01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

melalui keputusan presiden nomor 23 tahun 1992 tentang<br />

Penghapusan Konsumsi Bahan Perusak Ozon. Definisi<br />

konsumsi yang diterapkan kepada <strong>indonesia</strong> adalah<br />

jumlah impor bpo, karena <strong>indonesia</strong> tidak memproduksi<br />

dan tidak mengekspor bpo. konsumsi bpo dinyatakan<br />

dalam metrik ton oDp (ozone Depleting Potential).<br />

59.97%<br />

60%<br />

57.84%<br />

55.44%<br />

Hingga saat ini beragam upaya telah dilakukan untuk<br />

terus menurunkan jumlah impor bpo, antara lain melalui<br />

40%<br />

berbagai peraturan yang ditetapkan melalui keputusan<br />

dan peraturan. regulasi pengawasan impor bpo, misalnya,<br />

30%<br />

telah diterbitkan sejak tahun 1998 dan terakhir direvisi<br />

pada tahun 2006 oleh Departemen perdagangan. Di<br />

lain pihak, juga dilakukan upaya pencegahan emisi<br />

20%<br />

bpo (terutama cFc) ke atmosfer yang banyak terjadi<br />

dalam jasa perawatan dan perbaikan sistem pendingin.<br />

10%<br />

Pencegahan ini dilakukan melalui kewajiban sertifikasi<br />

kompetensi untuk teknisi pelaku retrofit dan reuse sistem<br />

pendingin yang diatur oleh kementerian Lingkungan Hidup.<br />

0%<br />

1990 1995 2000 2002 2003 2004 2005<br />

kemudian, pengawasan terhadap penggunaan bpo juga dilakukan oleh Departemen perindustrian melalui<br />

larangan memproduksi bpo serta barang yang menggunakan bpo.<br />

selain pengaturan impor dan penggunaan di atas, upaya penghapusan konsumsi bpo dilakukan melalui<br />

sosialisasi isu perlindungan lapisan ozon di berbagai lapisan masyarakat, mengingat penggunaannya yang<br />

luas di beragam sektor. perluasan cakupan sosialisasi dilakukan dengan meningkatkan kemampuan aparat<br />

pemerintah daerah untuk berperan sebagai penggerak sosialisasi di daerah. untuk bpo jenis cFc yang sudah<br />

tidak dapat lagi dimanfaatkan, fasilitas destruksi cFc telah mulai dikembangkan dengan memanfaatkan<br />

fasilitas cement kiln p.t. Holcim berupa sistem pembakaran dengan suhu yang tinggi.<br />

sampai tahun 2006, <strong>indonesia</strong> telah berhasil<br />

menghapuskan pemakaian bpo lebih dari<br />

enam ribu metrik ton yang digunakan di<br />

berbagai sektor kegiatan. khusus untuk<br />

1.6<br />

1.4<br />

1.2<br />

1.15<br />

1.34<br />

bpo cFc, pemerintah telah memutuskan<br />

batas akhir impor berbagai jenis cFc<br />

1<br />

0.83<br />

adalah 31 Desember 2007. Dari Grafik 0.8<br />

0.63<br />

7.7 terlihat bahwa meskipun konsumsi 0.6<br />

BPO sangat berfluktuasi, tetapi nilai ozone<br />

Depleting Potential (oDp) cenderung<br />

0.4<br />

menurun. Hal ini mengindikasikan telah 0.2<br />

terjadinya pergantian penggunaan bpo 0<br />

dengan nilai oDp tinggi ke bpo pengganti<br />

sementara yang nilai oDp-nya lebih kecil,<br />

1990 1995 2000 2005<br />

seperti senyawa HcFc (hydrochlorofluorocarbon) ataupun ke bahan non-bpo. tetapi perlu disadari bahwa<br />

data yang digunakan ini adalah berdasarkan jumlah impor legal bpo yang dilaporkan pada kementerian<br />

Lingkungan Hidup. meskipun impor dan penggunaan bahan perusak ozon ini telah sangat dibatasi, kenyataan<br />

bahwa masih terpenuhinya permintaan terhadap penggunaan bpo (cFc) mengindikasikan masih terjadinya<br />

impor ilegal bpo. bentuk negara kepulauan yang luas menjadi salah satu penyebab sulitnya kontrol terhadap<br />

usaha impor ilegal dan penggunaan bpo ini.<br />

emisi co2<br />

sesuai kesepakatan dalam protokol montreal, <strong>indonesia</strong> telah berkomitmen untuk menghapuskan impor bpo<br />

jenis cFc pada akhir tahun 2007, atau tiga tahun lebih awal dari jadwal untuk negara dengan konsumsi<br />

bpo seperti <strong>indonesia</strong> (tahun 2010). sedangkan penghapusan bpo lain seperti metil bromida juga akan<br />

dilakukan pada akhir tahun 2007 (kecuali untuk keperluan karantina dan pra-pengapalan atau pre-shipment).<br />

sedangkan penghapusan jenis HcFc diharapkan dapat dilaksanakan pada tahun 2040.<br />

70%<br />

50%<br />

tujuan 7. memastikan kelestarian Lingkungan Hidup<br />

48.94%49.98%<br />

49.98%<br />

48.41%<br />

Gambar 7.5<br />

rasio penutupan Lahan berhutan<br />

terhadap Luas Daratan (%)<br />

sumber:<br />

Departemen kehutanan (2006)<br />

Gambar 7.6<br />

emisi co2 per kapita (metrik<br />

ton/jiwa)<br />

sumber:<br />

Diolah dari data emisi co2<br />

dalam Handbook statistik<br />

ekonomi energi 2006,<br />

Departemen energi dan sumber<br />

Daya mineral; data jumlah<br />

penduduk <strong>indonesia</strong> tahun 1990<br />

dan 1995 dalam publikasi bps<br />

di [www.bps.go.id]; dan jumlah<br />

penduduk <strong>indonesia</strong> tahun<br />

2000 dan 2005 dalam statistik<br />

<strong>indonesia</strong> 2005/2006, bps<br />

75

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!