03.05.2013 Views

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

juga memasuki sel dan memperburuk kerusakan mitokondria. Kehilangan<br />

homeostasis ion selular tersebut akan menyebabkan kematian sel.<br />

Identifikasi dari dua tahap kegagalan fungsi neuron tersebut telah<br />

melahirkan konsep iskemik penumbra. Yang dimaksud dengan iskemik penumbra<br />

adalah daerah pada otak yang telah mencapai tahap kerusakan reversibel dimana<br />

terdapat kegagalan elektrik neuron tapi belum memasuki tahap kerusakan<br />

ireversibel dimana terdapat kegagalan homeostasis neuron. Berdasarkan konsep<br />

tersebut, jaringan iskemik penumbra dapat diselamatkan dengan memberikan<br />

agen penghancur trombus, sehingga perfusi ke otak kembali normal atau dengan<br />

memberikan agen yang dapat melindungi neuron yang rentan tersebut dari<br />

kerusakan yang lebih parah atau kombinasi dari keduanya. Meskipun ada bukti<br />

mengenai validitas konsep iskemik penumbra tersebut, masih belum diketahui<br />

seberapa lama neuron yang telah mengalami kerusakan tersebut dapat bertahan.<br />

Hal ini menyebabkan rentang waktu penanganannya tidak dapat dipastikan.<br />

Didapati pula variasi rentang waktu penanganan pada masing-masing pasien dan<br />

banyak faktor yang dapat mempengaruhi durasi waktu penanganan tersebut<br />

(Davenport dan Dennis, 2000).<br />

Menurut Smith, dkk. (2005), kematian neuron otak dapat dikarenakan dua<br />

hal, yaitu:<br />

1. Necrotic pathway, dimana terjadi kerusakan sitoskeletal yang cepat yang<br />

diakibatkan oleh kegagalan energi sel.<br />

2. Apoptotic pathway, dimana neuron terprogram untuk mati.<br />

Berkurang atau terhentinya aliran darah ke otak menyebabkan neuron kekurangan<br />

glukosa dan oksigen yang akhirnya meyebabkan kegagalan mitokondria dalam<br />

memproduksi ATP. Tanpa ATP, pompa ion membran tidak akan berfungsi dan<br />

neuron terdepolarisasi dan terjadi peningkatan kalsium intraselular. Depolarisasi<br />

juga menyebabkan glutamat dilepaskan dari terminal sinaptik dan konsentrasi<br />

glutamat ekstraselular meninggi. Peningkatan konsentrasi glutamat ekstraselular<br />

bersifat neurotoksik karena mengagonis reseptor glutamat postsinaptik dan<br />

meningkatkan influks kalsium. Disfungsi mitokondria dan degradasi membran<br />

lipid akan menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas tersebut akan menyebabkan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!