30.04.2013 Views

5d2d70c1c7_23864b2b48

5d2d70c1c7_23864b2b48

5d2d70c1c7_23864b2b48

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)<br />

f. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)<br />

d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perseroan dan Entitas Anak atau<br />

induk;<br />

e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);<br />

f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan<br />

oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak<br />

langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau<br />

g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perseroan dan<br />

Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perseroan dan Entitas Anak.<br />

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana<br />

persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak<br />

yang tidak berelasi.<br />

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam<br />

catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.<br />

g. Persediaan<br />

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi<br />

bersih (the lower of cost or net realizable value ).<br />

Penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, dilakukan dengan<br />

mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih persediaan berdasarkan hasil penelaahan<br />

terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.<br />

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan<br />

estimasi biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.<br />

Sebelum tanggal 1 Januari 2012, biaya perolehan Perseroan menerapkan metode rata-rata<br />

tertimbang (“weighted-average method ”). Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan mengubah<br />

kebijakan akuntansi atas metode penentuan biaya perolehan persediaan dengan menerapkan metode<br />

masuk-pertama, keluar-pertama (FIFO) secara prospektif. Manajemen berpendapat bahwa<br />

perubahan kebijakan akuntansi tersebut akan menghasilkan perhitungan biaya perolehan persediaan<br />

yang lebih relevan dan dapat dipercaya. Dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut telah dicatat<br />

pada periode 31 Desember 2012 sebesar Rp 242.081.729 sebagai bagian dari akun persediaan.<br />

h. Biaya Dibayar di Muka<br />

Biaya dibayar di muka dibebankan dengan metode garis lurus sesuai masa manfaatnya.<br />

i. Aset Tetap<br />

Efektif 1 Januari, 2012, Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset<br />

Tetap” dan ISAK No. 25 (Revisi 2011), “Hak atas Tanah”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan<br />

akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai<br />

investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Isu-isu utama dalam aset<br />

tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai aset tetap.<br />

Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.<br />

14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!