01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

maluku utara<br />

gorontalo<br />

banten<br />

kepulauan riau<br />

kepulauan bangka belitung<br />

Daerah istimewa Yogyakarta<br />

1989 2005<br />

masalah gizi buruk masih banyak terdapat di seluruh provinsi. terdapat kecenderungan, makin buruk<br />

kondisi suatu daerah, makin lebih tinggi prevalensi gizi buruknya, terutama pada lapisan masyarakat miskin.<br />

perkembangan ini menunjukkan bahwasanya persoalan gizi memerlukan penanganan yang lebih menyeluruh,<br />

termasuk memberikan perhatian kepada aspek kemiskinan suatu daerah dan ketahanan pangan rumah<br />

tangga. Hal ini penting agar prevalensi gizi kurang dapat ditanggulangi secara lebih baik dalam beberapa<br />

tahun ke depan. Dengan menggunakan indikator tersebut, diharapkan proporsi penduduk yang menderita<br />

kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015 dapat terwujud.<br />

1.2.3. tANtANGAN DAN UPAYA YANG DIPERLUKAN<br />

terjadinya gizi kurang dan buruk pada balita disebabkan antara lain oleh kurangnya asupan gizi dan serangan<br />

penyakit infeksi. adapun faktor penyebab tidak langsung adalah rendahnya daya beli dan ketidaktersediaan<br />

pangan yang bergizi, serta keterbatasan pengetahuan tentang pangan yang bergizi terutama untuk ibu dan<br />

anak balita.<br />

Dimensi tantangan penanganan kelaparan mengandung tiga masalah mendasar, yaitu masalah pelaksanaan,<br />

masalah sasaran, dan masalah lokasi. pelaksanaan penanganan masalah kelaparan mengharuskan adanya<br />

kerjasama lintaspelaku, mengingat masalah kelaparan dan khususnya masalah gizi merupakan masalah yang<br />

sangat krusial. Hilangnya perhatian terhadap masalah kelaparan dapat menyebabkan hilangnya perhatian<br />

terhadap perbaikan gizi masyarakat. apabila perhatian terhadap gizi masyarakat khususnya kepada balita<br />

kurang, maka hal ini akan mengakibatkan pengaruh pada penurunan kualitas penduduk berusia muda.<br />

bali<br />

sulawesi utara<br />

sulawesi tenggara<br />

Lampung<br />

kalimantan timur<br />

Jawa tengah<br />

Jambi<br />

maluku<br />

sumatera selatan<br />

kalimantan tengah<br />

Jawa barat<br />

Dki Jakarta<br />

sumatera barat<br />

sumatera utara<br />

Indonesia<br />

Jawa timur<br />

sulawesi selatan<br />

bengkulu<br />

sulawesi tengah<br />

riau<br />

nusa tenggara barat<br />

kalimantan barat<br />

nusa tenggara timur<br />

papua<br />

nanggroe aceh Darussalam<br />

kalimantan selatan<br />

tujuan 1. menanggulangi kemiskinan dan kelaparan<br />

Gambar 1.9<br />

persebaran perkembangan<br />

persentase anak-anak balita<br />

yang mengalami gizi kurang dan<br />

gizi buruk tahun 1989 dan 2005<br />

sumber:<br />

survey sosial ekonomi nasional<br />

(bps, 1989 dan 2005)<br />

19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!