04.05.2013 Views

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

34 Mari BIAS 3<br />

PARASIMPATIK<br />

mengecilkan<br />

pupil<br />

menstimulasi<br />

aliran ludah<br />

memperlambat<br />

detak jantung<br />

membesarkan<br />

bronkus<br />

menstimulasi<br />

peristaltis<br />

dan sekresi<br />

menstimulasi<br />

pelepasan<br />

bilus<br />

mengerutkan<br />

kandung<br />

kemih<br />

Selain kedua saraf tersebut, pada sistem saraf tepi juga<br />

terdapat saraf tak sadar. Saraf tak sadar adalah saraf yang berfungsi<br />

mengatur kegiatan organ tubuh yang bekerja di luar kesadaran.<br />

Saraf tak sadar sering disebut saraf otonom. Saraf tak sadar terdiri<br />

atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Kedua<br />

sistem saraf tersebut bekerja saling berlawanan.<br />

Sistem saraf simpatik mempunyai simpul saraf atau ganglion<br />

di sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai ruas leher<br />

terbawah sampai dengan tulang ekor. Tiap simpul saraf saling<br />

berhubungan, sehingga menjadi dua deretan, yaitu deretan kiri dan<br />

kanan. Tiap simpul dihubungkan oleh sumsum tulang belakang.<br />

Dari tiap simpul terdapat saraf yang menuju ginjal, paru-paru,<br />

jantung, dan organ-organ lainnya. Fungsi saraf simpatik, antara lain<br />

mengerutkan kulit rambut, mempercepat denyut jantung,<br />

memperlebar pembuluh darah, dan mempertinggi tekanan darah.<br />

Sistem saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang saling<br />

berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.<br />

Fungsi saraf parasimpatik berlawanan dengan fungsi saraf<br />

simpatik. Fungsi saraf parasimpatik, antara lain mengembangkan<br />

kulit rambut, memperlambat denyut jantung, mempersempit<br />

pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah.<br />

ganglion<br />

medula<br />

oblongata SIMPATIK<br />

membesarkan<br />

pupil<br />

rantai<br />

ganglia<br />

simpatik<br />

Gambar 3.7 Sistem saraf otonom. Saraf simpatik<br />

mempersiapkan tubuh untuk keadaan darurat. Saraf parasimpatik<br />

membalikkan pengaruh (efek) rangsangan simpatik<br />

menghambat<br />

aliran ludah<br />

mempercepat<br />

detak jantung<br />

mengerutkan<br />

bronkus<br />

menghambat peristaltis<br />

dan sekresi<br />

menstimulasi perubahan<br />

glikogen ke glukosa<br />

sekresi adrenalin<br />

dan nonadrenalin<br />

menghambat<br />

kontraksi kandung<br />

kemih<br />

Sumber: Biologi, 1990

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!