laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> mDgs inDonesia 2007<br />
Gambar 7.13<br />
pelayanan air minum perpipaan<br />
dan non-perpipaan terlindungi<br />
(total), tahun 1992-2006 (dalam<br />
%)<br />
sumber:<br />
survey sosial ekonomi nasional<br />
(bps, berbagai tahun).<br />
86<br />
yang mendapatkan akses pada air minum nonperpipaan yang terlindungi, kecenderungannya justru meningkat<br />
relatif konstan. Jika rumah tangga yang mendapatkan akses air minum non-perpipaan yang terlindungi pada<br />
tahun 1994 hanya sekitar 38,2 persen, maka pada tahun 2000 angka tersebut sudah mencapai sekitar 43,4<br />
persen, dan terus meningkat hingga 57,2 persen pada tahun 2006.<br />
Kondisi <strong>pencapaian</strong> akses air minum dengan berbagai definisi tersebut mempunyai gambaran yang berbeda<br />
dipandang dari segi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, khususnya kondisi <strong>pencapaian</strong> pelayanan<br />
air minum perpipaan dan air minum non-perpipaan yang terlindungi.<br />
Proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perdesaan) (%) dan proporsi<br />
rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perkotaan) (%). <strong>pencapaian</strong> akses rumah<br />
tangga pada pelayanan air minum perpipaan di kawasan perkotaan dari tahun ke tahun senantiasa lebih tinggi<br />
dibandingkan dengan rumah tangga di kawasan perdesaan. Jika pada tahun 1992 rumah tangga di perdesaan<br />
yang mampu mengakses pelayanan air minum perpipaan hanya sekitar 5,5 persen, maka akses rumah tangga<br />
di perkotaan dapat mencapai 35,3 persen. meskipun demikian, akses rumah tangga di perdesaan terhadap<br />
air minum perpipaan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dari 6,9 persen (tahun 2000) menjadi<br />
9 persen (tahun 2006). sebaliknya, akses rumah tangga di perkotaan terhadap air minum perpipaan justru<br />
menurun dalam 5 tahun terakhir dari 36,2 persen (tahun 2000) menjadi hanya 30,8 persen (tahun 2006).<br />
90.0<br />
80.0<br />
70.0<br />
60.0<br />
50.0<br />
40.0<br />
30.0<br />
20.0<br />
10.0<br />
-<br />
1990<br />
14.7<br />
38.2<br />
1995<br />
43.4<br />
19.2<br />
2000<br />
pelayanan air minum perpipaan (total)<br />
pelayanan air minum non-perpipaan terlindungi (total)<br />
target mDg pelayanan air minum perpipaan (total)<br />
target mDg pelayanan air non-perpipaan terlindungi (total)<br />
persentase rumah tangga di kawasan perkotaan yang dapat mengakses pelayanan air minum non-perpipaan<br />
yang terlindungi senantiasa lebih tinggi dari rumah tangga di perdesaan. pada tahun 1994, sekitar 52,1<br />
persen rumah tangga di perkotaan mampu mengakses pelayanan air minum non-perpipaan yang terlindungi,<br />
sementara untuk rumah tangga di perdesaan hanya 30,9 persen. Demikian pula untuk tahun 2000, masingmasing<br />
55,5 persen di perkotaan dan 35,6 persen di perdesaan. antara tahun 2003-2005, rumah tangga di<br />
kawasan perkotaan sempat mengalami penurunan akses pada pelayanan air minum non-perpipaan, namun<br />
membaik kembali pada tahun 2006 menjadi 87,6 persen. sementara itu rumah tangga di kawasan perdesaan<br />
menikmati akses yang meningkat tajam mecapai 52,1 persen pada tahun 2006. berdasarkan <strong>pencapaian</strong><br />
tahun 2006 tersebut, maka target <strong>pencapaian</strong> mDgs tahun 2015 untuk kawasan perkotaan telah terlampaui,<br />
khususnya target menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan<br />
berkelanjutan untuk air minum non-perpipaan yang terlindungi.<br />
analisis lebih lanjut perihal akses air minum, khususnya air minum non-perpipaan yang terlindungi, ditinjau<br />
dari segi <strong>pencapaian</strong>nya secara regional menunjukkan masih banyaknya daerah yang <strong>pencapaian</strong> targetnya<br />
di bawah angka nasional. Daerah tersebut berturut-turut dari yang terendah adalah provinsi bangka belitung<br />
2005<br />
57.2<br />
18.4<br />
target mDg<br />
pelayanan air<br />
non-perpipaan<br />
terlindungi (total)<br />
2015<br />
target mDg<br />
pelayanan air<br />
minum perpipaan<br />
(total)<br />
2015<br />
2010<br />
69.1<br />
57.4<br />
2015