01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

98<br />

kotak 7.2<br />

PANDANGAN MASYARAKAt SIPIL: apa Yang kurang Dari kebiJakan pemerintaH Di<br />

biDang perumaHan Dan permukiman?<br />

pada saat ini, kebutuhan akan perumahan sebanyak kurang lebih 7 juta dan bakal meningkat seiring<br />

dengan bertambahnya rumah tangga baru. pembangunan rumah tak mampu memenuhi kebutuhan<br />

tersebut, apalagi pengembang swasta lebih mengutamakan real estate dan apartemen yang sulit<br />

dijangkau kaum miskin. tak mengherankan bila kemudian di perkotaan tumbuh pemukimaan dan<br />

perumahan yang tak layak huni atau perumahan kumuh.<br />

perumahan kumuh ditemukan di hampir semua wilayah perkotaan di <strong>indonesia</strong>. tidak ditemukan data<br />

akurat mengenai jumlah lingkungan permukiman kumuh di seluruh <strong>indonesia</strong>. namun hampir di seluruh<br />

wilayah perkotaan di <strong>indonesia</strong> memiliki sangat banyak kantong wilayah permukiman kumuh. mereka<br />

merupakan kelompok termiskin yang tidak pernah diperhitungkan dalam data statistik di <strong>indonesia</strong>.<br />

mereka tidak memperoleh akses pendidikan, sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan,<br />

dan senantiasa terancam penggusuran oleh proyek-proyek investasi. Hal ini disebabkan oleh stigma<br />

yang dilekatkan pada masyarakat: pemukiman kumuh sebagai penduduk ilegal atau penduduk liar,<br />

sehingga pemerintah daerah merasa tidak berkewajiban untuk mengurus upaya perbaikan lingkungan<br />

permukiman kumuh ini. pemerintah daerah justru melakukan pembersihan melalui berbagai bentuk<br />

penggusuran, dengan alasan menggangu dan merusak keindahan kota atau lahan akan dibangun untuk<br />

kepentingan lain.<br />

pemerintah memang telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membangun perumahan rakyat.<br />

namun berbagai persyaratan untuk dapat mengakses bantuan perumahan tersebut tetap tidak<br />

terjangkau oleh kelompok yang paling miskin ini. pertama, permasalahan sulitnya memperoleh ktp.<br />

tanpa ktp, masyarakat tidak akan dapat mengajukan bantuan pengadaan atau perbaikan perumahan.<br />

kedua, bantuan untuk memperoleh kredit mikro perumahan mensyarakatkan adanya jaminan<br />

(berupa barang atau surat berharga) sementara masyarakat miskin tidak memiliki harta yang dapat<br />

dipergunakan sebagai jaminan. ketiga, diterima atau tidaknya pengajuan kredit selalu didasarkan pada<br />

tingkat penghasilan dan kestabilan kerja. masyarakat yang miskin, yang memiliki pendapatan sangat<br />

rendah dan bekerja tidak tetap, diragukan kemampuannya untuk membayar cicilan kredit sehingga<br />

pengajuan mereka seringkali ditolak. Dengan demikian, kebijakan pemerintah terkait dengan upaya<br />

perbaikan permukiman kumuh belum sepenuhnya merupakan penyelesaian masalah bagi perbaikan<br />

pemukiman kumuh tersebut.<br />

Di bidang persewaan, pemerintah sama sekali tak menyentuhnya. bidang ini kebanyakan diusahakan<br />

oleh perorangan dan amat terbatas sekali dilakukan oleh swasta. akibatnya, informasi atau data<br />

mengenai hal ini sulit sekali diperoleh. padahal, bidang ini amat besar peluangnya dalam mengurangi<br />

kantong (enclave) pemukiman kumuh.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!