Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
42 Mari BIAS 3<br />
Telinga bagian tengah mempunyai ti-ga macam tulang, yaitu<br />
tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang<br />
ini membentuk rangkaian yang melintang dalam telinga tengah<br />
tersebut dan bersatu dengan membran timpani. Pada bagian akhir<br />
telinga tengah, tulang sanggurdi bersatu dengan membran, disebut<br />
tingkap bundar. Tingkap bundar ini yang menutupi telinga bagian<br />
dalam.<br />
Telinga bagian dalam tersusun atas dua bagian penting, yaitu:<br />
rumah siput dan saluran gelung. Rumah siput merupakan saluran<br />
spiral yang menyerupai rumah siput. Saluran ini berisi cairan dan<br />
permukaan dalamnya merupakan tempat bermuara saraf. Ujungujung<br />
saraf ini sangat peka oleh getaran yang ditimbulkan oleh<br />
cairan tersebut. Semua ujung saraf ini menyatu membentuk saraf<br />
pendengar yang menghubungkan rumah siput dengan otak. Saluran<br />
gelung terdiri atas tiga saluran yang saling terkait, dan mempunyai<br />
peranan dalam menjaga keseimbangan.<br />
b. Mekanisme mendengar<br />
Apabila sampai pada telinga kita, gelombang suara akan<br />
masuk ke telinga bagian luar melalui saluran pendengaran dan<br />
akhirnya sampai pada membran timpani. Gelombang suara ini<br />
menggetarkan membran dan tulang martil. Selanjutnya tulang<br />
landasan dan tulang sanggurdi ikut bergetar. Akhirnya tingkap<br />
bundar ikut bergetar juga. Getaran ini akan menggetarkan cairan di<br />
dalam rumah siput. Cairan yang bergetar menstimulasi ujung-ujung<br />
saraf. Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di<br />
otak besar. Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola gelombang<br />
suara yang diterima. Otak besar menerima impuls ini, kemudian<br />
menerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara.<br />
c. Kelainan dan penyakit pada indra pendengaran<br />
Telinga sebagai indra pendengar dapat mengalami gangguan<br />
karena kelainan atau penyakit.<br />
Gangguan pada indra pendengaran dapat menyebabkan<br />
pendengaran menjadi kurang peka. Keadaan tersebut antara lain<br />
disebabkan terjadinya penebalan membran timpani akibat infeksi<br />
berulang pada telinga tengah, pecahnya membran timpani,<br />
pengapuran pada tulang-tulang pendengaran, dan kerusakan saraf<br />
auditori (saraf pendengaran).<br />
3. Indra Peraba<br />
Indra peraba pada tubuh manusia adalah kulit. Di kulit terdapat<br />
beberapa organ pengindraan khusus disebut reseptor.<br />
Reseptor merupakan percabangan akhir dendrit dari neuron<br />
sensorik. Beberapa reseptor tersusun atas beberapa dendrit dan ada<br />
yang mempunyai sel khusus. Tiap reseptor hanya cocok untuk jenis<br />
rangsang tertentu saja. Jika reseptor dirangsang, terjadi impuls<br />
sepanjang dendrit yang diteruskan ke sistem saraf pusat. Ada lima