01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

y<br />

di kawasan perkotaan tidak mampu diikuti oleh laju penyediaan prasarana dan sarana sistem<br />

pembuangan air limbah. rendahnya laju pembangunan sistem pembuangan air limbah bagi kotakota<br />

metropolitan dan besar pada umumnya disebabkan oleh semakin mahalnya nilai konstruksi dan<br />

semakin terbatasnya lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai jaringan pelayanan, sementara di lain<br />

pihak kesediaan membayar (willingness to pay) dari masyarakat untuk pelayanan air limbah domestik<br />

masih sangat rendah sehingga tidak dapat menutup biaya pelayanan.<br />

Keenam, tidak adanya pelayanan sanitasi yang layak berdampak pada kualitas kesehatan yang<br />

rendah. Hasil kajian aDb (1998) berjudul Strengthening of Urban Waste Management Policies and<br />

Strategies (ta nomor 2805-ino) menyebutkan, kualitas sanitasi yang buruk akan menyebabkan<br />

kerugian ekonomi sekitar rp 42,3 triliun per tahun atau 2 persen dari produk Domerstik bruto.<br />

upaya yang diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas sanitas meliputi:<br />

y Pertama,<br />

mengembangkan kerangka kebijakan dan institusi. kepastian pembagian peran di<br />

antara institusi yang terlibat, termasuk menetapkan institusi yang memegang peran utama dalam<br />

pembangunan air limbah amat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sanitasi. termasuk pula<br />

dalam hal ini kesepakatan pembagian peran antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.<br />

advokasi dan promosi kebijakan peningkatan kualitas sanitasi dasar diperlukan untuk menjadikan<br />

sanitasi dasar sebagai prioritas program pembangunan di pusat maupun daerah.<br />

y Kedua,<br />

mengubah perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini ditempuh melalui metode cLts<br />

(Community Lead Total Sanitation), yang memicu masyarakat untuk mengubah kebiasaan buang air<br />

besar sembarangan menjadi lebih tertutup buangan tinjanya. selain itu, kegiatan seperti kampanye<br />

publik, mediasi, dan fasilitasi kepada masyarakat mengenai perlunya perilaku hidup bersih dan<br />

Jakarta<br />

bali<br />

kepulauan riau<br />

kalimantan selatan<br />

kalimantan tengah<br />

Jambi<br />

maluku utara<br />

bangka belitung<br />

riau<br />

banten<br />

sumatera barat<br />

Jawa barat<br />

kalimantan timur<br />

sulawesi selatan<br />

sumatera utara<br />

sulawesi utara<br />

kalimantan barat<br />

Indonesia<br />

sumatera selatan<br />

sulawesi barat<br />

Jawa tengah<br />

Jawa timur<br />

Yogyakarta<br />

bengkulu<br />

Lampung<br />

sulawesi tenggara<br />

nusa tenggara barat<br />

sulawesi tengah<br />

nusa tenggara timur<br />

nanggroe aceh Darussalam<br />

maluku<br />

gorontalo<br />

irian Jaya barat<br />

papua<br />

penduduk miskin, 2006 (%)<br />

penduduk tanpa sanitasi Layak, 2006 (%)<br />

penduduk tanpa akses air minum non-perpipaan terlindungi, 2006 (%)<br />

tujuan 7. memastikan kelestarian Lingkungan Hidup<br />

Gambar 7.19<br />

persebaran penduduk miskin<br />

(%) dibandingkan terhadap<br />

persebaran penduduk tanpa<br />

akses Fasilitas sanitasi Layak<br />

(%) dan terhadap persebaran<br />

penduduk tanpa akses air minum<br />

non-perpipaan terlindungi,<br />

menurut provinsi, tahun 2006.<br />

sumber:<br />

survey sosial ekonomi nasional<br />

(bps, 2006)<br />

93

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!