laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />
Peta 1.7<br />
persebaran persentase anakanak<br />
balita yang mengalami<br />
kekurangan gizi (gizi buruk<br />
ditambah gizi kurang) menurut<br />
provinsi, tahun 2005<br />
sumber:<br />
survey sosial ekonomi nasional<br />
(bps, 2005)<br />
22<br />
kuantil 1 (32,72 - 41,48)<br />
kuantil 2 (28,65 - 31,32)<br />
kuantil 3 (25,92 - 27,37)<br />
kuantil 4 (23,76 - 25,81)<br />
kuantil 5 (15,05 - 23,11)<br />
tidak ada data<br />
kotak 1.1<br />
KASUS GIzI BURUK: PANtAUAN MEDIA MASSA<br />
sejumlah pemberitaan media massa seperti Media Indonesia, Kompas, Koran Tempo dan The Jakarta<br />
Post sejak mei hingga Juni 2005 melaporkan kejadian gizi buruk sebanyak 1,67 juta anak, atau<br />
delapan persen dari 20,87 juta anak usia 0-4 tahun menderita busung lapar. Di Jawa barat terdapat<br />
sebanyak 107.500 anak balita menderita gizi buruk. untuk Jawa tengah, terdapat 710 anak balita<br />
yang mengidap gizi buruk di kabupaten rembang, 64 di kota semarang, 442 di kabupaten semarang,<br />
117 di tegal, dan 243 di boyolali. adapun di Yogyakarta, tiga persen (4.755) anak balita menderita gizi<br />
buruk. sedangkan di Jawa timur 144 anak balita di ponorogo menderita kurang gizi dan 37 anak balita<br />
di surabaya menderita busung lapar. Di nusa tenggara barat, terdapat 910 anak bergizi buruk, 21 anak<br />
meninggal akibat busung lapar.<br />
sementara di nusa tenggara timur, 67.067 anak kurang gizi, 11.440 anak bergizi buruk, 302 anak<br />
busung lapar, dengan 24 anak di antaranya meninggal akibat busung lapar. sedangkan di sumatera<br />
barat tercatat 54.000 bayi dan anak balita menderita gizi buruk. Di riau ditemukan 11.000 anak balita<br />
menderita gizi buruk. Di Lampung, 176 anak balita menderita gizi buruk, 2 anak meninggal akibat<br />
busung lapar. sementara di kalimantan barat terdapat 105 anak balita menderita gizi buruk. adapun<br />
di sulawesi, tercatat 26 anak balita menderita gizi buruk.<br />
Dalam kasus terbaru, Harian Republika Minggu, 9 september 2007 melaporkan kejadian kasus gizi<br />
buruk yang menyerang anak-anak di bawah lima tahun (balita) di kabupaten timor tengah utara, ntt<br />
sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (kLb). kepala Dinas kesehatan provinsi ntt, dr. michael<br />
suri, mm, dalam wawancara dengan Kantor Berita Nasional ANTARA melalui telepon interlokal minggu 9<br />
september 2007 mengatakan bahwa jumlah balita yang mengalami gizi buruk telah mencapai 1.178<br />
orang, tiga di antaranya telah meninggal dunia. Dia menghimbau agar kasus gizi buruk yang sudah<br />
masuk kategori kLb ini perlu segera ditangani dengan melibatkan semua instansi terkait termasuk<br />
pemerintah provinsi. pemberian makanan tambahan dan susu perlu segera diberikan, karena jika<br />
dibiarkan mereka akan menderita gizi buruk akut jenis “marasmus” dan “kwashiorkor”.<br />
Lebih lanjut dilaporkan bahwa Dinas kesehatan provinsi ntt sudah tidak lagi memiliki dana untuk<br />
membeli makanan tambahan bagi para penderita gizi buruk. Dinas kesehatan baru akan mengusulkan<br />
tambahan dana pada perubahan anggaran tahun 2007 ini untuk pengadaan susu dan makanan