01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

140<br />

mirip dengan sulawesi selatan, apm sD/mi provinsi sulawesi barat untuk sudah melebihi 90 persen, yakni<br />

92,7 persen pada tahun 2006. angka ini bahkan sedikit lebih baik dari yang dicapai oleh provinsi induknya.<br />

akan tetapi apm smp/mt-nya masih rendah. pada tahun 2006, apm smp?mt di sulawesi barat ialah 55,2<br />

persen atau 11,3 persen di bawah angka nasional. ini berarti hampir separuh anak usia smp di provinsi ini<br />

tidak dapat menikmati pendidikan sLtp/mt.<br />

angka balita kurang gizi di sulawesi selatan masih cukup tinggi sehingga targetnya untuk mengurangi<br />

kematian anak-anak masih memerlukan upaya yang cukup keras. begitupun, terjadi perkembangan yang<br />

cukup menggembirakan terutama dalam pengurangan akb. pada tahun 2005 akb provinsi sulawesi selatan<br />

tercatat 36 jiwa per 1.000 kelahiran, jauh berkurang dibandingkan akb tahun 2003 yang masih mencapai<br />

47 jiwa per 1000 kelahiran. Keberhasilan menekan AKB yang cukup signifikan ini juga terjadi pada AKBA<br />

sulawesi selatan. Dalam kurun waktu tahun 2003-2005 akba sulawesi selatan mengalami penurunan dari<br />

72 jiwa menjadi 46 jiwa per 1000 kelahiran hidup.<br />

kerja keras masih harus dilakukan sulawesi selatan dan sulawesi barat dalam hal <strong>pencapaian</strong> target<br />

penurunan penderita Hiv/aiDs dan penyakit menular berbahaya. Di sulawesi selatan pada tahun 2007<br />

tercatat 143 kasus aiDs dan 601 kasus penyakit malaria. sementara di sulawesi barat belum terdapat kasus<br />

aiDs.<br />

adapun target <strong>pencapaian</strong> akses air minum aman bagi penduduk di sulawesi barat terasa berat apabilamerujuk<br />

pada indikator akses terhadap air minum non-perpipaan terlindungi. Jumlah penduduk yang memperoleh air<br />

minum yang tidak terlindungi di provinsi ini masih cukup tinggi. pada tahun 2006 rumah tangga pengguna<br />

air minum non-perpipaan terlindungi mencapai 45,5 persen, di bawah angka nasional yang mencapai 57,2<br />

persen.<br />

Demikian pula dengan akses terhadap sanitasi layak di sulawesi barat, kurang dari separuh penduduk provinsi<br />

ini yang sudah menikmatinya. pada tahun 2006 baru 47,5 persen penduduk yang memiliki akses tersebut.<br />

sedangkan di provinsi induknya, i sulawesi selatan, jumlah tersebut pada tahun 2006 telah melampaui ratarata<br />

angka nasional yakni 70,5 persen, demikian pula pada tahun-tahun sebelumnya.<br />

24. SULAwESI tENGGARA<br />

target pengurangan kemiskinan (po) di sulawesi tenggara masih terasa<br />

berat. pada tahun 1993 jumlah penduduk miskin di provinsi ini adalah<br />

10,8 persen atau 162.300 jiwa, di bawah rata-rata angka nasional<br />

waktu itu. akan tetapi pada tahun 2002, setelah masa krisis, terjadi<br />

peningkatan penduduk miskin menjadi 24,2 persen. sedangkan pada<br />

tahun 2006 persentase ini menurun menjadi 22,89 persen.<br />

Demikian pula halnya dengan penghapusan kelaparan, yang menggunakan indikator prevalensi balita dengan<br />

berat badan kurang, tingkat perkembangannya lebih rendah dari capaian nasional. pada tahun 1989 provinsi<br />

sulawesi tenggara merupakan daerah yang persentase balita kurang gizinya lebih rendah dari angka nasional<br />

yakni 31,06 persen berbanding 37,47 persen. pada tahun 2002 persentase ini tidak mengalami perubahan<br />

berarti sekalipun menurun menjadi 27,90 dan tetap lebih baik dari angka nasional. pada tahun 2005 angka<br />

ini meningkat menjadi 29,38 persen, sedikit lebih tinggi dari angka nasional yang sebesar 28,05 persen. ini<br />

berarti selama tiga tahun terakhir terjadi peningkatan balita kurang gizi di provinsi tersebut.<br />

<strong>pencapaian</strong> target pendidikan dasar bagi semua di sulawesi tenggara relatif baik di tingkat sD/mi karena telah<br />

melampaui angka 90 persen, sekalipun masih di bawah angka nasional. sejak tahun 1992 provinsi sulawesi<br />

tenggara selalu memiliki apm sD/mi di bawah rata-rata nasional, yaitu sebesar 84,2 persen pada tahun<br />

1992, meningkat menjadi 89,7 persen pada tahun 2002, dan terus meningkat menjadi 92,3 persen pada<br />

tahun 2006. partisipasi murid usia sekolah dalam rangka wajib belajar sembilan tahun dari tahun ke tahun<br />

semakin baik sekalipun masih harus mengejar ketertinggalan dari angka partisipasi nasional. sedangkan<br />

apm sLtp/mt sudah berada di atas capaian nasional yang besarnya sekitar 70 persen.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!