5d2d70c1c7_23864b2b48
5d2d70c1c7_23864b2b48
5d2d70c1c7_23864b2b48
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)<br />
Imbalan Kerja<br />
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perseroan dan Entitas Anak<br />
bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah<br />
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,<br />
tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.<br />
Sementara Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,<br />
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan<br />
Perseroan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja<br />
dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perseroan dan Entitas<br />
Anak pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 27.805.769.216<br />
dan Rp 27.406.489.412. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17<br />
Penyusutan Aset Tetap<br />
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran<br />
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4<br />
sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana<br />
Perseroan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan<br />
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya<br />
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perseroan dan Entitas Anak<br />
pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 169.271.602.449 dan<br />
Rp 171.839.026.968. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.<br />
Instrumen Keuangan<br />
Perseroan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang<br />
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai<br />
wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat<br />
berbeda bila Perseroan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan<br />
nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi<br />
Perseroan dan Entitas Anak. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi<br />
keuangan konsolidasian interim pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing<br />
sebesar Rp 272.258.901.083 dan Rp 222.854.453.163, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam<br />
laporan posisi keuangan konsolidasian interim pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012<br />
masing-masing sebesar Rp 274.863.539.634 dan Rp 216.650.260.855 (Catatan 27).<br />
Pajak penghasilan<br />
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan liabilitas atas pajak penghasilan badan. Terdapat<br />
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan<br />
usaha normal. Perseroan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan<br />
estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.<br />
Aset Pajak Tangguhan<br />
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar<br />
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut<br />
dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak<br />
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta<br />
strategi perencanaan pajak masa depan.<br />
21