04.05.2013 Views

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Gambar 9.2 Macam-macam<br />

sumber arus listrik searah<br />

aliran elektron<br />

kutubkutub<br />

tembaga seng<br />

gas hidrogen<br />

Gambar 9.3 Elemen volta<br />

156 Mari BIAS 3<br />

ion-ion yang<br />

larut dalam<br />

larutan<br />

larutan asam sulfat<br />

encer<br />

Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu sumber arus<br />

listrik bolak-balik (AC) dan sumber arus listrik searah (DC). Sumber<br />

arus listrik AC dihasilkan oleh dinamo arus AC dan generator. Ada<br />

beberapa macam sumber arus searah, misalnya sel volta, elemen<br />

kering (baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah.<br />

Elemen volta, batu baterai, dan akumulator merupakan sumber arus<br />

searah yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Oleh karena itu, elemen<br />

volta, batu baterai, dan akumulator sering disebut elektrokimia.<br />

Dikatakan elektrokimia sebab alat tersebut mengubah energi kimia<br />

menjadi energi listrik.<br />

Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan<br />

elemen sekunder. Elemen primer adalah elemen yang setelah habis<br />

muatannya tidak dapat diisi kembali. Contohnya elemen volta dan<br />

batu baterai. Elemen sekunder adalah elemen yang setelah habis<br />

muatannya dapat diisi kembali. Contohnya akumulator (aki). Pada<br />

elemen volta, baterai, dan akumulator terdapat tiga bagian utama,<br />

yaitu<br />

a. anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi,<br />

b. katode, elektrode negatif yang memiliki potensial rendah,<br />

c. larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.<br />

Untuk lebih memahami prinsip kerja beberapa contoh<br />

elektrokimia, ikutilah uraian berikut.<br />

1. Elemen Volta<br />

Elemen Volta dikembangkan pertama kali oleh Fisikawan<br />

Italia bernama Allesandro Volta (1790-1800) dengan menggunakan<br />

sebuah bejana yang diisi larutan asam sulfat (H SO ) dan dua logam<br />

2 4<br />

tembaga (Cu) dan seng (Zn). Bagian utama elemen Volta, yaitu<br />

a. kutub positif (anode) terbuat dari tembaga (Cu),<br />

b. kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),<br />

c. larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H SO ). 2 4<br />

Lempeng tembaga memiliki potensial tinggi, sedangkan<br />

lempeng seng memiliki potensial rendah. Jika kedua lempeng logam<br />

itu dihubungkan melalui lampu, lampu akan menyala. Hal ini<br />

membuktikan adanya arus listrik yang mengalir pada lampu. Ketika<br />

lampu menyala, larutan elektrolit akan bereaksi dengan logam<br />

tembaga maupun seng sehingga menghasilkan sejumlah elektron<br />

yang mengalir dari seng menuju tembaga. Adapun, reaksi kimia pada<br />

elemen Volta adalah sebagai berikut.<br />

· Pada larutan elektrolit terjadi reaksi<br />

H SO ⎯⎯→ 2H 2 4 + + SO2– 4<br />

· Pada kutub positif terjadi reaksi<br />

Cu + 2H + ⎯⎯→ polarisasi H2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!