi ini sering mengadakan rapat dan diskusi-diskusi yang melahirkan konsep-konsep untuk merealisir cita-cita pembangunan sebuah universitas bagi Aceh. Kadang-kadang kami mengadakan rapat sampai larut malam sebagai sumbangan pikiran yang sangat diperlukan oleh Pemerintah Daerah. Di antara anggota-anggota komisi ini saya ingat Dr. T. Iskandar (sekarang di Brunei Darussalam), dr. R. Sugianto, dan Teungku H. Usman Yahya Tiba, dan kemudian menyusul Saudara Ibrahim Husin, M.A. Pendirian Universitas Syiah Kuala Setelah diadakan persiapan-persiapan seperlunya, atas usul Pemerintah Daerah bersama Penguasa Perang, keluarlah Surat Keputusan Menteri PDK tanggal 17 Nopember 1960 an No. 96450/UU tentang pengangkatan Panitia Persiapan Universitas Negeri Syiah Kuala dan FKIP, yang terdiri dari pejabat-pejabat pemerintah sipil dan militer serta tokoh-tokoh masyarakat, yang diketuai oleh Gubernur A. Hasjmy, dan Sekretaris Drs. Marzuki Nyakman. Rapat pertama dari panitia tersebut berlangsung pada tanggal 17 Desember 1960 di bawah pimpinan Ketua Umum Gubernur A. Hasjmy. Kolonel M. Jasin, Pangdam I/Iskandarmuda, selaku Wakil Ketua Umum Panitia, dan Kolonel Syamaun Gaharu selaku Penasehat Panitia turut memberikan kata-kata nasehat dan bimbingan dalam rapat tersebut. Gubernur A. Hasjmy dalam pertemuan tersebut mengharapkan kebulatan tekad anggota panitia untuk bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan sehingga cita-cita rakyat Aceh untuk mewujudkan pendirian universitas di Aceh dalam waktu dekat benar-benar menjadi kenyataan.
telapan Puluh Tahun A. Hasjmy 79 Kepada Pangdam I/Iskandarmuda Kolonel M. Jasin selaku Wakil Ketua Umum Panitia yang akan segera berangkat ke Jakarta dalam hubungan tugas-tugas kedinasan dimintakan pula untuk melakukan pembicaraan serta mengadakan hubungan dengan instansi-instansi yang dipandang perlu guna mempercepat realisasi rencana tersebut. Pada tanggal 13 Pebruari 1961 bertempat di gedung DPRD-GR, Jalan T. Nyak Arif, dilangsungkan lagi rapat panitia untuk mendengar laporan Wakil Ketua Umum Panitia, Kolonel M. Jasin, mengenai hasil-hasil kunjungan beliau selama di Jakarta. Oleh Kolonel M. Jasin dijelaskan antara lain, bahwa kondisi daerah Aceh pada waktu sekarang ini lebih banyak memintakan perhatian dalam masalah pembangunan fisik, misalnya jalan-jalan, pelabuhan, dan sebagainya yang langsung dihajati sangat oleh rakyat banyak dalam waktu dekat. Oleh karena itu kiranya kebutuhan akan adanya universitas bagi Aceh bukanlah suatu hal yang sangat mendesak, apalagi pembangunan suatu lembaga perguruan tinggi membutuhkan biaya yang cukup besar, termasuk kebutuhan pengadaan tenaga-tenaga pengajar yang hingga kini bagi kita memang belum ada. Penjelasan yang diberikan oleh Bapak Kolonel M. Jasin pada waktu itu membuat suasana rapat terbelah menjadi dua, ada yang setuju universitas perlu segera dibuka dan ada yang berpendapat pembukaan universitas supaya ditunda dulu guna dipikirkan pembangunan-pembangunan lain yang lebih segera diperlukan. Akhirnya rapat ditutup dengan penuh kelesuan, di mana satu-satunya keputusan pada waktu itu ialah akan diadakan lagi rapat khusus Pimpinan Harian Panitia dua hari kemudian di rumah kediaman Wakil Ketua Umum Panitia/Panglima M. Jasin guna mengambil keputusan apakah universitas jadi dibuka atau tidak. Setelah rapat ditutup dan kami keluar dari gedung DPRD-GR, Bapak A. Hasjmy memanggil saya ke kamar kerja beliau. Dengan perasaan kecewa dan penuh haru beliau mengatakan: "Saudara Marzuki, Saudara telah mengikuti, dan mendengar pembicaaan dalam rapat panitia tadi, terserahlah sekarang kepada saudara-saudara sarjana Aceh, apakah Universitas Syiah Kuala jadi lahir atau tidak." Kata-kata Bapak A. Hasjmy ini membuat hati-nurani saya menjadi bergetar dan saya segera memanggil Dr. T. Iskandar guna merumuskan bersama-sama langkah-langkah kebijaksanaan yang akan ditempuh.
- Page 51 and 52: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 27 ya
- Page 55 and 56: Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA Memasu
- Page 57 and 58: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 33 Su
- Page 59 and 60: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 35 di
- Page 61 and 62: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 37 ke
- Page 63 and 64: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 39 ke
- Page 65 and 66: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 41 La
- Page 67 and 68: telapan Puluh Tahun A. Hasjmy 43 IA
- Page 69 and 70: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 45 5,
- Page 71 and 72: Tabel 9 Delapan Puluh Tahun A. Hasj
- Page 73 and 74: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 49 ba
- Page 75 and 76: Delapan Puluh Tahun A, Hasjmy 51 "K
- Page 77: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 53 da
- Page 80 and 81: 56 Hardi, S.H. Setelah mempelajari
- Page 82 and 83: 58 Hardi, S.H. Adapun dialog antara
- Page 84 and 85: 60 Hardi, S.H. Singkatnya, pada har
- Page 86 and 87: 62 Hardi, S.H. Menteri Penerangan:
- Page 88 and 89: 64 Hardi, S.H. Sebaliknya, berkat b
- Page 90 and 91: 66 Hardi, S.H. Jika Dewan Revolusi
- Page 92 and 93: 68 Hardi, S.H. Demikian itulah kisa
- Page 94 and 95: Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H. Men
- Page 96 and 97: Bismar Siregar, S.H. Profil Umat da
- Page 98 and 99: 74 Bismar Siregar, S.H. puasa walau
- Page 100 and 101: 76 Bismar Siregar, S.H Demikianlah
- Page 104 and 105: 80 Drs. Marzuki Nyakman Saya dapat
- Page 106 and 107: 82 Drs. Marzuki Nyakman Dies Natali
- Page 108 and 109: 84 Drs. Marzuki Nyakman Dalam upaya
- Page 110 and 111: 86 Drs. Marzuki Nyakmar Merubah Nam
- Page 112 and 113: Dr. Abu Hassan Sham Pengamat Sastra
- Page 114 and 115: 90 Dr. Abu Hassan Sham murid dan pe
- Page 116 and 117: 92 Dr. Abu Hassan Sham dan di beber
- Page 118 and 119: 94 Dr. Abu Hassan Sham taris Negara
- Page 121 and 122: Nurdin Abdul Rachman A. Hasjmy, Sal
- Page 123 and 124: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 99 ya
- Page 125 and 126: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 101 P
- Page 127 and 128: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 103 t
- Page 129 and 130: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 105 s
- Page 131 and 132: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 107 D
- Page 133 and 134: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 109 H
- Page 135 and 136: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 111 m
- Page 137 and 138: Asnawi Hasjmy, S.H. Dia Abangku-Aya
- Page 139 and 140: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 115 "
- Page 141 and 142: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 117 C
- Page 143 and 144: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 119 d
- Page 145 and 146: Dr. H. Alibasyah Amin, M.A. Ah' Has
- Page 147 and 148: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 123 a
- Page 149: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 125 P
78 Drs. Marzuki Nyakman<br />
selesaikan dan saya serahkan kepada Pak Hasjmy untuk dibawa pulang, yaitu<br />
Keputusan Menteri Agama Nomor 40, Tahun 1960 tentang Pendirian<br />
Tjabang Al-Djamijah Al-Islamijah Al-Hukumijah di Banda Aceh.<br />
Pada awal tahun 1960 saya meninggalkan Jakarta untuk bertugas pada<br />
Kantor Gubernur Aceh, yang diserahi tugas memimpin Bagian<br />
Desentralisasi/Koordinasi, yaitu suatu bagian (sekarang biro) baru di Kantor<br />
Gubernur. Di samping tugas-tugas di Kantor Gubernur, saya diserahi pula<br />
tugas-tugas kemasyarakatan lainnya, misalnya sebagai Sekretaris Komisi<br />
Perencanaan dan Pencipta Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam.<br />
Komisi ini sering mengadakan rapat dan diskusi-diskusi yang<br />
melahirkan konsep-konsep untuk merealisir cita-cita pembangunan sebuah<br />
universitas bagi Aceh. Kadang-kadang kami mengadakan rapat sampai larut<br />
malam sebagai sumbangan pikiran yang sangat diperlukan oleh Pemerintah<br />
Daerah. Di antara anggota-anggota komisi ini saya ingat Dr. T. Iskandar<br />
(sekarang di Brunei Darussalam), dr. R. Sugianto, dan Teungku H. Usman<br />
Yahya Tiba, dan kemudian menyusul Saudara Ibrahim Husin, M.A.<br />
Pendirian Universitas Syiah Kuala<br />
Setelah diadakan persiapan-persiapan seperlunya, atas usul Pemerintah<br />
Daerah bersama Penguasa Perang, keluarlah Surat Keputusan Menteri PDK<br />
tanggal 17 Nopember 1960 an No. 96450/UU tentang pengangkatan Panitia<br />
Persiapan Universitas Negeri Syiah Kuala dan FKIP, yang terdiri dari<br />
pejabat-pejabat pemerintah sipil dan militer serta tokoh-tokoh masyarakat,<br />
yang diketuai oleh Gubernur A. Hasjmy, dan Sekretaris Drs. Marzuki Nyakman.<br />
Rapat pertama dari panitia tersebut berlangsung pada tanggal 17<br />
Desember 1960 di bawah pimpinan Ketua Umum Gubernur A. Hasjmy.<br />
Kolonel M. Jasin, Pangdam I/Iskandarmuda, selaku Wakil Ketua Umum<br />
Panitia, dan Kolonel Syamaun Gaharu selaku Penasehat Panitia turut<br />
memberikan kata-kata nasehat dan bimbingan dalam rapat tersebut.<br />
Gubernur A. Hasjmy dalam pertemuan tersebut mengharapkan<br />
kebulatan tekad anggota panitia untuk bekerja keras dengan penuh<br />
kesungguhan dan keikhlasan sehingga cita-cita rakyat Aceh untuk mewujudkan<br />
pendirian universitas di Aceh dalam waktu dekat benar-benar menjadi<br />
kenyataan.