ACEH_03643

• - 17 -
ngan seorang wanita Padang, tidak syak lagi adalah seorang yang
paling kuat kepribadiaunya di antara ulêebalang-ulêebalang Aceh.
Tubuhnya kecil, berumur kira-kira 40 tahun dengan temperamen.
pemarah, seorang perabicara yang petah dan jik orang berhadapan
dengan beliau ia akan merasakan kepribadiaunya itu. Beliau adalah
seorang nasionalis yang kuat. Karena sadar akan kepribadian dan
peugaruhnya itu, maka beliau merupakan sebuah masalah dan batu
penarung juga bagi banyak pegawai-pegawai pemerintah Belanda. Dalam
dunia Indonesia dan bagi rakyat serta kolf.ga- kolega beliau,
Teuku Nya' Arif sangat dihormati. walaupun perasaan hormat itu
kadang-kadang didasarkan kepada ketakutan kepada beliau,
Terku Muhamad Hasan memperoleh pendidikarnya pada sekolah
pemerintahan dalam negeri di Port de Koek (Bukinttinggi). Berta-
liun-tahun lamanya beliau beker ja di kantor Pusat kas-kas kenege­
rian dan mempunyai pengaruh yang besar sebagai secrang penasihat
pemerintah yang t.j dak. resmi beliau omat berpengaruh d alam ke­
bi jaksanaan pemerintah di bidang politik. Dalam tahun-tahun itu,
beliau memegang peranan pimpinan dalam gerakan Indonesia sebagai
konsul Muhammadiyah. Tubuhnya besar., gemuk dan karenanya dalam
pergaulan sehari-hari beliau mendapat julukan sebagai "Hasan Dik"
(=Hasan gemuk), berumur hampir 50 tahun, dengan pandangan mata
yang tajam dan menembus, serta seorang tokoh yang merapesonakan.
Otak beliau yang tajam dan kritis itu, pengetahuan beliau yang
amat mendalam tóntang keadaan orang-orang serta pandangan, akti-
vitas/ perasaan ingin dihormati dan keinginan untuk beramal ba­
nyak telah membuat diri beliau sebagai seorang yang amat berpe-
/nya ^ - ig ;aruh= \*
(Dari s eb el ah:) 'j
lahir 17 Juli 1399; meninggal h Hei 1946", >
Dr.Piekuur keliru menulis dalam bukunya itu mengenai tanggal?
almarhum pada 6 April 19,46 (hal, 250). Ia menulisi
"Dari bulan Desember'"19^5 sampai dengan Februari L946 telah berkecamuk
peperangan saudara yang berakhir dengan hancurnya seluruh
kekuasaan ulèebalang. Banyak keturunan ulèebalang yang telah dilenyapkan
sampai kepada laki-laki yang terakhir. Beratus-ratus^
anggota keluarga ulèebalang telah hilang sobaga. "musuh Republik"
dalam tawanan-tawanan Republik,. Juga residen Republik ya n
g pertama
di Aceh, Teuku Nya' Arif, yang se jak tanggal 14 Desember 1945
memperoleh cuti-sakxt selamn dra bulan, telah morgalami nasib seperti
itu. Pada tanggal 6 April 1946 ia meninggal dalam tawanan
Republik di ïakéngon akibat penyakit gula." A g