02.06.2013 Views

Bab I - III

Bab I - III

Bab I - III

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pada setiap baris dalam geguritan disebut guru suara. Pupuh sinom memiliki guru<br />

suara yang beragam di setiap barisnya. Baris pertama diakhiri dengan guru suara,<br />

a, baris kedua, i, baris ketiga, a, baris keempat, i, baris kelima, i, baris keenam, u,<br />

baris ketujuh, a, baris kedelapan, i, baris kesembilan, u, dan baris kesepuluh<br />

diakhiri dengan guru suara, a.<br />

Baik pembacaan maupun penciptaan geguritan pemakaian padalingsanya<br />

ketat. Selain itu, dalam pembacaan juga diikat oleh metode belajar menyanyikan<br />

geguritan yang disebut dengan macapat. Pembaca harus mahir metode ini yang<br />

akan diolah sesuai dengan kemauannya, untuk menepati guru basa atau ucapan<br />

yang bisa dimaknai, sehingga pengartos atau penerjemah lebih mudah memahami<br />

dan menerjemahkan maksud dalam geguritan tersebut.<br />

Dalam rangka pemenuhan padalingsa ini, dituntut penguasaan<br />

pembendaharaan kata yang luas dan daya kreativitas pengarang, sehingga<br />

karyanya mengalir ketika dibaca.<br />

2.2.3 Bbladbadan<br />

Bladbadan secara umum dimasukkan ke dalam bahasa kias, termasuk asa<br />

kias. Menurut Ketut Ginarsa seperti yang dikutip oleh Sukrawati (1987:53),<br />

bladbadan berasal dari kata dasar badbad yang berarti ulur atau mulur. Kemudian,<br />

mendapat sisipan (infix) -el-, dengan akhiran –an, sehingga menjadi beladbadan<br />

atau bladbadan yang artinya peribahasa yang terdiri atas kalimat yang dimulurkan<br />

atau dipanjangkan, sehingga dapat melukiskan sesuatu yang jitu sesuai dengan<br />

maksud pembicara.<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!