ACEH_03291

ACEH_03291 ACEH_03291

02.06.2013 Views

78 Drs. Marzuki Nyakman selesaikan dan saya serahkan kepada Pak Hasjmy untuk dibawa pulang, yaitu Keputusan Menteri Agama Nomor 40, Tahun 1960 tentang Pendirian Tjabang Al-Djamijah Al-Islamijah Al-Hukumijah di Banda Aceh. Pada awal tahun 1960 saya meninggalkan Jakarta untuk bertugas pada Kantor Gubernur Aceh, yang diserahi tugas memimpin Bagian Desentralisasi/Koordinasi, yaitu suatu bagian (sekarang biro) baru di Kantor Gubernur. Di samping tugas-tugas di Kantor Gubernur, saya diserahi pula tugas-tugas kemasyarakatan lainnya, misalnya sebagai Sekretaris Komisi Perencanaan dan Pencipta Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam. Komisi ini sering mengadakan rapat dan diskusi-diskusi yang melahirkan konsep-konsep untuk merealisir cita-cita pembangunan sebuah universitas bagi Aceh. Kadang-kadang kami mengadakan rapat sampai larut malam sebagai sumbangan pikiran yang sangat diperlukan oleh Pemerintah Daerah. Di antara anggota-anggota komisi ini saya ingat Dr. T. Iskandar (sekarang di Brunei Darussalam), dr. R. Sugianto, dan Teungku H. Usman Yahya Tiba, dan kemudian menyusul Saudara Ibrahim Husin, M.A. Pendirian Universitas Syiah Kuala Setelah diadakan persiapan-persiapan seperlunya, atas usul Pemerintah Daerah bersama Penguasa Perang, keluarlah Surat Keputusan Menteri PDK tanggal 17 Nopember 1960 an No. 96450/UU tentang pengangkatan Panitia Persiapan Universitas Negeri Syiah Kuala dan FKIP, yang terdiri dari pejabat-pejabat pemerintah sipil dan militer serta tokoh-tokoh masyarakat, yang diketuai oleh Gubernur A. Hasjmy, dan Sekretaris Drs. Marzuki Nyakman. Rapat pertama dari panitia tersebut berlangsung pada tanggal 17 Desember 1960 di bawah pimpinan Ketua Umum Gubernur A. Hasjmy. Kolonel M. Jasin, Pangdam I/Iskandarmuda, selaku Wakil Ketua Umum Panitia, dan Kolonel Syamaun Gaharu selaku Penasehat Panitia turut memberikan kata-kata nasehat dan bimbingan dalam rapat tersebut. Gubernur A. Hasjmy dalam pertemuan tersebut mengharapkan kebulatan tekad anggota panitia untuk bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan sehingga cita-cita rakyat Aceh untuk mewujudkan pendirian universitas di Aceh dalam waktu dekat benar-benar menjadi kenyataan.

telapan Puluh Tahun A. Hasjmy 79 Kepada Pangdam I/Iskandarmuda Kolonel M. Jasin selaku Wakil Ketua Umum Panitia yang akan segera berangkat ke Jakarta dalam hubungan tugas-tugas kedinasan dimintakan pula untuk melakukan pembicaraan serta mengadakan hubungan dengan instansi-instansi yang dipandang perlu guna mempercepat realisasi rencana tersebut. Pada tanggal 13 Pebruari 1961 bertempat di gedung DPRD-GR, Jalan T. Nyak Arif, dilangsungkan lagi rapat panitia untuk mendengar laporan Wakil Ketua Umum Panitia, Kolonel M. Jasin, mengenai hasil-hasil kunjungan beliau selama di Jakarta. Oleh Kolonel M. Jasin dijelaskan antara lain, bahwa kondisi daerah Aceh pada waktu sekarang ini lebih banyak memintakan perhatian dalam masalah pembangunan fisik, misalnya jalan-jalan, pelabuhan, dan sebagainya yang langsung dihajati sangat oleh rakyat banyak dalam waktu dekat. Oleh karena itu kiranya kebutuhan akan adanya universitas bagi Aceh bukanlah suatu hal yang sangat mendesak, apalagi pembangunan suatu lembaga perguruan tinggi membutuhkan biaya yang cukup besar, termasuk kebutuhan pengadaan tenaga-tenaga pengajar yang hingga kini bagi kita memang belum ada. Penjelasan yang diberikan oleh Bapak Kolonel M. Jasin pada waktu itu membuat suasana rapat terbelah menjadi dua, ada yang setuju universitas perlu segera dibuka dan ada yang berpendapat pembukaan universitas supaya ditunda dulu guna dipikirkan pembangunan-pembangunan lain yang lebih segera diperlukan. Akhirnya rapat ditutup dengan penuh kelesuan, di mana satu-satunya keputusan pada waktu itu ialah akan diadakan lagi rapat khusus Pimpinan Harian Panitia dua hari kemudian di rumah kediaman Wakil Ketua Umum Panitia/Panglima M. Jasin guna mengambil keputusan apakah universitas jadi dibuka atau tidak. Setelah rapat ditutup dan kami keluar dari gedung DPRD-GR, Bapak A. Hasjmy memanggil saya ke kamar kerja beliau. Dengan perasaan kecewa dan penuh haru beliau mengatakan: "Saudara Marzuki, Saudara telah mengikuti, dan mendengar pembicaaan dalam rapat panitia tadi, terserahlah sekarang kepada saudara-saudara sarjana Aceh, apakah Universitas Syiah Kuala jadi lahir atau tidak." Kata-kata Bapak A. Hasjmy ini membuat hati-nurani saya menjadi bergetar dan saya segera memanggil Dr. T. Iskandar guna merumuskan bersama-sama langkah-langkah kebijaksanaan yang akan ditempuh.

78 Drs. Marzuki Nyakman<br />

selesaikan dan saya serahkan kepada Pak Hasjmy untuk dibawa pulang, yaitu<br />

Keputusan Menteri Agama Nomor 40, Tahun 1960 tentang Pendirian<br />

Tjabang Al-Djamijah Al-Islamijah Al-Hukumijah di Banda Aceh.<br />

Pada awal tahun 1960 saya meninggalkan Jakarta untuk bertugas pada<br />

Kantor Gubernur Aceh, yang diserahi tugas memimpin Bagian<br />

Desentralisasi/Koordinasi, yaitu suatu bagian (sekarang biro) baru di Kantor<br />

Gubernur. Di samping tugas-tugas di Kantor Gubernur, saya diserahi pula<br />

tugas-tugas kemasyarakatan lainnya, misalnya sebagai Sekretaris Komisi<br />

Perencanaan dan Pencipta Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam.<br />

Komisi ini sering mengadakan rapat dan diskusi-diskusi yang<br />

melahirkan konsep-konsep untuk merealisir cita-cita pembangunan sebuah<br />

universitas bagi Aceh. Kadang-kadang kami mengadakan rapat sampai larut<br />

malam sebagai sumbangan pikiran yang sangat diperlukan oleh Pemerintah<br />

Daerah. Di antara anggota-anggota komisi ini saya ingat Dr. T. Iskandar<br />

(sekarang di Brunei Darussalam), dr. R. Sugianto, dan Teungku H. Usman<br />

Yahya Tiba, dan kemudian menyusul Saudara Ibrahim Husin, M.A.<br />

Pendirian Universitas Syiah Kuala<br />

Setelah diadakan persiapan-persiapan seperlunya, atas usul Pemerintah<br />

Daerah bersama Penguasa Perang, keluarlah Surat Keputusan Menteri PDK<br />

tanggal 17 Nopember 1960 an No. 96450/UU tentang pengangkatan Panitia<br />

Persiapan Universitas Negeri Syiah Kuala dan FKIP, yang terdiri dari<br />

pejabat-pejabat pemerintah sipil dan militer serta tokoh-tokoh masyarakat,<br />

yang diketuai oleh Gubernur A. Hasjmy, dan Sekretaris Drs. Marzuki Nyakman.<br />

Rapat pertama dari panitia tersebut berlangsung pada tanggal 17<br />

Desember 1960 di bawah pimpinan Ketua Umum Gubernur A. Hasjmy.<br />

Kolonel M. Jasin, Pangdam I/Iskandarmuda, selaku Wakil Ketua Umum<br />

Panitia, dan Kolonel Syamaun Gaharu selaku Penasehat Panitia turut<br />

memberikan kata-kata nasehat dan bimbingan dalam rapat tersebut.<br />

Gubernur A. Hasjmy dalam pertemuan tersebut mengharapkan<br />

kebulatan tekad anggota panitia untuk bekerja keras dengan penuh<br />

kesungguhan dan keikhlasan sehingga cita-cita rakyat Aceh untuk mewujudkan<br />

pendirian universitas di Aceh dalam waktu dekat benar-benar menjadi<br />

kenyataan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!