laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />
36<br />
y Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dasar,<br />
sehingga setiap tamatan mempunyai<br />
kompetensi dasar yang dapat mereka gunakan untuk hidup dalam masyarakat atau melanjutkan<br />
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.<br />
y Peningkatan efisiensi manajemen pendayagunaan sumberdaya pendidikan,<br />
serta mengupayakan<br />
agar semua lembaga pendidikan dasar dapat melaksanakan fungsinya secara lebih efisien dan<br />
efektif.<br />
untuk menjalankan kebijakan-kebijakan tersebut, dibutuhkan strategi sebagai berikut:<br />
y Pertama,<br />
meningkatkan dan menguatkan program-program esensial yang telah ada untuk meningkatkan<br />
partisipasi pendidikan. Dalam hal ini, program-program kegiatan yang kurang esensial perlu dikaji<br />
ulang. sumberdaya pendukung yang tersedia hendaknya dimobilisasi demi mempertahankan dan<br />
meningkatkan penuntasan wajib belajar.<br />
y Kedua,<br />
memberikan peluang yang lebih besar kepada sekolah-sekolah swasta dan lembaga pendidikan<br />
yang berbasis masyarakat agar mereka dapat lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan<br />
dasar.<br />
y Ketiga,<br />
mengupayakan penanganan lebih efektif terhadap target-target masyarakat yang tidak<br />
terjangkau (miskin, terpencil, terisolasi), termasuk melalui pendekatan dan program pendidikan<br />
alternatif. sisi penawaran (supply) perlu diperkuat dengan menyediakan fasilitas pelayanan pendidikan<br />
dasar melalui jalur formal atau non-formal, antara lain dengan program-program penyediaan sarana<br />
dan prasarana serta biaya operasional. adapun penguatan sisi permintaan (demand) dilakukan<br />
dengan meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi, antara lain melalui program keluarga<br />
Harapan dan program-program reguler pendidikan lainnya.<br />
y Keempat,<br />
mengupayakan penanganan pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar secara sinergis<br />
antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.<br />
y Kelima,<br />
melibatkan partisipasi seluruh kekuatan masyarakat seperti orang tua, tokoh masyarakat,<br />
lembaga swadaya masyarakat, dunia industri, dan usahawan, sehingga pelaksanaan penuntasan wajib<br />
belajar 9 tahun betul-betul merupakan gerakan sosial.<br />
program-program tersebut di atas akan dibiayai lewat berbagai sumber pembiayaan, antara lain dari<br />
pemerintah pusat, baik yang bersifat rupiah murni maupun pinjaman dan hibah luar negeri (atau pHLn,<br />
tetapi tidak termasuk sumber hibah yang dikelola sendiri oleh pihak institusi donor atau off budget), serta<br />
sumber pembiayaan pemerintah daerah (apbD). pendidikan dasar mendapat porsi terbesar dari anggaran<br />
pemerintah pusat, dengan alokasi yang terus meningkat secara berarti dari tahun ke tahun. Dari tahun 2004<br />
hingga 2006, anggaran tersebut meningkat rata-rata 25,6 persen per tahun atau meningkat dari 2,38 persen<br />
(terhadap pDb) pada tahun 2004 menjadi 2,74 persen (terhadap pDb) pada tahun 2006.