01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

92<br />

kepentingan sebagai wujud tanggung jawab bersama. Dengan demikian, diharapkan muncul pemihakan<br />

dalam prioritas program serta pembiayaan.<br />

Pengembangan kemampuan masyarakat dalam penyediaan air minum baik dalam pengolahan maupun<br />

pembiayaan. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwasanya masyarakatlah yang paling tahu kebutuhan dan<br />

kemampuan mereka sendiri. selain meringankan beban pembiayaan pemerintah, dari pembelajaran selama<br />

ini, penyediaan air minum oleh masyarakat menempati peringkat keberlanjutan yang tinggi. kata kuncinya<br />

adalah rasa memiliki yang tinggi di masyarakat, yakni ketika mereka ditempatkan sebagai subyek dalam<br />

penyediaan air minum tersebut.<br />

Konservasi sumber air baku, termasuk di dalamnya pengelolaan limbah industri maupun domestik. upaya ini<br />

meliputi pengaturan tata guna lahan berupa pengembalian fungsi lahan sebagai daerah tangkapan air hujan<br />

serta penanaman hutan yang gundul. selain itu, perlu dilakukan perbaikan badan air (sungai, danau, rawa, dan<br />

situ/embung) melalui pengawasan yang ketat atas buangan limbah industri. selanjutnya, di tingkat domestik<br />

perlu dilakukan perbaikan sarana sanitasi seperti tangki septik, saluran limbah cuci dan dapur, saluran<br />

drainase, serta sampah padat. Hal ini dilakukan untuk melindungi 40 persen lebih masyarakat pengguna air<br />

minum dari sumber non-perpipaan terlindungi agar tetap mendapatkan kualitas air yang memadai.<br />

SANITASI DASAR<br />

berkaitan dengan masalah sanitasi dasar, terdapat beberapa tantangan dalam rangka mencapai target<br />

penurunan proporsi penduduk tanpa akses fasilitas sanitasi dasar yang layak pada 2015, yaitu:<br />

y Pertama, pengetahuan penduduk tentang kualitas lingkungan yang masih rendah. masyarakat,<br />

terutama di perdesaan, kurang memahami pentingnya sanitasi bagi kesehatan mereka. Hal ini salah<br />

satunya dikarenakan rendahnya pengetahuan mereka. kondisi ini menyebabkan banyak jamban yang<br />

tidak digunakan sebagaimana mestinya. rendahnya tingkat kesadaran juga menyebabkan pelayanan<br />

sarana sanitasi yang terbangun tidak dapat berkelanjutan. banyak fasilitas mandi-cuci-kakus (mck)<br />

yang dibangun tetapi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, bahkan terabaikan. pengetahuan dan<br />

kesadaran masyarakat, jajaran eksekutif, jajaran legislatif, dan pelaku dunia usaha harus ditingkatkan,<br />

agar memahami bahwasanya sanitasi berkaitan erat dengan kualitas hidup. bila masyarakat telah<br />

menyadari pentingnya sanitasi, khususnya berkaitan dengan kesehatan dan produktivitas, maka<br />

kebutuhan terhadap prasarana dan sarana sanitasi akan meningkat.<br />

y Kedua, persoalan sanitasi dasar bukan merupakan isu penting bagi kalangan politisi, pemerintah,<br />

bahkan dunia usaha. mereka belum memahami pentingnya memberikan perhatian kepada sanitasi<br />

dasar yang layak dan sehat. masalah kesehatan lingkungan tampaknya dipandang sebagai ”isu aneh”<br />

untuk diangkat pada level pengambilan keputusan. rendahnya perhatian mereka pada masalah<br />

sanitasi dasar yang layak dan sehat digambarkan dari masih sedikitnya anggaran pendanaan untuk<br />

pembangunan sanitasi dasar. kepedulian dan kepekaan lebih tinggi dari kalangan pengambil<br />

keputusan bahwa masalah sanitasi sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas hidup dan<br />

kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin baik di perdesaan maupun di perkotaan, amat<br />

diperlukan di masa depan.<br />

y Ketiga, belum adanya kebijakan komprehensif lintassektor yang berupaya menyediakan fasilitas<br />

sanitasi dasar yang layak dan sehat menyebabkan penanganan masalah sanitasi kurang diatasi.<br />

Di masa depan, upaya peningkatan kualitas sarana sanitasi harus menjadi perhatian serius. perhatian<br />

ini diberikan dalam bentuk penyediaan dana dan pendampingan dalam pembangunan sarana yang<br />

memenuhi kriteria teknis dan standar kesehatan yang ditetapkan tetapi sekaligus mudah dioperasikan<br />

dan dipelihara oleh masyarakat.<br />

y Keempat, rendahnya kualitas bangunan tangki septik di perkotaan.<br />

keterbatasan lahan di perkotaan<br />

semakin menyulitkan banyak pihak untuk membangun sistem pengolahan tinja individual dengan<br />

menggunakan tangki septik yang memenuhi syarat. tangki septik yang buruk menyebabkan kebocoran<br />

sehingga meningkatkan pencemaran terhadap sumber air minum dari sumur/pompa.<br />

y Kelima, masih rendahnya masyarakat di kawasan perkotaan yang mendapatkan pelayanan<br />

sistem pembuangan air limbah (sewerage system). Hal ini disebabkan laju pertumbuhan penduduk

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!