01.05.2013 Views

Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Desember 2012

Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Desember 2012

Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Desember 2012

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

K E M I S K I N A N M A R E T 2 0 1 2 109<br />

sebesar 4,9 persen pada periode yang sama (pertumbuhan pada tahun 2011<br />

hanya mencapai 3,6 persen).<br />

g. Dari sisi ukuran subyektif (subjective measurement), persentase rumah tangga<br />

di kuantil terbawah (20 persen penduduk dengan pendapatan terendah) yang<br />

menyatakan bahwa penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan<br />

sehari-sehari dalam sebulan terakhir meningkat dari 8,1 persen (tahun 2011)<br />

menjadi 12,4 persen (tahun <strong>2012</strong>) di daerah perkotaan. Di daerah perdesaan<br />

meningkat dari 8,5 persen (tahun 2011) menjadi 11,0 persen (tahun <strong>2012</strong>).<br />

B. Perubahan Garis Kemiskinan Maret 2011–Maret <strong>2012</strong><br />

1. Jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena<br />

penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita<br />

per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Selama bulan Maret 2011–Maret <strong>2012</strong>,<br />

Garis Kemiskinan naik sebesar 6,40 persen, yaitu dari Rp233.740 per kapita per<br />

bulan pada Maret 2011 menjadi Rp248.707 per kapita per bulan pada Maret <strong>2012</strong>.<br />

Garis Kemiskinan (GK), terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis<br />

Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Peranan GKM terhadap GK sangat dominan,<br />

yaitu mencapai 73,52 persen pada Maret 2011 dan 73,50 persen pada Maret<br />

<strong>2012</strong>.<br />

2. Komoditi makanan yang sangat mempengaruhi GK adalah beras. Pada Maret<br />

<strong>2012</strong>, kontribusi pengeluaran beras terhadap Garis Kemiskinan sebesar 29,23<br />

persen di daerah perkotaan dan 35,61 persen di daerah perdesaan. Rokok kretek<br />

filter memberikan sumbangan terbesar kedua kepada Garis Kemiskinan (8,13<br />

persen di perkotaan dan 7,07 persen di perdesaan). Komoditi lainnya adalah telur<br />

ayam ras (3,41 persen di perkotaan dan 2,62 di perdesaan), gula pasir (2,63 persen<br />

di perkotaan dan 3,68 persen di perdesaan), tempe (2,26 persen di perkotaan dan<br />

1,77 persen di perdesaan), tahu (2,00 persen di perkotaan dan 1,43 persen di<br />

perdesaan), mie instan (1,65 persen di perkotaan dan 2,26 persen di perdesaan),<br />

bawang merah (1,33 persen di perkotaan dan 1,56 persen di perdesaan).<br />

Disamping beberapa komoditi tersebut, untuk daerah perkotaan, daging ayam ras<br />

(2,38 persen) dan cabe merah (1,32 persen) termasuk komoditi yang memberi<br />

kontribusi yang cukup besar terhadap GK, sedangkan di perdesaan kopi (1,53<br />

persen) dan cabe rawit (1,30 persen) merupakan komoditi yang juga memberi<br />

kontribusi yang cukup besar terhadap GK.<br />

3. Komoditi bukan makanan yang sangat mempengaruhi GK adalah biaya<br />

perumahan, listrik, biaya pendidikan, dan pengeluaran untuk bensin. Kontribusi<br />

biaya perumahan (10,32 persen di perkotaan dan 7,16 persen di perdesaan), biaya<br />

DESEMBER <strong>2012</strong> D A T A S O S I A L E K O N O M I EDISI 31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!