pustaka_unpad_selulitis_fasialis
pustaka_unpad_selulitis_fasialis
pustaka_unpad_selulitis_fasialis
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
dihasilkan Hyaluronidase dan<br />
Streptodornase<br />
Sifat Difus Terlokalisir<br />
2.3. ETIOLOGI: Streptococcus sp.<br />
Mikroorganisme lainnya negatif anaerob seperti Prevotella, Porphyromona<br />
dan Fusobacterium (Berini, et al, 1999). Infeksi odontogenik pada umumnya<br />
merupakan infeksi campuran dari berbagai macam bakteri, baik bakteri aerob<br />
maupun anaerob mempunyai fungsi yang sinergis (Peterson,2002).<br />
Infeksi Primer <strong>selulitis</strong> dapat berupa: perluasan infeksi/abses periapikal,<br />
osteomyielitis dan perikoronitis yang dihubungkan dengan erupsi gigi molar tiga<br />
rahang bawah, ekstraksi gigi yang mengalami infeksi periapikal/perikoronal,<br />
penyuntikan dengan menggunakan jarum yang tidak steril, infeksi kelenjar ludah<br />
(Sialodenitis), fraktur compound maksila / mandibula, laserasi mukosa lunak<br />
mulut serta infeksi sekunder dari oral malignancy.<br />
2.4. Anatomi Spasia Fasialis<br />
Spasia <strong>fasialis</strong> adalah suatu area yang tersusun atas lapisan-lapisan fasia di<br />
daerah kepala dan leher berupa jaringan ikat yang membungkus otot-otot dan<br />
berpotensi untuk terserang infeksi serta dapat ditembus oleh eksudat purulen<br />
(Peterson, 2002). Pengetahuan tentang lokasi anatomis ruang atau spasia sebagai<br />
tempat penyebaran infeksi odontogenik sangat penting dalam menegakkan<br />
diagnosa.<br />
3