pustaka_unpad_selulitis_fasialis
pustaka_unpad_selulitis_fasialis pustaka_unpad_selulitis_fasialis
Gambar 6. Gejala klinis (a) selulitis fasialis a/r bukalis & temporal dextra (b) Angina Ludwig yang meluas ke daerah colli dan mediastinum. Gejala sistemik seperti temperatur tinggi, nadi cepat dan tidak teratur, malaise, lymphadenitis, peningkatan jumlah leukosit, pernafasan cepat, muka kemerah-merahan, lidah kering, delirium terutama malam hari, disfagia dan dispnoe, serta stridor Prognosa untuk kasus selulitis fasialis tergantung pada uimur penderita, kondisi pasien datang pertama ke poliklinik dan juga tergantung pada kondisi sistemik pasien. Pada umumnya ad bonam jika segefra ditangani dengan cepat dan benar. Ad bonam, jika segera ditangani. 3.4. Terapi dan Kompolikasi Apabila terdapat tanda-tanda seperti kondisi sistemik seperti malaise dan demam tinggi, adanya disfagia atau dispnoe, dehidrasi atau pasien kurang minum, diduga adanya penurunan resistensi terhadap infeksi, toksis septikemia dan infiltrasi ke daerah anatomi yang berbahaya serta memerlukan anestesi umum untuk drainase, diperlukan penanganan serius dan perawatan di rumah sakit sesegera mungkin. a b Jalan nafas harus selalu dikontrol, intubasi endotracheal atau tracheostomi jika diperlukan. Empat prinsip dasar perawatan infeksi (Falace, 1995), yaitu: menghilangkan causa (Jika keadaan umum pasien mungkinkan segera dilakukan prosedur ini, dengan cara pencabutan gigi penyebab), drainase (Insisi drainase bisa dilakukan intra maupun extra oral, ataupun bisa dilakukan bersamaan seperti 11
kasus-kasus yang parah. Penentuan lokasi insisi berdasarkan spasium yang terlibat). Gambar 7. Garis Insisi Drainase (Peterson, 2002) Dalam pemberian antibiotik perlu diperhatikan apakah pasien mempunyai riwayat alergi terhadap antibiotik tertentu, terutama bila diberikan secara intravena untuk itu perlu dilakukan skin test terlebih dahulu. Antibiotik diberikan selama 5-10 hari (Milloro, 2004) Tabel 2. Antibiotik yang biasa digunakan 12
- Page 1 and 2: SELULITIS FASIALIS MAKALAH Oleh TIS
- Page 3 and 4: ABSTRACT FACIAL SELLULITIS The spre
- Page 5 and 6: DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK………
- Page 7 and 8: Sehingga penanganan infeksi pada ma
- Page 9 and 10: 2.5. Patofisiologis Gambar 1. Spasi
- Page 11 and 12: Gambar 3. Perjalanan Infeksi Odonto
- Page 13 and 14: mekanisme pertahanan hurmoral (imun
- Page 15: Biasanya infeksi primer dari seluli
- Page 19: pemberian antibiotik dan perawatan
Gambar 6. Gejala klinis (a) <strong>selulitis</strong> <strong>fasialis</strong> a/r bukalis & temporal dextra (b) Angina Ludwig yang meluas ke daerah colli<br />
dan mediastinum.<br />
Gejala sistemik seperti temperatur tinggi, nadi cepat dan tidak teratur,<br />
malaise, lymphadenitis, peningkatan jumlah leukosit, pernafasan cepat, muka<br />
kemerah-merahan, lidah kering, delirium terutama malam hari, disfagia dan<br />
dispnoe, serta stridor<br />
Prognosa untuk kasus <strong>selulitis</strong> <strong>fasialis</strong> tergantung pada uimur penderita,<br />
kondisi pasien datang pertama ke poliklinik dan juga tergantung pada kondisi<br />
sistemik pasien. Pada umumnya ad bonam jika segefra ditangani dengan cepat dan<br />
benar.<br />
Ad bonam, jika segera ditangani.<br />
3.4. Terapi dan Kompolikasi<br />
Apabila terdapat tanda-tanda seperti kondisi sistemik seperti malaise dan<br />
demam tinggi, adanya disfagia atau dispnoe, dehidrasi atau pasien kurang minum,<br />
diduga adanya penurunan resistensi terhadap infeksi, toksis septikemia dan<br />
infiltrasi ke daerah anatomi yang berbahaya serta memerlukan anestesi umum<br />
untuk drainase, diperlukan penanganan serius dan perawatan di rumah sakit<br />
sesegera mungkin.<br />
a b<br />
Jalan nafas harus selalu dikontrol, intubasi endotracheal atau tracheostomi<br />
jika diperlukan. Empat prinsip dasar perawatan infeksi (Falace, 1995), yaitu:<br />
menghilangkan causa (Jika keadaan umum pasien mungkinkan segera dilakukan<br />
prosedur ini, dengan cara pencabutan gigi penyebab), drainase (Insisi drainase<br />
bisa dilakukan intra maupun extra oral, ataupun bisa dilakukan bersamaan seperti<br />
11