04.05.2013 Views

kelimpahan collembola tanah sebagai indikator kesehatan ... - FORDA

kelimpahan collembola tanah sebagai indikator kesehatan ... - FORDA

kelimpahan collembola tanah sebagai indikator kesehatan ... - FORDA

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KELIMPAHAN COLLEMBOLA TANAH SEBAGAI<br />

INDIKATOR KESEHATAN HUTAN TANAMAN PADA<br />

LAHAN GAMBUT YANG DI DRAINASE<br />

YUNITA LISNAWATI<br />

PUSAT PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HUTAN<br />

Latar Belakang<br />

Pengembangan HTI diawali dengan pembuatan saluran<br />

drainase.<br />

Pembuatan saluran drainase menyebabkan terjadinya<br />

penurunan muka air <strong>tanah</strong>, dan juga menyebabkan terjadinya<br />

perubahan ekosistem rawa gambut, diantaranya perubahan<br />

karakteristik lahan gambut.<br />

Collembola dapat dipakai <strong>sebagai</strong> <strong>indikator</strong> dalam mendeteksi<br />

perubahan lingkungan karena messo fauna tersebut bersifat<br />

sensitif terhadap perubahan suhu.<br />

Collembola termasuk kelompok mesofauna yang ukuran<br />

panjangnya berkisar 0.25-8.00 mm dan ukuran terbesar yang<br />

hidup di <strong>tanah</strong> adalah ± 5 mm.<br />

Collembola berperan dalam siklus makanan <strong>sebagai</strong> perombak<br />

bahan organik atau detrivor<br />

22/06/2012<br />

1


Dalam hubungannya dengan kelembaban Collembola <strong>tanah</strong><br />

dimungkinkan untuk menjadi <strong>indikator</strong> keadaan air <strong>tanah</strong>.<br />

Mengingat pentingnya peran Collembola <strong>tanah</strong> dalam menjaga<br />

keseimbangan ekosistem <strong>tanah</strong> dan masih relatif terbatasnya<br />

informasi mengenai keberadaannya di ekosistem gambut, maka<br />

penelitian ini dilakukan.<br />

Diharapkan informasi yang didapatkan bisa digunakan <strong>sebagai</strong><br />

data pendukung dalam pengelolaan lahan gambut.<br />

Tujuan Penelitian<br />

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi<br />

Collembola <strong>sebagai</strong> <strong>indikator</strong> dalam mendeteksi<br />

dampak pengelolaan lahan.<br />

22/06/2012<br />

2


METODE PENELITIAN<br />

Penelitian dilakukan di Hutan Tanaman Industri (HTI) lahan<br />

gambut jenis A. crassicarpa di areal konsesi PT. Arara Abadi,<br />

Propinsi Riau.<br />

Pengambilan sampel <strong>tanah</strong> dan serasah dilakukan pada bulan<br />

Agustus 2011.<br />

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : corong<br />

Barlese, botol sampel, botol vial, kompas, GPS, termometer, pH<br />

meter, bor <strong>tanah</strong> gambut, alat-alat tulis.<br />

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :<br />

contoh <strong>tanah</strong> dan serasah, pancang kayu, kantung kain/blacu,<br />

kertas label, kertas koran, alkohol 96 % dan tali rafia.<br />

Pembuatan Petak Contoh Penelitian<br />

Pada setiap lokasi penelitian yang terpilih ditentukan<br />

dua jalur transek yang berbentuk L dengan panjang<br />

transek 100 m. Pada setiap jalur transek ditentukan<br />

titik pencuplikan sampel, dengan jarak masingmasing<br />

titik 20 m. Dengan demikian setiap lokasi<br />

pengamatan terdapat 10 titik pencuplikan sampel.<br />

Terdapat 3 lokasi penelitian (petak 287 B, 288 B dan<br />

336 B) sehingga jumlah titik pengamatan ada 30<br />

buah.<br />

22/06/2012<br />

3


Parameter Yang Diamati<br />

Kelimpahan Collembola <strong>tanah</strong><br />

Dinamika Kedalaman gambut<br />

Kematangan <strong>tanah</strong> gambut<br />

Dinamika tinggi muka air <strong>tanah</strong> gambut<br />

Suhu dan kelembaban <strong>tanah</strong><br />

pH<br />

No. Petak Titik Koordinat Luas Petak Riwayat Silvikultur<br />

287 B 0 o 45’64” LU dan 101 o 39’82” BT s/d<br />

0 o 45’48” LU dan 101 o 40’13” BT<br />

288 B 0 o 45’49” LU dan 101 o 39’57” BT s/d<br />

0 o 45’36” LU dan 101 o 39’85” BT<br />

336 B 0 o 42’90” LU dan 101 o 38’66” BT s/d<br />

0 o 42’82” LU dan 101 o 38’89” BT<br />

14,1 Rotasi ke 3, ditanam pada bulan 12 2007, asal<br />

usul lahan hutan alam berubah menjadi HTI<br />

Acacia crassicarpa kedalaman gambut > 6,5 m,<br />

dengan kematangan Hemic Haplosaprists, ratarata<br />

tinggi muka air > 90 cm.<br />

12,1 Rotasi ke 3, ditanam pada bulan 08 2007, asal<br />

usul lahan hutan alam berubah menjadi HTI<br />

Acacia crassicarpa, kedalaman gambut 2,5 sd<br />

6,5 m, dengan kematangan Typic Haplohemists,<br />

rata-rata tinggi muka air 40 - 90 cm.<br />

14,1 Rotasi ke 3, ditanam pada bulan 08 2007, asal<br />

usul lahan hutan alam berubah menjadi HTI<br />

Acacia crassicarpa, kedalaman < 2,5 m dengan<br />

kematangan Hemic Haplosaprists, rata-rata<br />

tinggi muka air < 40 cm.<br />

22/06/2012<br />

4


Prosedur Penelitian Di Lapangan<br />

Pengambilan sampel Collembola dan Acarina Tanah<br />

Pengambilan Collembola <strong>tanah</strong> dengan menggunakan<br />

metode Pencuplikan Contoh Tanah (PCT).<br />

Pemisahan Collembola dan dari <strong>tanah</strong> dan serasah dengan<br />

menggunakan corong Barlese yang sudah dimodifikasi.<br />

Pencuplikan <strong>tanah</strong> dan serasah untuk ekstraksi dilakukan<br />

dengan cara mengumpulkan serasah yang ada di permukaan<br />

<strong>tanah</strong> dengan kuadran yang berukuran 25 x 25 cm.<br />

Pemilahan dan identifikasi sampel Collembola <strong>tanah</strong> dilakukan<br />

sampai tahap family di laboratorium Zoologi, Lembaga Ilmu<br />

Pengetahuan Indonesia, Cibinong, Bogor.<br />

Pengukuran Tebal Gambut<br />

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan bor<br />

gambut.<br />

Pengukuran dilakukan berulang-ulang dan berpindahpindah<br />

untuk mendapatkan ketebalan yang merata.<br />

22/06/2012<br />

5


Pengukuran Tinggi Muka Air Tanah<br />

Dengan menggunakan piezometer dari pipa paralon<br />

berdiameter 1 inchi yang dibenamkan secara vertikal<br />

ke dalam <strong>tanah</strong> untuk monitoring tinggi muka air<br />

<strong>tanah</strong>.<br />

HASIL PENELITIAN<br />

22/06/2012<br />

6


Nomor Petak Ordo/sub ordo Famili Jumlah Individu<br />

287 B<br />

288 B<br />

336 B<br />

Entomobryomorpha Entomobryidae 70<br />

Entomobryomorpha Isotomidae 75<br />

Entomobryomorpha Cyphoderidae 10<br />

Entomobryomorpha Entomobryidae 110<br />

Entomobryomorpha Isotomidae 131<br />

Entomobryomorpha Cyphoderidae 7<br />

Neelipleona Neelidae 2<br />

Entomobryomorpha Entomobryidae 54<br />

Entomobryomorpha Isotomidae 125<br />

Entomobryomorpha Cyphoderidae 1<br />

Neelipleona Neelidae 1<br />

Poduromorpha Neanuridae 3<br />

Jumlah 589<br />

Entomobryidae<br />

Isotomidae<br />

Cyphoderidae<br />

Neelidae<br />

Neanuridae<br />

22/06/2012<br />

7


Ketebalan<br />

Gambut<br />

(m)<br />

Rata-rata<br />

Tinggi<br />

Muka Air<br />

(cm)<br />

Kematangan<br />

Gambut<br />

< 2,5 36 Hemic<br />

Haplosaprists<br />

2,5 – 6,0 87 Typic<br />

Haplohemists<br />

> 6,5 99 Hemic<br />

Haplosaprists<br />

KESIMPULAN<br />

Rata-rata pH Rata-rata<br />

RH<br />

(%)<br />

Jenis-jenis<br />

Collembola<br />

5,4 94,1 Entomobryidae<br />

Isotomidae<br />

Cyphoderidae<br />

Neelidae<br />

Neanuridae<br />

4,6 93,1 Isotomidae<br />

Entomobryidae<br />

Cyphoderidae<br />

Neelidae<br />

4,9 93,4 Isotomidae<br />

Entomobryidae<br />

Cyphoderidae<br />

Kelimpahan<br />

Ditemukan 2 ordo Collembola : Arthropleona dan Neelipleona, 2<br />

sub ordo Poduromorpha dan Entomobryomorpha serta 5 famili<br />

yaitu Entomobryidae, Isotomidae, Cyphoderidae, Neelidae dan<br />

Neanuridae.<br />

Diduga family Entomobryidae <strong>sebagai</strong> indicator untuk <strong>tanah</strong><br />

masam dan family Neanuridae <strong>sebagai</strong> indicator kelembaban<br />

<strong>tanah</strong> gambut di lokasi penelitian masih terjaga dengan baik.<br />

54<br />

125<br />

1<br />

1<br />

3<br />

110<br />

131<br />

7<br />

2<br />

70<br />

75<br />

10<br />

22/06/2012<br />

8


22/06/2012<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!