Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
· Pada kutub negatif terjadi reaksi<br />
Zn + SO ⎯ ⎯→ ZnSO + 2e<br />
4 4<br />
Reaksi kimia pada elemen Volta akan menghasilkan<br />
gelembung-gelembung gas hidrogen (H ). Gas hidrogen tidak dapat<br />
2<br />
bereaksi dengan tembaga, sehingga gas hidrogen hanya menempel<br />
dan menutupi lempeng tembaga yang bersifat isolator listrik. Hal ini<br />
menyebabkan terhalangnya aliran elektron dari seng menuju<br />
tembaga maupun arus listrik dari tembaga menuju seng. Peristiwa<br />
tertutupnya lempeng tembaga oleh gelembung-gelembung gas<br />
hidrogen disebut polarisasi. Adanya polarisasi gas hidrogen pada<br />
lempeng tembaga menyebabkan elemen Volta mampu mengalirkan<br />
arus listrik hanya sebentar. Tegangan yang dihasilkan setiap elemen<br />
Volta sekitar 1,1 volt. Penggunaan larutan elektrolit yang berupa<br />
cairan merupakan kelemahan elemen Volta karena dapat membasahi<br />
peralatan lainnya.<br />
2. Elemen Kering<br />
Elemen kering disebut juga baterai. Elemen kering pertama<br />
kali dibuat oleh Leclance. Bagian utama elemen kering adalah<br />
a. kutub positif (anode) terbuat dari batang karbon (C),<br />
b. kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),<br />
c. larutan elektrolit terbuat dari amonium klorida (NH Cl), 4<br />
d. dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO ). 2<br />
Baterai disebut elemen kering, karena elektrolitnya merupakan<br />
campuran antara serbuk karbon, batu kawi, dan salmiak yang<br />
berwujud pasta (kering). Batang karbon (batang arang) memiliki<br />
potensial tinggi, sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah.<br />
Jika kedua elektrode itu dihubungkan dengan lampu maka lampu<br />
akan menyala. Hal ini membuktikan adanya arus listrik yang<br />
mengalir pada lampu. Ketika lampu menyala, larutan elektrolit akan<br />
bereaksi dengan seng. Adapun, reaksi kimia pada batu baterai adalah<br />
sebagai berikut.<br />
· Pada larutan elektrolit terjadi reaksi<br />
Zn + 2NH Cl ⎯ ⎯→ Zn 4 2+ + 2Cl + 2NH + H (ditangkap<br />
3 2<br />
dispolarisasi)<br />
· Pada dispolarisator terjadi reaksi<br />
H + 2MnO ⎯ ⎯→ Mn O + H O<br />
2 2<br />
2 3 2<br />
Reaksi kimia pada batu baterai akan menghasilkan<br />
gelembung-gelembung gas hidrogen (H ). Gas hidrogen akan<br />
2<br />
ditangkap dan bereaksi dengan dispolarisator yang berupa mangan<br />
dioksida (MnO ) menghasilkan air (H O), sehingga pada batu baterai<br />
2 2<br />
tidak terjadi polarisasi gas hidrogen yang mengganggu jalannya arus<br />
listrik. Bahan yang dapat menghilangkan polarisasi gas hidrogen<br />
+<br />
–<br />
tutup kuningan<br />
batang<br />
karbon<br />
amonium<br />
klorida<br />
mangan<br />
dioksida<br />
dan karbon<br />
pembungkus<br />
terbuat dari seng<br />
(kutub negatif)<br />
Gambar 9.4 Susunan batu<br />
baterai<br />
Sumber Arus Listrik 157