01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

118<br />

sumatera utara termasuk daerah dengan jumlah kasus AIDS yang tinggi yaitu mencapai 416 pada tahun<br />

2007. pada tahun 2005 tercatat insiden malaria sebanyak 5.340 kejadian. Dengan demikian provinsi ini<br />

masih menghadapi tantangan yang sangat berat dalam memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit<br />

menular lainnya.<br />

Memastikan kelestarian lingkungan hidup merupakan tugas yang berat bagi provinsi sumatera utara. Hal<br />

tersebut terutama disebabkan menurunnya kualitas hutan yang ditandai oleh menurunnya rasio luas daratan<br />

kawasan hutan di provinsi ini, dari 53,7 pada tahun 2003 menjadi 52,2 pada tahun 2005. akses rumah<br />

tangga terhadap air minum non-perpipaan terlindungi antara tahun 1994 hingga 2006 meningkat dari 39,6<br />

persen (1994) menjadi 50,2 (2002), dan terus meningkat menjadi 55,2 persen (2006). akses rumah tangga<br />

pada sanitasi layak antara tahun 1992 sampai 2006 juga senantiasa membaik, yaitu dari 41,1 persen pada<br />

tahun 1992, meningkat menjadi 72,7 persen pada tahun 2000, dan semakin membaik menjadi 76,7 persen<br />

pada tahun 2006. <strong>pencapaian</strong> tahun 2006 tersebut lebih baik dari angka nasional (69,3 persen) dan ratarata<br />

tiap provinsi (66,8 persen).<br />

adapun pengangguran usia muda (rentang 15-24 tahun) di provinsi ini termasuk tinggi, meskipun sedikit lebih<br />

baik dari angka nasional. pengangguran usia muda kelompok laki-laki per Februari 2007 tercatat mencapai<br />

52,4 persen, sementara untuk kelompok perempuan mencapai 64,2 persen. secara akumulatif angka<br />

pengangguran ini mencapai 57,1 persen atau 1,53 juta juta jiwa terhitung sebagai penganggur.<br />

3. SUMAtERA BARAt<br />

prestasi provinsi sumatera barat dalam penanggulangan kemiskinan<br />

cenderung stabil apabila dilihat dari persentase penduduk miskinnya<br />

yang menurun antara tahun 1993 hingga 2006. persentase penduduk<br />

miskin pada tahun 1993 tercatat 14,47 persen, lalu berkurang menjadi<br />

11,41 persen pada tahun 2000, dan sedikit meningkat menjadi 11,61<br />

pada tahun 2006. prestasi provinsi ini selalu lebih baik dari angka nasional.<br />

Dalam soal mengurangi kelaparan, provinsi ini pada tahun 1989 memiliki balita kurang gizi sebesar 37,22<br />

persen. angka ini kemudian menurun menjadi 30,86 persen pada tahun 1992, lalu menurun lagi menjadi<br />

21,77 persen pada tahun 2000, sebelum kemudian meningkat kembali menjadi 30,44 persen pada tahun<br />

2006. <strong>pencapaian</strong> tahun 2006 provinsi ini lebih rendah dari angka nasional sebesar 28,05 persen.<br />

target pendidikan dasar untuk semua selalu meningkat sejak tahun 1992 hingga 2006 baik untuk jenjang<br />

pendidikan sD/mi maupun jenjang pendidikan sLtp/mts. kecenderungan peningkatan ditunjukkan oleh<br />

<strong>pencapaian</strong> apm sD/mi sebesar 90,2 persen pada tahun 1992, meningkat menjadi 92,7 persen pada tahun<br />

2000, dan mencapai 94,2 persen pada tahun 2006. apm sLtp/mts juga cenderung meningkat dari 53.2<br />

persen (1992) menjadi 63,0 persen (2000), dan 67,8 persen (2006). <strong>pencapaian</strong> apm sD/mi dan sLtp/<br />

mts sumatera barat selalu lebih baik dari angka nasional dan rata-rata tiap provinsi.<br />

Kesetaraan gender bidang pendidikan di provinsi sumatera barat mengalami penurunan bila ditinjau dari<br />

rasio apm p/L sD/mi. rasio ini tercatat 102,4 pada tahun 1992 dan mengalami penurunan menjadi 99,6<br />

pada tahun 2000, lalu turun lagi menjadi 99,2 pada tahun 2006. <strong>pencapaian</strong> rasio apm p/L sD/mi tahun<br />

2006 ini berada di bawah <strong>pencapaian</strong> nasional sebesar 99,4. Hal sama berlaku pada apm p/L sLtp/mts<br />

sumatera barat, yang menurun dari 125,0 pada tahun 1992 menjadi 112,0 pada tahun 2000, lalu menurun<br />

lagi menjadi 108,7 pada tahun 2006. <strong>pencapaian</strong> rasio apm p/L sLtp/mts tahun 2006 ini lebih baik dari<br />

<strong>pencapaian</strong> nasional tahun yang sama yaitu 100.0. Data tersebut menginformasikan bahwasanya perempuan<br />

mempunyai akses pendidikan lebih rendah dibandingkan rekan laki-lakinya.<br />

permasalahan kesehatan menunjukkan prestasi yang baik dalam konteks <strong>pencapaian</strong> target menurunkan<br />

angka kematian anak. Jika antara tahun 1994 hingga 2003 secara akumulasi terdapat akb sebesar 48 jiwa<br />

per 1.000 kelahiran hidup, maka untuk tahun 2005 saja akb hanya 8 per 1.000 kelahiran hidup. akb tahun<br />

2005 sama dengan angka nasional, dan lebih baik dari rata-rata tiap provinsi. sementara itu hanya mencapai<br />

131 kasus aiDs di tahun 2007.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!