01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

Gambar 6.4<br />

persentase kasus aiDs menurut<br />

mode penularan (sampai 30<br />

september 2007)<br />

sumber:<br />

Departemen kesehatan (2007)<br />

64<br />

transfusi darah 0<br />

kendala utama yang dihadapi adalah masalah<br />

perinatal 1,6<br />

pendanaan. Hingga kini, sumber utama anggaran<br />

tidak diketahui<br />

Homoseks<br />

2,8<br />

4<br />

penanggulangan Hiv dan aiDs adalah bantuan luar<br />

negeri (sekitar 70 persen). Diperlukan aktualisasi<br />

dukungan politis yang kuat dari berbagai pihak untuk<br />

Heteroseks<br />

42 mengurangi ketergantungan bantuan luar negeri dalam<br />

iDu<br />

49,5<br />

penanggulangan Hiv dan aiDs. untuk mencapai tujuan<br />

mDgs , diperlukan scaling up upaya-upaya yang<br />

mendesak dan darurat yang ada saat ini secara tepat. pada saat yang sama, diperlukan pula upaya untuk<br />

merespon secara nasional dalam jangka panjang.<br />

rencana aksi nasional (ran) penanggulangan Hiv dan aiDs 2007-2010 telah dirumuskan untuk merespon<br />

epidemi Hiv dan aiDs. prinsip-prinsip dalam ran ini adalah kemudahan akses untuk semua, terutama<br />

pada delapan sasaran kunci; pemilihan prioritas program, sasaran dan wilayah; pelayanan komprehensif<br />

sedekat mungkin; peran pemerintah daerah dan kpa (komite penanggulangan aiDs); serta kemitraan antara<br />

pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga donor, dan masyarakat madani.<br />

penanggulangan penyebaran Hiv, terutama pada kelompok perilaku resiko, mendapat perhatian utama dari<br />

pemerintah. penanggulangan Hiv dan aiDs di <strong>indonesia</strong> terdiri atas upaya 1) pencegahan infeksi menular<br />

seksual (ims), Hiv dan aiDs; 2) perawatan, pengobatan an Dukungan oDHa; 3) surveilens Hiv dan aiDs serta<br />

ims; 4) penelitian dan riset oprasional; 5) Lingkungan kondusif; 6) koordinasi dan harmonisasi multipihak; 7)<br />

kesinambungan penangulangan. upaya pencegahan juga ditujukan kepada populasi perilaku beresiko seperti<br />

pekerja seks dan pelanggannya, orang yang telah terinfeksi dan pasangannya, para pengguna napza suntik,<br />

serta petugas kesehatan yang mudah terpapar oleh infeksi Hiv.<br />

aksesibilitas oDHa terhadap pelayanan kesehatan ditingkatkan dengan menambah rumah sakit rujukan.<br />

Hingga november 2007, terdapat 296 tempat layanan konseling dan testing Hiv sukarela atau HIV Voluntary<br />

and Conselling Testing, 153 rumah sakit rujukan untuk obat antiretroviral (arv), 20 puskesmas melayani<br />

imai (Integrated Management of Adult Illness) dan 19 pusat rujukan untuk mencegah penularan Hiv dari ibu<br />

ke anak (Prevention Mother to Child Transmission) dan 10 rumah sakit ditunjuk sebagai pusat rehabilitasi<br />

pecandu napza. pada wilayah kabupaten/kota dengan prevalensi Hiv dan aiDs 5 persen atau lebih, upaya<br />

koordinasi dengan pemberantasan penyakit tuberkulosis (tb) secara konsisten dilakukan. Hal penting karena<br />

infeksi oportunistik tertinggi tercatat adalah tb sebanyak 5.327 kasus hingga september 2007. pemerintah<br />

juga memberikan subsidi penuh obat anti retroviral (arv), obat tuberkulosis, reagen tes Hiv, serta diagnosis/<br />

pengobatan melalui rumah sakit rujukan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!