03.10.2012 Views

pustaka_unpad_selulitis_fasialis

pustaka_unpad_selulitis_fasialis

pustaka_unpad_selulitis_fasialis

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Biasanya infeksi primer dari <strong>selulitis</strong> berasal dari gigi molar kedua dan ketiga<br />

bawah, penyebab lainnya (Topazian, 2002): sialodenitis kelenjar submandibula,<br />

fraktur mandibula compund, laserasi mukosa lunak mulut, luka yang menusuk<br />

dasar mulut dan infeksi sekunder dari keganasan oral.<br />

Gejala klinis dari Phlegmon (Pedlar, 2001), seperti oedema pada kedua sisi<br />

dasar mulut, berjalan cepat menyebar ke leher hanya dalam beberapa jam, lidah<br />

terangkat, trismus progressif, konsistensi kenyal – kaku seperti papan,<br />

pembengkakan warna kemerahan, leher kehilangan anatomi normalnya, seringkali<br />

disertai demam/kenaikkan temperatur tubuh, sakit dan sulit menelan, kadang<br />

sampai sulit bicara dan bernafas serta stridor.<br />

Angina Ludwig’s memerlukan penangganan sesegera mungkin, berupa:<br />

rujukan untuk mendapatkan perawatan rumah sakit, antibiotik intravenous dosis<br />

tinggi, biasanya untuk terapi awal digunakan Ampisillin dikombinasikan dengan<br />

metronidazole, penggantian cairan melalui infus, drainase through and through,<br />

serta penangganan saluran nafas, seperti endotracheal intubasi atau tracheostomi<br />

jika diperlukan.<br />

3.2 Diagnosa ,Gejala Klinis dan Prognosa<br />

Diagnosis ditegakkan dari riwayat penyakit atau anamnesa dan<br />

pemeriksaan klinis (inpeksi, palpasi & auskultasi intraoral dan ekstraoral), yang<br />

lebih jauh menegakkan diagnosa <strong>selulitis</strong> tersebut berasal dari gigi. Pemeriksaan<br />

penunjang berupa pemeriksaan radiologis, umumnya periapikal foto dan<br />

panoramik foto, walaupun banyak kasus dilaporkan <strong>selulitis</strong> dapat didiagnosa<br />

dengan MRI (Berini, Bresco & Gay, 1999) .<br />

Gejala lokal antara lain pembengkakkan mengenai jaringan lunak/ikat<br />

longgar, sakit, panas dan kemerahan pada daerah pembengkakkan, pembengkakan<br />

disebabkan oedem, infiltrasi selular dan kadang karena adanya pus,<br />

pembengkakkan difus, konsistensi kenyal – keras seperti papan, kadang-kadang<br />

disertai trismus dan kadang-kadang dasar mulut dan lidah terangkat.<br />

10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!