01.06.2013 Views

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />

Gambar 7.18<br />

persentase penduduk miskin (%)<br />

vs akses Fasilitas sanitasi Layak<br />

(%), menurut provinsi, tahun<br />

2006.<br />

sumber:<br />

survey sosial ekonomi nasional<br />

(bps, 2006), diolah.<br />

90<br />

a k s es s anitas i L ay ak (% )<br />

95<br />

90<br />

85<br />

80<br />

75<br />

70<br />

65<br />

60<br />

55<br />

50<br />

45<br />

Dki Jakarta<br />

kepulauan riau<br />

sulawesi utara<br />

kalimantan timur<br />

bali<br />

riau<br />

kalimantan selatan<br />

Jambi<br />

maluku utara<br />

sumatera barat<br />

sumatera utara<br />

kalimantan barat<br />

Di Yogyakarta<br />

Lampung<br />

sulawesi selatan<br />

Jawa timur<br />

Jawa tengah<br />

banten<br />

sumatera selatan<br />

bangka belitung<br />

bengkulu<br />

nusa tenggara<br />

sulawesi tenggara timur<br />

Jawa barat<br />

kalimantan tengah<br />

sulawesi barat<br />

nusa tenggara barat<br />

0 5 10 15 20 25 30 35 40<br />

persentase penduduk miskin (%)<br />

sulawesi tengah<br />

nanggroe aceh<br />

Darussalam<br />

maluku<br />

gorontalo<br />

papua barat<br />

y Kedua, keterbatasan sumber pendanaan.<br />

kemampuan pendanaan dari sumber pemerintah terbatas.<br />

Hal ini membutuhkan keterlibatan dunia usaha (swasta) dalam pendanaan pembangunan air minum<br />

dan sanitasi yang layak. sayangnya, keterlibatan pihak dunia usaha hingga tahun 2006 masih tergolong<br />

rendah, khususnya pada penyediaan prasarana air minum layak di wilayah perdesaan dan perkotaan<br />

pinggiran.<br />

y Ketiga, penurunan kualitas dan kuantitas sumber air baku.<br />

Hal ini disebabkan oleh perubahan<br />

tata guna lahan yang mengurangi daerah tutupan tanah yang berakibat semakin menurunnya daya<br />

dukung hutan terhadap sistem siklus air. penyebab lain adalah aktivitas manusia yang mengeluarkan<br />

zat pencemar ke badan air seperti limbah pabrik/industri, limbah rumah tangga, sampah padat,<br />

serta tangki septik di rumah tangga yang tidak memenuhi syarat konstruksi. saat ini, ketersediaan<br />

air baku di pulau Jawa dan pulau bali telah mendekati titik kritis, terutama saat musim kemarau.<br />

sementara, aktivitas penambangan ilegal ikut menyumbang dalam pencemaran kualitas air di badan<br />

air di beberapa wilayah <strong>indonesia</strong> (baik sungai maupun danau). Di sisi lain, perubahan iklim global<br />

diperkirakan akan berdampak signifikan, terutama dalam hal ketersediaan air baku sepanjang tahun<br />

pada siklus dasawarsa mendatang.<br />

y Keempat, mengingat jumlah kepadatan penduduk di kawasan perkotaan lebih tinggi, maka faktor<br />

penduduk juga merupakan tantangan yang klasik. peningkatan kepadatan dan jumlah penduduk di<br />

perkotaan disebabkan oleh faktor urbanisasi. peningkatan ini disebabkan pula oleh perubahan status<br />

wilayah perdesaan menjadi sub-urban yang akhirnya akan menjadi urban (perkotaan). ini menjadi<br />

tantangan tersendiri mengingat perubahan tersebut tidak serta merta diikuti dengan perubahan<br />

perilaku penduduk/masyarakatnya dari desa ke kota. perilaku tersebut antara lain membuang sampah<br />

papua

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!