laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />
122<br />
terkait dengan akses terhadap sanitasi layak, data tahun 2006 memperlihatkan bahwa <strong>pencapaian</strong> kedua<br />
provinsi masih berada di bawah <strong>pencapaian</strong> nasional (69,3 persen). tingkat akses tersebut di provinsi bangka<br />
belitung adalah 67,4 persen, sementara sumatera selatan sebesar 69,1 persen, yang menempatkannnya<br />
pada ranking 21 terbawah. sebelum terjadinya pemekaran, yakni tahun 1994 dan tahun 2000, <strong>pencapaian</strong><br />
untuk akses sanitasi layak ini masing-masing tercatat sebesar 29,30 persen dan 62,10 persen. Walaupun<br />
tampak menunjukkan arah yang sedikit membaik, tetapi secara nasional tidak ada perubahan yang cukup<br />
signifikan dalam hal ketersediaan sanitasi layak di Provinsi Sumatera Selatan ini.<br />
target pengurangan pengangguran kaum muda (perempuan-laki-laki) di provinsi bangka belitung berada di<br />
atas angka nasional, dengan <strong>pencapaian</strong> pada tahun 2007 sebesar 59 persen. Dari angka tersebut, jumlah<br />
perempuannya memang relatif lebih kecil yakni 51,3 persen dibandingkan pengangguran kaum muda laki-laki<br />
yang sebesar 62,9 persen. meskipun demikian, bila data ini dihubungkan dengan data tentang rasio p/L ratarata<br />
upah bulanan, maka terlihat bahwa proporsi kaum perempuan yang menerima upah bulanan lebih kecil<br />
dibandingkan dengan laki-laki. secara implisit dapat dikatakan bahwa kondisi buruh murah masih terjadi,<br />
termasuk di antaranya buruh dari kalangan perempuan yang berada dalam posisi tawar relatif lebih rentan<br />
ketimbang buruh laki-laki.<br />
7. BENGKULU<br />
pada tahun 1993 provinsi bengkulu memiliki jumlah penduduk miskin<br />
sekitar 13,11 persen atau sekitar 173.100 jiwa. angka ini berada di<br />
bawah <strong>pencapaian</strong> angka nasional yang sebesar 13,67 persen. tetapi<br />
pada tahun 2000 jumlah penduduk miskin di provinsi ini bertambah<br />
menjadi 17,72 persen atau sekitar 372.400 jiwa, dan semakin<br />
meningkat pada tahun 2006 lalu, yakni sebesar 20,90 persen.<br />
Dengan capaian angka-angka target pengurangan penduduk miskin seperti itu, dapat disimpulkan<br />
bahwasanya belum ada upaya yang cukup dari pemerintah provinsi bengkulu dalam mengurangi penduduk<br />
miskin. Walaupun persentase itu sepanjang tahun 1993 hingga 2000 menunjukkan peningkatan jumlah,<br />
akan tetapi <strong>pencapaian</strong>nya tetap masih di bawah angka nasional saat itu, yakni 13,11 persen pada tahun<br />
1993 dan 17,72 persen pada tahun 2000. Yang agak memprihatinkan adalah capaian tahun 2006 yang<br />
menempatkan provinsi ini berada di atas capaian nasional dengan persentase sebesar 16,58.<br />
target pengurangan angka kematian anak (akb dan akba) yang dicapai pemerintah provinsi bengkulu telah<br />
menunjukkan perkembangan yang cukup berarti, khususnya untuk tingkat kematian bayi. pada tahun 2003<br />
tingkat kematian ini mencapai 53 jiwa per 1000 kelahiran, lalu menurun drastis pada tahun 2005 menjadi<br />
10 jiwa per 1000 kelahiran hidup. begitupun, untuk target indikator akba, walau bengkulu masih berada di<br />
bawah capaian nasional, pemerintah provinsi bengkulu berhasil menurunkan akba dari 68 jiwa akba per<br />
1000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi 45 jiwa akba per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2006.<br />
<strong>pencapaian</strong> atas target peningkatan akses terhadap air minum aman dan sanitasi layak di bengkulu masih<br />
memprihatinkan. untuk akses terhadap air minum, rumah tangga pengguna air minum non perpipaan<br />
terlindungi pada tahun 2006 mencapai 36,5 persen. ini merupakan <strong>pencapaian</strong> yang relatif konstan bila<br />
mengacu pada data tahun 2000 yang menunjukkan angka sebesar 36,3 persen. perbedaan yang cukup<br />
berarti baru terjadi bila membandingkan antara data tahun 2006 maupun tahun 2000 dengan data tahun<br />
1994 yang berada pada besaran 24,4 persen. artinya, terjadi perbaikan kurang lebih 12 persen dalam kurun<br />
waktu 12 tahun.<br />
Jumlah kasus AIDS di wilayah bengkulu tergolong rendah, dengan 23 penderita (oDHa) sampai tahun 2007.<br />
sedangkan untuk penyakit malaria di wilayah provinsi bengkulu tidak dapat diketahui karena ketiadaan data<br />
tentang hal itu.