You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
c. Bioteknologi bidang pertanian<br />
Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat.<br />
Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di<br />
daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian<br />
harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.<br />
Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan<br />
bioteknologi di bidang pertanian. Beberapa penerapan bioteknologi<br />
pertanian sebagai berikut.<br />
1) Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen<br />
Nitrogen (N ) merupakan unsur esensial dari protein DNA<br />
2<br />
dan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul<br />
pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium<br />
yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan<br />
polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri.<br />
Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembangkan<br />
agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain tumbuhan<br />
polong-polongan. Di samping, itu juga berupaya meningkatkan<br />
kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik<br />
rekombinasi gen.<br />
Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan<br />
penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak<br />
digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang<br />
merugikan.<br />
2) Pembuatan tumbuhan tahan hama<br />
Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa<br />
genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk<br />
mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukan<br />
gen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian<br />
disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel tanaman kentang<br />
tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang<br />
tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diperbanyak<br />
dan disebarluaskan.<br />
d. Bioteknologi bidang peternakan<br />
Dengan bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk<br />
peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa hormon pertumbuhan<br />
yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan<br />
rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan<br />
buatan atau BST (Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut<br />
direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat<br />
mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai<br />
20%.<br />
Bioteknologi 103