01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

134<br />

2005 yaitu 69,9. berdasarkan penafsiran citra satelit Landsat 7 etm+ sampai tahun 2005, luas penutupan<br />

lahan dalam kawasan hutan di kalimantan tengah tercatat 15,155 juta hektar. Dari total luas tersebut,<br />

terdapat 8,897 juta hektar yang merupakan kawasan berupa hutan dan 6,252 juta hektar merupakan<br />

kawasan non-hutan sementara sisanya 5.500 hektar tidak terdata. Luas hasil citra satelit ini lebih kecil jika<br />

dibandingkan dengan luas peruntukan kawasan hutan yang ditetapkan pemerintah berdasarkan paduserasi<br />

rtrWp-tgHk.<br />

sementara itu akses rumah tangga terhadap air minum non-perpipaan terlindungi menunjukkan peningkatan<br />

dari 30,2 persen pada tahun 1994 menjadi 41,6 persen pada tahun 2006. persentase tahun 2006 ini masih<br />

di bawah angka nasional yang sebesar 57,2 persen atau angka rata-rata setiap provinsi sebesar 53,9 persen.<br />

akses rumah tangga terhadap sanitasi yang layak di kalimantan tengah meningkat cukup berarti. tahun<br />

1992, rumah tangga yang memiliki sanitasi layak hanya sebesar 16,70 persen. Jumlah tersebut meningkat<br />

cukup signifikan menjadi 52,0 persen pada tahun 2006. Namun demikian, angka tahun 2006 tersebut masih<br />

lebih kecil dibandingkan angka nasional yang besarnya 69,3 persen.<br />

19. KALIMANtAN tIMUR<br />

kalimantan timur merupakan provinsi terluas di <strong>indonesia</strong>, dengan<br />

luas wilayah sekitar satu setengah kali pulau Jawa dan madura atau 11<br />

persen dari total luas wilayah <strong>indonesia</strong>. Daerah ini memiliki sumberdaya<br />

alam yang melimpah baik berupa pertambangan seperti emas, batubara, minyak dan gas bumi, maupun hasil<br />

hutan. meskipun memiliki sumberdaya alam yang melimpah, persentase penduduk miskin di provinsi ini<br />

ternyata masih cukup tinggi. pada tahun 1993, persentase penduduk miskin mencapai 13,75 persen, sedikit<br />

di atas angka nasional yang sebesar 13,67 persen. angka ini sempat naik menjadi 16,15 persen pada tahun<br />

2000, kemudian turun kembali menjadi 12,55 persen pada tahun 2006. meskipun angka tahun 2006 sudah<br />

di bawah angka kemiskinan nasional (16,68 persen), akan tetapi persentase penduduk miskin kalimantan<br />

timur masih menduduki posisi ke-13 dalam urutan peringkat persentase penduduk miskin di <strong>indonesia</strong><br />

setelah —antara lain— Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi, dan Maluku Utara.<br />

terkait dengan pengurangan kelaparan, perkembangan jumlah angka balita yang kekurangan gizi di provinsi<br />

ini cukup terkendali dengan baik. Dalam kurun waktu 1989-2006, persentase balita yang kekurangan gizi di<br />

kalimantan timur selalu lebih kecil dari angka nasional, meskipun kecenderungannya meningkat dari 22,88<br />

pada tahun 2002 menjadi 25,92 persen pada tahun 2006.<br />

target pendidikan dasar untuk semua ditunjukkan lewat indikator apm sD/mi dan sLtp/mt/mts. Di<br />

kalimantan timur apm sD/mi pada tahun 2000 tercatat 91,4 persen, berada di bawah angka nasional<br />

yang mencapai 92,3 persen. sebelumnya, pada tahun 1992 apm sD/mi provinsi ini masih berada di atas<br />

angka nasional. untuk tahun 2006, <strong>pencapaian</strong> apm sD/mi kalimantan timur adalah 92,9 persen dan masih<br />

berada di bawah angka nasional yang sebesar 94,7 persen. Demikian pula apm sLtp/mt/mts kalimantan<br />

timur menunjukkan kecenderungan sama dengan apm sD/mi. pada tahun 1992 apm sLtp/mt/mts provinsi<br />

ini tercatat sebesar 51,6 persen, kemudian meningkat menjadi 60,4 persen pada tahun 2000, lalu terus<br />

meningkat menjadi 64,0 persen pada tahun 2006. apm sLtp/mt/mts kalimantan timur pada tahun 1992<br />

tersebut berada jauh di atas angka nasional. Demikian pula pada tahun 2000, angka tersebut masih berada<br />

sedikit di atas angka nasional. pada tahun 2006 angka tersebut sudah berada di bawah angka nasional.<br />

Dalam kurun waktu 1992-2006, apm sLtp/mt/mts kalimantan timur sesungguhnya menunjukkan kenaikan<br />

yang tinggi, tetapi laju kenaikannya lebih rendah jika dibandingkan dengan laju kenaikan apm sLtp/mt/mts<br />

di tingkat nasional.<br />

<strong>pencapaian</strong> target kesetaraan gender di kalimantan timur, yang dinilai dari perkembangan rasio apm p/L sD/<br />

mi, memerlukan upaya perbaikan. . pada tahun 1992 rasio apm p/L sD/mi kalimantan timur adalah sebesar<br />

95,5 dan meningkat menjadi 101,5 pada tahun 2000, tetapi menurun secara drastis menjadi 98,4 pada tahun<br />

2006. peringkat rasio apm p/L sD/mi kalimantan timur ini merupakan rasio keenam terendah di <strong>indonesia</strong>,<br />

bersama-sama dengan provinsi papua. rasio apm p/L sLtp/mt juga tampak kurang baik. pada tahun 1992<br />

angka ini adalah sebesar 107,2 dan menurun pada tahun 2000 menjadi 94,3. rasio ini meningkat kembali<br />

pada tahun 2006 menjadi 100,2, satu tingkat di bawah angka nasional yang sebesar 100,0.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!