01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

124<br />

9. DKI jAKARtA<br />

sebagai ibu kota negara, provinsi Daerah khusus ibukota (Dki) Jakarta<br />

pun ternyata tak terlepas dari masalah kemiskinan dengan fakta masih<br />

terdapatnya penduduk miskin sebesar 4,52 persen di wilayah ini.<br />

persentase penduduk miskin di wilayah provnsi ibu kota negara ini dapat<br />

dikatakan relatif tetap selama kurun waktu tiga belas tahun terakhir.<br />

pada tahun 1993 persentase penduduk miskin Dki Jakarta tercatat 5,65 persen. kemudian mengalami<br />

penurunan pada tahun 2000 menjadi 4,96 persen. keberadaan penduduk miskin di wilayah Dki Jakarta ini<br />

secara kasat mata dengan mudah dijumpai di daerah-daerah pemukiman kumuh maupun di sekitar bantaran<br />

kali. sebagian lagi penduduk miskin di provinsi ini adalah masyarakat nelayan yang berada di wilayah kawasan<br />

pantai sebelah utara Jakarta<br />

sebagai ibukota negara, <strong>pencapaian</strong> mDgs Dki Jakarta relatif lebih baik dibandingkan dengan rata-rata<br />

<strong>pencapaian</strong> nasional. begitupun, hal ini ternyata tidak berlaku untuk semua indikator target mDgs. Hal<br />

yang paling menonjol dirasakan kekurangannya adalah bidang pendidikan, baik dalam target <strong>pencapaian</strong><br />

pendidikan dasar bagi semua maupun target <strong>pencapaian</strong> kesetaraan gender dengan indikator rasio apm-nya.<br />

pada tahun 2006 apm sD/mi Dki Jakarta mencapai 90,8 persen. angka ini lebih buruk dibandingkan dengan<br />

<strong>pencapaian</strong> tahun 2000 yang mencapai 91,4 persen. <strong>pencapaian</strong> terbaik apm sD/mi Dki terjadi pada tahun<br />

1992 yakni sebesar 94,2 persen, jauh di atas angka nasional yang sebesar 88,7 persen. Dengan demikian,<br />

<strong>pencapaian</strong> apm sD/mi provinsi Dki Jakarta dalam rentang 14 tahun ini menunjukkan kecenderungan<br />

semakin menurun di tengah-tengah <strong>pencapaian</strong> apm nasional yang justru semakin membaik, yakni dari 88,7<br />

persen pada tahun 1992, lalu meningkat menjadi 92,3 persen pada tahun 2000, dan mencapai 94,7 persen<br />

pada tahun 2006.<br />

terdapat catatan penting atas <strong>pencapaian</strong> nasional pada tahun 2006 ini. Walaupun persentase apm sD/mi<br />

dalam kurun waktu empat belas tahun (1992 - 2006) tercatat meningkat, akan tetapi jumlah provinsi yang<br />

<strong>pencapaian</strong>nya berada di bawah angka nasional tampak semakin banyak, bahkan meliputi hampir seluruh dari<br />

33 provinsi yang ada. tercatat hanya tiga provinsi yang <strong>pencapaian</strong> apm sD/mi-nya berada di atas <strong>pencapaian</strong><br />

nasional yakni banten, nanggroe aceh Darussalam, dan kalimantan tengah.<br />

<strong>pencapaian</strong> apm sD/mi yang berada di bawah <strong>pencapaian</strong> angka nasional bagi hampir seluruh provinsi<br />

diduga merupakan imbas dari menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.<br />

ini terjadi walaupun pemerintah dalam hal ini sebenarnya telah berupaya meminimalisasi dampak kenaikan<br />

harga bbm tersebut melalui berbagai program, seperti program kompensasi pengurangan subisidi bbm (pkps<br />

bbm), yang di antaranya berupa sumbangan langsung tunai (sLt) bagi masyarakat miskin dan hampir miskin<br />

(nearly poor).<br />

Dalam hal keadilan gender di bidang pendidikan, Dki Jakarta ternyata termasuk dalam provinsi yang<br />

<strong>pencapaian</strong> rasio APM P/L SD/MI-nya di bawah <strong>pencapaian</strong> nasional selama kurun waktu 14 tahun ini.<br />

<strong>pencapaian</strong> Dki Jakarta pada tahun 1992 ialah 99 persen sementara angka nasional saat itu ialah 100,6<br />

persen. pada tahun 2000, rasio apm sD/mi Dki Jakarta mencapai 100,4 persen sementara rasio nasional<br />

ialah 100,3 persen. pada tahun 2006 lalu, <strong>pencapaian</strong> Dki Jakarta ialah 96,5 persen sementara <strong>pencapaian</strong><br />

nasional sebesar 99,4. Hasil yang diperoleh ibukota negara ini amat mengejutkan, bahkan bila dibandingkan<br />

dengan <strong>pencapaian</strong> yang diraih provinsi irian Jaya barat (yang sekarang menjadi papua barat). Walaupun<br />

merupakan provinsi baru hasil pemekaran, dan sama-sama berada di bawah angka nasional dengan Dki<br />

Jakarta, <strong>pencapaian</strong> irian Jaya barat pada tahun 2006 tercatat sebesar 99,3 persen.<br />

Demikian pula dengan rasio APM P/L SLtP/Mts Dki Jakarta, sejak tahun 1992 selalu berada di bawah<br />

angka nasional. pada tahun 1992, misalnya, rasio nasional mencapai 101,3 persen, sedangkan capaian Dki<br />

Jakarta 100,2 persen. bahkan pada tahun 2000 angka ini di Dki Jakarta turun menjadi 94,4 persen, yang<br />

memperlihatkan selisih semakin besar dengan <strong>pencapaian</strong> nasional yang saat itu telah mencapai 104,2<br />

persen. Hingga tahun 2006, rasio apm p/L sLtp/mts Dki Jakarta yang berada di bawah rasio nasional dengan<br />

selisih 10 persen ini belum berubah.. rendahnya <strong>pencapaian</strong> provinsi Dki Jakarta ini semakin mengenaskan<br />

bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai provinsi-provinsi lainnya. ini mengingat bahwa provinsi-provinsi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!