laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />
Gambar 1.1<br />
pergeseran proporsi penduduk<br />
dengan pendapatan di bawah<br />
US$1 per hari<br />
sumber:<br />
World Development Report,<br />
berbagai tahun (bank Dunia);<br />
Human Development Report,<br />
berbagai tahun (unDp)<br />
Gambar 1.2<br />
perkembangan jumlah dan<br />
persentase penduduk miskin<br />
tahun 1976-2007<br />
sumber:<br />
statistik <strong>indonesia</strong> (bps,<br />
berbagai tahun); berita resmi<br />
statistik (bps, 2007)<br />
12<br />
25<br />
20<br />
15<br />
10<br />
5<br />
20.60<br />
17.40<br />
16.20<br />
14.80<br />
11.80<br />
9.77<br />
7.80<br />
8.30<br />
13.40<br />
12.00<br />
9.90<br />
9.20<br />
7.20<br />
6.60<br />
7.45<br />
Persentase penduduk dengan tingkat<br />
konsumsi di bawah garis kemiskinan<br />
nasional (P o ). Dengan menggunakan garis<br />
kemiskinan nasional, menurunkan angka<br />
kemiskinan setengahnya pada tahun<br />
2015 dibandingkan posisi tahun 1990<br />
merupakah tantangan yang sangat berat.<br />
namun demikian pemerintah tidak akan<br />
berpuas diri dengan semata-mata hanya<br />
menggunakan garis kemiskinan US$ 1<br />
per hari. Dalam melakukan perencanaan<br />
pembangunan pemerintah menggunakan<br />
garis kemiskinan nasional.<br />
mengacu pada garis kemiskinan nasional, persentase penduduk miskin menunjukkan kecenderungan menurun<br />
selama 30 tahun terakhir. pada tahun 1976, jumlah penduduk miskin mencapai 40,1 persen, kemudian turun<br />
menjadi 17,4 persen pada tahun 1987, dan terus menurun menjadi 11,3 persen pada tahun 1996. krisis<br />
ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 mengakibatkan persentase penduduk miskin melonjak kembali<br />
menjadi 24,2 persen pada<br />
54.20<br />
40. 01<br />
1976<br />
1990<br />
1991<br />
43.20<br />
28.60<br />
1980<br />
1992<br />
1993<br />
35.00<br />
21.60<br />
1984<br />
30.00<br />
17.40<br />
1987<br />
1994<br />
1995<br />
27.20<br />
15.10<br />
1990<br />
25.90<br />
13.70<br />
1993<br />
1996<br />
1997<br />
22.50<br />
11.30<br />
1996<br />
1998<br />
1999<br />
34.50<br />
17.70<br />
1997<br />
populasi penduduk miskin (Juta Jiwa)<br />
persentase penduduk miskin (%)<br />
49.50<br />
24.20<br />
1998<br />
2000<br />
2001<br />
48.00<br />
23.40<br />
1999<br />
2002<br />
2003<br />
38.70<br />
19.14<br />
2000<br />
37.90<br />
18.41<br />
2001<br />
tahun 1998. pemulihan<br />
ekonomi dalam lima<br />
tahun terakhir berhasil<br />
menurunkan tingkat<br />
kemiskinan menjadi 15,97<br />
persen pada tahun 2005.<br />
akan tetapi pada tahun<br />
2006 tingkat kemiskinan<br />
meningkat lagi menjadi<br />
17,75 persen (lihat<br />
gambar 1.2). Hal ini<br />
terutama disebabkan<br />
oleh meningkatnya angka<br />
inflasi karena Pemerintah<br />
menaikkan harga bahan<br />
bakar minyak dalam negeri,<br />
diikuti dengan meningkatnya<br />
harga beras selama kurun waktu tersebut. naiknya harga bahan bakar minyak dalam negeri dilakukan demi<br />
menyehatkan perekonomian nasional, seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia. Di lain pihak, sebagai<br />
dampak positif dari beberapa program pembangunan dan membaiknya perekonomian, tingkat kemiskinan pada<br />
tahun 2007 turun menjadi 16,58 persen, dengan populasi penduduk miskin tercatat sekitar 37,17 juta jiwa.<br />
tingkat kemiskinan atau proporsi jumlah orang miskin dibandingkan dengan jumlah penduduk keseluruhan<br />
pada tahun 1990 tercatat 15,10 persen, yang terus meningkat menjadi 17,75 persen pada tahun 2006.<br />
Dengan menggunakan basis data tahun 1990, tingkat kemiskinan yang menjadi sasaran mDgs pada tahun<br />
2015 ialah sekitar 7,5 persen. Di sisi lain, krisis ekonomi yang terjadi dalam kurun 1997-1998 berakibat<br />
pada melonjaknya tingkat kemiskinan menjadi 24,1 persen pada tahun 1998. karena itu, akan lebih realistis<br />
apabila sasaran kemiskinan mDgs untuk tahun 2015 adalah setengah dari kondisi tahun 1998, yakni 12<br />
persen. kemungkinan lain adalah dengan membuat kisaran yang menggabungkan sasaran berbasis tahun<br />
1990 dan sasaran berbasis tahun 1998. Dengan demikian, sasaran tingkat kemiskinan mDgs <strong>indonesia</strong> pada<br />
tahun 2015, dengan menggunakan garis kemiskinan nasional, adalah berkisar pada 7,5 -12 persen.<br />
Selain indikator garis kemiskinan nasional dan indikator pendapatan di bawah US$ 1 (PPP) per hari,<br />
beberapa negara menerapkan pula indikator pendapatan di bawah US$ 2 (PPP) per hari per kapita. Dengan<br />
6.10<br />
2004<br />
2005<br />
38.39<br />
18.19<br />
2002<br />
37.34<br />
17.42<br />
2003<br />
7.54<br />
2006<br />
36.15<br />
16.66<br />
2004<br />
35.10<br />
15.97<br />
2005<br />
39.05<br />
17.75<br />
2006<br />
37.17<br />
16.58<br />
2007