01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kotak 2.3<br />

PERNIKAHAN DINI, PENGHAMBAt PENcAPAIAN tUjUAN 2 MDGs<br />

Penelitian ”Monitoring Pendidikan” (2007) yang dilakukan oleh education network for Justice di<br />

enam desa/kelurahan di kabupaten serdang bedagai (sumatra utara), kota bogor (Jawa barat), dan<br />

kabupaten pasuruan (Jawa timur) menemukan 28,10 persen informan menikah pada usia di bawah<br />

18 tahun. mayoritas dari mereka adalah perempuan yakni sebanyak 76,03 persen, dan terkonsentrasi<br />

di dua desa penelitian di Jawa timur (58,31 persen). Data ini sesuai dengan data dari bkkbn (2004)<br />

yang menunjukkan besarnya pernikahan di bawah usia 16 tahun di <strong>indonesia</strong>, yaitu mencapai 25<br />

persen dari jumlah pernikahan yang ada. bahkan di beberapa daerah persentasenya lebih besar,<br />

seperti di Jawa timur (39,43 persen), kalimantan selatan (35,48 persen), Jambi (30,63 persen), Jawa<br />

barat (36 persen), dan Jawa tengah (27,84 persen).<br />

Hasil monitoring pendidikan ini juga<br />

mengungkapkan rendahnya tingkat<br />

pendidikan mereka yang menikah di<br />

usia dini tersebut. sebanyak 54,68<br />

persen dari mereka hanya tamat<br />

sD, sementara 21,08 persen tidak<br />

pernah sekolah, dan 34,30 persen<br />

melangsungkan pernikahannya pada<br />

saat usia wajib belajar 9 tahun.<br />

mereka ini berkontribusi besar pada<br />

tingginya angka putus sekolah dan<br />

ketimpangan gender dalam apm<br />

dan apk untuk tingkat pendidikan<br />

90<br />

80<br />

70<br />

60<br />

50<br />

40<br />

30<br />

20<br />

10<br />

0<br />

20.95<br />

2.27 3.73 5.21<br />

menengah. Data ini dengan jelas menunjukkan pernikahan dini merupakan salah satu penyebab<br />

tingginya angka putus sekolah di <strong>indonesia</strong> khususnya di kalangan anak perempuan.<br />

Dampak lain dari pernikahan dini adalah tingginya angka buta huruf. sebanyak 41,57 persen dari<br />

mereka yang menikah di usia dini ini tidak dapat membaca dan menulis, yang pada gilirannya akan<br />

menghasilkan generasi buta huruf. temuan ini ditunjukkan oleh penelitian ini yang mengungkapkan<br />

bahwasanya 70,9 persen informan yang buta huruf ternyata berasal dari rumah tangga dengan kepala<br />

keluarga buta huruf.<br />

sayangnya, pernikahan anak di bawah usia 18 tahun di <strong>indonesia</strong> dilegitimasi oleh undang-undang<br />

nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan. undang-undang ini memperbolehkan anak perempuan usia<br />

16 tahun untuk menikah, sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 ayat 1, ”perkawinan hanya diizinkan<br />

jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai<br />

umur 16 (enam belas) tahun”. pasal ini bertentangan dengan tujuan 2 dan 3 dari mDgs yang ingin<br />

memastikan setiap anak menikmati pendidikan dasar 9 tahun dan mengurangi angka buta huruf<br />

perempuan. Dengan demikian, pemerintah <strong>indonesia</strong> harus menyikapi masalah pernikahan anak di<br />

bawah usia 18 tahun ini dengan serius dan menyeluruh agar tujuan pembangunan milenium khususnya<br />

tujuan dua dan tiga dapat dicapai pada tahun 2015.<br />

Sumber: tim peneliti education Watch <strong>indonesia</strong> berdasarkan hasil survei rumah tangga “monitoring pendidikan” di Desa<br />

kuala Lama dan Desa pantai cermin kanan, sumatra utara, Desa kenduruan dan Desa Wonokerto, Jawa timur, serta kelurahan<br />

panaragan dan kelurahan gudang, Jawa barat. penelitian ini merupakan kerja sama antara e-net for Justice <strong>indonesia</strong>, asia<br />

South Pacific Bureau on Adult Education (ASPBAE) dan Global Campaign on Education (2007).<br />

76.78<br />

42.8<br />

53.47<br />

tujuan 2. mencapai pendidikan Dasar untuk semua<br />

13.41<br />

81.38<br />

bogor, Jawa barat pasuruan, Jawa timur sergai, sumatra utara<br />

< 12 tahun 12-15 tahun 16-18 tahun<br />

Pernikahan Dini Menurut wilayah yang Disurvei<br />

sumber: ed-Watch <strong>indonesia</strong> (E-Net for Justice), 2007.<br />

37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!