01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

cerminan di sektor riil, terutama terkait dengan semakin maraknya pola hubungan kerja yang bersifat subkontrak<br />

dan out-sourcing yang ujungnya melemahkan kaum buruh, terutama buruh perempuan.<br />

Dalam upaya mencapai target penurunan penderita Hiv/aiDs dan pengurangan penderita malaria, provinsi<br />

Jawa tengah masih memerlukan kewaspadaan yang cukup tinggi, mengingat jumlah kasus aiDs sampai<br />

tahun 2007 di provinsi ini mencapai 369 kasus. adapun peristiwa malaria di Jawa tengah pada tahun yang<br />

sama mencapai 1.966 kejadian.<br />

<strong>pencapaian</strong> target pengurangan pengangguran usia muda (15-24 tahun) di provinsi Jawa tengah masih<br />

tergolong rendah. ini mengingat jumlah pengangguran di provinsi ini pada tahun 2007 mencapai 57,6 persen,<br />

di atas angka rata-rata pengangguran nasional yang sebesar 57,3 persen. persentase yang diperoleh Jawa<br />

tengah ini menempati peringkat 10 dalam hal jumlah pengangguran tertinggi. bila ditinjau berdasarkan jenis<br />

kelamin, maka jumlah pengangguran perempuan tercatat lebih banyak daripada kaum laki-laki, yakni 65,8<br />

persen berbanding 52,3 persen.<br />

12. DAERAH IStIMEwA YOGYAKARtA<br />

provinsi Dari sisi kualitas hidup, Daerah istimewa (Di) Yogyakarta<br />

tampak relatif lebih baik karena merupakan daerah dengan indeks<br />

harapan hidup yang tertinggi di <strong>indonesia</strong>. akan tetapi persentase<br />

jumlah penduduk miskinnya sejak tahun 1993 yang mencapai 11,77<br />

persen terus meningkat. pada tahun 2000 angka ini telah mencapai<br />

33,32 persen. baru pada tahun 2006 angka ini menurun kembali menjadi 20,32. angka ini masih masih<br />

berada di atas angka rata-rata penduduk miskin secara nasional (17,5 persen pada tahun 2006). penurunan<br />

jumlah penduduk miskin di Di Yogyakarta pada tahun 2006 tersebut i diperkirakan karena adanya intervensi<br />

program pkps bbm. program ini ditujukan bagi penduduk miskin dan mendekati miskin dalam upaya<br />

mempertahankan daya beli mereka akibat kebijakan kenaikan harga bbm yang diikuti dengan meningkatnya<br />

harga-harga kebutuhan pokok.<br />

Rasio APM SD/MI di provinsi Di Yogyakarta mengalami penurunan bila dibandingkan dengan <strong>pencapaian</strong><br />

tahun 1992 dan 2002. pada tahun 1992 rasio apm sD/mi tercatat sebesar 101,3 persen, menurun<br />

menjadi 99,6 persen pada tahun 2002 dan 97,9 persen pada tahun 2006. ini berarti di Yogyakarta terdapat<br />

kecenderungan yang konsisten dalam perkembangan rasio apm sD/mi yang didasarkan atas perbandingan<br />

jenis kelamin perempuan dan laki-laki.<br />

Rasio APM P/L SLtP/Mts di provinsi ini pada tahun 2006 mencapai 94,4 persen. angka ini lebih buruk<br />

ketimbang <strong>pencapaian</strong> tahun 1992 yakni sebesar 95,2 persen tetapi sedikit lebih baik dibandingkan tahun<br />

2000 sebesar 94,3 persen. sekalipun persentase pada tahun 2006 lebih baik, angka ini sesungguhnya masih<br />

berada di bawah <strong>pencapaian</strong> nasional atau di bawah prestasi <strong>pencapaian</strong> tahun 1992 dan 2000. secara<br />

keseluruhan , <strong>pencapaian</strong> hampir semua provinsi di <strong>indonesia</strong> dalam indikator apm sD/mi ini mengalami<br />

penurunan. Hanya tiga daerah di <strong>indonesia</strong> yang angka <strong>pencapaian</strong>nya berada di atas angka nasional.<br />

terkait target pengurangan penderita HIV/AIDS dan malaria, sampai tahun 2007 di Yogyakarta tercatat<br />

102 kasus aiDs. mengingat Yogyakarta merupakan kota yang terbuka dan daerah wisata, jumlah penderita<br />

tersebut menunjukkan bahwa kasus Hiv/aiDs di provinsi ini relatif dapat dikendalikan. selain itu, pada tahun<br />

yang sama tercatat 175 kejadian penyakit malaria terjadi di Yogyakarta.<br />

tingkat pengangguran usia muda di Yogyakarta dapat dikategorikan memprihatinkan, mengingat posisinya<br />

pada tahun 2007 ini berada di peringkat enam tertinggi dalam hal jumlah pengangguran, yaitu sebesar 68,7<br />

persen. Jumlah perempuan muda yang menganggur lebih banyak dari laki-laki yaitu 77,6 persen berbanding<br />

61,2 persen, atau sekitar 16,4 persen lebih banyak.<br />

127

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!