laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />
72<br />
3. rasio jumlah emisi karbondioksida (co2) terhadap jumlah penduduk <strong>indonesia</strong> (%).<br />
4. Jumlah penggunaan energi dari berbagai jenis (setara barel minyak, sbm):<br />
a. Fosil,<br />
b. non-Fosil.<br />
5. rasio penggunaan energi (total) dari berbagai jenis terhadap produk Domestik bruto (%).<br />
6. penggunaan energi dari berbagai jenis secara absolut (metrik ton).<br />
7.1.2. KEADAAN DAN KEcENDERUNGAN<br />
GREEN INDICAToR<br />
Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan Satelit Landsat terhadap luas<br />
daratan (%) 1 . Informasi tersebut secara umum menggambarkan proporsi luas penutupan lahan terhadap<br />
luas daratan. Luas penutupan lahan dibandingkan luas daratan, berdasarkan penafsiran citra satelit Landsat<br />
7 etm, ialah sebesar 49,98 persen, dan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. peningkatan ini<br />
tidak dapat dipastikan penyebabnya, apakah karena kegiatan rehabilitasi terhadap hutan dan lahan yang<br />
mengakibatkan luas penutupan lahan berhutan meningkat, atau karena adanya perbaikan data dari hasil<br />
citra satelit yang sebelumnya tidak dapat dipastikan penutupan lahannya. sebab, berdasarkan citra Landsat<br />
tersebut, data yang diperoleh tidak lengkap (tidak dapat dipastikan penutupan lahannya) karena kawasan<br />
daratan tertutup oleh awan pada saat pengambilan citra satelit. persentasenya sendiri cukup besar. pada<br />
tahun 2005, misalnya, kawasan yang tidak dapat dipastikan tercatat seluas 10,7 juta ha atau 5,69 persen<br />
dari luas daratan, sehingga peningkatan data penutupan lahan dapat terus meningkat seiring dengan adanya<br />
perbaikan data citra satelit. persentase penutupan lahan ini terdiri atas penutupan kawasan hutan dan areal<br />
non-hutan meliputi areal semak belukar, pertanian lahan kering, sawah, lahan transmigrasi, perkebunan,<br />
pemukiman, pertambangan, tambak, savana, rawa, bandar udara (airport), dan sebagainya.<br />
kecilnya penutupan lahan berhutan di kawasan hutan menunjukkan tingkat degradasi hutan yang cukup<br />
tinggi. Hal ini juga menjelaskan bahwa tidak semua kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah<br />
memiliki penutupan lahan berhutan di seluruh kawasannya. Dalam hal ini, kawasan hutan bisa berupa hutan<br />
dan non-hutan.<br />
Luas kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 2 berdasarkan ketetapan pemerintah, luas<br />
kawasan hutan <strong>indonesia</strong> tahun 2005 ialah 126,98 juta ha, terdiri atas kawasan hutan konservasi daratan<br />
dan perairan seluas 23,69 juta ha, kawasan hutan lindung 31,78 juta ha; hutan produksi yang meliputi hutan<br />
produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 71,58 juta ha; serta<br />
hutan dengan fungsi khusus seluas 7,27 juta ha.<br />
Luas penetapan kawasan hutan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. pada tahun 2002 pemerintah<br />
menetapkan kawasan hutan seluas 109,96 juta ha, yang meningkat pada tahun 2005 menjadi 126,98<br />
juta ha. penetapan kawasan hutan ini akan terus meningkat, mengingat berdasarkan hasil paduserasi dan<br />
tata guna hutan kesepakatan, luas kawasan hutan <strong>indonesia</strong> adalah seluas 136,72 juta ha, sehingga luas<br />
kawasan hutan yang belum ditetapkan oleh pemerintah proporsinya masih cukup besar.<br />
Rasio luas kawasan lindung terhadap luas daratan. kawasan lindung terdiri dari hutan lindung dan kawasan<br />
konservasi. Hutan lindung bertujuan terutama untuk konservasi tata air, sedangkan kawasan konservasi<br />
bertujuan untuk menjaga keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. kawasan konservasi<br />
di <strong>indonesia</strong> terdiri dari kawasan suaka alam, kawasan hutan pelestarian alam, taman buru, kawasan cagar<br />
alam, kawasan suaka marga satwa, kawasan taman nasional, kawasan taman wisata alam, serta kawasan<br />
taman hutan raya.<br />
1 Data bersumber dari luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan satelit Landsat (dinyatakan dalam kilometer<br />
persegi).<br />
2 Data bersumber dari luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan luas kawasan hutan, kawasan lindung, dan kawasan konservasi,<br />
termasuk kawasan perkebunan dan hutan rakyat yang ditetapkan menurut keputusan menteri kehutanan (dinyatakan dalam<br />
kilometer persegi).