01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

Gambar 5.4<br />

beberapa skenario<br />

sasaran percepatan penurunan<br />

angka kematian ibu berdasarkan<br />

data kecenderungan sDki<br />

(sisterhood method)<br />

sumber:<br />

suharsono soemantri, serial<br />

Diskusi terbatas rencana<br />

pembangunan Jangka panjang<br />

kesehatan, Jakarta 20<br />

september 2007<br />

58<br />

mengestimasi aki dalam skala yang lebih luas. akan tetapi kedua survei ini belum bisa menggambarkan<br />

aki pada tingkat provinsi atau kabupaten. angka kematian ibu di tingkat provinsi atau kabupaten biasanya<br />

diperoleh dari kematian maternal yang terjadi di rumah sakit. oleh karena itu, data kematian ibu seyogyanya<br />

perlu dikumpulkan melalui sistem registrasi atau sensus penduduk.<br />

Prioritas nasional. penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan<br />

sebagaimana tercantum dalam rpJmn 2004-2009. untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan pembangunan<br />

kesehatan terutama diarahkan pada peningkatan jumlah, jaringan, dan kualitas puskesmas yang disertai<br />

dengan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Dengan kebijakan ini, fasilitas pelayanan<br />

kesehatan diharapkan makin dekat dan mudah terjangkau oleh masyarakat. Demikian pula cakupan dan<br />

kualitas pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk keluarga berencana, terus ditingkatkan.<br />

meningkatkan keselamatan ibu melahirkan merupakan tantangan yang sangat berat. Dengan kecenderungan<br />

seperti saat ini, target mDgs tidak akan tercapai. karena itu, upaya percepatan penurunan aki perlu dilakukan.<br />

secara ideal, untuk mencapai target mDgs pada tahun 2015, diperlukan penurunan aki sebesar 9,5 persen<br />

per tahun. Demikian pula untuk mencapai sasaran rpJpn tahun 2025, diperlukan penurunan aki sebesar 4,7<br />

persen per tahun. artinya, apapun target yang ingin dicapai dan skenario manapun yang dipilih, diperlukan<br />

upaya yang lebih keras untuk mempercepat penurunan aki.<br />

tahun<br />

Skenario I Skenario II Skenario III Skenario IV<br />

tren SDKI 94<br />

dan SDKI 02-03<br />

(sisterhood)<br />

Penurunan AKI<br />

(4,7% per<br />

tahun)<br />

Penurunan AKI<br />

(6,3% per<br />

tahun)<br />

Penurunan AKI<br />

(9,5% per<br />

tahun)<br />

2005 262 262 262 262<br />

2010 226 207 191 163<br />

2015 195 163 140 102<br />

2020 168 129 102 64<br />

2025 145 102 74 40<br />

mengacu pada <strong>indonesia</strong> sehat 2010, program Making Pregnancy Safer (MPS) telah dicanangkan, yang<br />

terfokus pada pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam intervensi klinis dan sistem kesehatan<br />

serta penekanan pada kemitraan. mps ini dilakukan dengan meningkatkan akses dan cakupan pelayanan<br />

kesehatan ibu dan bayi baru lahir; membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama lintas program dan<br />

lintas sektor; mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga; dan mendorong keterlibatan masyarakat.<br />

Peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin. untuk meningkatkan akses masyarakat<br />

miskin, upaya yang ditempuh adalah dengan pengembangan sistem jaminan kesehatan. program ini telah<br />

dimulai sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 melalui program Jaring pengaman sosial, yaitu<br />

dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada penduduk miskin. program ini terus dilanjutkan dan<br />

ditingkatkan dengan sistem asuransi kesehatan yang preminya dibayarkan oleh pemerintah. seluruh penduduk<br />

miskin bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan jaringannya serta kelas iii rumah<br />

sakit, termasuk di dalamnya pemeriksaan ibu hamil dan persalinan, baik normal maupun persalinan dengan<br />

penyulit. untuk mendekatkan akses pelayanan kepada penduduk, akan dilakukan perekrutan dan penempatan<br />

tenaga kesehatan baik di rumah sakit maupun di puskesmas dan jaringannya, termasuk dokter dan bidan di<br />

desa.<br />

mulai tahun 2007 pemerintah meluncurkan program keluarga Harapan yang menggunakan mekanisme<br />

conditional cash transfer. program ini pada dasarnya memberikan bantuan tunai bersyarat kepada keluarga<br />

miskin, dengan salah satu persyaratannya adalah ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan selama empat<br />

kali serta persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan. Walaupun belum ada evaluasi tentang dampak<br />

progam ini terhadap kesehatan ibu, pengalaman di negara lain menunjukkan bahwa program sejenis dapat<br />

meningkatkan kesehatan ibu. Dengan program ini, ibu hamil diharapkan dapat menjaga kehamilannya dan<br />

dapat melakukan persalinan dengan aman, sehingga resiko kematian ibu melahirkan berkurang.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!