01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kelahiran, sementara angka nasional adalah 32 jiwa per 1.000 kelahiran. prestasi yang sama diraih provinsi<br />

maluku utara dalam menekan akb, yaitu 40 jiwa per 1000 kelahiran pada tahun 2005. adapun akba maluku<br />

utara masih terhitung tingi, yaitu 53 jiwa per 1000 kelahiran pada tahun 2005.<br />

kinerja maluku dalam hal menurunkan jumlah penderita Hiv/aiDs dan penyakit menular berbahaya di masih<br />

memerlukan peningkatan. pada tahun 2007 tercatat 154 kasus penderita aiDs di maluku, sementara kejadian<br />

malaria mencapai 10.824 kejadian. sedangkan di provinsi maluku utara tercatat 7 kasus aiDs, sementara<br />

kejadian malaria mencapai 4.140 kasus, yang menempati peringkat tiga nasional kasus malaria terbanyak.<br />

Dalam hal peningkatan akses air minum non-perpipaan terlindungi, maluku utara memiliki kinerja yang<br />

sudah cukup baik. Lebih dari separuh penduduknya telah memiliki akses terhadap air minum terlindungi.<br />

pada tahun 2006 provinsi maluku utara mencatat 52,6 persen rumah tangga yang memiliki akses air minum<br />

non-perpipaan terlindungi.<br />

berbeda halnya dengan <strong>pencapaian</strong> target peningkatan akses terhadap sanitasi. baik provinsi maluku dan<br />

maluku utara masih memerlukan upaya yang keras, mengingat sampai tahun 2006 <strong>pencapaian</strong>nya masih<br />

berada di bawah rata-rata nasional, yakni masing-masing 52 persen dan 58,3 persen. angka tersebut<br />

sesungguhnya sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 1992 yang baru mencapai 24 persen atau<br />

hanya separuhnya.<br />

26. PAPUA DAN PAPUA BARAt<br />

papua barat (dahulu irian Jaya barat) adalah provinsi hasil pemekaran<br />

provinsi papua pada tahun 1999. oleh karena itu sebagian data<br />

mengenai provinsi papua barat sampai tahun 2005 masih termasuk di<br />

dalam data provinsi papua.<br />

kemiskinan di papua ditandai antara lain oleh persentase penduduk miskin yang mencapai 24,16 persen<br />

pada tahun 1993 atau sekitar 441.900 penduduk. sementara persentase kemiskinan nasional berada jauh<br />

di bawahnya yakni 13,67 persen. pada tahun 2000 angka ini mencapai 45,96 persen sementara angka<br />

nasional 18,95 persen. baru pada pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin di papua turun menjadi 39,26<br />

persen ( tidak termasuk papua barat). sedangkan provinsi papua barat menunjukkan persentase kemiskinan<br />

sebesar 33,01 persen pada tahun 2006. angka ini dua kali lipat dari angka nasional yang sebesar 16,58<br />

persen.<br />

Jumlah balita kurang gizi karena gizi buruk atau gizi kurang di provinsi papua pada tahun 2006 setelah<br />

pemekaran ialah sebesar 31,21 persen. sebelum pemekaran, yakni pada tahun 1989, angka ini tercatat<br />

45,77 persen, menurun pada tahun 1992 menjadi 29,50 persen, lalu sedikit meningkat pada tahun 2000<br />

menjadi 30,14 persen. Walau data yang tersedia memperlihatkan dinamika balita kurang gizi yang cenderung<br />

menurun, namun beberapa peristiwa kelaparan yang melanda daerah pedalaman seperti yang terjadi di<br />

Yahukimo sempat menjadi sorotan nasional. salah satu sebab yang paling pokok yang ditengarai adalah<br />

terjadinya perubahan pola makan penduduk dari panganan lokal berupa umbi-umbian ke pangan nasi-beras.<br />

padahal, dalam kenyataannya, ketersediaan padi-beras sangat terbatas di wilayah ini.<br />

Provinsi Dengan bentang geografisnya yang berupa gunung dan hutan lebat serta tempat tinggal yang berpencar<br />

jauh, tidaklah mengejutkan bila APM SD/MI papua pada tahun 2006 menempati peringkat terendah sebesar<br />

78,1 persen. sebelumnya pada tahun 2000, angka ini sesungguhnya telah mencapai 81,8 persen, meningkat<br />

dari tahun 1992 yang baru sebesar 71,6 persen. Pencapaian yang fluktuatif di wilayah ini diduga merupakan<br />

dampak tidak langsung dari pemekaran wilayah. Hal ini dapat dilihat dari <strong>pencapaian</strong> provinsi baru papua<br />

barat yang relatif berada di atas <strong>pencapaian</strong> provinsi induknya, yakni sebesar 88,2 persen pada tahun<br />

2006.<br />

143

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!