Kabupaten Poso Dalam Angka 2011 - Badan Perencanaan ...
Kabupaten Poso Dalam Angka 2011 - Badan Perencanaan ... Kabupaten Poso Dalam Angka 2011 - Badan Perencanaan ...
Sosial dan Budaya 94 Upaya pemerintah dalam meningkatkan standar kesehatan masyarakat harus diikuti dengan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatannya masing-masing, tidak hanya sebatas memperhatikan diri dan keluarga juga lingkungan sekitar, karena masalah kesehatan adalah masalah lingkungan juga. Dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui usaha penyediaan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya terus di upayakan melalui penempatan tenaga dokter di setiap kecamatan, bidan-bidan desa yang hampir tersebar di seluruh desa. Perkembangan selama kurun waktu 2011 serta penyebaran tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya disetiap kecamatan dapat dilihat pada tabel 5.2.2 dan tabel 5.2.3. Dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan anak bidan di desa yang dibantu oleh dukun bayi dalam menangani persalinan dan perawatan ibu dan balitanya. Pada tahun 2011 bidan desa berjumlah 168 orang, lebih sedikit dibanding tahun 2010 sebanyak 177 orang yang tersebar di 19 kecamatan, dilihat dari jumlah tersebut dapat dikatakan bahwa belum semua desa memiliki bidan desa yang dapat memberikan penanganan medis pada saat masyarakat desa membutuhkan. Goverment policy to increase people health standard must be followed by people care for himself. It’s can do by increase their health themselves. Not only care themselves , the people must be care with their environment, because health problem is environment problem. In improving health service to the community, the government tries to provide more medical staff and other health professionals through the settlement of doctors’ in each district . The improvement during 2011 as well as the doctors’ distribution and other health professionals in each district can be seen in table 5.2.2 and table 5.2.3. In improving the health degree and the survival of mothers and children, village midwife is assisted by traditional birth attendants in dealing with childbirth and treatments for mothers and their babies. In 2011 village midwife is up to 168 people, less than in 2010 (177 people) who are distributed in 19 district . It can be said that not all villages have midwife who can give medical care when the villagers are in need. Kabupaten Poso Dalam Angka 2011
Ketersediaan rumah sakit, puskesmas dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya terus dikembangkan sebagaimana yang disajikan dalam tabel 5.2.6 s.d tabel 5.2.7. Selama lima tahun terakhir jumlah rumah sakit yang tidak mengalami penambahan. Jumlah puskesmas sampai dengan tahun 2011 mencapai 66 unit, sama dengan jumlah tahun sebelumnya. Sementara itu angka prevalensi balita yang merupakan persentase balita yang memiliki gizi baik, lebih, kurang dan buruk di suatu wilayah, untuk Kabupaten Poso menunjukan angka yang cukup fantastis, balita yang memiliki gizi baik mencapai 98,13 persen, Kecamatan Pamona Puselemba gizi baik mencapai 100 persen. Bisa dikatakan balita di Kabupaten Poso memiliki nutrisi makanan yang bagus dan secara tidak langsung angka itu menunjukan tingkat harapan hidup yang cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 angka prevalensi tahun ini naik, dimana balita gizi baik pada tahun 2010 mencapai 98,07 persen. Sementara itu balita dengan gizi kurang hanya 1.36 persen dan balita gizi buruk 0.07 persen. Kecamatan Lore Tengah merupakan kecamatan dengan balita gizi buruk tertinggi dengan 0,70 persen. Sosial dan Budaya The availability of hospital, health center and other health facility is developed as presented in Table 5.2.6 until table 5.2.7. During the last five years, the number of hospitals did not increase. The number of health center until 2011 reach 66 units. This number is as much as with last year. Meanwhile, the infant prevalence rate is the percentage of infants who have good, more, less or bad nutrition in one area. For Poso Regency shows quite a fantastic number, the infants who have a good nutrition is 98,13 percent. Pamona Puselemba Regency have good nutriotion, which is reach 100 persen. It can be said that the infants in Poso Regency have a good food nutrition and the number indirectly shows the rate of living hope which is increasing quite high. Compared to 2010 , the prevalence number of this year is increasing, where the infants who have good nutrition in 2010 reaches 98,07 percent. Meanwhile, the infants who have bad nutrition is only 1.36 percent and the infants who have bad nutrition is 0.07 percent. Central Lore Regency is a district with the highest infants’ bad nutrition (0,70 percent). Kabupaten Poso Dalam Angka 2011 95
- Page 84 and 85: Pemerintahan Government
- Page 86 and 87: Pemerintahan pelaksana fungsi-fungs
- Page 88 and 89: Pemerintahan Gambar 3.1 Persentase
- Page 90 and 91: Pemerintahan 46 Gambar 3.2 Jumlah P
- Page 92 and 93: Pemerintahan Tabel Table 48 3.1.2 A
- Page 94 and 95: Pemerintahan 3.2. Pemerintahan Desa
- Page 96 and 97: Pemerintahan Tabel Table 52 3.3.2.
- Page 98 and 99: Pemerintahan Tabel Table 54 3.4.2.
- Page 100 and 101: Penduduk Populations
- Page 102 and 103: Penduduk 60 Berdasarkan kepadatan p
- Page 104 and 105: Penduduk 62 Distribusi penduduk Kab
- Page 106 and 107: Penduduk 64 Dari 60 KK, semua nya d
- Page 108 and 109: Penduduk 66 Melihat data tersebut d
- Page 110 and 111: Penduduk b. Kebutuhan Fisik Minimum
- Page 112 and 113: Penduduk Tabel Table 70 4.1.2. Kepa
- Page 114 and 115: Penduduk Tabel Table 72 4.1.4. Juml
- Page 116 and 117: Penduduk 74 4.2. Transmigrasi / Tra
- Page 118 and 119: Penduduk Tabel Table 76 1. Lage 4.2
- Page 120 and 121: Penduduk 78 4.3. Ketenagakerjaan /
- Page 122 and 123: Penduduk Tabel Table 80 Bulan Month
- Page 124 and 125: Penduduk Tabel Table 82 4.3.5. Dist
- Page 126 and 127: Penduduk Tabel Table 84 4.3.7. Rata
- Page 128 and 129: Sosial & budaya Social & Culture
- Page 130 and 131: Sosial dan Budaya 90 Pada sekolah j
- Page 132 and 133: Sosial dan Budaya 92 Untuk melihat
- Page 136 and 137: Sosial dan Budaya 96 Kecamatan Lore
- Page 138 and 139: Sosial dan Budaya 98 Dari keseluruh
- Page 140 and 141: Sosial dan Budaya 100 Aparat kejaks
- Page 142 and 143: Sosial dan Budaya 102 Usaha perbaik
- Page 144 and 145: Sosial dan Budaya 104 Tabel 5.6.10
- Page 146 and 147: Sosial dan Budaya Tabel Table 106 5
- Page 148 and 149: Sosial dan Budaya Tabel Table 108 5
- Page 150 and 151: Sosial dan Budaya Tabel Table 110 K
- Page 152 and 153: Sosial dan Budaya Tabel Table 112 K
- Page 154 and 155: Sosial dan Budaya Tabel Table 114 K
- Page 156 and 157: Sosial dan Budaya Tabel Table 116 F
- Page 158 and 159: Sosial dan Budaya Tabel Table 118 5
- Page 160 and 161: Sosial dan Budaya Tabel Table 120 5
- Page 162 and 163: Sosial dan Budaya Tabel Table 122 F
- Page 164 and 165: Sosial dan Budaya Tabel Table 124 5
- Page 166 and 167: Sosial dan Budaya Tabel Table 126 5
- Page 168 and 169: Sosial dan Budaya Tabel Table 128 F
- Page 170 and 171: Sosial dan Budaya 5.2. Kesehatan /
- Page 172 and 173: Sosial dan Budaya Tabel Table 132 5
- Page 174 and 175: Sosial dan Budaya Lanjutan continue
- Page 176 and 177: Sosial dan Budaya Tabel Table 136 5
- Page 178 and 179: Sosial dan Budaya Tabel Table 138 5
- Page 180 and 181: Sosial dan Budaya Tabel Table 140 5
- Page 182 and 183: Sosial dan Budaya 5.3. Keluarga Ber
Sosial dan Budaya<br />
94<br />
Upaya pemerintah dalam<br />
meningkatkan standar kesehatan<br />
masyarakat harus diikuti dengan kesadaran<br />
masyarakat dalam meningkatkan<br />
kesehatannya masing-masing, tidak hanya<br />
sebatas memperhatikan diri dan keluarga<br />
juga lingkungan sekitar, karena masalah<br />
kesehatan adalah masalah lingkungan juga.<br />
<strong>Dalam</strong> meningkatkan pelayanan<br />
kesehatan kepada masyarakat melalui<br />
usaha penyediaan tenaga medis dan<br />
tenaga kesehatan lainnya terus di upayakan<br />
melalui penempatan tenaga dokter di setiap<br />
kecamatan, bidan-bidan desa yang hampir<br />
tersebar di seluruh desa. Perkembangan<br />
selama kurun waktu <strong>2011</strong> serta<br />
penyebaran tenaga dokter dan tenaga<br />
kesehatan lainnya disetiap kecamatan<br />
dapat dilihat pada tabel 5.2.2 dan tabel<br />
5.2.3.<br />
<strong>Dalam</strong> meningkatkan derajat<br />
kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan<br />
anak bidan di desa yang dibantu oleh dukun<br />
bayi dalam menangani persalinan dan<br />
perawatan ibu dan balitanya. Pada tahun<br />
<strong>2011</strong> bidan desa berjumlah 168 orang, lebih<br />
sedikit dibanding tahun 2010 sebanyak 177<br />
orang yang tersebar di 19 kecamatan,<br />
dilihat dari jumlah tersebut dapat dikatakan<br />
bahwa belum semua desa memiliki bidan<br />
desa yang dapat memberikan penanganan<br />
medis pada saat masyarakat desa<br />
membutuhkan.<br />
Goverment policy to increase<br />
people health standard must be followed by<br />
people care for himself. It’s can do by<br />
increase their health themselves. Not only<br />
care themselves , the people must be care<br />
with their environment, because health<br />
problem is environment problem.<br />
In improving health service to the<br />
community, the government tries to provide<br />
more medical staff and other health<br />
professionals through the settlement of<br />
doctors’ in each district . The improvement<br />
during <strong>2011</strong> as well as the doctors’<br />
distribution and other health professionals in<br />
each district can be seen in table 5.2.2 and<br />
table 5.2.3.<br />
In improving the health degree<br />
and the survival of mothers and children,<br />
village midwife is assisted by traditional birth<br />
attendants in dealing with childbirth and<br />
treatments for mothers and their babies. In<br />
<strong>2011</strong> village midwife is up to 168 people,<br />
less than in 2010 (177 people) who are<br />
distributed in 19 district . It can be said that<br />
not all villages have midwife who can give<br />
medical care when the villagers are in need.<br />
<strong>Kabupaten</strong> <strong>Poso</strong> <strong>Dalam</strong> <strong>Angka</strong> <strong>2011</strong>