Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf Kelas IX_SMP_IPA_Sukis Wariyono.pdf

ftp.lipi.go.id
from ftp.lipi.go.id More from this publisher
04.05.2013 Views

2. Kulit (Integumen) Tahukah kamu, mengapa kulit termasuk salah satu alat pengeluaran? Apa yang terjadi pada kulit kita saat berolahraga? Berkeringat, bukan? Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kumankuman, dan zat kimia. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsangan dari luar, dan sebagai alat ekskresi. epidermis dermis hipodermis rambut otot penggerak rambut Gambar 1.3 Penampang kulit manusia stratum korneum stratum spinosum saluran kelenjar minyak kelenjar minyak stratum germinativum folikel rambut akar rambut kelenjar keringat sel-sel lemak papila rambut Sumber: Biologi, 1991 Secara anatomi, kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis), lapisan dalam (dermis), dan lapisan bawah dermis (hipodermis). Perhatikan Gambar 1.3. Epidermis tersusun atas lapisan-lapisan yang berupa sel-sel kulit dan lapisan malpigi. Pada bagian epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan urat saraf. Pada bagian dermis, terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indra, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu di luar tubuh. Kelenjar minyak menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan dan mengerutnya kulit rambut. Kelenjar keringat terdapat pada kulit, bentuknya seperti pembuluh panjang dari lapisan malpighi masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjar ini menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah, kelenjar keringat akan menyerap air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan dikeluarkan menuju ke pori-pori kulit, yaitu tempat air diuapkan dan merupakan penyerapan panas tubuh. Pengeluaran keringat yang berlebihan menyebabkan kita cepat merasa haus dan sering lapar. Sistem Ekskresi pada Manusia 5

6 Mari BIAS 3 Tubuh yang ditimpa terik matahari akan banyak mengeluarkan keringat yang mengandung larutan garam. Kehilangan banyak garam-garam dari larutan darah dapat menimbulkan kekejangan dan pingsan. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu badan dan sistem saraf pusat. Pengeluaran keringat yang rutin tidak dipengaruhi oleh saraf. Akibat pengaruh rangsangan saraf maka keringat yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu berhubungan dengan warna kulit yang semakin merah akibat pengembangan pembuluh darah di lapisan dermis. Apabila pengaliran darah lebih banyak, kemungkinan penyaringan oleh kelenjar keringat lebih banyak pula. Pengembangan pembuluh darah juga merupakan hasil pengaruh saraf simpatik pusat pengatur suhu di hipotalamus otak dengan enzim brandikinin. Sebaliknya, saraf simpatik tersebut juga dirangsang akibat emosi, misalnya karena ketakutan, sehingga pembuluh darah menyempit dan kulit menjadi pucat. Untuk lebih memahami perbandingan pengeluaran keringat pada berbagai bagian kulit, lakukan kegiatan berikut. Tujuan: Membandingkan pengeluaran keringat pada berbagai bagian kulit tubuh. Alat dan Bahan 1. Kertas amilum 2. Yodium tingtur 3. Akuades 4. Kalium iodida 5. Selotip 6. Arloji Cara Kerja 1. Ambillah sepotong kertas amilum dengan ukuran (1× 2) cm. Teteskan yodium tingtur pada kedua ujung kertas. Tetesilah salah satu tetesan yodium tingtur dengan akuades. Bandingkan warna tetesan tersebut. Teteskan pula larutan kalium iodida (KI 3 ) yang mengandung iodin pada tetesan yodium tingtur dan pada tetesan yodium tingtur yang telah ditetesi akuades. 2. Ambillah empat potong selotip, masing-masing sepanjang 3 cm dan lekatkan pada tiap-tiap selotip tersebut kertas amilum ukuran (1× 1) cm. Oleskan yodium tingtur pada kulit telapak tangan, punggung tangan, dahi, dan ketiak. Setelah yodium tingtur kering, lekatkan selotip yang berisi amilum di atasnya. Lakukan lari-lari di tempat selama satu menit. Ambillah keempat potong selotip dari tempat dilekatkannya. Bandingkan keempat warna kertas amilum yang melekat pada kertas selotip tersebut. Pertanyaan 1. Apakah kesimpulan yang kamu peroleh dari cara kerja nomor 1?

6 Mari BIAS 3<br />

Tubuh yang ditimpa terik matahari akan banyak mengeluarkan<br />

keringat yang mengandung larutan garam. Kehilangan banyak<br />

garam-garam dari larutan darah dapat menimbulkan kekejangan dan<br />

pingsan.<br />

Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat<br />

pengatur suhu badan dan sistem saraf pusat. Pengeluaran keringat<br />

yang rutin tidak dipengaruhi oleh saraf. Akibat pengaruh rangsangan<br />

saraf maka keringat yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu berhubungan<br />

dengan warna kulit yang semakin merah akibat pengembangan<br />

pembuluh darah di lapisan dermis. Apabila pengaliran darah<br />

lebih banyak, kemungkinan penyaringan oleh kelenjar keringat lebih<br />

banyak pula. Pengembangan pembuluh darah juga merupakan hasil<br />

pengaruh saraf simpatik pusat pengatur suhu di hipotalamus otak<br />

dengan enzim brandikinin. Sebaliknya, saraf simpatik tersebut juga<br />

dirangsang akibat emosi, misalnya karena ketakutan, sehingga<br />

pembuluh darah menyempit dan kulit menjadi pucat. Untuk lebih<br />

memahami perbandingan pengeluaran keringat pada berbagai bagian<br />

kulit, lakukan kegiatan berikut.<br />

Tujuan: Membandingkan pengeluaran keringat pada berbagai<br />

bagian kulit tubuh.<br />

Alat dan Bahan<br />

1. Kertas amilum<br />

2. Yodium tingtur<br />

3. Akuades<br />

4. Kalium iodida<br />

5. Selotip<br />

6. Arloji<br />

Cara Kerja<br />

1. Ambillah sepotong kertas amilum dengan ukuran (1× 2) cm.<br />

Teteskan yodium tingtur pada kedua ujung kertas. Tetesilah<br />

salah satu tetesan yodium tingtur dengan akuades. Bandingkan<br />

warna tetesan tersebut. Teteskan pula larutan kalium<br />

iodida (KI 3 ) yang mengandung iodin pada tetesan yodium<br />

tingtur dan pada tetesan yodium tingtur yang telah ditetesi<br />

akuades.<br />

2. Ambillah empat potong selotip, masing-masing sepanjang<br />

3 cm dan lekatkan pada tiap-tiap selotip tersebut kertas<br />

amilum ukuran (1× 1) cm. Oleskan yodium tingtur pada<br />

kulit telapak tangan, punggung tangan, dahi, dan ketiak.<br />

Setelah yodium tingtur kering, lekatkan selotip yang berisi<br />

amilum di atasnya. Lakukan lari-lari di tempat selama satu<br />

menit. Ambillah keempat potong selotip dari tempat dilekatkannya.<br />

Bandingkan keempat warna kertas amilum yang<br />

melekat pada kertas selotip tersebut.<br />

Pertanyaan<br />

1. Apakah kesimpulan yang kamu peroleh dari cara kerja<br />

nomor 1?

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!