laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
laporan pencapaian millennium development goals indonesia - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
target 10:<br />
MENURUNKAN SEBESAR SEPARUH, PROPORSI PENDUDUK tANPA AKSES tERHADAP<br />
SUMBER AIR MINUM YANG AMAN DAN BERKELANjUtAN SERtA FASILItAS SANItASI<br />
DASAR PADA 2015<br />
7.2.1. INDIKAtOR<br />
target menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan<br />
serta fasilitas sanitasi dasar sebesar separuhnya antara tahun 1990 sampai 2015 merupakan bagian dari<br />
<strong>pencapaian</strong> pelaksanaan pembangunan lingkungan hidup. pembangunan lingkungan hidup dalam konteks<br />
ini dipantau dengan menggunakan indikator sebagai berikut:<br />
1. proporsi rumah tangga terhadap penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (total) (%)<br />
2. proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perdesaan) (%)<br />
3. proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perkotaan) (%)<br />
4. cakupan pelayanan perusahaan daerah air minum (kk)<br />
5. proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (total) (%)<br />
6. proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (perdesaan) (%)<br />
7. proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (perkotaan) (%)<br />
7.2.2. KEADAAN DAN KEcENDERUNGAN<br />
aIr MInuM<br />
Air minum adalah kebutuhan dasar setiap penduduk. Terdapat beberapa pemahaman tentang definisi air<br />
minum. akses masyarakat terhadap ketersediaan air minum dapat dilihat melalui lima indikator, yaitu:<br />
kualitas, kuantitas, kontinuitas, kehandalan sistem penyediaan air minum (reliable), serta kemudahan baik<br />
harga maupun jarak/waktu tempuh (affordable).<br />
untuk memotret kondisi tersebut, dalam Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> tujuan pembangunan milenium<br />
(Millennium Development Goals) Indonesia Tahun 2004 (Bappenas dan PBB, 2004) disebutkan tiga definisi<br />
pendekatan (proxy) air minum. Definisi ini lebih menjelaskan air dalam arti sumber air yang terlindungi<br />
(improved water source). Namun definisi ini juga dapat dirujuk sebagai sumber air untuk air minum. Sumber air<br />
yang terlindungi meliputi: Pertama, air perpipaan, yaitu air dengan kualitas yang dapat diandalkan (reliable)<br />
dan lebih sehat dibandingkan dengan sumber air lainnya. Kedua adalah air dengan sumber yang terlindungi,<br />
yaitu air dengan kualitas sumber air yang mempertimbangkan konstruksi bangunan sumber airnya serta jarak<br />
dari tempat pembuangan tinja terdekat. Jarak yang layak antara sumber air dan tempat pembuangan tinja<br />
terdekat adalah lebih dari 10 meter. sumber-sumber air demikian meliputi air perpipaan, air pompa, air dari<br />
sumur atau mata air yang dilindungi, dan air hujan. Ketiga adalah air dengan sumber yang tidak terlindungi,<br />
artinya jarak antara sumber air dan tempat pembuangan tinja kurang dari 10 meter. sumber air demikian<br />
menurut definisi ini kemungkinan besar akan terkontaminasi limbah tinja.<br />
Dalam Laporan perkembangan <strong>pencapaian</strong> tujuan pembangunan milenium (Millennium Development Goals)<br />
<strong>indonesia</strong> tahun 2007, informasi mengenai tiga perbedaan kualitas sumber air tersebut dipandang masih<br />
relevan untuk menjelaskan <strong>pencapaian</strong> target menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber<br />
air minum yang aman dan berkelanjutan pada 2015. acuan target mDgs ini adalah yang memenuhi kondisi/<br />
definisi kedua.<br />
Proporsi rumah tangga terhadap penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (total) (%). berdasarkan<br />
data ketersediaan sumber air diperoleh gambaran bahwa <strong>pencapaian</strong> target untuk sumber air perpipaan<br />
menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik. pada tahun 1992, pelayanan air minum perpipaan<br />
hanya dinikmati oleh sekitar 14,7 persen rumah tangga. pada tahun 2000 sudah sekitar 19,2 persen rumah<br />
tangga yang mendapatkan akses pada air minum perpipaan. pada tahun 2006, rumah tangga yang dapat<br />
mengakses pada air minum perpipaan justru menurun menjadi 18,4 persen. sementara itu untuk rumah tangga<br />
tujuan 7. memastikan kelestarian Lingkungan Hidup<br />
85