laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />
Gambar 3.1<br />
rasio apm perempuan terhadap<br />
Laki-laki, menurut Jenjang<br />
penddikan sD/mi, smp/mts,<br />
sma/ma, dan pendidikan tinggi,<br />
nasional, tahun 1992-2006<br />
(dalam %).<br />
sumber:<br />
survey sosial ekonomi nasional<br />
(bps, berbagai tahun)<br />
40<br />
kesenjangan gender (gender gap) masih terjadi di sebagian besar bidang. berbagai upaya dilakukan guna<br />
meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan agar mereka tidak tertinggal dibandingkan lakilaki.<br />
Di bidang pendidikan, kemajuan yang terjadi dalam kesetaraan gender secara keseluruhan cukup berarti.<br />
ini terutama ditunjukkan oleh rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di tingkat pendidikan dasar,<br />
lanjutan, dan tinggi, yang diukur melalui angka partisipasi murni anak perempuan terhadap anak laki-laki.<br />
kemajuan ini juga dapat dilihat dari rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia 15-24 tahun, yang<br />
diukur melalui angka melek huruf perempuan/laki-laki (indeks paritas melek huruf gender).<br />
<strong>pencapaian</strong> angka partisipasi murni (APM) anak perempuan terhadap anak laki-laki secara umum<br />
menunjukkan kecenderungan meningkat, terutama untuk rasio apm usia sekolah lanjutan tingkat atas (sma/<br />
ma) perempuan dan rasio apm usia pendidikan tinggi perempuan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir<br />
(tahun 2002-2006). meningkatnya rasio ini menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang berpartisipasi<br />
dalam suatu jenjang pendidikan semakin besar dibandingkan dengan jumlah laki-laki yang berpartisipasi<br />
dalam suatu jenjang pendidikan yang sama. Jika rasio apm sma/ma perempuan pada kurun waktu tahun<br />
1992-2002 rata-rata hanya 98,76 persen per tahun, maka rasio tersebut antara tahun 2002-2006 meningkat<br />
dengan rata-rata per tahunnya mencapai 99,07 persen.<br />
kecenderungan yang sama juga terjadi pada rasio apm pendidikan tinggi perempuan yang rata-rata per<br />
tahunnya antara tahun 1992-2002 sebesar 85,73 persen dan terus meningkat dalam kurun 2003-2006<br />
dengan rata-rata sebesar 97,24 persen per tahun. Data ini menginformasikan terjadinya peningkatan akses<br />
perempuan ke sma/ma dan perguruan tinggi. membaiknya situasi tersebut diduga karena meningkatnya<br />
dan bertambahnya sarana sekolah sma/<br />
110<br />
105<br />
100<br />
95<br />
90<br />
85<br />
80<br />
75<br />
1990<br />
101.30<br />
100.60<br />
98.00<br />
85.10<br />
1992<br />
1994<br />
1995<br />
1996<br />
1997<br />
1998<br />
1999<br />
2000<br />
2001<br />
2002<br />
rasio apm sD perempuan/Laki-laki (7-12)<br />
rasio apm sLtp perempuan/Laki-laki (13-15)<br />
rasio apm sLta perempuan/Laki-laki (16-18)<br />
rasio apm Dikti perempuan/Laki-laki (19-24)<br />
2003<br />
2005<br />
102.51<br />
100.02<br />
99.97<br />
99.42<br />
2006<br />
2010<br />
2015<br />
ma dan semakin ringannya jarak tempuh<br />
menuju sekolah, sebagai hasil dari<br />
perbaikan prasarana transportasi dan<br />
perhubungan. pemahaman perempuan<br />
akan pentingnya pendidikan lebih tinggi<br />
juga diduga menjadi salah satu penyebab<br />
meningkatnya kesadaran perempuan<br />
untuk meneruskan pendidikannya ke<br />
perguruan tinggi dalam kurun waktu lima<br />
tahun terakhir.<br />
situasi dan kecenderungan yang berbeda<br />
terjadi pada rasio apm sD/mi dan smp/<br />
mts perempuan. rasio apm sD/mi<br />
perempuan rata-rata per tahun dalam<br />
kurun waktu tahun 2003-2006 sebesar<br />
99,4 persen. kondisi ini menunjukkan<br />
penurunan jika dibandingkan dengan ratarata<br />
dalam kurun waktu tahun 1992-2000<br />
yang sebesar 100,3 persen. Hal serupa<br />
terjadi untuk apm smp/mts yang menurun<br />
dari 104,2 persen menjadi 100 persen.<br />
Data tahun 2002-2006 menunjukkan<br />
terjadinya penurunan tingkat partisipasi<br />
perempuan dalam jenjang pendidikan<br />
sD/mi dan smp/mts.<br />
situasi ini diduga terjadi karena<br />
meningkatnya jumlah siswa perempuan<br />
sD/mi dan smp/mts yang meneruskan<br />
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.