29.05.2013 Views

CUACA

CUACA

CUACA

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Jakarta, Hujan, dan<br />

Polusi Udara<br />

9 772337 941004<br />

EDISI 02/2013<br />

BMKG-IDAMAN; Wujudkan<br />

Sistem Informasi Maritim Terpadu<br />

ISSN: 2337-9413<br />

MEDIA KOMUNIKASI & DOKUMENTASI<br />

Jangan Abaikan Informasi<br />

<strong>CUACA</strong><br />

www.bmkg.go.id


Jakarta, Hujan, dan<br />

Polusi Udara<br />

9 772337 941004<br />

EDISI 02/2013<br />

BMKG-IDAMAN; Wujudkan<br />

Sistem Informasi Maritim Terpadu<br />

ISSN: 2337-9413<br />

MEDIA KOMUNIKASI & DOKUMENTASI<br />

Jangan Abaikan Informasi<br />

<strong>CUACA</strong><br />

www.bmkg.go.id<br />

DITERBITKAN OLEH<br />

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan<br />

Geofisika (BMKG)<br />

Jl. Angkasa I, No.2 Kemayoran<br />

Jakarta Pusat 10720<br />

Telp. 021 4246321 ext.1404/1120<br />

Fax. 021 6540187<br />

P.O. Box 3540 JKT<br />

PELINDUNG<br />

Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc.<br />

PENGARAH<br />

Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng<br />

Soepriyo, Dipl. AIT, S.Si<br />

Dr. Widada Sulistya, DEA<br />

Dr. PJ. Prih Haryadi<br />

Drs. Untung Merdijanto, M.Si.<br />

Darwahyuniati, SH., MH.<br />

PENANGGUNG JAWAB<br />

Drs. Eko Suryanto<br />

PEMIMPIN REDAKSI<br />

Ir. Yanuar Firdausi, MM.<br />

Akhmad Taufan Maulana, S.Ikom.<br />

REDAKTUR PELAKSANA<br />

Taufiq Kurniawan H., S.Sos.<br />

Dwi Rini Endra Sari<br />

REDAKSI<br />

Rozar Putratama, S.Sos.<br />

Judith Maris Siregar, S.Ikom.<br />

Arief Akhir Wijaya<br />

Ajat Sudrajat<br />

FOTOGRAFER<br />

Rachmat Hidayat<br />

Bima Endaryono, S.Sos.<br />

ARTISTIK & TATA LETAK<br />

Arif Haryanto<br />

SIRKULASI<br />

Sarmili, S.Sos.<br />

Yunus<br />

Sapto Sukoco, SE.<br />

Sri Harningsih<br />

Dari Redaksi<br />

Pembaca yang berbahagia,<br />

Bencana akibat cuaca telah banyak menelan korban jiwa dan harta<br />

benda. Bencana banjir, kebakaran hutan, angin puting beliung<br />

merupakan beberapa bentuk bencana akibat cuaca yang sering kita<br />

saksikan. Kondisi seperti ini, membuat informasi cuaca menjadi<br />

sangat penting sebagai peringatan dini akan potensi bencana.<br />

Hari Meteorologi Dunia (HMD) Ke-63 menjadi momen penting untuk<br />

menyampaikan pesan “Cermati Cuaca untuk Perlindungan Jiwa<br />

dan Harta”. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)<br />

merayakan HMD dengan berbagai kegiatan untuk mengingatkan<br />

kepada kita akan pentingnya cuaca bagi kehidupan kita.<br />

Majalah InfoBMKG edisi kali ini menyajikan informasi seputar<br />

kegiatan HMD ke-63 yang begitu meriah di lingkungan BMKG,<br />

dengan kegiatan-kegiatan seperti seminar ilmiah, futsal, bola voli,<br />

lomba memancing, catur, merangkai bingkisan, memasak, dan<br />

lainnya.<br />

Apa yang Anda ketahui tentang Koperasi Pegawai BMKG (KPN-<br />

BMKG)? Ternyata, berbagai kemudahan bisa kita dapatkan di sini.<br />

Simak rubrik Profil “Koperasi Pegawai BMKG, Cekik Rentenir!” Bagi<br />

Anda yang tertarik melakukan perjalanan, jangan lewatkan rubrik<br />

Wisata yang mengangkat potensi wisata Provinsi Lampung. Rubrik<br />

Fotografi hadir dengan tema seputar teknik panning, yaitu dimana<br />

objek foto nampak fokus namun dengan latar belakang yang blur.<br />

Kemudian, dokumentasi kegiatan BMKG selama tiga bulan terakhir<br />

dapat dilihat di rubrik Kaleidoskop.<br />

Rubrik-rubrik lainnya seperti edisi sebelumnya tetap kami sajikan.<br />

Selalu ikuti dan simak sajian kami. InfoBMKG hadir untuk Anda<br />

sebagai media komunikasi dan dokumentasi BMKG.<br />

Salam,<br />

Redaksi


Daftar Isi<br />

4<br />

BERITA UTAMA<br />

JANGAN ABAIKAN INFORMASI <strong>CUACA</strong><br />

Hari Meteorologi Dunia (HMD) pada 23 Maret tahun ini<br />

mengingatkan kembali kepada kita betapa ganasnya cuaca<br />

merengut jiwa dan harta benda. Informasi cuaca menjadi<br />

penting untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat<br />

cuaca. Inilah yang melatarbelakangi tema HMD ke-63<br />

“Watching the Weather to Protect Life and Property”.<br />

WISATA<br />

WISATA BAHARI & HIBURAN DI LAMPUNG<br />

Provinsi yang terletak di ujung selatan Sumatera ini<br />

selain memiliki sumber daya alam di bidang pertanian<br />

dan perkebunan, juga memiliki sumber daya alam wisata,<br />

misalnya wisata bahari dan hiburan.<br />

Profil | KPN-BMKG, Cekik Rentenir!<br />

........................................................................................................ 09<br />

Kaleidoskop<br />

........................................................................................................ 10<br />

Iptek | SIG dalam Pendekatan Kewilayahan<br />

........................................................................................................ 20<br />

Kliping Pilihan<br />

........................................................................................................ 22<br />

34<br />

26 28<br />

OPINI<br />

JAKARTA, HUJAN, DAN POLUSI UDARA<br />

Isu tentang perubahan iklim (climate change) semakin<br />

ramai dibicarakan di seluruh dunia. Manusia seharusnya<br />

sadar bahwa setiap episode kelangsungan hidupnya sangat<br />

bergantung pada kesinambungan alam. Alam sering<br />

dikorbankan untuk mengikuti perkembangan dunia yang<br />

pesat. Begitupun yang terjadi di Jakarta.<br />

RAGAM<br />

BMKG-IDAMAN; WUJUDKAN SISTEM<br />

INFORMASI MARITIM TERPADU<br />

Melalui Indonesia Integrated Data and Analysis of Marine and<br />

Atmospheric Ocean (IDAMAN), BMKG menggalang dukungan<br />

dari seluruh pelaku kegiatan kelautan dan akademisi.<br />

Antar Kita | Melanjutkan Kebersamaan<br />

........................................................................................................ 26<br />

Resensi | Jawaban Singkat Isu Perubahan Iklim<br />

........................................................................................................ 30<br />

Opini | Wisata Banjir Jakarta<br />

........................................................................................................ 30<br />

Sehat | 4 Langkah Menuju Sehat<br />

........................................................................................................ 36<br />

| EDISI 02/2013 3


Berita Utama<br />

JANGAN ABAIKAN<br />

INFORMASI <strong>CUACA</strong><br />

Hari Meteorologi Dunia (HMD) pada 23 Maret tahun ini mengingatkan kembali kepada kita betapa<br />

ganasnya cuaca merengut jiwa dan harta benda. Informasi cuaca menjadi penting untuk mengantisipasi<br />

terjadinya bencana akibat cuaca.<br />

Hal inilah yang melatarbelakangi<br />

tema HMD ke-63 “Watching<br />

the Weather to Protect Life<br />

and Property”. Menurut Sekjen WMO<br />

Michel Jarraud dalam press release<br />

No.971, selama 30 tahun terakhir 2<br />

juta orang meninggal dan kerugian<br />

ekonomi diperkirakan lebih dari 1,5<br />

triliun dolar AS. Hampir 90 persen dari<br />

bencana tersebut, lebih dari 70 persen<br />

4<br />

| EDISI 02/2013<br />

dari korban dan hampir 80 persen dari<br />

kerugian ekonomi disebabkan oleh<br />

cuaca.<br />

Bencana banjir, siklon tropis dan<br />

kekeringan, gelombang dingin dan<br />

panas yang mempengaruhi seluruh<br />

dunia merupakan fenomena cuaca.<br />

Betapa ganasnya cuaca merenggut jiwa<br />

dan harta benda dapat kita lihat pada<br />

bencana banjir Jakarta tahun ini (17/1),<br />

kerugian materi ditaksir mencapai 20<br />

triliun, 20 korban jiwa, dan 50 ribu<br />

pengungsi. Kerugian sebesar itu, dapat<br />

terjadi kapan saja dan dimana saja.<br />

Untuk itu pengamatan cuaca, tindakan<br />

yang cepat dan tepat dari pemerintah<br />

beserta seluruh elemen masyarakat<br />

menjadi solusi menghadapi ganasnya<br />

cuaca.


Badan Meteorologi Klimatologi<br />

dan Geofisika (BMKG) senantiasa<br />

memberikan informasi hasil<br />

pengamatan cuaca kepada instansi<br />

pemerintah lainnya, masyarakat,<br />

bahkan penduduk dunia. Hal ini<br />

untuk mengantisipasi akan terjadinya<br />

bencana akibat cuaca yang merugikan<br />

kita semua. Seperti kejadian banjir<br />

Jakarta 17 Januari 2013, peringatan<br />

akan tingginya intensitas hujan pada<br />

bulan Januari 2013 telah diberikan<br />

pada jauh hari sebelum kejadian<br />

walaupun intensitasnya tidak setinggi<br />

pada banjir tahun 2007.<br />

Kita akan buktikan peringatan tersebut<br />

telah sampai kepada masyarakat<br />

melalui media massa, misalnya<br />

Detik.com (Rabu, 26 Desember<br />

2012) mengabarkan bahwa BMKG<br />

menyatakan puncak musim penghujan<br />

di wilayah Jabodetabek akan terjadi<br />

pada bulan Januari dan Februari 2013.<br />

Poskotanews.com (Senin, 20 November<br />

2012) mengabarkan bahwa Kasubbid<br />

Informasi Publik Meteorologi BMKG<br />

Harry Tirto Djatmiko mengatakan<br />

puncak musim hujan diperkirakan<br />

terjadi Januari hingga Febuari 2013.<br />

“Diharapkan kepada masyarakat<br />

perlu waspada, karena tidak menutup<br />

kemungkinan adanya intensitas hujan<br />

“<br />

BMKG senantiasa memberikan<br />

informasi hasil pengamatan<br />

cuaca kepada instansi pemerintah<br />

lainnya, masyarakat, bahkan<br />

penduduk dunia. Hal ini untuk<br />

mengantisipasi akan terjadinya<br />

bencana akibat cuaca yang<br />

merugikan kita semua.<br />

“<br />

yang tinggi bisa menimbulkan banjir,”<br />

kata Harry.<br />

Deputi Bidang Meteorologi BMKG<br />

Tuwamin Mulyono membenarkan bila<br />

kondisi cuaca di Jakarta masih dalam<br />

masa transisi, dari kemarau ke hujan.<br />

Kendati demikian, angin kencang<br />

menurutnya akan sering terjadi selama<br />

masa transisi, hingga puncak musim<br />

hujan pada Januari 2013. Sementara<br />

saat puncak musim hujan, setiap hari<br />

akan terjadi hujan lebat dan merata di<br />

seluruh wilayah DKI Jakarta. Hingga<br />

November, curah hujan di Jakarta<br />

sendiri akan terus meningkat, dan pada<br />

Januari curah hujan diprediksikan akan<br />

mencapai 300-500 milimeter per bulan.<br />

Situs resmi Menkokesra.go.id (Kamis,<br />

10 Januari 2013) mengabarkan bahwa<br />

menurut prakiraan BMKG, hujan yang<br />

berlangsung sepanjang hari masih<br />

akan mengguyur Jakarta hingga tiga<br />

hari ke depan. BMKG juga menyatakan,<br />

puncak musim hujan terjadi pada<br />

Januari-Februari 2013. Puncak hujan<br />

secara klimatologi, intensifnya terjadi<br />

pada pertengahan Januari hingga<br />

pertengahan Februari.<br />

Masih banyak informasi cuaca<br />

yang dimuat media massa untuk<br />

mengantisipasi bencana yang akan<br />

terjadinya, seperti yang terjadi pada<br />

banjir Jakarta pada 17 Januari 2013.<br />

Begitu juga informasi yang diberikan<br />

pada laman resmi BMKG, (www.<br />

bmkg.go.id). Pada laman ini kita dapat<br />

melihat prediksi cuaca untuk beberapa<br />

hari ke depan.<br />

Beberapa contoh berita yang dikutip<br />

di atas membuktikan informasi<br />

prediksi hasil pengamatan cuaca<br />

sudah cukup akurat. Artinya, BMKG<br />

sudah memberikan peringatan dini<br />

akan kemungkinan terjadinya bencana<br />

akibat cuaca. Selanjutnya bagaimana<br />

antisipasi dari pihak terkait dan<br />

masyarakat untuk menyelamatkan<br />

jiwa dan harta. Ingin selamat? Jangan<br />

abaikan informasi cuaca. O O (tk)<br />

| EDISI 02/2013 5


Berita Utama<br />

PESAN PENTING HMD KE-63<br />

6<br />

| EDISI 02/2013<br />

Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke-63 menjadi momen penting<br />

bagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)<br />

untuk menyampaikan pesan pangamatan cuaca untuk melindungi<br />

jiwa dan harta. Sesuai dengan kondisi saat ini begitu<br />

besarnya dampak cuaca terhadap kehidupan kita.<br />

Pesan HMD ke-63 disampaikan kepada masyarakat dikemas<br />

melalui berbagai bentuk aktifitas yang mencerminkan kehidupan<br />

masyarakat, antara lain ilmu pengetahuan, kesehatan, rekreasi, dan<br />

hobi.<br />

Ilmu pengetahuan direpresentasikan dengan seminar, lomba penulisan<br />

ilmiah, dan cerdas cermat. Seperti seminar ilmiah berbahasa Inggris<br />

yang dilakukan Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) di Auditorium<br />

BMKG Jakarta, Senin (18/3 ). Para kadet (taruna) menunjukan<br />

kebolehannya melakukan presentasi karya ilmiah berbahasa Inggris.<br />

Upaya yang bagus dilakukan AMG untuk mempersiapkan diri terjun di<br />

kancah internasional mengikuti jejak para seniornya. Kondisi saat ini<br />

Kepala BMKG sebagai Presiden RA-V yang memiliki posisi penting dalam<br />

kancah internasional.


Apresiasi tinggi dari seniornya dapat kita lihat ketika<br />

sambutan Kepala BMKG yang diwakili Deputi Bidang<br />

Geofisika, Dr. P.J.Prih Harjadi, “I am happy that the AMG<br />

is now developing cadet’s capability to gain the saince and<br />

technology in the field of meteorology, climatologi, geofisics<br />

and instrumentation. Such improvement is indicated by<br />

forwading some presentations in English,” ujarnya dengan<br />

nada kagum.<br />

Selanjutnya kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar<br />

kita direpresentasikan dengan gerak jalan santai di<br />

seputar lingkungan BMKG Pusat, Jum’at (8/3). Kemudian<br />

pertandingan catur antar kementrian dan lembaga,<br />

pertandingan bola voli, futsal, dan tenis meja. Sedangkan<br />

rekreasi dan hobi direpresentasikan dengan lomba<br />

karaoke, mancing, dan memasak.<br />

Selain itu juga dilakukan pemberian penghargaan oleh<br />

Kepala BMKG Dr.Ir. Sri Woro B. Harijono kepada SMPK<br />

Tongkoh dan Stasiun Pengamatan Hujan atas prestasinya<br />

di Balai Penyuluhan Petani Cempa, Kabupaten Langkat,<br />

Sumatera Utara.<br />

Kegiatan menyambut HMD ke-63 juga dilakukan<br />

dibeberapa daerah, mulai dari Balai Besar MKG Wilayah<br />

I Medan sampai Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura.<br />

Pesan yang disampaikan cukup jelas, yaitu pentingnya<br />

O O<br />

pangamatan cuaca untuk melindungi jiwa dan harta.<br />

(tk/rz)<br />

| EDISI 02/2013 7


Berita Utama<br />

Tahukah Anda tentang<br />

Hari Meteorologi Dunia?<br />

[] Logo WMO.<br />

Hari Meteorolgi<br />

Dunia diadakan<br />

23 Maret setiap<br />

tahunnya yang mengingatkan<br />

pada Konvensi<br />

World Meteorological<br />

Organization (WMO)<br />

pada tahun 1950. WMO<br />

adalah sebuah organisasi<br />

antar pemerintah, yang<br />

sebelumnya berupa<br />

organisasi meteorologi<br />

non-pemerintah<br />

bernama Internasional<br />

Meteorological Organization<br />

(IMO) yang<br />

berdiri sejak tahun 1873.<br />

Peluncuran satelit cuaca pertama kali pada tahun<br />

1960 oleh WMO pada waktu itu dapat menyisihkan<br />

perbedaan politik antara Amerika Sertikat dan Uni<br />

Soviet. Selanjutnya, pada tahun 1963 WMO meluncurkan<br />

program “Tonton Cuaca Dunia” yang menjadi bagian<br />

penting bagi ilmu atmosfer dan layanan meteorologi.<br />

[] WMO Commission for Instruments and Meteorological Observations di Toronto, Kanada, 1953.<br />

8<br />

| EDISI 02/2013<br />

[] Kongres WMO di Genewa, Swiss, 1979.<br />

Peristiwa ini menjadi tulang punggung peramalan cuaca<br />

diseluruh dunia dan menjadi fasilitas inti operasional<br />

untuk semua program WMO, seperti penerbangan dan<br />

kelautan, klimatologi, dan meteorologi pertanian, serta<br />

untuk semua program internasional dari lembaga lain.<br />

Selain itu, satelit cuaca menjadi dasar untuk modernisasi<br />

perkembangan ilmu terkait ramalan cuaca.<br />

Sedangkan Indonesia secara<br />

resmi masuk sebagai anggota<br />

WMO pada tahun 1950 dan<br />

kepala Jawatan Meteorologi dan<br />

Geofisika menjadi Permanent<br />

Representative of Indonesia with<br />

WMO.<br />

Peringatan Hari Meteorologi<br />

Dunia (HMD) ke-63 di<br />

Indonesia dilakukan oleh<br />

BMKG dengan berbagi kegiatan,<br />

yaitu: lomba penulisan ilmiah,<br />

cerdas cermat, seminar<br />

ilmiah berbahasa Inggris oleh<br />

Akademi Meteorologi dan<br />

Geofisika (AMG), olah raga, dan<br />

keterampilan. O O (tk/rz)<br />

Sumber:<br />

Buku Layanan Informasi Meteorologi,<br />

Klimatologi, dan Geofisika<br />

http://www.wmo.int/<br />

http://www.cmos.ca/


P r o f i l<br />

KOPERASI PEGAWAI BMKG (KPN-BMKG)<br />

Cekik Rentenir!<br />

dibanding tempat pembiayaan lainnya.<br />

Koperasi tidak hanya mensejahterakan anggotanya, tetapi juga mencekik<br />

praktek rentenir yang kerap kali menjerat karyawan BMKG. Melalui<br />

kemudah-an layanannya, Koperasi Pegawai BMKG (KPN-BMKG) menjadi<br />

solusi masalah keuangan para anggotanya.<br />

Sebut saja Syukur, seorang pegawai<br />

BMKG di lingkungan Sekretariat<br />

Utama yang pernah terjerat<br />

rentenir. Dia menuturkan, pada 2003<br />

dirinya mengalami kesulitan keuangan.<br />

Kebutuhan mendesak membuatnya<br />

masuk jerat rentenir. “Saya pinjam uang<br />

ke rentenir sebesar Rp 1 juta dengan<br />

bunga 20% tiap bulannya,” katanya.<br />

“Kalau tidak bisa bayar dalam tempo<br />

sebulan, maka bunganya bertambah.<br />

Begitu seterusnya bunga akan<br />

bertambah sesuai kelipatannya, sangat<br />

mencekik.”<br />

“Mau pinjam koperasi, saat itu sulit<br />

mendapatkan pinjaman mendadak<br />

sebesar yang saya butuhkan. Bahkan,<br />

bukan hanya saya yang kena jerat<br />

rentenir, teman-teman juga kena.<br />

Sekarang, koperasi sudah jauh lebih<br />

baik. Pinjaman mendadak dengan<br />

nominal cukup besar bisa langsung cair,”<br />

katanya sambil tersenyum.<br />

Apa betul demikian? InfoBMKG mencoba<br />

menelusuri dengan melakukan pinjaman<br />

ke koperasi KPN-BMKG yang terletak<br />

di lantai 1, Gedung Administrasi. “Ibu,<br />

saya butuh uang Rp 7 juta apa bisa saya<br />

dapatkan sekarang?” tanya InfoBMKG<br />

kepada petugas koperasi. “Silahkan<br />

isi form pinjaman terlebih dahulu”,<br />

katanya.<br />

Form yang telah kami isi kemudian<br />

dicek oleh petugas. Tampak petugas<br />

membuka file pinjaman. “Bapak masih<br />

punya pinjaman sebelumnya yang belum<br />

terlunasi dan akan kami hitung dengan<br />

kebutuhan pinjaman sekarang”, katanya<br />

dengan ramah.<br />

Tidak butuh waktu lama uang yang<br />

dibutuhkan cair. Besar bunga 1% tiap<br />

bulannya dan sifatnya menurun dengan<br />

jangka watu pengembalian hingga 20<br />

bulan. Bunga ringan, cepat, dan mudah!<br />

“Kita memberikan kemudahan dan<br />

tidak mempersulit anggota termasuk<br />

melakukan re-schedule pinjaman,” kata<br />

Sumiyati, seorang pengurus KPN-BMKG.<br />

Menurutnya, anggota yang meminjam<br />

biasanya untuk keperluan sekolah,<br />

renovasi rumah, biaya rumah sakit,<br />

dan kredit kendaraan. Untuk kredit<br />

(leasing) kendaraan bermotor, Sumiyati<br />

meyakinkan lebih murah di KPN-BMKG<br />

Tak hanya itu, KPN-BMKG juga memiliki<br />

mini market terletak di baseman. Bisa<br />

ngutang? Tentu bisa, dan tidak perlu<br />

malu. InfoBMKG membuktikan dengan<br />

mendatangi mini market mengambil<br />

barang yang dibutuhkan dan bayar<br />

dengan kredit (alias ngutang). Semua<br />

dilayani petugas dengan ramah dan<br />

cepat. KPN-BMKG juga menyediakan<br />

kredit lainnya seperti sepeda motor,<br />

barang-barang elektronik, dan lainnya.<br />

One stop shoping!<br />

Sejak berbadan hukum tahun 1994,<br />

hingga saat ini KPN-BMKG memiliki<br />

anggota 1.132 orang yang terdiri dari<br />

pegawai di lingkungan BMKG Pusat,<br />

Stamet Cengkareng, Staklim dan<br />

Stamet Bogor, Stamet Maritim Tanjung<br />

Priok, Staklim Pondok Betung, Stageof<br />

Bandung, dan Stamet Serang. Di sisi lain<br />

KPN-BMKG mendapat penghargaan<br />

berdasarkan penilaian dari Pusat<br />

Koperasi Pegawai Negeri Republik<br />

Indonesia (PKP-RI) DKI Jakarta pada<br />

peringkat 10 terbaik se-DKI Jakarta dari<br />

322 Koperasi Primer dengan menempati<br />

rangking ke-7.<br />

Selain itu, KPN-BMKG juga memberikan<br />

santunan duka kepada anggota/keluarga<br />

anggota jika ada yang meninggal. KPN-<br />

BMKG juga memberikan bantuan dana<br />

pendidikan kepada putra/putri anggota<br />

dari jenjang SD, SLTP, sampai SLTA.<br />

Bagi anggota yang mengalami sakit<br />

(opname), kecelakaan, musibah karena<br />

bencana alam yang mengakibatkan<br />

kebutuhan biaya yang sangat mendesak,<br />

KPN-BMKG memberikan pinjaman tanpa<br />

bunga. KPN-BMKG juga memberikan<br />

Tunjangan Hari Raya kepada<br />

anggotanya, dan Sisa Hasil Usaha (SHU)<br />

yang diberikan setiap tahun kepada<br />

anggotanya.<br />

Lantas darimana sumber dana KPN-<br />

BMKG? Ya dari kita-kita! Bersumber<br />

dari simpanan wajib anggota, simpanan<br />

sukarela anggota, kerjasama dengan<br />

bank, dan hasil usaha. Sangat jelas, KPN-<br />

BMKG menjadi solusi keuangan anggota.<br />

Yuk, ke KPN-BMKG dan kita cekik<br />

rentenir! O O (tk/ss)<br />

| EDISI 02/2013 9


Kaleidoskop<br />

21 Februari 2013<br />

Memorandum of Understanding BMKG-BATAN<br />

Dalam rangka menunjuang proses implementasi Reformasi<br />

Birokrasi yang sedang berjalan di lingkungan BMKG, Jumat<br />

(22/2) diselenggarakan kegiatan penyerahan Sertifikat ISO<br />

9001:2008 untuk skup Human Resources Services for BMKG<br />

Organization.<br />

Sertifikat diserahkan Pihak PT. SGS Andi Asrul kepada BMKG<br />

yang diterima oleh Sekretaris Utama BMKG Dr. Andi Eka<br />

Sakya, M.Eng. Dalam penyerahan sertifikat ISO ini Andi Eka<br />

menyampaikan bahwa hal ini merupakan suatu prestasi yang<br />

patut dibanggakan oleh BMKG. “Dengan adanya prestasi<br />

ini diharapkan kita bisa meningkatkan BMKG menjadi lebih<br />

sempurna,” katanya.<br />

Penyerahan sertifikat ini menandakan bahwa BMKG telah<br />

memenuhi persyaratan sebagai Instansi yang telah memenuhi<br />

standar internasional sistem manajemen mutu yang telah<br />

terakreditasi oleh United Kingdom Acreditation Service.<br />

Pemenuhan persyaratan yang diterima oleh bagian SDM<br />

BMKG bukanlah hal yang mudah, karena bagian SDM harus<br />

memenuhi beberapa kriteria, yakni mempunyai visi dan<br />

misi yang jelas, mempunyai sumber daya yang berkualitas<br />

untuk penetapan prosedur dan menjalankannya, serta terus<br />

meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Selain itu<br />

BMKG dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengadakan<br />

penandatanganan kerjasama (MOU), Kamis (21/2) di Gedung<br />

Operasional Utama Lt. 12 Kantor BMKG Pusat. Kesepakatan<br />

ini ditandatangani oleh Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio<br />

Wisnusubroto dan Kepala BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc.<br />

Kesepakatan bersama antara BMKG dengan BATAN berkaitan<br />

dengan kegiatan pemantauan dan pengamatan di bidang<br />

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, serta memiliki ruang<br />

lingkup pengamatan dan penelitian di bidang MKKUG,<br />

penyediaan tenaga ahli dan peralatan, pelatihan serta hal-hal lain<br />

yang dianggap penting dan terkait dengan tujuan kerjasama ini.<br />

Dalam acara ini Dr. Sri Woro didampingi Deputi Bidang Geofisika<br />

Dr. PJ. Prih Harjadi, Kepala Pusat Meteorologi Publik Mulyono<br />

Rahadi Prabowo, M.Sc, serta Kepala Biro Hukum dan Organisasi<br />

Darwahyuniati, SH. MH. [rz]<br />

22 Februari 2013<br />

Penyerahan Sertifikat ISO 9001:2008 di<br />

Bidang Sumber Daya Manusia<br />

10<br />

| EDISI 02/2013<br />

perolehan sertifikat ini merupakan wujud komitmen BMKG<br />

khususnya bagian SDM dalam memberikan jaminan mutu<br />

pelayanan serta pemuasan kebutuhan dan harapan para<br />

stakeholder-nya<br />

Dalam penyerahan sertifikat ini dihadiri Kepala Biro umum<br />

BMKG Pesoth Daniel, S.Si, Inspektur Drs. M. Rifangi, Kepala<br />

Bagian SDM Drs. Sugiyanto, M.Si, serta pejabat eselon IV di<br />

lingkungan SDM BMKG. [rz]


26 Februari 2013<br />

WMO Regional Training Seminar for<br />

Regional Association II and V<br />

Selasa, (26/2) diselenggarakan pembukaan seminar Training<br />

for National Trainers untuk wilayah Regional Association II dan<br />

Regional Association V di Gedung Serbaguna Citeko. Tema<br />

yang digunakan dalam kegiatan seminar ini “WMO Regional<br />

Training Seminar for National Trainers of Regional Association II<br />

BMKG dan Kejaksaan Agung RI mengadakan penandatanganan<br />

Kesepakatan Bersama (MOU) pada hari Rabu (27/2) di Gedung<br />

Operasional Utama Lantai 12 Kantor BMKG Pusat. Dalam<br />

penandatanganan kesepakatan bersama ini dari pihak Kejaksaan<br />

Agung ditandatangani oleh Jaksa Agung Muda Perdata dan<br />

Tata Usaha Negara, Dr. Burhanuddin dan pihak dari BMKG<br />

ditandatangani oleh Kepala BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, .M.Sc.<br />

Dalam kesempatan ini Sri Woro juga menyampaikan sambutannya<br />

bahwa pihaknya sangat bersyukur dengan penandatanganan<br />

kesepakatan bersama antara kedua belah pihak, karena<br />

penandatanganan ini bertujuan memberikan dukungan legalitas<br />

formal dalam pelaksanaan tugas fungsional di antara kedua belah<br />

pihak, walaupun dalam pelaksanaan koordinasinya sudah lama<br />

dilaksanakan.<br />

Selain itu Dr. Sri Woro juga mengatakan bahwa penandatanganan<br />

Kesepakatan Bersama ini bisa meningkatkan efektivitas<br />

penanganan permasalahan hukum perdata dan tata usaha<br />

negara antara kedua pihak dalam melaksanakan tugas dan fungsi<br />

kerjanya.<br />

dan V” , dan cakupan bidang yang menjadi bahan pelatihan<br />

kali ini adalah Meteorologi dan Hidrologi.<br />

Dalam sambutannya Kepala BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono,<br />

M.Sc mengatakan seperti yang dinyatakan pada surat edaran<br />

WMO, tujuan dari seminar ini adalah memberikan pelatihan<br />

bagi para trainer di bidang meteorologi dan hidrologi dalam<br />

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta teknik<br />

perencanaan, pengembangan, penilaian dalam mengevaluasi<br />

kegiatan pendidikan dan pelatihan. Selain itu ilmu yang<br />

di dapatkan dalam seminar ini nantinya diharapkan dapat<br />

dibagikan kepada rekan kerja mereka pada instansi dan negara<br />

masing-masing<br />

Dr. Sri Woro dalam pembukaan seminar training for national<br />

trainers ini didampingi pejabat eselon I-III dan perwakilan dari<br />

WMO Dr. Patrick Parrish, Dr. Ian Bell dan Mr. Mustafa Adiguzel.<br />

Seminar yang berlangsung selama dua minggu (26/2-7/3)<br />

diikuti sebanyak 38 orang peserta yang terdiri dari perwakilan<br />

Negara RA II dan V, termasuk 10 orang peserta nasional dari<br />

BMKG dan PUSAIR. [rz/rh]<br />

27 Februari 2013<br />

Kesepakatan Bersama antara BMKG dengan<br />

Kejaksaan Agung<br />

Adapun ruang lingkup penandatanganan Kesepakatan Bersama<br />

ini meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, serta<br />

tindakan hukum lainnya. Dalam kegiatan ini Kepala BMKG Dr. Sri<br />

woro didampingi oleh Pejabat Eselon I-IV di lingkungan BMKG<br />

pusat, serta dihadiri tamu undangan dari Kodim, Angkasa Pura I,<br />

dan Bea Cukai/Imigrasi. [rz]<br />

| EDISI 02/2013 11


Kaleidoskop<br />

28 Februari 2013<br />

Jumpa Pers Prakiraan Musim Kemarau 2013<br />

Jumpa pers tentang prakiraan musim kemarau tahun 2013<br />

digelar di Ruang Crisis Center, Kamis (28/2) yang dipimpin<br />

oleh Kepala BMKG, Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M. Sc dengan<br />

didampingi Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dr. Widada<br />

Sulitsya DEA beserta Kepala Pusat Iklim, Agroklimat, dan<br />

Iklim Maritim, Dra. Nurhayati dan Kepala Pusat Meteorologi<br />

04 Maret 2013<br />

Workshop Analisa dan Pengolahan Data untuk<br />

Forecaster dan Observer<br />

Senin (4/3), Pusat Iklim Agroklimat, dan Iklim Maritim BMKG<br />

menyelenggarakan Workshop Analisa dan Pengolahan Data<br />

untuk Forecaster dan Observer yang mengacu pada UU<br />

No. 31 Tahun 2009 tentang Observasi, Pengolahan Data,<br />

Pelayanan Informasi, dan Penelitian Meteorologi, Klimatologi<br />

dan Geofisika bertempat di Hotel SwissBel. Acara ini dihadiri<br />

oleh Kepala Pusat Iklim Agroklimat, dan Iklim Maritim Dra.<br />

Nurhayati M.Sc dan Pejabat Eselon III-IV di lingkungan BMKG,<br />

diikuti 28 peserta terdiri dari 19 orang observer BMKG baik<br />

dari pusat dan daerah serta 9 orang dari Stasiun Meteorologi<br />

Pertanian Khusus.<br />

Kepala Bidang Bina Operasi Iklim, Agroklimat dan Iklim<br />

Maritim Drs. Endro Santoso, M.Si dalam laporannya sebagai<br />

Ketua Penyelenggara mengatakan dasar pelaksanaan<br />

workshop didasari satuan tiga Anggaran tahun 2013 di<br />

kedeputian bidang klimatologi terutama unit kerja bidang<br />

iklim Agroklimat dan iklim maritim dan teknis pelaksanaannya<br />

terbagi menjadi 2 tahap, yaitu workshop untuk observer yang<br />

berlangsung hingga 4 (empat) hari kedepan dan workshop<br />

untuk forecaster, akan dilaksanakan minggu depan.<br />

Acara di buka secara resmi oleh Kepala Pusat Iklim Agroklimat,<br />

dan Iklim Maritim Dra. Nurhayati M.Sc mewakili Deputi<br />

12<br />

| EDISI 02/2013<br />

Publik, Mulyono Rahadi Prabowo, M. Sc. Jumpa pers ini diikuti<br />

puluhan media massa cetak dan elektronik.<br />

Musim kemarau lebih cepat dari biasanya. Sri Woro<br />

mengutarakan, sebagian besar wilayah Indonesia akan<br />

memasuki musim kemarau pada bulan April, Mei, dan Juni<br />

2013. Namun demikian, terdapat beberapa daerah di 15 zona<br />

musim yang akan mengalami kemarau lebih awal mulai bulan<br />

Februari dan Maret 2013.<br />

Pada kegiatan ini dapat disimpulkan secara umum awal<br />

musim kemarau 2013 di 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia<br />

diprakirakan umumnya terjadi pada bulan Mei 2013 sebanyak<br />

110 ZOM, dan April 2013 sebanyak 96 ZOM. Sedangkan<br />

dibeberapa daerah awal Musim Kemarau masuk pada Februari<br />

2013 sebanyak 1 ZOM, Maret 2013 sebanyak 14 ZOM, Juni<br />

2013 sebanyak 77 ZOM, Juli 2013 sebanyak 26 ZOM, Agustus<br />

2013 sebanyak 15 ZOM, 3 ZOM selebihnya terjadi pada bulan<br />

September, Oktober, dan November.<br />

Sementara sifat hujan musim kemarau 2013 di sebagian besar<br />

daerah yaitu 241 ZOM diprakirakan normal dan 65 ZOM atas<br />

normal, sedangkan bawah normal 36 ZOM. [rz/rh]<br />

Klimatologi BMKG. Nurhayati menyampaikan bahwa kegiatan<br />

pengamatan/observasi merupakan faktor utama dan pertama<br />

yang menentukan rangkaian tugas fungsi BMKG. Data yang<br />

dihasilkan dari pengamatan di lapangan penting dalam<br />

menentukan Kualitas Informasi MKG, data hasil pengamatan<br />

sangat diperlukan untuk validasi model, kesalahan<br />

pengamatan dapat menghasilkan data yang tidak akurat untuk<br />

selanjutnya dapatn menghasilkan prakiraan yang meleset dan<br />

informasi cuaca/iklim/gempa yang menyesatkan. [rh]


6 Maret 2013<br />

Rakernis Wilayah II Sukseskan Reformasi Birokrasi<br />

Rabu (6/3), diselenggarakan Rapat Kerja Teknis (Rakernis)<br />

Balai Besar BMKG Wilayah II di Hotel Aston, Palembang. Acara<br />

yang mengusung tema “Sukseskan Reformasi Birokrasi dan<br />

Tingkatkan Disiplin Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran<br />

BMKG” ini dihadiri 104 peserta yang terdiri dari KUPT di<br />

lingkungan Balai Besar BMKG Wilayah II dan Kantor Pusat<br />

sebagai supervisi.<br />

Salah satu wujud komitmen BMKG dalam mensukseskan<br />

Senin (11/3) bertempat di Wisma Kinasih, Cimanggis, Depok,<br />

Jawa Barat diselenggarakan kegiatan Diklat Teknis Geofisika<br />

Tingkat Dasar dan Diklat Teknis Analisa Cuaca Tahun 2013.<br />

Kegiatan ini dihadiri dan sekaligus dibuka Deputi Bidang<br />

Geofisika Dr. PJ. Prih Harjadi didampingi Kepala Pusat<br />

Pendidikan dan Pelatihan Dr. Hendar Gunawan, M. Sc.<br />

Kegiatan diklat ini diadakan dengan latar belakang bahwa<br />

semakin meningkatnya kebutuhan pengguna jasa akan<br />

informasi mengenai magnet bumi, petir, hisab rukyat, gerhana,<br />

serta pelayanan akan jasa informasi meteorologi, sehingga<br />

BMKG sebagai instansi yang mempunyai tupoksi dengan<br />

beberapa hal yang berkaitan di atas harus meningkatkan<br />

kualitas sumber daya manusia nya dalam rangka peningkatan<br />

kualitas informasi yang disebarkan kepada masyarakat.<br />

Melalui diklat ini peserta diharapkan mampu memahami<br />

prinsip dasar teknis dari bidang geofisika dan meteorologi<br />

dalam hal pelayanan jasa informasi kepada publik, sehingga<br />

kualitas pelayanan jasa informasi yang dihasilkan akurat,<br />

update, dan sesuai dengan keinginan pengguna.<br />

reformasi birokrasi kembali ditegaskan oleh Deputi IV, Drs.<br />

Sunarjo, M.Sc. Dalam sambutannya yang mewakili Kepala<br />

BMKG terkait pentingnya pengadaan barang dan jasa<br />

dilakukan melalui Layanan Pelelangan Secara Elektronik<br />

(LPSE) sesuai dengan Inpres No.1/2013, bahwa pelaksanaan<br />

pelelangan harus melalui ULP dan LPSE. “Tahun-tahun ini dan<br />

ke depan, kita harus semakin disiplin, ketat, dan cermat dalam<br />

proses pengadaan, karena kewajiban kita untuk mendorong<br />

seluruh proses pengadaan melalui LPSE,” tegasnya.<br />

Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II, Drs. Subardjo, Dipl. Seis,<br />

dalam sambutannya menyampaikan tujuan kegiatan ini<br />

sebagai tindak lanjut hasil pembahasan Rapat Perencanaan<br />

Nasional BMKG (19/2). Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan<br />

untuk penyampaian kebijakan umum pembangunan BMKG<br />

Tahun 2013/2014, identifikasi dan evaluasi kegiatan Tahun<br />

2012, persiapan pelaksanaan kegiatan Tahun 2013 dan<br />

perencanaan kegiatan Satker di daerah (procurement plan<br />

dan disbursement plan) Tahun 2013 serta mengkoordinasikan<br />

penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-<br />

SK) 2014 berdasarkan pagu indikatif.<br />

Rakernis Balai Besar BMKG Wilayah II ini berlangsung sampai<br />

Jumat (8/3) dan diakhiri dengan penelahaan usulan rencana<br />

kerja tahun 2014 masing-masing KUPT. [tk]<br />

11 Maret 2013<br />

Diklat Teknis Geopotensial dan Analisa Cuaca<br />

Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini diikuti 64<br />

peserta terdiri dari 29 orang dari stasiun geofisika, 30 orang<br />

dari stasiun meteorologi, 1 peserta BMKG Pusat, dan 4 peserta<br />

dari AURI. [rz]<br />

| EDISI 02/2013 13


Kaleidoskop<br />

11 Maret 2013<br />

Workshop Expert on Volcanic Ash Modelling<br />

BMKG sebagai instansi yang tergabung dalam International<br />

Civil Aviation Organization mendapat kepercayaan menjadi<br />

tuan rumah penyelenggaraan Workshop International Expert<br />

on Volcanic Ash Modelling, Senin (11/3) di Gedung Serbaguna<br />

Citeko, Bogor. Acara yang berlangsung selama lima hari ini<br />

dihadiri Kepala BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M. Sc, Kepala<br />

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Dr. Surono, Dr.<br />

Andrew Tupper dari Bureau Of Meteorology Australia, Dr. Larry<br />

Mastin dari USGS, dan Mr. Raul Romero dari ICAO.<br />

Workshop ini terselenggara dengan latar belakang wilayah<br />

Indonesia yang memiliki gunung berapi aktif terbanyak,<br />

13 Maret 2013<br />

Rakernis Balai Besar MKG Wilayah IV<br />

Rakernis di Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar yang<br />

berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu, (13/3).<br />

“Melalui Rakernis Balai Besar wilayah IV Tahun 2013 Kita<br />

Sukseskan Reformasi Birokrasi dan Tingkatkan Kedisplinan<br />

Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran BMKG” merupakan<br />

tema yang diangkat dalam kegiatan ini.<br />

Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV, H Jumadi, ST. mengatakan<br />

bahwa saat ini banyak kejadian atau bencana alam. Oleh<br />

karena itu, hal ini merupakan suatu tantangan dalam<br />

memberikan pelayanan setiap saat dengan mutu yang baik<br />

sehingga diperlukan peningkatan dan penguatan potensi<br />

daerah baik segi peralatan dan MoU dengan instansi terkait<br />

dari segi sumber daya manusia.<br />

Tujuan dari kegiatan Rakernis kali ini adalah untuk<br />

menindaklanjuti hasil rapat eveluasi TA 2012 dan hasil rapat<br />

perencanaan nasional BMKG 2013 dengan mengimplementasi<br />

kebijakan kedeputian dan kesekretariatan BMKG 2013,<br />

mengidentifikasi permasalahan tahun 2012 dan 2013 dalam<br />

rangka perbaikan penyusunan RKA-SK tahun 2014, dan<br />

14<br />

| EDISI 02/2013<br />

yakni 127 buah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.<br />

BMKG sebagai instansi yang tergabung dalam ICAO wajib<br />

memberikan informasi mengenai sebaran debu gunung<br />

berapi yang dapat membahayakan jalur penerbangan.<br />

Untuk mendukung peningkatan layanan operasional, BMKG<br />

telah mengembangkan kerjasama dengan PVMBG dan<br />

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Selain itu BMKG juga<br />

telah menggunakan aplikasi permodelan Hysplit4 (Hybrid<br />

Hingle Particle Lagrangian Integrated Trajectory), dimana<br />

penggunaan aplikasi ini bisa digunakan untuk menghitung<br />

simulasi gerak trayektori, dispersi dan deposisi gunung berapi.<br />

Dalam sambutannya Dr. Sri Woro menekankan tiga hal<br />

utama mengenai sistem disseminasi informasi abu vulkanik,<br />

yakni membangun sistem kominkasi kerjasama antara<br />

BMKG, PVMBG, dan Dirjen Perhubungan Udara. Kemudian<br />

mengembangkan sistem diseminasi informasi abu vulkanik<br />

berbasis web, dan yang terakhir sistem komunikasi yang<br />

langsung terkoneksi dengan ruang operasional kantor pusat<br />

PVMBG di Bandung, ruang operasional BMKG Jakarta, Dirjen<br />

Perhubungan Udara, serta MWOs di Jakarta dan Makassar.<br />

Melalui workshop ini Indonesia mengharapkan WMO untuk<br />

memberikan kepercayaan menjadi leader dalam Region<br />

VAAC (Volcanic Ash Advisury Centre) khususnya di wilayah Asia<br />

Tenggara, Australia dan pasifik. [rz]<br />

meningkatkan kedisplinan pelaksanaan dan pelaksanaan<br />

anggaran secara tertib, berjenjang dan sistematis termasuk<br />

proses koordinasi, konsolidasi dan sikronisasi untuk<br />

penyusunan dan penelaahan RKA-SK Tahun 2014, Balai Besar,<br />

Koordinator Propinsi serta UPT di Lingkungan BBMKG Wilayah<br />

IV Makassar. [m]


14 Maret 2013<br />

Masyarakat Labuan Tanggap Darurat<br />

Peringatan Dini Tsunami<br />

Masyarakat Carita, Labuan, bersama dengan seluruh pejabat<br />

desa dan tokoh agama setempat mendapatkan kesempatan<br />

untuk berkumpul dalam rangka acara Sosialisasi Pemanfaatan<br />

Sirine Tsunami pada Kamis (14/3) di Kantor Balai Desa<br />

Labuan. Kegiatan yang merupakan kerjasama antara BMKG<br />

dengan BPBD Banten dihadiri Kepala Pusat Gempa Bumi dan<br />

Tsunami Drs. Suhardjono, Dipl. Seis, Kepala Badan Pelaksana<br />

BPBD Banten Drs. Ino S Rawita.M.Pd, Kepala Bidang Mitigasi<br />

Senin (18/3) Pusdiklat BMKG menyelenggarakan Diklat Teknis<br />

Pengolahan & Analisa Klimatologi dan Diklat Teknis Operator<br />

Komunikasi bertempat di Gedung Serbaguna Citeko, Bogor. Hadir<br />

Kepala Badan Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc, Deputi Bidang<br />

Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi Drs.<br />

Sunarjo, M.Sc, Pejabat Eselon II - III di lingkungan BMKG dan diikuti<br />

60 orang peserta pegawai BMKG se-Indonesia serta 2 orang<br />

peserta dari AURI.<br />

Kapusdiklat BMKG Drs. Hendar Gunawan M.Sc, menyampaikan<br />

tujuan kegiatan Diklat Teknis Pengolahan dan Analisa Klimatologi<br />

adalah untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan<br />

bidang klimatologi, memberikan wawasan dan pengetahuan<br />

baru tentang perubahan iklim, dan meningkatkan kemampuan<br />

pengolahan dan analisa klimatologi. Sedangkan tujuan dari Diklat<br />

Teknis Operator Komunikasi adalah menciptakan SDM yang<br />

mampu melaksanakan tugas operasional di bidang komunikasi,<br />

menambah dan meningkatkan pemahaman tentang komunikasi,<br />

menyiapkan dan meningkatkan kualitas SDM yang sesuai<br />

standar kompetensi, dan meningkatkan pengetahuan, keahlian,<br />

ketrampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara<br />

professional yang dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai<br />

kebutuhan instansi.<br />

Gempabumi dan Tsunami I Nyoman Sukanta, S.Si , MT serta<br />

Kepala BPBD wilayah Provinsi Banten.<br />

Dalam sosialisasi ini masyarakat mendapatkan penjelasan<br />

mengenai pengertian tanggap peringatan dini tsunami yang<br />

disampaikan Suhardjono. Tiga hal penting yang disampaikan<br />

yakni masyarakat harus tanggap terhadap gempa bumi mulai<br />

dari tanda-tanda awal terjadinya gempabumi. Lalu masyarakat<br />

harus tanggap peringatan dini tsunami, salah satu hal yang<br />

utamanya yakni terhadap suara sirine yang merupakan isyarat<br />

peringatan telah terjadi tsunami. Dan setelah menghafal suara<br />

peringatan dini tersebut langkah terakhir yang harus dilakukan<br />

masyarakat adalah tanggap evakuasi apabila terjadi tsunami.<br />

Melalui tiga hal utama tersebut diharapkan masyarakat Labuan<br />

dapat memahaminya dan mempraktikannya sesuai dengan<br />

prosedur.<br />

Dalam kegiatan sosialisasi ini juga dilakukan kegiatan<br />

penandatanganan perjanjian kerjasama antara BMKG yang<br />

ditandatangani oleh Suhardjono Dipl. Seis dan Kepala Badan<br />

Pelaksana BPBD Provinsi Banten Drs. Ino S Rawita.M.Pd,<br />

kemudian acara diakhiri dengan tes sirine dengan komando<br />

dari Kepala Badan Pelaksana BPBD. [rz]<br />

18 Maret 2013<br />

Diklat Teknis Pengolahan dan Analisa Klimatologi<br />

serta Operator Komunikasi<br />

Kegiatan yang berlangsung selama 10 hari ini dibuka oleh Kepala<br />

BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc. Sri Woro menyampaikan<br />

bahwa banyak hal yang dicapai BMKG khususnya bidang<br />

klimatologi seiring dengan berkembangnya metode pengolahan<br />

data melalui perangkat lunak, ditemukannya dan berkembangnya<br />

proses analisa untuk mengenal, mempelajari, memahami dan<br />

menerapkan sehinggga dapat memberikan informasi dan pelayanan<br />

jasa dalam bidang klimatologi dengan sebaik-baiknya. [rh]<br />

| EDISI 02/2013 15


Kaleidoskop<br />

19 Maret 2013<br />

Rakernis Balai Besar Wilayah III<br />

Rakernis Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar diselenggarakan<br />

di Hotel Grand Istana Rama Kuta Bali, Selasa, (19/3), mengambil<br />

tema “Kita Sukseskan Reformasi Birokrasi dan Tingkatkan<br />

Kedisplinan Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran BMKG”.<br />

Rangkaian kegiatan diawali dengan rapat evaluasi pelaksanaan<br />

kegiatan tahun 2012 dan dilanjutkan dengan Rapat<br />

Perencanaan Nasional (Rapernas) tahun 2014 yang dilakukan<br />

19 - 20 Februari 2013. Puncaknya, akan dilaksanakan Rapat<br />

Koordinasi Nasional yang berlangsung pada, 23-25 April 2013<br />

di Jakarta.<br />

21 Maret 2013<br />

Rakernis Balai Besar Wilayah V<br />

Rakernis Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura diadakan di<br />

Swiss-BelHotel, Kamis, (21/3). Tema yang diangkat dalam<br />

kegiatan ini adalah “Kita Sukseskan Reformasi Birokrasi dan<br />

Tingkatkan Disiplin Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran<br />

BMKG”.<br />

Kepala Balai Wilayah V Jayapura Drs. Rivai Marulak dalam<br />

laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan<br />

ini adalah untuk menindaklanjuti hasil Rapat Perencanaan<br />

Nasional BMKG Tahun 2013 dalam rangka implementasi<br />

kebijakan umum pembangunan BMKG Tahun 2014,<br />

mengindentifikasi permasalahan tahun 2012 dan pelaksanaan<br />

kegiatan tahun 2013 dalam rangka penyusunan RKA-SK tahun<br />

2014, dan melakukan koordinasi, konsolidasi dan sinkronisasi<br />

untuk penyusunan dan penelaahan RKA-SK Tahun 2014, Balai<br />

Besar, Koordinator Propinsi serta UPT di Lingkungan BBMKG<br />

Wilayah V Jayapura.<br />

Dalam sambutan Sekretaris Utama Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng<br />

yang mewakili Kepala BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc<br />

menegaskan hasil evaluasi LAKIP untuk dapat dipertahankan<br />

capaian kinerja BMKG yang selama 4 tahun berturut-turut<br />

16<br />

| EDISI 02/2013<br />

Dalam sambutan Deputi Bidang Meteorologi Soepriyo Dipl.<br />

AIT. S.Si yang mewakili Kepala BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono,<br />

M.Sc menuturkan bahwa rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan<br />

TA 2012 dan Rapernas Tahun 2013 merupakan langkah<br />

awal perencanaan program dan anggaran tahun 2014 yang<br />

telah menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu<br />

ditindaklanjuti untuk meningkatkan disiplin perencanaan dan<br />

pelaksanaan anggaran.<br />

Melalui Rakernis ini Soepriyo Dipl. AIT. S.Si menghimbau<br />

agar peserta yang hadir dalam kegiatan ini menjadi agent of<br />

change dan agent of dissemination dari Reformasi Birokrasi<br />

tersebut, sehingga setelah acara ini selesai peserta diharapkan<br />

bisa memberikan pengarahan, diskusi dan tanya jawab<br />

dengan staf agar mereka bisa memahami apa yang dimaksud<br />

dengan Reformasi Birokrasi, dan kesuksesan programnya bisa<br />

terlaksana di seluruh lokasi di Indonesia.<br />

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari (18 Maret - 21<br />

Maret 2013) ini dihadiri Pejabat Eselon II, III, dan IV BMKG<br />

Pusat, Kepala Balai Besar Wilayah III I Wayan Suardana, SE. MM<br />

dan diikuti oleh Kepala UPT di Lingkungan Balai Besar MKG<br />

Wilayah III Denpasar, serta Pejabat Struktural Kantor Balai Besar<br />

Wilayah III. [rz]<br />

mendapat predikat penilaian WTP murni dari pemerintah,<br />

sehingga proses reformasi birokrasi akan berjalan lebih baik.<br />

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari (20 Maret - 23 Maret<br />

2013) ini dihadiri Pejabat Eselon II,III, dan IV BMKG Pusat,<br />

Kepala Balai Besar Wilayah V Drs. Rivai Marulak dan diikuti oleh<br />

Kepala UPT di Lingkungan Balai Besar MKG wilayah V Jayapura,<br />

serta Pejabat Struktural Kantor Balai Besar Wilayah V. [rh]


25 Maret 2013<br />

Rapat Kerja Teknis Lingkungan BMKG Wilayah I<br />

26 Maret 2013<br />

Pelantikan Pejabat Struktural BMKG<br />

Bertempat di Auditorium Serbaguna Gedung Operasional Utama<br />

BMKG, Selasa (26/3) diselenggarakan kegiatan pelantikan pejabat<br />

struktural BMKG. Kegiatan dipimpin Kepala BMKG Dr. Ir Sri Woro B.<br />

Harijono, M.Sc, dan dihadiri Pejabat Eselon I-IV di lingkungan BMKG<br />

Pusat.<br />

Dalam kesempatan ini Deputi Bidang Intrumentasi, Kalibrasi<br />

Rekayasa dan Jaringan Komunikasi Drs. Sunarjo, M. Sc yang telah<br />

memasuki masa purna tugas melakukan serah terima jabatan<br />

dengan Deputi Inskal yang baru yakni Drs Untung Merdijanto,M.Si.<br />

Dalam pelantikan ini Dr. Sri Woro didampingi oleh dua saksi yakni<br />

Sekretaris Utama Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng, dengan Deputi Bidang<br />

Meteorologi Soepriyo Dipl. AIT, S.Si. Jumlah pejabat yang dilantik<br />

pada kesempatan ini berjumlah 31 orang. [rz]<br />

01 April 2013<br />

Workshop Pembinaan Simak BMN<br />

Senin hingga Kamis, 25 - 28 Maret 2013, Balai Besar<br />

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I<br />

menyelenggarakan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Tahun<br />

Anggaran 2013. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand<br />

Angkasa, Medan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Badan<br />

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dr. Ir. Sri Woro B.<br />

Harijono, M.Sc.<br />

Kegiatann ini dihadiri oleh Deputi Meteorologi BMKG,<br />

Soepriyo, Dipl AIT, S.Si., para pejabat dari BMKG Pusat dan<br />

Lingkungan BBMKG Wilayah I, serta seluruh Kepala UPT<br />

BMKG di Lingkungan BBMKG Wilayah I. Tema acara kali ini<br />

adalah “Melalui Rakernis Balai Besar Wilayah I Tahun 2013,<br />

Kita Sukseskan Reformasi Birokrasi dan Tingkatkan Disiplin<br />

Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran BMKG.” []<br />

Senin (1/4), BMKG melalui Biro Umum diselenggarakan kegiatan<br />

Workshop Pembinaan Pengelola Sistem Informasi Manajemen dan<br />

Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) yang bertempat di<br />

Hotel Orchardz, Jakarta. Tema yang diangkat dalam workshop ini<br />

adalah “Dengan Pembinaan SIMAK BMN 2013 Kita Pertahankan Opini<br />

BPK dan Tingkatkan Award Kementerian Keuangan”.<br />

Selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2008-2009, dalam<br />

pelaporan keuangan BMKG mendapat opini WTP dan Tahun 2010-<br />

2011 WTP Murni serta puncaknya di tahun 2012 dimana BMKG<br />

mendapat award dari Menteri Keuangan berupa Juara II untuk<br />

kategori Kepatuhan Pelaporan dan Juara III untuk Kategori Utilisasi.<br />

Kepala Biro Umum Pesoth Daniel, S.Si selaku Ketua Penyelenggara<br />

dalam laporannya menjelaskan bahwa tujuan workshop ini adalah<br />

| EDISI 02/2013 17


Kaleidoskop<br />

terlaksananya pembinaan SIMAK BMN terkait aplikasi penyusutan<br />

dan inventarisasi BMN, dengan sasaran yang ingin dicapai adalah<br />

pelaksanaan inventarisasi BMN tahun 2013 dan penerapan aplikasi<br />

penyusutan dalam aplikasi SIMAK BMN 2013, sehingga dapat<br />

menghasilkan Laporan Barang Milik Negara sesuai peraturan yang<br />

berlaku.<br />

Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Utama BMKG Dr.<br />

Andi Eka Sakya, M. Eng. Dalam sambutannya Sekretaris Utama<br />

BMKG menegaskan perlunya melakukan inventarisasi aset BMN,<br />

03 April 2013<br />

Diklat Sertifikasi PMG<br />

Pusdiklat BMKG menyelenggarakan Diklat Sertifikasi PMG di<br />

Hotel Belleza Cipayung Bogor, Rabu (3/4), yang dihadiri oleh<br />

Deputi Bidang Meteorologi Soepriyo Dipl AIT, S.Si mewakili Kepala<br />

BMKG Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc, Kepala Pusat Meteorologi<br />

Penerbangan dan Maritim Drs. Syamsul Huda, M.Si, Kapusdiklat<br />

BMKG Drs. Hendar Gunawan M.Sc dan Pejabat Eselon III-IV di<br />

lingkungan BMKG serta diikuti 30 orang peserta terdiri dari<br />

Pegawai Stasiun Meteorologi, Pusat Meteorologi Penerbangan<br />

Maritim, Pusat Meteorologi Publik dan Akademi Meteorologi<br />

Geofisika.<br />

Kegiatan Seminar Ilmiah Bulanan Puslitbang BMKG dengan<br />

tema “Computation Fluid Dynamic (CFD)” diadakan di Ruang<br />

Auditorium Gedung Operasional Utama BMKG Rabu,(3/4).<br />

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pusat Penelitian<br />

dan Pengembangan BMKG dengan Focus Group Discussion of<br />

CFD (FGD-CFD) dengan dukungan penuh dari Pusat Jaringan<br />

Komunikasi BMKG. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BMKG Dr.<br />

Ir.Sri Woro B. Harijono, M.Sc, dan dihadiri Pejabat Eselon I-III,<br />

para pakar peneliti dari ITB, LAPAN, PT. Dirgantara Indonesia,<br />

serta tamu undangan lainnya.<br />

Gagasan diselenggarakannya kegiatan Fokus Grup Diskusi<br />

perencanaan peningkatan kapabilitas petugas BMN dan sarana<br />

prasarana pendukungnya, serta labelisasi seluruh barang milik<br />

negara di lingkungan BMKG.<br />

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari mulai 1 hingga<br />

4 April 2013 ini dihadiri Kepala Biro Perencanaan Drs. Untung<br />

Merdijanto M.Si, Inspektur BMKG Drs. M Rifangi, Pejabat Eselon<br />

III-IV di lingkungan BMKG, dan Dr. Asep Suryadi, MSi selaku Kepala<br />

Sub Direktorat BMN II mewakili Direktur BMN DJKN serta diikuti<br />

222 peserta pegawai BMKG Pusat dan Daerah di seluruh Propinsi<br />

Indonesia. []<br />

Pelaksanaan diklat sertifikasi dilandasi oleh regulasi nasional<br />

yaitu UU No. 31 tahun 2009 tentang MKG. Dalam pasal 86<br />

disebutkan SDM yang melaksanakan pekerjaan tertentu di bidang<br />

meteorologi, klimatologi dan geofisika wajib memiliki sertifikat<br />

kompetensi sesuai dengan persyaratan yang diterapkan.<br />

Kapusdiklat BMKG Drs. Hendar Gunawan M.Sc dalam laporannya<br />

menyampaikan tujuan dari pada diklat adalah melindungi profesi<br />

forecaster dan observer meteorologi penerbangan dari praktikpraktik<br />

yang merusak citra profesi, melindungi masyarakat<br />

dari praktik memprakirakan cuaca penerbangan yang tidak<br />

bertanggung jawab, dan menjamin mutu prakiraan cuaca<br />

penerbangan.<br />

Acara dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Meteorologi<br />

Soepriyo Dipl AIT, S.Si. Dalam sambutannya Soepriyo menegaskan<br />

bahwa tanpa kerjasama yang baik antara Kedeputian Meteorologi,<br />

Pusdiklat, Biro Hukum, dan Bagian SDM Biro Umum, rasanya target<br />

sertifikasi untuk seluruh personil meteorologi penerbangan BMKG<br />

akan sulit untuk dicapai dalam waktu kurang dari 3 (tiga) tahun.<br />

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 3-6 April 2013 dengan<br />

sasaran yakni menyiapkan SDM yang handal dan memiliki<br />

kompetensi sebagai asesor untuk mewujudkan berdirinya<br />

lembaga sertifikasi profesi (LSP) jabatan fungsional Pengamat<br />

Meteorologi dan Geofisika di lingkungan BMKG. [rh]<br />

03 April 2013<br />

Seminar Ilmiah Bulanan Puslitbang BMKG<br />

18<br />

| EDISI 02/2013


(FGD) kali ini bermula dari pertemuan fokus grup diskusi ketiga<br />

di PUSPITEK Serpong, dimana pada waktu itu BMKG diberi<br />

kesempatan memberikan paparan terkait dengan aplikasi<br />

numeric di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.<br />

Dalam sambutannya Dr. Andi Eka berharap kegiatan FGD<br />

ini dapat menjadi ajang temu gagasan dan memfasilitasi<br />

exchange of experience bagi para peneliti untuk bertemu dan<br />

saling mengenal yang nantinya di masa akan datang akan<br />

saling membantu satu sama lain di bidangnya masing-masing.<br />

Kepala BMKG Dr. Sri Woro dalam sambutannya berharap<br />

bahwa kegiatan FGD-CFD nantinya akan menjadi “the<br />

08 April 2013<br />

Diklat Prajabatan CPNS Golongan II<br />

Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 12 mengenai<br />

Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon Pegawai<br />

Negeri Sipil Golongan I dan II, maka Pusat Pendidikan dan<br />

Pelatihan BMKG menyelenggarakan Diklat Prajabatan Golongan<br />

II angkatan II,III, dan IV tahun 2013 bertempat di Satdiklat Mabes<br />

TNI, Jatimakmur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/4).<br />

Latar belakang diadakannya kegiatan diklat Prajabatan<br />

Golongan II ini adalah untuk pembentukan wawasan<br />

kebangsaan, kepribadian, dan etika PNS. Selain itu sebagai<br />

pengetahuan dasar mengenai sistem penyelenggaraan<br />

Kunjungi:<br />

promosing research subject” di masa depan, tidak terkecuali<br />

untuk bidang MKG, sehingga melalui penyelenggaraan<br />

FGD-CFD ini dapat mengakomodasi para peneliti muda di<br />

lingkungan BMKG, sekaligus menjadi ajang exchange of idea,<br />

experience, dan informasi tentang pengembangan di bidangbidang<br />

yang terkait, termasuk di bidang MKG.<br />

Dalam kegiatan ini turut hadir 12 pembicara yang melakukan<br />

presentasinya secara langsung, dan satu diantaranya yakni<br />

Dr. Bimo Prananto merupakan ahli FGD Indonesia yang<br />

berdomisili di Amsterdam melakukan presentasinya secara<br />

live streaming dengan dukungan dari Tim Pusat Jaringan dan<br />

Komunikasi BMKG.[rz]<br />

pemerintahan negara. Jumlah peserta dalam diklat ini diikuti<br />

103 orang yang terdiri dari pegawai BMKG Pusat, Kantor Balai<br />

wilayah I-V, AMG serta peserta dari BPK.<br />

Dalam sambutannya Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan<br />

BMKG Dr. Hendar Gunawan, M.Sc. berharap agar para peserta<br />

bisa mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan baik,<br />

sehingga sebagai abdi negara tidak bisa hanya mengandalkan<br />

pada dukungan hardware dan software yang canggih, tetapi<br />

yang terpenting adalah komponen brainware, yang didalamnya<br />

terkandung perilaku, kedewasaan, etika, karakter, dan<br />

kemampuan belajar.<br />

Selain itu Dr. Hendar Gunawan juga menyampaikan kepada<br />

para peserta agar bisa meningkatkan kualitas diri pribadinya<br />

masing-masing menjadi lebih baik sekaligus memantaskan diri<br />

menjadi abdi negara yang berkualitas, sehingga kepercayaan<br />

pemerintah yang telah mengangkat status CPNS menjadi PNS<br />

bisa diemban dengan penuh rasa tanggung jawab.<br />

Dalam acara ini turut dihadiri Kepala Bagian Sumber Daya<br />

Manusia BMKG Drs. Sugiyanto, M.Si, Paban VI/Binpers PNS<br />

Mabes TNI Kolonel CAJ Hastuti Sari Sukapti, SH, Deputi Bidang<br />

Pembinaan Diklat Aparatur Negara LAN-RI, serta para tamu<br />

undangan lainnya. [rz]<br />

www.bmkg.go.id<br />

website resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika<br />

| EDISI 02/2013 19


I p t e k<br />

Sistem Informasi Geografis<br />

dalam Pendekatan Kewilayahan<br />

Oleh: Rudy T. Imananta<br />

Pengetian Sistem Informasi Geografis (SIG) saat ini lebih sering diterapkan ke pengertian informasi geografi yang<br />

berorientasi teknologi komputer. Pada pengertian yang lebih luas SIG mencakup juga pengertian sebagai prosedur<br />

yang dipakai untuk menyimpan dan memanipulasi data yang bereferensi geofrafis secara manual.<br />

Borrough (1989) mendefinisikan<br />

SIG sebagai suatu perangkat<br />

alat untuk mengkoreksi,<br />

menyimpan, menggali kembali,<br />

mentransformasi dan menyajikan<br />

data spasial dari aspek-aspek<br />

permukaan bumi. Demikian juga<br />

Aronoff (1989) mendefinisikan<br />

SIG sebagai sistem komputer<br />

yang mempunyai kemampuan<br />

pemasukan, pengambilan, analisis<br />

data dan tampilan data geografis yang<br />

sangat berguna bagi pengambilan<br />

keputusan.<br />

20<br />

| EDISI 02/2013<br />

SIG adalah sistem komputer yang<br />

terdiri dari perangkat keras,<br />

perangkat lunak, dan personal<br />

(manusia) yang dirancang untuk<br />

secara efisien memasukan,<br />

menyimpan, memperbaharui,<br />

memanipulasi, menganalisa dan<br />

menyajikan semua jenis informasi<br />

yang berorientasi geografis (ESRI,<br />

1990; Aronoff, 1998).<br />

Teknologi SIG dikembangkan dan<br />

dipadukan dari beberapa konsep<br />

dan teknik seperti Geografis,<br />

Statistik, Kartografi, Ilmu Komputer,<br />

Biologi, Matematika, Ekonomi<br />

dan Geologi (Maguire, 1991).<br />

Maguire dan Dangermond (1991)<br />

menyatakan bahwa fungsi SIG adalah<br />

pengumpulan, pembaharuan dan<br />

perbaikan data; penyimpanan dan<br />

strukturisasi data, generalisasi data,<br />

transformasi data, pencarian data,<br />

analisis dan presentasi hasil analisis.<br />

Kemampuan-kemampuan tersebut<br />

umumnya dimiliki oleh beberapa<br />

perangkat lunak SIG, dengan


kemampuan yang memuaskan dan<br />

mudah digunakan.<br />

Beberapa perangkat lunak memiliki<br />

perbedaan pada beberapa fungsi<br />

seperti output kartografi dan<br />

presentasi serta cara analisis.<br />

Pendekatan kewilayahan (region)<br />

amat diperlukan dalam kegiatan<br />

Pengembangan Sistem Informasi<br />

Geografis dalam rangka mendukung<br />

pengembangan infrastruktur nasional<br />

dengan berbasis wilayah. Pendekatan<br />

kewilayahan bukan hanya didekati<br />

dari sisi kewilayahan administratif,<br />

akan tetapi juga pendekatanpendekatan<br />

kewilayahan lainnya<br />

yang sesuai dengan kondisi wilayah<br />

dan potensi ekonomi masyarakat<br />

yang akan dikembangkan. Selain<br />

pendekatan administratif, ada<br />

beberapa pendekatan kewilayahan<br />

lainnya, yaitu pendekatan wilayah<br />

perencanaan, wilayah nodal dan<br />

wilayah homogen.<br />

“<br />

Pendekatan kewilayahan amat<br />

diperlukan dalam kegiatan<br />

Pengembangan Sistem Informasi<br />

Geografis dalam rangka<br />

mendukung pengembangan<br />

infrastruktur nasional dengan<br />

berbasis wilayah.<br />

“<br />

Wilayah homogen adalah wilayah<br />

yang dipandang dari satu aspek/<br />

kriteria mempunyai sifat-sifat atau<br />

ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat<br />

dan ciri-ciri homogen itu misalnya<br />

dalam hal ekonomi (seperti daerah<br />

dengan struktur produksi dan<br />

konsumsi yang homogen, daerah<br />

dengan tingkat pendapatan rendah/<br />

miskin, dan lain-lain), geografi<br />

(seperti wilayah yang mempunyai<br />

topografi atau iklim yang sama),<br />

agama, suku dan sebagainya.<br />

Wilayah nodal (nodal region) adalah<br />

wilayah yang secara fungsional<br />

mempunyai ketergantungan antara<br />

pusat (inti) dan daerah belakangnya<br />

(hinterland). Tingkat ketergantungan<br />

ini dapat dilihat dari arus penduduk,<br />

faktor produksi, barang dan jasa,<br />

ataupun komunikasi dan transportasi.<br />

Wilayah administratif adalah wilayah<br />

yang batas-batasnya ditentukan<br />

berdasarkan kepentingan adminsitrasi<br />

pemerintahan atau politik, seperti<br />

propinsi, kabupaten, kecamatan, dan<br />

desa/kelurahan. Sedangkan wilayah<br />

perencanaan (planning region atau<br />

programming region) sebagai wilayah<br />

yang memperlihatkan koherensi<br />

atau kesatuan keputusan-keputusan<br />

O O<br />

ekonomi, ekologi dan sosial budaya.<br />

| EDISI 02/2013 21


Kliping Pilihan<br />

Pikiran Rakyat, 1 Maret 2013<br />

Siklon Rusty Picu Angin Kencang<br />

BANDUNG – Angin kencang melanda wilayah Bandung<br />

dan sekitarnya beberapa hari terakhir ini. Hal itu<br />

diakibatkan terjadinya siklon tropis Rusty di sebelah barat<br />

laut Australia yang diperkirakan akan berlangsung hingga<br />

tiga hari ke depan.<br />

Informasi tersebut disampaikan Peneliti Badan Meterologi<br />

Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Muhamad<br />

Iid Mujtahiddin di kantornya Jln. Cemara Kota Bandung,<br />

Kamis (28/2). “Siklon tropis Rusty ini diperkirakan masih<br />

ada hingga tiga hari ke depan, kata Iid.<br />

Siklon tropis Rusty mulai terbentuk pada 25 Februari<br />

lalu. Diperkirakan siklon ini akan menjauh dari wilayah<br />

Indonesia menuju arah selatan.<br />

“Angin kencang tersebut tertiup dengan kecepatan 10-20<br />

knot atau setara dengan 18-34 kilometer per jam. BMKG<br />

mengimbau agar waspada terhadap bahaya sekunder dari<br />

potensi angin kencang seperti pohon roboh,” ungkapnya.<br />

Iid mengatakan kecepatan angin pada kisaran 10-20<br />

knot termasuk kategori kencang. Berdasarkan acuan<br />

standar operasional prosedur, angin disebut ekstrem jika<br />

kecepatannya melebihi 25 knot.<br />

“Berdasarkan data yang ada di BMKG Cemara, pada lima<br />

hari lalu kecepatan angin tertinggi mencapai 21 knot<br />

terjadi pada 24 Februari. Kategorinya temasuk kencang,<br />

tetapi belum disebut ekstrem. Hari ini sampai pukul 14.00<br />

WIB, kecepatan angin tertinggi di BMKG Cemara mencapai<br />

15 knot,” tutur Iid.<br />

Koran Tempo, 1 Maret 2013<br />

Ribuan rumah di tujuh kabupaten di Nusa Tenggara<br />

Timur terendam banjir akibat badai Rusty yang melanda<br />

wilayah itu selama sepekan terakhir. Wilayah yang terkena<br />

bencana adalah Benu, Sumba Timur, Manggarai, Lembata,<br />

Kabupaten Kupang, Ndada, dan Ende.<br />

Di Kabupaten Sumba Timur, banjir menewaskan tiga<br />

orang. Di Ende, banjir memutuskan ruas jalan Trans<br />

Flores. “Banjir terparah terjadi di Kabupaten Belu<br />

Salah satu dampak dari angin kencang ini menurut Iid,<br />

terjadinya gelombang laut tinggi di Selatan Jabar. Tinggi<br />

gelombangnya mencapai kisaran 6 meter. Kondisi seperti<br />

ini akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. “BMKG<br />

mengimbau nelayan di Jabar Selatan untuk tidak melaut,”<br />

kata Iid.<br />

Matahari<br />

Terkait terik matahari yang terasa menyengat saat ini,<br />

Iid mengatakan, matahari saat ini bergerak dari Selatan<br />

menuju ekuator. Sementara posisi Indonesia berada dekat<br />

dengan ekuator. Akibatnya, panas matahari terasa sangat<br />

menyengat.<br />

Namun, jika dilihat berdasarkan data suhu yang tercatat<br />

masih dibilang normal. Pada dua hari terakhir ini suhu<br />

maksimumnya berada pada kisaran 28,9-28,2 derajat<br />

Celsius. Saat ini wilayah Indonesia masih musim hujan,<br />

jadi terasa seperti panas padahal masih kategori normal,”<br />

tutur Iid.<br />

Terkait musim, secara terpisah Koordinator Prakirawan<br />

BMKG Bandung, Annie Hanifah mengatakan, saat ini di<br />

Bandung dan sekitarnya masih memasuki musim hujan<br />

hingga Mei mendatang. Meski demikian, tidak harus setiap<br />

hari terjadi hujan.<br />

“Ini diketahui berdasarkan rata-rata normal hujan tahun<br />

1981-2010. Saat ini lagi angin baratan yang membawa uap<br />

air dari Asia. Pada bulan Maret berdasarkan rata-rata 30<br />

O O<br />

tahunan, curah hujan masih tinggi,” ucapnya.<br />

Badai Rusty Tewaskan Empat Orang<br />

22<br />

| EDISI 02/2013<br />

yang merendam sedikitnya 2.507 rumah dan warga<br />

mengungsi,”kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana<br />

Daerah (BPPD) NTT, Tini Thadeus kepada Tempo kemarin.<br />

Badai tropis Rusty yang bergerak dari Australia Barat<br />

menyebabkan cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang<br />

laut tinggi di sejumlah tempat di Indonesia . Kawasan<br />

Indonesia Timur yang terparah.


Badai Rusty juga menyebabkan 218 rumah di tiga<br />

kabupaten di NTT hancur diterjang puting beliung. “Angin<br />

menerjang Kabupaten Manggarai, Maggarai Timur, dan<br />

Ngada di Pulau Flores,”ujar Tini. Di Manggarai Timur,<br />

angin kencang merusak 174 rumah dan sekolah di<br />

sejumlah desa.<br />

Sejumlah kecamatan di Kabupaten Ngada juga terimbas<br />

Rusty. “Puting beliung juga merusak tanaman pertanian<br />

warga,”Tini menuturkan. Dia juga menerima laporan<br />

bencana menerjang Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.<br />

Pemerintah, menurut Tini, telah menyalurkan bantuan<br />

tanggap darurat ke lokasi bencana, seperti beras, makanan<br />

siap saji, tikar, dan tenda pengungsian.<br />

Media Indonesia, 1 Maret 2013<br />

Aktivitas transportasi pelayaran di pelbagai daerah masih<br />

terganggu akibat cuaca buruk. Gelombang yang tinggi<br />

menjadi penyebab terganggunya sarana transportasi itu.<br />

Itulah yang terjadi pada sarana penyeberangan Pelabuhan<br />

Padangbai dari Bali menuju Lembar, Lombok, Nusa<br />

Tenggara Barat (NTB) yang sempat terhenti 7 jam akibat<br />

gelombang laut yang tingginya mencapai 3 meter lebih.<br />

“Penutupan dimulai sejak Rabu (27/2) pukul 19.00<br />

WITA hingga kemarin pukul 02.00 Wita,” ujar Arsil,<br />

Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan<br />

Penyeberangan Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan<br />

Padangbai, Karangasem, Bali, kemarin.<br />

Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, kapal motor (KM) Wilis<br />

milik PT Pelni diterjang gelombang setinggi 6 meter di<br />

Laut Sawu yang memisahkan Kupang dengan Pulau Flores.<br />

Akibatnya kapal itu harus kembali bersandar ke Dermaga<br />

Pelabuhan Tenau, Kupang.<br />

Pihak Pelni setempat memberikan dua opsi kepada<br />

sejumlah penumpang, yakni membatalkan keberangkatan<br />

atau melanjutkan perjalanan dengan menunggu di Kapal.<br />

Di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), ratusan kapal yang telah<br />

melaut di Samudra Hindia masih belum dapat beraktivitas<br />

Bantuan juga disalurkan kepada korban angin kencang<br />

di enam desa di Kabupaten Bima, Nusa Tengggara Barat<br />

(NTB) yang juga terimbas badai ini. Kepala Dinas Sosial<br />

Kabupaten Bima, Abdul Wahab menjelaskan sulitnya<br />

pengiriman bantuan lantaran ada sejumlah wilayah yang<br />

harus melewati laut yang terisolasi karena jalan terputus.<br />

“Jalan menuju lokasi tidak bisa dilewati, “kata Abdul<br />

kemarin.<br />

Selain diterjang angin kencang, enam desa di Kecamatan<br />

Langgudu itu teredam banjir. “Yang paling parah adalah<br />

Desa Tamandaka dan Pusu, “kata Abdul. Akibat bencana<br />

O O<br />

itu 1 orang tewas, 1 orang hilang, dan 13 orang terluka.<br />

Gelombang Tinggi, Penyeberangan<br />

Kapal Laut Terhenti 7 Jam<br />

secara normal. Sudah lebih dari 12 hari kapal-kapal hanya<br />

bertahan dan berlindung karena ketinggian gelombang<br />

masih mencapai 5-6 meter.<br />

Kerugian tidak melaut selama 12 hari mencapai Rp36 juta.<br />

Hal serupa juga terjadi di Indramayu, Tulungagung, dan<br />

Bantul.<br />

Sementara itu, badai tropis Rusty sekarang semakin<br />

menjauhi Indonesia sehingga dampaknya pun akan<br />

menurun. Namun, Kepala Seksi Data dan Informasi<br />

Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan<br />

Geofisika (BMKG) DIY, Tony Agus Wijaya, mengatakan<br />

badai Rusty masih mengakibatkan tingginya kecepatan<br />

angin di laut selatan.<br />

“Jika normalnya kecepatan angin di laut selatan 10-20<br />

km per jam, kecepatan angin di laut selatan sekarang<br />

mencapai 40 km per jam,” katanya, kemarin.<br />

Banjir menyusut<br />

Bencana lain yang masih menghantui sebagian wilayah<br />

di Indonesia ialah banjir. Di Kabupaten Demak, Jateng,<br />

tanggul anak Sungai Cabean setinggi 3 meter jebol di lima<br />

titik dengan panjang 3-6 meter. Itu mengakibatkan banjir<br />

yang merendam desa Guntur, Kecamatan Guntur Demak.<br />

Sedikitnya 600 rumah warga terendam banjir 30-100 cm.<br />

| EDISI 02/2013 23


Kliping Pilihan<br />

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Demak,<br />

Bambang Saptoro mengatakan di musim hujan ini hampir<br />

seluruh kecamatan di Kabupaten Demak rawan banjir<br />

karena letak geografis Demak dikelilingi sungai-sungai<br />

besar seperti Sungai Cabean, Tuntang, Wulan, Dolog, dan<br />

Jragung yang bermuara di pantai utara.<br />

Di Kabupaten Klaten, Jateng, 40 hektare tanaman<br />

padi siap panen terancam busuk akibat banjir. Untuk<br />

menyelamatkan hasil panen , petani memanen padi lebih<br />

awal.<br />

Koran Tempo, 5 Maret 2013<br />

Puncak Makin Gundul<br />

Jakarta Bakal Banjir Lagi<br />

BOGOR – Hujan di kawasan Puncak, Bogor, kemarin<br />

menyebabkan tinggi air di Bendung Katulampa naik<br />

hingga 250 sentimeter. Banjir besar diperkirakan akan<br />

melanda Jakarta hari ini, terutama di kawasan bantaran<br />

Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.<br />

“Tinggi air di bendungan naik dengan cepat dan sudah<br />

siaga satu pada pukul 18.00,” kata Andi Sudirman, penjaga<br />

Bendung Katulampa, kemarin malam.<br />

Ketinggian air itu adalah yang tertinggi yang pernah<br />

terjadi di Katulampa dalam dua tahun terakhir. Sebagai<br />

pembanding, ketinggian air Bendung Katulampa ketika<br />

terjadi bencana banjir besar di Jakarta pada pertengahan<br />

Januari lalu adalah 210 cm.<br />

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional<br />

Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho,<br />

membenarkan kabar tersebut. “Ini level tertinggi dari<br />

peringatan dini banjir Jakarta,” katanya. Untuk itu,<br />

kemarin, Badan Nasional sudah mengirim Tim Reaksi<br />

Cepat untuk menyiapkan logistik bagi warga di sepuluh<br />

kelurahan di Jakarta yang rawan banjir.<br />

Tadi malam, luapan air sudah lebih dulu sampai di Depok.<br />

“Warga Depok yang tinggal di sekitar Jalan Juanda, Kemiri<br />

Muka, harus hati-hati,” kata Ardi Suhardi, petugas di pintu<br />

24<br />

| EDISI 02/2013<br />

Di Malang, Jawa Timur, satu rumah di Kecamatan<br />

Pagelaran ambruk akibat terbawa arus banjir setelah<br />

hujan deras mengguyur kawasan setempat. Kondisi<br />

berbeda terjadi di Sembilan desa di Kecamatan Malaka<br />

Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.<br />

Ketinggian genangan air di permukiman penduduk<br />

wilayah itu terus berkurang. Hingga kemarin, ketinggian<br />

O O<br />

air dilaporkan berkurang hingga 10-20 cm.<br />

air Jembatan Panus, Depok.<br />

Dihubungi kemarin, Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga,<br />

Bogor, Nuryadi, menegaskan bahwa kenaikan tinggi air<br />

di Bendung Katulampa bukanlah karena hujan. Curah<br />

hujan di kawasan Katulampa dan Puncak kemarin, kata<br />

dia, terpantau 60-70 milimeter. Angka itu masih jauh dari<br />

ukuran hujan ekstrem, yang lebih dari 100 milimeter<br />

perhari. “Dulu pernah hujan sampai lebih dari 100<br />

milimeter per hari tapi tidak membuat air di Katulampa<br />

naik seperti ini,” katanya. Menteri Kehutanan Zulkifli<br />

Hasan, pekan lalu, mengungkapkan bahwa gundulnya<br />

kawasan hulu daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung<br />

adalah penyebab banjir Jakarta. Kawasan itu kini hanya<br />

menyisakan 3-5 persen tutupan lahan berupa hutan.<br />

“Sisanya sudah tertutup perkerasan dan vila,”ucapnya.<br />

Padahal, Zulkifli menambahkan, kawasan hulu sungai<br />

seharusnya menjadi kawasan lindung. Artinya, 90 persen<br />

dari luas kawasan itu harus hijau.<br />

Kemarin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja<br />

Purnama menyatakan pemerintah berencana<br />

menggandeng perusahaan swasta untuk membeli tanah<br />

di daerah Puncak melalui program corporate social<br />

responsibility (CSR). “Kami minta mereka beli vila-vila di<br />

O O<br />

hulu, untuk kami bongkar,” tuturnya.


Antar Kita<br />

MELANJUTKAN KEBERSAMAAN<br />

Oleh-oleh Rakernis Jayapura, 20-23 Maret 2013<br />

Oleh: Mahubessy Georgee, S.Si. (Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Mopah Merauke)<br />

Hiruk-pikuk terlihat di sela-sela acara<br />

Rakernis Bawil V Jayapura, 20-23 Maret<br />

2013. Kalau dulu saat kita berkunjung<br />

ke suatu daerah atau saat mau pulang<br />

kampung namun tidak ada angkutan<br />

terusan, maka hotel pertama yang kita<br />

cari adalah kantor BMKG terdekat.<br />

Nah, di sanalah kita disambut bagai<br />

saudara kandung. Disana kita dapat<br />

semua secara gratis termasuk tempat<br />

tidur, kopi panas dan lainya, tentu<br />

ala kadar yang disedikan di kantor<br />

tersebut. Sehingga ketika sudah masuk<br />

purna bakti, muncul rasa kehilangan<br />

teman. Sekali lagi itu dahulu, ketika<br />

pulang kampung naik pesawat Hercules<br />

dengan gratis atau naik kapal kelas<br />

ekonomi lemah.<br />

Sekarang masih terasa kebersamaannya<br />

walaupun semakin luntur. Mungkin<br />

penyebabnya karena kita sudah cukup<br />

baik kesejahteraanya, jadi tidak perlu<br />

cari yang gratisan. Malah kalau perlu<br />

naik pesawat yang executive class. Ini<br />

memang harus kita syukuri semakin ke<br />

sini semakin sejahtera dan bagi KUPT<br />

biaya perjalanan dinas sudah sangat<br />

mencukupi, sehingga naik kapal laut<br />

sudah bukan jamannya lagi. Kondisi<br />

berbeda jauh bila melihat 10 tahun<br />

yang lalu.<br />

Terlepas dari semua itu, muncul rasa<br />

kebersamaan di saat Rakornis di Tanah<br />

Papua. Pembicaraan menyinggung<br />

terkait rumah dinas. Bagaimana<br />

mungkin kita mengusir teman (sudah<br />

purna bakti, red) dari rumah dinas?<br />

Teman yang berjuang jatuh bangun<br />

membela BMKG. Permasalahannya,<br />

tidak ada pilihan, mau kemana lagi?<br />

Mereka golongan ekonomi lemah, tentu<br />

lain bagi mereka yang mampu (eks<br />

pejabat).<br />

Kemudian cerita berkembang. Ada<br />

yang berkomentar “Apa tidak bisa<br />

kita Ka UPT sharing tiap tahun untuk<br />

menambah sedikit uang pensiun<br />

mereka? Misalnya minimal UPT sharing<br />

Rp 250 ribu, selanjutnya besaran<br />

disesuaikan/tergantung Kelas UPT.<br />

Kalau ada sekitar 180 UPT dikali ratarata<br />

Rp 350 ribu, akan mendapatkan<br />

sekitar Rp 63 juta. Uang ini dikumpulkan<br />

saat Rakornas, bila perlu sebelum<br />

menerima kunci kamar hotel. Jika<br />

“ Kalau ada Hari Perhubungan,<br />

Hari RRI, dan seterusnya,<br />

kenapa kita tidak punya Hari<br />

BMKG? Jadi, setiap Stasiun<br />

BMKG di Indonesia dapat juga<br />

merayakannya. “<br />

teman-teman kita yang pensiun setiap<br />

tahun 10 orang, maka akan menerima<br />

Rp 6,3 juta per orang.”<br />

Menurut hemat rekan-rekan Ka UPT<br />

Papua, bantuan ini cukup berarti<br />

bagi mereka, apalagi dilihat dari sisi<br />

kebersamaannya. Harapan kami,<br />

semoga ide ini diketahui oleh pimpinan<br />

kita supaya menjadi kenyataan sebagai<br />

tanda penghormatan dan wujud<br />

kekompakan bagi teman-teman yang<br />

telah melepas baju dinasnya. Seperti<br />

pepatah, “kacang tidak melupakan<br />

kulitnya”.<br />

Terlepas dari itu semua, lanjut cerita,<br />

tanggal 23 Maret merupakan Hari<br />

Meteorologi Dunia. Setiap merayakan<br />

hari itu, teman-teman dari geofisika<br />

kemudian bertanya: ”Mengapa tidak<br />

ada Hari Geofisika Dunia?”<br />

Kemudian, kalau ada Hari Perhubungan,<br />

Hari RRI, dan seterusnya, kenapa kita<br />

tidak punya Hari BMKG? Jadi, setiap<br />

Stasiun BMKG di Indonesia dapat juga<br />

merayakannya. Maaf sebelumnya,<br />

Karena HMD saat ini hanya dirayakan di<br />

O O<br />

BMKG Pusat dan Balai saja.<br />

| EDISI 02/2013 25


W i s a t a<br />

di Lampung<br />

Wisata Bahari dan Hiburan<br />

1<br />

Lampung merupakan salah satu propinsi yang banyak mengalami perubahan secara cepat pada<br />

berbagai bidang. Kalau kita menilik secara geografis, letak Propinsi Lampung berada di sudut selatan<br />

Ibukota Jakarta yang hanya dipisahkan oleh Selat Sunda yang merupakan batas apitan antara pulau<br />

Jawa dan Sumatera.<br />

Selain memiliki sumber daya<br />

alam di bidang pertanian dan<br />

perkebunan, Lampung juga<br />

memiliki sumber daya alam wisata<br />

yang belum banyak diberdayakan<br />

oleh pemerintah setempat secara<br />

maksimal. Misalnya area pantai yang<br />

berada di sekitar Kota Kalianda,<br />

Lampung Selatan, yang mempunyai<br />

nilai keindahan tersendiri.<br />

Wisata pantai Kalianda banyak di<br />

kunjungi oleh para pengunjung<br />

setempat dan sebagian masyarakat<br />

luar daerah yang sengaja ingin<br />

26<br />

| EDISI 02/2013<br />

mengisi waktu berliburnya dengan<br />

keluarga maupun orang terdekat.<br />

Kalianda bisa menjadi salah satu<br />

sarana alternatif wisata hiburan<br />

bahari yang mempunyai nilai<br />

tersediri bagi yang menikmatinya.<br />

Kalianda menawarkan ciri khas<br />

tersendiri dengan jarak tempuh<br />

yang relatif dekat dari Jakarta<br />

dan sekitarnya. Selain terjangkau<br />

(ekonomis), Kalianda juga belum<br />

banyak terkontaminasi oleh polusipolusi<br />

udara kota. Tentunya hal ini<br />

kondusif untuk melepas stes, dengan<br />

keindahan pantainya serta fasilitasfasilitas<br />

menarik, seperti cottage,<br />

speed bood, dan sebagainya yang<br />

tidak kalah dengan tempat wisata<br />

lain.<br />

Berbicara Lampung, tentu tak bisa<br />

lepas dari ibukota provinsi, yang<br />

merupakan pusat pemerintahan<br />

dan pusat keramaian dengan segala<br />

hingar-bingar layaknya suasana kota<br />

lainnya.<br />

Bandar Lampung terletak tidak<br />

jauh dari Kota Kalianda cukup


2<br />

menawarkan suasana berbeda<br />

serta kenyamanan tersendiri<br />

bagi pengunjungnya. Mulai dari<br />

tempat hiburan di malam hari<br />

seperti kafe, pub, atau diskotik,<br />

yang menawarkan warna tersediri<br />

bagi pengunjungnya. Tak cuma<br />

itu, rumah makan di kota ini juga<br />

menawarkan menu yang beragam<br />

serta suasana berupa pemandangan<br />

yang sangat indah yang nyaman<br />

dinikmati bersama keluarga.<br />

Selain itu, tak lupa juga aneka<br />

makanan ringan khas seperti<br />

keripik, pempek, udang pedas,<br />

hingga pernak-pernik khas Lampung<br />

yang beragam seperti kain tapis<br />

yang dapat dijadikan cinderamata<br />

sebagai oleh-oleh atau buah tangan.<br />

4<br />

Kota yang sedang<br />

berkembang cukup cepat<br />

kurang lebih dalam lima<br />

tahun belakangan ini<br />

mampu menawarkan<br />

berbagai sajian-sajian yang<br />

menarik yang mungkin<br />

dapat membuat siapa saja<br />

yang berkunjung menjadi<br />

ingin lebih lama menikmati<br />

suasana kota yang tidak<br />

jauh dari Ibukota Jakarta ini.<br />

Belum banyak orang yang<br />

mengetahui tempat-tempat<br />

yang menarik dan indah di kota<br />

ini, padahal seharusnya hal itu<br />

dapat menjadi kebanggaan bagi<br />

masyarakat Lampung, sebagai<br />

salah satu aset daerah. Sehingga<br />

Bandar Lampung dapat menjadi<br />

salah satu kota yang banyak dikenal<br />

oleh masyarakat luas. Kota ini<br />

dapat menjadi salah satu tempat<br />

alternatif bagi siapa saja yang ingin<br />

menghabiskan waktu akhir pekan<br />

bersama keluarga dan orang-orang<br />

terdekat Anda. Selamat mencoba serta<br />

menikmati suasana hangat. O O (tm)<br />

Keterangan Foto:<br />

1. Menara Siger di Kalianda, Lampung Selatan<br />

2. Pusat oleh-oleh Lampung di Bandar Lampung<br />

3. Tugu Adipura di pusat kota Bandar Lampung<br />

4. Pantai Pasir Putih, Bandar Lampung<br />

3<br />

| EDISI 02/2013 27


R a g a m<br />

BMKG-IDAMAN<br />

Wujudkan Sistem Informasi<br />

Maritim Terpadu<br />

“Saat ini, masalah data di laut masih menjadi persoalan serta banyak yang belum tersentuh karena<br />

kompleksitas dan dinamika fisika kimia yang tinggi sehingga dibutuhkan pembentukan system informasi<br />

yang terintegrasi agar data dan informasi lebih bermanfaat” (Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng,<br />

Sekretaris Utama BMKG)<br />

Badan Meteorologi Klimatologi<br />

dan Geofisika (BMKG) wujudkan<br />

pembentukan system informasi<br />

maritim terpadu yang dimotori oleh<br />

Pusat Iklim, Agroklimat dan Iklim<br />

Maritim. Melalui usulan pembentukan<br />

Indonesia Integrated Data and Analysis<br />

of Marine and Atmospheric Ocean<br />

(IDAMAN) sebagai nama portal maritim<br />

nasional, BMKG menggalang dukungan<br />

dari seluruh pelaku kegiatan kelautan<br />

dan akademisi. Langkah ini diharapkan<br />

28<br />

| EDISI 02/2013<br />

dapat memecahkan kebekuan instansi<br />

pada sektor kemaritiman yang selama<br />

ini belum banyak tergali.<br />

Pembangunan portal dimulai tahun ini<br />

dengan dasar kesepakatan nasional<br />

antar instansi penyedia informasi<br />

maritim. Keberadaan portal sistem<br />

informasi maritim terpadu ini<br />

diharapkan bisa menjawab kebutuhan<br />

dan memberikan kemudahan bagi<br />

pengguna informasi maritim yang<br />

selama ini tersebar di beberapa<br />

instansi, antara lain BPPT, Balitbang KP,<br />

LIPI, LAPAN, HAGI, BIG serta bebepara<br />

instansi pendukung lainnya.<br />

“Saat ini data di laut masih menjadi<br />

persoalan serta banyak yang belum<br />

tersentuh karena kompleksitas dan<br />

dinamika fisiko kimia yang tinggi<br />

sehingga dibutuhkan pembentukan<br />

system informasi yang terintegrasi agar<br />

data dan informasi lebih bermanfaat,”


ungkap Sekretaris Utama BMKG, Dr.<br />

Andi Eka Sakya, M.Eng.<br />

Beliau menambahkan selama ini di<br />

BMKG memiliki 10 stasiun maritim<br />

namun belum bisa mengcover<br />

seluruh data dan informasi maritim<br />

di Indonesia. Padahal data maritim<br />

juga diperlukan untuk penunjang<br />

pengukuran aplikasi kegiatan di laut.<br />

Oleh karena itu, pembentukan portal<br />

sistem informasi maritim yang terpadu<br />

diharapkan dapat menjawab kebutuhan<br />

data pengguna dari berbagai instansi.<br />

Selama ini, berbagai instansi<br />

melihat data dan informasi maritim<br />

berdasarkan kepentingan masingmasing.<br />

Integrasi dan koordinasi dalam<br />

wadah sistem informasi maritim yang<br />

terpadu dibutuhkan untuk memberi<br />

nilai tambah dan pemanfaatan<br />

secara nasional. “Disinilah peran<br />

BMKG sebagai lembaga operasional<br />

mewujudkan sistem informasi yang<br />

terintegrasi dengan dukungan berbagai<br />

instansi,” terang Kepala Pusat Iklim,<br />

Agroklimat dan Iklim Maritim, Dra.<br />

Nurhayati, M.Sc.<br />

Pembentukan IDAMAN sebagai portal<br />

maritim nasional dilaksanakan melalui<br />

kegiatan Focus Group Discussion (FGD)<br />

sebanyak empat kali yang dihadiri<br />

instansi pengguna dan penyedia<br />

informasi maritim pada tanggal 6, 7<br />

dan 18 Februari serta 26 Maret 2013<br />

di Hotel Swiss Bel Jakarta. Kegiatan<br />

ini sebagai langkah koordinasi dengan<br />

tujuan inventarisasi jenis data serta<br />

informasi maritim yang dimiliki tiap<br />

instansi.<br />

Pertemuan FGD pertama (6/2)<br />

diselenggarakan dengan mengundang<br />

pengguna informasi maritim seperti<br />

BASARNAS, BNPB, PELNI, serta<br />

Direktorat Kenavigasian Kementerian<br />

Perhubungan. Masing-masing instansi<br />

mengisi daftar inventarisasi informasi<br />

yang dibutuhkan pengguna. “Daftar<br />

kebutuhan informasi yang telah<br />

dikumpulkan dari user inilah yang<br />

nanti akan kita diskusikan dengan<br />

para penyedia informasi dari berbagai<br />

instansi,” jelas Nurhayati.<br />

Beberapa jenis kebutuhan informasi<br />

maritim yang dibutuhkan pengguna<br />

antara lain cuaca ekstrim perairan<br />

Indonesia, gelombang tinggi, peringatan<br />

siklon tropis hingga peta potensi<br />

kejadian. “BMKG ditunjuk sebagai<br />

instansi yang akan mengkoordinasikan<br />

system informasi maritim yang<br />

terbentuk dari berbagai instansi mulai<br />

processing, pengemasan produk hingga<br />

diseminasi ke pengguna,” imbuhnya.<br />

Inventarisasi jenis kebutuhan informasi<br />

pada pertemuan FGD pertama<br />

kemudian dibahas dalam pertemuan<br />

FGD kedua (7/2) dengan peserta dari<br />

instansi penyedia informasi kelautan.<br />

Pada pertemuan FGD kedua inilah,<br />

disepakati pembentukan lima pokja<br />

sebagai langkah awal pembentukan<br />

sistem informasi yang terpadu yaitu<br />

Pokja Observasi, Pokja Pemodelan,<br />

Pokja Produk Informasi, Pokja<br />

Diseminasi Informasi serta Pokja<br />

Capacity Building. Anggota pokja<br />

terdiri dari berbagai instansi sesuai<br />

dengan tugas dan fungsi masingmasing.<br />

Pertemuan dilanjutkan pada kegiatan<br />

FGD ketiga (18/2) dengan membahas<br />

usulan kegiatan dari masing-masing<br />

pokja. Usulan kegiatan juga sudah<br />

ditampung dari masing-masing<br />

pokja agar bisa diimplementasikan<br />

dan pembentukan sistem informasi<br />

maritim terintegrasi segera<br />

terwujud. Tidak hanya itu, diskusi<br />

juga membahas mengenai langkah<br />

konkret masing-masing pokja untuk<br />

mendukung pembentukan IDAMAN<br />

sebagai portal maritim nasional.<br />

Kesepakatan dan dukungan<br />

terbentuknya kerjasama portal<br />

kelautan yang terintegrasi dari berbagai<br />

instansi dihasilkan dalam pertemuan<br />

FGD keempat (26/3). Mengenai isi<br />

portal maritim nasional, disepakati<br />

sesuai dengan jenis data dan informasi<br />

dari tiap instansi sehingga originalitas<br />

informasi tetap terjaga.<br />

Dukungan secara langsung juga<br />

disampaikan Kepala Balitbang Kelautan<br />

Perikanan Kementerian Kelautan<br />

dan Perikanan (KKP), Prof. Rizald<br />

Max Rompas. Beliau secara terbuka<br />

memaparkan bahwa saat ini Balitbang<br />

KP memiliki program INDESO untuk<br />

melengkapi kekosongan data dan<br />

informasi maritim di Indonesia.<br />

“Keberadaan data laut yang lengkap<br />

mulai dasar laut hingga atmosfer<br />

bermanfaat membantu rekomendasi<br />

kebijakan nasional dan kami mendukung<br />

upaya membentuk informasi maritim<br />

terintegrasi yang sedang diupayakan<br />

O O<br />

BMKG,” terangnya.<br />

Penulis:<br />

Marjuki, M.Si (Kasub Bid Diseminasi Informasi<br />

Agroklimat dan Iklim Maritim)<br />

Dava Amrina, S.Kel. (Penulis Utama/Staf<br />

Diseminasi Informasi Agroklimat dan Iklim<br />

Maritim)<br />

| EDISI 02/2013 29


Resensi<br />

Jawaban Singkat Isu Perubahan Iklim<br />

Perubahan iklim menjadi sesuatu yang<br />

menarik untuk dikaji. Masyarakat semakin<br />

menyadari pengaruh iklim terhadap<br />

kehidupannya. Kemudian muncul<br />

pertanyaan terkait isu-isu perubahan<br />

iklim yang memerlukan jawaban singkat<br />

dan jelas. Buku ini berisi ulasan tentang<br />

sejumlah pertanyaan yang berkaitan<br />

dengan isu-isu ilmiah perubahan iklim.<br />

Sebagian besar bahan diambil dari hasil<br />

kajian IPCC (TAR, 2001; AR4, 2007) dan<br />

“Hot Topics in Climate Change Science”<br />

publikasi dari The Australian Greenhaouse<br />

Office, Departement of the Environment<br />

and Heritage, 2005. Sang penulis, Prof. Dr.<br />

Mezak Ratag adalah seorang Professor<br />

Riset bidang Astrofisika membagi beberapa<br />

isu penting terkait perubahan iklim.<br />

Terdapat sembilan pertanyaan yang dijawab secara ringkas<br />

dan jelas. Ringkas, Anda cukup membaca ringkasan<br />

jawaban dari setiap pertanyaan. Sedangkan jelas, tersedia<br />

penjelasan lebih mendalam terkait pertanyaan sebuah isu<br />

perubahan iklim yang terdapat setelah halaman ringkasan.<br />

Adapun pertanyaan yang menjadi isu penting dalam buku<br />

ini, yaitu: Faktor-faktor apa saja yang menentukan iklim?<br />

Apakah hubungan antara perubahan iklim dan cuaca?<br />

Bagaimana tingkat kepercayaan terhadap model-model<br />

iklim? Seberapa luar biasanya pemanasan akhir-akhir ini?<br />

Dan beberapa pertanyaan lainnya.<br />

Faktor-faktor apa saja yang menentukan iklim bumi?<br />

Sebelum menjawab pertanyaan ini, perlu diketahui<br />

terlebih dahulu bahwa sistem iklim terdiri atas atmosfer<br />

daratan, salju dan es, lautan dan badan-badan air lainnya,<br />

serta makhluk hidup. Sistem ini merupakan suatu sistem<br />

yang kompleks dan interaktif. Sistem berevolusi terhadap<br />

waktu oleh adanya pengaruh-pengaruh yang berasl dari<br />

dinamika internalnya dan juga sebagai akibat terjadinya<br />

perubahan pada faktor-faktor luar yang mempengaruhi<br />

iklim (yang disebut sebagai “forcing”). Termasuk dalam<br />

forcing luar adalah fenomena alamiah seperti aktivasi<br />

vulkanik dan variabilitas matahari, serta perubahanperubahan<br />

komposisi atmosfer yang diibas oleh aktivitas<br />

manusia.<br />

Radiasi matahari merupakan sumber energi utama bagi<br />

dinamika system iklim. Secara mendasar, ada tiga hal yang<br />

dapat mengubah keseimbagan radiasi di bumi: 1) perubahan<br />

radiasi matahari yang diterima bumi (misalnya karena<br />

adanya perubahan orbit bumi atau adanya perubahan pada<br />

30<br />

| EDISI 02/2013<br />

Judul: Isu-Isu Perubahan Iklim<br />

Penulis: Prof. Dr. Mezak A. Ratag<br />

Penerbit: Pusat Penelitian dan<br />

Pengembangan BMKG<br />

Tahun Terbit: 2008<br />

ISBN: 978-979-1241-21-2<br />

matahari sendiri); 2) perubahan fraksi<br />

radiasi matahari yang dipantulkan (yang<br />

disebut ‘albedo’; misalnya oleh adanya<br />

perubahan-perubahan pada tutupan awan,<br />

komposisi dan distribusi partikel dalam<br />

atmosfer atau vegetasi); dan 3) perubahan<br />

banyaknya radiasi gelombang-panjang<br />

yang dipacarkan bumi ke luar angkasa<br />

(misalnya dengan mengubah konsentrasikonsentrasi<br />

gas-gas rumah kaca). Iklim<br />

merespons secara langsung atau tidak<br />

langsung terhadap perubahan-perubahan<br />

seperti itu melalui berbagai mekanisme<br />

umpan-balik.<br />

Kemudian pertanyaan selanjutnya, apakah<br />

hubungan antara perubahan iklim dan<br />

cuaca? Iklim umumnya didefinisikan<br />

sebagai cuaca rata-rata, dan dengan<br />

definisi yang demikian perubahan iklim dan cuaca saling<br />

terkait. Meskipun cuaca dan iklim terkait erat, terdapat<br />

perbedaan-perbedaan penting. Cuaca memiliki perilaku<br />

chaotic yang membuat tidak dapat diprediksi setelah<br />

bebrapa hari kedepan. Proyeksi perubahan iklim (yakni<br />

cuaca rata-rata jangka panjang) akibat perubahan<br />

komposisi atmosfer atau akibat faktor-faktor lain adalah<br />

hal yang sangat berbeda dan jauh lebih mudah dilakukan.<br />

Perubahan iklim tidak dapat dikaitkan dengan suatu<br />

kejadian cuaca ekstrem, karena kesimpulan tentang<br />

adanya perubahan iklim diperoleh berdasarkan statistik<br />

cuaca. Namun, perubahan iklim menyebabkan terjadinya<br />

perubahan dalam propabilitas terjadinya kondisi-kondisi<br />

cuaca tertentu, termasuk cuaca ekstrem.<br />

Muncul pertanyaan bagaimana para ilmuan bisa memprediksi<br />

iklim 50 tahun dari saat ini sementara mereka<br />

belum mampu memprediksi cuaca dalam waktu beberapa<br />

minggu ke depan. Perilaku chaotic cuaca membuatnya<br />

tidak dapat diprediksi setelah beberapa hari. Jawaban yang<br />

terdapat dalam buku ini menggunakan analogi sederhana,<br />

kita tidak dapat memprediksi pada umur berapa seseorang<br />

meninggal tetapi kita dapat memprediksi umur rata-rata<br />

adalah 75 tahun.<br />

Penulis menempatkan pertanyaan faktor yang mempengaruhi<br />

iklim pada pertanyaan pertama dalam buku<br />

ini. Jawaban dari pertanyaan pertama ini menjadi bekal<br />

untuk memahami jawaban pada pertanyaan-pertanyaan<br />

berikutnya. Rupanya ini yang menjadi keinginan penulis,<br />

sehingga pembaca dapat mudah memahami isu-isu<br />

selanjutnya. O O (tk)


Info Pustaka<br />

Judul:<br />

Landslides and Climate<br />

Change; Challenges and<br />

Solutions<br />

Pengarang:<br />

R. McInnes, dkk.<br />

Penerbit:<br />

Taylor & Francis<br />

Tahun Terbit:<br />

2007<br />

Jumlah Halaman:<br />

xiii + 514 hal.<br />

Judul:<br />

F irst Principles of Meteorology<br />

and Air Pollution<br />

Pengarang:<br />

Mihalis Lazaridis<br />

Penerbit:<br />

Springer<br />

Tahun Terbit:<br />

2010<br />

Jumlah Halaman:<br />

x + 362 hal.<br />

Judul:<br />

Global Climate Change-The<br />

Technology Challenge<br />

Pengarang:<br />

Frank Princiotta (editor)<br />

Penerbit:<br />

Springer<br />

Tahun Terbit:<br />

2011<br />

Jumlah Halaman:<br />

xi + 420 hal.<br />

Judul:<br />

Applied Hydrometeorology<br />

Pengarang:<br />

Pukh Raj Rakhiecha and<br />

Vijay P. Singh<br />

Penerbit:<br />

Springer<br />

Tahun Terbit:<br />

2009<br />

Jumlah Halaman:<br />

xv + 384 hal.<br />

Judul:<br />

Ocean Circulation;<br />

Wind-Driven and Thermohaline<br />

Processes<br />

Pengarang:<br />

Rui Xin Huang<br />

Penerbit:<br />

Cambridge<br />

Tahun Terbit:<br />

2010<br />

Jumlah Halaman:<br />

xiii + 791 hal.<br />

Judul:<br />

The Earthscan Reader on<br />

Adaptation to Climate Change<br />

Pengarang:<br />

E. Lisa F. Schipper & Ian Burton<br />

Penerbit:<br />

Earthscan<br />

Tahun Terbit:<br />

2009<br />

Jumlah Halaman:<br />

xx + 459 hal.<br />

| EDISI 02/2013 31


Fotografi<br />

Trik Foto ‘Panning’<br />

Pada edisi sebelumnya kami membahas mengenai teknik foto levitasi. Kali ini, trik fotografi yang akan<br />

kami bagikan kepara pembaca setia InfoBMKG adalah mengenai teknik “panning”.<br />

Apa itu ‘panning’? Panning adalah sebuah trik<br />

fotografi untuk mengambil gambar satu titik fokus<br />

obyek bergerak. Penggunaan teknik ini kebanyakan<br />

dipergunakan oleh para fotografer media olahraga,<br />

dimana mereka memfokuskan jepretannya hanya pada<br />

satu titik, contohnya wartawan olahraga sepak bola.<br />

Seperti kebanyakan kita lihat di media cetak olahraga, foto<br />

yang biasa ditampilkan adalah pada saat pemain sepak<br />

bola sedang menendang bola di depan gawang dengan<br />

posisi kakinya menendang dan bolanya tertangkap<br />

jepretan kamera wartawan, atau perlombaan balap<br />

sepeda dimana sang fotografer menjepret satu peserta<br />

lomba dengan background blur, sehingga fokusnya hanya<br />

pada si pembalap sepeda tersebut.<br />

Nah setelah kita mengetahui apa itu panning, lalu<br />

32<br />

| EDISI 02/2013<br />

bagaimana cara mengaplikasikannya melalui sebuah<br />

kamera? Apakah untuk seorang pemula juga bisa<br />

melakukan cara tersebut? Atau harus menggunakan<br />

kamera dengan spesifikasi profesional yang harganya<br />

relatif mahal?<br />

Teknik fotografi ini bisa dipelajari dengan mudah dan<br />

cepat, dan tidak perlu merogoh kantong untuk membeli<br />

kamera professional yang cenderung mahal. Marilah kita<br />

bahas penggunaan teknik panning bersama-sama di sini.<br />

Dalam teknik ini persiapan pertama yang harus kita<br />

lakukan adalah sudah pasti kamera yang menjadi<br />

peralatan utamanya. Kemudian lensa kamera yang<br />

memiliki tipe zoom lens, sehingga tidak perlu harus<br />

mendekat dengan objek, cukup dari jarak jauh untuk<br />

membidik objeknya. Kemudian penggunaan flash light


apabila ingin memotret<br />

pada malam hari.<br />

Setelah semua peralatan<br />

yang digunakan telah<br />

barulah kita mengoprek<br />

kamera kita untuk<br />

bisa mendapatkan<br />

hasil yang maksimal.<br />

Pertama, aturlah mode<br />

kamera menjadi manual<br />

(penggunaan kamera<br />

DSLR). Kedua, barulah<br />

kita bermain dengan<br />

yang namanya triangle<br />

mode yakni, shutter speed<br />

(1/25), diafragma(5,0),<br />

dan ISO (100). Ketiga,<br />

setting untuk auto focusnya<br />

menjadi one shot<br />

dan mode drive jepretan<br />

menjadi continous.<br />

Nah, setelah itu semua dipersiapkan carilah objek<br />

yang bergerak, seperti lalu-lalang kendaraan depan<br />

kantor Anda. Jadi tidak perlu ke stadion olah raga untuk<br />

mencari objek. Kemudian bidiklah salah satu objek<br />

dengan kamera Anda, lalu klik dengan posisi kamera<br />

mengikuti arah objek tersebut. Catatan, usahakan pada<br />

saat menjepret mengikuti objek tersebut kamera tidak<br />

bergoyang, karena dengan mode shutter speed rendah<br />

sering terjadinya shake pada hasilnya nanti.<br />

Hasil yang maksimal nantinya akan terlihat seperti contoh<br />

gambar di bawah ini, fokus hanya pada satu objek dan<br />

background nya terlihat blur. Asyik kan! Selamat mencoba<br />

dan salam fotografi. O O (rz/tk/rh)<br />

| EDISI 02/2013 33


Opini<br />

Jakarta, Hujan, dan Polusi Udara<br />

Oleh: Arief Akhir Wijaya<br />

Isu tentang perubahan iklim (climate change) semakin ramai dibicarakan di seluruh dunia. Manusia<br />

seharusnya sadar bahwa setiap episode kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada kesinambungan<br />

alam.<br />

Bangsa Indonesia sebagai negara<br />

yang berdaulat mau tidak mau<br />

harus mengikuti perkembangan<br />

kemajuan negara-negara di dunia<br />

apabila tidak ingin menjadi bangsa<br />

yang tertinggal atau terkucilkan.<br />

Salah satu segmen yang sering<br />

dikorbankan untuk mengikuti<br />

perkembangan dunia yang pesat<br />

tersebut yaitu alam. Begitupun<br />

Jakarta sebagai salah satu kota<br />

terbesar di dunia, tidak jarang harus<br />

mengorbankan kawasan hijaunya<br />

demi mengejar kebutuhan akan<br />

infrastruktur, baik yang bersifat niaga<br />

ataupun perkantoran pemerintah,<br />

akibatnya udara di kota Jakarta<br />

menjadi panas.<br />

34<br />

| EDISI 02/2013<br />

Sistem transportasi berkendara di<br />

Jakarta yang mengkondisikan setiap<br />

warga untuk berlomba-lomba dalam<br />

menggunakan kendaran pribadi,<br />

semakin menambah komposisi<br />

racun dalam udara yang dikonsumsi<br />

masyarakat Jakarta.<br />

Beberapa ilmuwan menyatakan,<br />

faktor kondisi polusi udara yang<br />

buruk di Jakarta menyebabkan sifat<br />

air hujan di Jakarta dalam 10 tahun<br />

terakhir semakin asam. Keadaan ini<br />

akan mengakibatkan lebih mudah<br />

terlarutnya unsur logam berat oleh<br />

tanaman. Dan jika unsur logam berat<br />

ini masuk ke dalam tubuh manusia,<br />

maka akan sangat membahayakan.<br />

Kondisi keasaman hujan dan polusi<br />

udara di Jakarta yang semakin<br />

meningkat dianggap sejalan dengan<br />

adanya perubahan iklim yang pada<br />

gilirannnya juga mengakibatkan<br />

perubahan kualitas udara.<br />

Program pembangunan busway<br />

maupun monorel merupakan ide<br />

yang cukup bagus untuk menahan<br />

laju pemakaian kendaraan pribadi. Di<br />

samping mengurangi meningkatnya<br />

konsentrasi karbondioksida (CO2)<br />

di atmosfer, penggunaan kendaraan<br />

umum akan mengurangi kemacetan<br />

lalu lintas.<br />

Peristiwa di beberapa wilayah<br />

pemukiman di Jakarta Utara yang


terendam akibat naiknya muka<br />

air laut di teluk Jakarta, semakin<br />

memperkuat bukti perubahan<br />

iklim telah menyebabkan air laut<br />

naik. Namun tentu saja hal tersebut<br />

dapat dikurangi dampaknya<br />

apabila reklamasi pantai tetap<br />

mempertimbangkan hutan mangrove<br />

yang berfungsi sebagai penahan air.<br />

Selain itu naiknya muka air laut akan<br />

memperburuk kualitas air tanah<br />

akibat intrusi atau perembesan air<br />

laut yang kian meluas. Sehingga<br />

penduduk Jakarta Utara terancam<br />

tidak lagi memiliki sumber air<br />

minum.<br />

Sebenarnya pemahaman terhadap<br />

kalimat perubahan iklim (climate<br />

change) sampai saat ini masih<br />

menjadi perdebatan hangat oleh<br />

para pakar dari berbagai macam<br />

latar belakang. Ada sebagian yang<br />

menyatakan telah terjadi kondisi<br />

perubahan iklim dan ada pula yang<br />

masih yakin bahwa belum terjadi<br />

perubahan iklim. Karena menurut<br />

sebagian dari mereka, kondisi iklim<br />

akhir-akhir ini hanyalah merupakan<br />

variabilitas dari iklim itu sendiri.<br />

Jika perubahan iklim terkait dengan<br />

tingkah laku manusia dalam<br />

menentukan komposisi atmosfer,<br />

sedangkan variabilitas iklim terkait<br />

dengan sebab-sebab alamiah.<br />

Masa depan kota Jakarta bukan<br />

tergantung pada pemerintah,<br />

tetapi masyarakat yang bermukim<br />

didalamnya. Masyarakat yang<br />

sadar iklim akan mampu melihat<br />

kebijakan-kebijakan pemerintah<br />

yang merugikan alam. Karena pada<br />

prinsipnya kerusakan pada alam<br />

berarti berakibat buruk bagi manusia.<br />

Gerakan untuk menyelamatkan<br />

alam kota Jakarta tidak akan<br />

berhasil apabila dilakukan hanya<br />

oleh segelintir orang. Yang kita<br />

butuhkan adalah gerakan massal yang<br />

sistematis.<br />

Cara lama seperti melakukan<br />

demonstrasi ataupun kegitaan<br />

orasi untuk memprotes kebijakan<br />

pemerintah yang dirasa merugikan<br />

alam sebaiknya kita tinggalkan. Sebab<br />

kelestarian alam membutuhkan<br />

langkah yang nyata dan dimulai dari<br />

setiap individu. Misalnya langsung<br />

turun kelapangan dan melakukan<br />

penanaman kembali tanaman<br />

(tanaman keras) pada permukaan<br />

lahan yang telah dieksploitasi<br />

atau pengurangan penggunaan<br />

bahan bakar fosil dan peningkatan<br />

penggunaan bahan bakar hasil daur<br />

ulang seperti biofuel.<br />

Pemerintah maupun LSM-LSM<br />

yang berorientasi pada kelestarian<br />

lingungan hidup harus bekerjasama<br />

agar lebih aktif mengajak masyarakat<br />

untuk sadar lingkungan.<br />

Melalui kegiatan yang nyata,<br />

berkesinambungan dan disiplin,<br />

bukan tidak mungkin bangsa<br />

Indonesia khususnya kota Jakarta<br />

menjadi contoh bagi negara-negara<br />

di dunia dalam program pelestarian<br />

alam. Dan tentu saja, semoga tingkah<br />

laku kita sebagai manusia tidak lagi<br />

dituduh sebagai penyebab utama<br />

perubahan iklim di bumi kita tercinta.<br />

O O<br />

| EDISI 02/2013 35


S e h a t<br />

4 Langkah<br />

Menuju Sehat<br />

Kita dapat melakukan banyak hal untuk<br />

meningkatkan kualitas kebugaran dan kesehatan,<br />

Namun, apa yang kita lakukan sebaiknya<br />

memiliki bobot yang baik dan benar sehingga kita dapat<br />

memperoleh manfaat terhadap kesehatan.<br />

Langkah-langkah kecil dan sederhana yang dapat kita<br />

lakukan antara lain:<br />

1. Langkahkan diri ke sarana kebugaran, daftarkan<br />

segera dan langsung berolahraga<br />

36<br />

Kita dapat melakukan olahraga, seperti areobik,<br />

senam, jogging, dan jalan selama 30 menit. Selain itu,<br />

alternatif lainnya adalah melakukan push-up saat<br />

jeda iklan televisi, kemudian beristirahat saat acara<br />

berlangsung, dan lakukan kembali saat jeda televisi<br />

berlangsung. Lakukan sebanyak mungkin yang bisa<br />

kita lakukan. Kita dapat menghitung jumlah dan<br />

dilakukan lebih 2 hari kemudian.<br />

| EDISI 02/2013<br />

Kegunaan berolahraga salah satu cara efektif untuk:<br />

• Meningkatkan asupan oksigen ke dalam darah, selsel<br />

tubuh, dan otak<br />

• Meningkatkan respon kekuatan dan pengencangan<br />

otot<br />

• Melatih kemampuan motorik dan memperkuat<br />

keseimbangan tubuh<br />

• Menjaga fungsi organ penting seperti paru-paru dan<br />

jantung<br />

• Membakar lemak tubuh , termasuk lemak di bawah<br />

kulit yang menyelimuti organ yang ada di dalam<br />

darah.<br />

2. Makan lebih banyak sayuran<br />

Kita mengetahui bahwa sayuran adalah sumber<br />

vitamin, serat, antioksidan, klorofil, dan ratusan<br />

bioflavonoids yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.<br />

Lebih baik, kita mengonsumsi sayuran dalam keadaan


mentah dan diproses sesingkat mungkin. Selain itu,<br />

sayuran adalah sumber makanan padat gizi yang<br />

tidak menggemukkan sehingga dapat dikonsumsi<br />

lebih banyak tanpa diliputi rasa takut dan cemas akan<br />

obesitas.<br />

Telah banyak penelitian dunia yang telah<br />

mengkonfirmasi manfaat sayuran, yaitu menurunkan<br />

resiko kanker usus, menjaga stabilitas gula darah, dan<br />

memberikan rasa kenyang yang lebih lama.<br />

3. Tegas dengan waktu istirahat<br />

Istirahat merupakan kesempatan bagi<br />

regenerasi sel-sel yang rusak, merawat<br />

organ-organ penting tubuh,<br />

menjaga kesehatan sistem pusat<br />

saraf (central nervous system),<br />

mengoptimalkan hormonhormon<br />

yang berperan dalam<br />

memperlambat proses<br />

penuaan, pembakaran<br />

lemak, dan meredam stress.<br />

Tetapkan waktu tidur dan<br />

bangun tidur secara tepat<br />

waktu dan dilakukan<br />

secara konsisten.<br />

Kita akan menemukan<br />

dashyatnya istirahat<br />

yang tidak kita sadari<br />

sebelumnya, selanjutnya<br />

kita akan menyaksikan<br />

perubahan yang kita<br />

buat atas diri kita<br />

sendiri, tentunya ini akan<br />

menimbulkan keyakinan<br />

baru bahwa kita juga bisa<br />

melakukan perubahan yang<br />

sama pada aspek karier,<br />

keuangan,<br />

hubungan, dan<br />

spiritual dalam<br />

hidup kita.<br />

4. Berhentilah merokok<br />

Statistik menemukan tingkat keberhasilan<br />

seseorang berhenti merokok paling tinggi terjadi<br />

pada mereka yang berhenti secara langsung<br />

tanpa proses pengurangan dosis. Maka, bagi<br />

yang masih merokok, mulai sekarang tanpa<br />

berfikir panjang dan tanpa mengurangi dosis<br />

rokok, perlu diketahui<br />

bahwa itu hanya<br />

akan menimbulkan<br />

justifikasi bahwa<br />

“dampak juga<br />

berkurang”<br />

tetapi justru<br />

berdampak pada<br />

ketidakberhasilan<br />

untuk berhenti. O O (rn)<br />

Sumber: Mediakom<br />

| EDISI 02/2013 37


Testimoni<br />

38<br />

Apa tanggapan Anda terhadap<br />

rencana Remunerasi BMKG?<br />

“Semoga dengan remunerasi, kinerja insan<br />

BMKG semakin meningkat.”<br />

Andry Syaly Sembiring, S.Si<br />

Staf Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi, BMKG Jakarta.<br />

“Masih perlu kebulatan tekad dan niat yang<br />

kuat diantara pimpinan dan bawahan.”<br />

Widyatmoko, M.Si.<br />

Staf Sub Bidang Info Dini Gempa Bumi BMKG Jakarta<br />

“Sebagai orang BMKG di daerah, kami sangat<br />

senang dengan rencana remunerasi BMKG.<br />

Semoga seluruh pegawai BMKG lebih sejahtera.”<br />

Rahmat Prasetya<br />

Stasiun Klimatologi Kelas 2 Negara, Bali.<br />

“Boleh saja asal pegawai lebih sejahtera.”<br />

Hendra Herman<br />

Staf Sub Bidang Info Dini Gempa Bumi BMKG Jakarta<br />

| EDISI 02/2013


“Earth provides enough to satisfy<br />

every man’s needs, but not every<br />

man’s greed.”<br />

Mahatma Gandhi


Aplikasi BMKG-Android dikembangan untuk kemudahan mendapatkan<br />

informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melalui perangkat<br />

telepon selular atau komputer tablet berbasis Android.<br />

Informasi yang ditampilkan identik dengan data yang ada di website<br />

BMKG.<br />

Fungsi yang sudah aktif adalah :<br />

• Informasi Prakiraan Cuaca Indonesia<br />

• Informasi Prakiraan Cuaca Kabupten<br />

• Informasi Prakiraan Cuaca Dunia<br />

• Informasi Gempa Bumi Terkini<br />

• Informasi Gempa Bumi Dirasakan<br />

Beberapa fungsi lainnya dari aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan.<br />

Pengembangan aplikasi BMKG-Android diantaranya :<br />

• Memiliki fungsi peringatan suara (alert) sehingga pengguna dapat mengetahui adanya informasi<br />

peringatan (warning) yang disampaikan BMKG.<br />

• Konten yang lebih lengkap dan beragam.<br />

• Fungsi menu (setting) diperluas sehingga aplikasi BMKG-Android dapat disesuaikan dengan keinginan<br />

pengguna.<br />

• Fungsi dan konten tambahan akan kami lengkapi pada versi BMKG-Android selanjutnya.<br />

Aplikasi ini bersifat gratis dan dapat didistribusikan seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya.<br />

Kami sangat mengharapkan ide yang bersifat membangun guna kelanjutan pengembangan aplikasi ini.<br />

Saran dan masukan dapat ditujukan ke alamat email: android@bmkg.go.id.<br />

SAVE OUR EARTH<br />

Informasi Meteorologi:<br />

Telp.: +62-21-6546315<br />

email: info.meteo@bmkg.go.id<br />

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA (BMKG)<br />

Informasi Klimatologi:<br />

Telp.: +62-21-4246321 ext.1708<br />

email : info.iklim@bmkg.go.id<br />

Informasi Geofisika:<br />

Telp.: +62-21-6546316<br />

email: info.geof@bmkg.go.id<br />

Hubungan Masyarakat:<br />

Telp.: +62-21-4246321 ext.1404/1120<br />

email: humas@bmkg.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!