01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

target <strong>pencapaian</strong> APM SD/MI di provinsi nusa tenggara timur pada tahun 2006 tercatat sebesar 91,6<br />

persen, yang menunjukkan besarnya anak yang bersekolah sD/mi di usia sekolahnya. bila diartikan sebaliknya,<br />

terdapat sekitar 8,4 persen anak yang tidak tertampung di sekolah. <strong>pencapaian</strong> tahun 2006 ini lebih baik dari<br />

yang diperoleh nusa tenggara timur pada tahun 2000, yaitu 88,9 persen, dan jauh lebih baik dari <strong>pencapaian</strong><br />

tahun 1992 yang hanya mencapai 82,3 persen. Sebagai daerah dengan kondisi geografis kepulauan dan<br />

tingkat kemiskinan yang masih tinggi baik ekonomi maupun non-ekonomi, prestasi ini merupakan <strong>pencapaian</strong><br />

yang istimewa.<br />

nusa tenggara timur merupakan provinsi yang menempati peringkat terbawah <strong>pencapaian</strong> target APM SLtP/<br />

Mts. pada tahun 2006, nusa tenggara timur memiliki apm sLtp/mts sebesar 47,2 persen, atau terdapat<br />

selisih 19,3 persen bila dibandingkan dengan angka nasional yang telah mencapai 66,5 persen. <strong>pencapaian</strong><br />

47,2 persen ini juga i menunjukkan bahwasanya terdapat 52,8 persen anak didik pada golongan usia belajar<br />

13-15 tahun yang tidak melanjutkan sekolah sLtp/mts Walaupun demikian, <strong>pencapaian</strong> pada tahun 2006<br />

tersebut sudah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan <strong>pencapaian</strong> tahun-tahun sebelumnya, yakni sebesar<br />

34,2 persen pada tahun 2000 20,9 persen pada tahun 1992.<br />

tingginya angka kematian anak dan ibu di wilayah Provinsi Nusa tenggara timur juga terjadi. banyak<br />

anak yang tidak dapat menikmati ulang tahun mereka yang kelima akibat berbagai sebab, demikian pula<br />

dengan ibu-ibu yang beresiko tinggi di saat persalinannya. pada tahun 2005 akb provinsi nusa tenggara<br />

timur mencapai 15 jiwa per 1.000 kelahiran hidup. angka ini sudah menurun di bila dibandingkan dengan<br />

tahun 2003 yang mencapai 59 jiwa per 1.000 kelahiran. meskipun demikian, <strong>pencapaian</strong> pada tahun 2005<br />

tersebut menempatkan nusa tenggara timur pada peringkat tiga terbawah secara nasional, mengingat akb<br />

provinsi ini hampir dua kali rata-rata angka kematian bayi secara nasional.<br />

Dalam hal penurunan target angka kematian anak (akb dan akba), nusa tenggara timur sudah dapat<br />

menekan akb dengan sangat baik sekalipun angkanya masih cukup tinggi dibandingkan angka nasional.<br />

berbeda halnya dengan akba yang masih terasa lamban. pada tahun 2005 nusa tenggara timur masih<br />

tetap menjadi menjadi provinsi dengan akba tertinggi ketigar yakni sebesar 60 jiwa per 1.000 kelahiran<br />

hidup. kondisi tersebut jauh sebenarnya sudah lebih baik dibandingkan dengan akb tahun 2003 yang masih<br />

mencapai 73 jiwa per 1.000 kelahiran hidup. beberapa penyebab kasus tingginya akb di nusa tenggara<br />

barat dan nusa tenggara timur relatif sama, yaitu antara lain karena persoalan kemiskinan, kelaparan, dan<br />

iklim yang begitu dominan. selain itu persoalan pelayanan publik dan struktur sosial merupakan persoalan<br />

struktural yang perlu ditangani serius di provinsi ini.<br />

<strong>pencapaian</strong> target pengurangan penyakit menular dan berbahaya di nusa tenggara timur membutuhkan<br />

penanganan khusus. selama bertahun tahun provinsi ini belum mampu mengisolasi penyakit malaria. Hingga<br />

saat ini nusa tenggara timur selalu ditimpa kLb malaria dengan tingkat kejadian tertinggi di <strong>indonesia</strong> yakni<br />

70.390 kasus pada tahun 2005. adapun jumlah kasus AIDS di provinsi ini menempati peringkat 14 nasional<br />

yaitu 74 kasus.<br />

<strong>pencapaian</strong> target sanitasi layak di provinsi nusa tenggara timur tahun 2006 sebesar 68.9 persen masih<br />

berada di bawah rata-rata nasional.. angka ini menempati posisi ke-19 terendah secara nasional. Data<br />

ini bermakna bahwasanya masih terdapat hampir sepertiga penduduk di nusa tenggara timur yang hidup<br />

dengan sanitasi tidak layak. <strong>pencapaian</strong> sanitasi layak di nusa tenggara timur mulai mengalami perbaikan<br />

pada dekade 1990-an, yakni sebesar 21,90 persen tahun 1992 dan meningkat cukup signifikan menjadi<br />

63,20 persen pada tahun 2000.<br />

17. KALIMANtAN BARAt<br />

<strong>pencapaian</strong> target penanggulangan kemiskinan provinsi kalimantan<br />

barat menunjukkan perkembangan yang cukup baik. pada tahun 1993,<br />

persentase penduduk miskin mencapai 25,05 persen, sempat meningkat<br />

pada tahun 2000 menjadi 29,28 persen, kemudian menurun menjadi<br />

hanya 15,50 persen pada tahun 2006. persentase penduduk miskin<br />

provinsi ini pada tahun 1993 dan 2000 lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.,akan tetapi pada tahun<br />

2006 angka ini lebih rendah dari rata-rata nasional (16,58 persen). Hal ini menunjukkan bahwasanya upaya-<br />

131

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!