04.05.2013 Views

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi<br />

makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.<br />

e. Adaptasi tingkah laku pada rayap<br />

Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa<br />

rayap dengan mudah dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna<br />

kayu bukan karena mempunyai enzim yang dapat mencerna<br />

kayu, melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan flagellata<br />

yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan<br />

enzim selulose.<br />

Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada<br />

saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga<br />

flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali<br />

flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan<br />

kulitnya (Gambar 4.10). Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang<br />

baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan<br />

flagellata.<br />

f. Adaptasi tingkah laku pada mamalia air<br />

Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang<br />

hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak<br />

jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus<br />

muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya<br />

sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter.<br />

Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan<br />

udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah<br />

jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan<br />

air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, seperti<br />

pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida<br />

yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan<br />

(kondensasi).<br />

Untuk lebih memahami adaptasi tingkah laku makhluk hidup,<br />

lakukan kegiatan berikut secara berkelompok. Sebelumnya, bentuklah<br />

satu kelompok yang terdiri atas 4 siswa; 2 laki-laki dan 2<br />

perempuan.<br />

Tujuan: Mengetahui pengaruh perubahan temperatur terhadap<br />

kecepatan membuka dan menutupnya operkulum.<br />

Alat dan Bahan<br />

1. Tiga gelas kimia 1.000 ml atau stoples<br />

2. Stopwatch/arloji<br />

3. Termometer<br />

4. Air panas<br />

Sumber: Ilmu Pengetahuan<br />

Populer, 2002<br />

Gambar 4.10 Dalam usus<br />

rayap terdapat flagellata yang<br />

menghasilkan enzim selulase<br />

yang mampu mencernakan<br />

kayu<br />

5. Es batu<br />

6. Jaring ikan kecil<br />

7. Tiga ekor ikan mas yang besarnya sama<br />

8. Kertas label<br />

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup 59

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!