30.04.2013 Views

5d2d70c1c7_23864b2b48

5d2d70c1c7_23864b2b48

5d2d70c1c7_23864b2b48

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)<br />

b. Prinsip - Prinsip Konsolidasian (lanjutan)<br />

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perseroan :<br />

a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;<br />

b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;<br />

c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;<br />

d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;<br />

e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;<br />

f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan<br />

laba rugi komprehensif; dan<br />

sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan<br />

g. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif<br />

lain ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.<br />

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat<br />

diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perseroan, yang masing-masing disajikan<br />

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi<br />

keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.<br />

c. Instrumen Keuangan<br />

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010),<br />

“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan<br />

Pengukuran” dan PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK revisi ini<br />

dilakukan secara prospektif.<br />

PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian<br />

instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas<br />

keuangan.<br />

PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip<br />

dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau<br />

penjualan item nonkeuangan.<br />

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan<br />

keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan<br />

atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan<br />

yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana<br />

entitas mengelola risiko-risiko tersebut.<br />

Penerapan PSAK No 50 dan PSAK No 55 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan<br />

keuangan konsolidasian.<br />

Penerapan PSAK 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.<br />

(i) Aset Keuangan<br />

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan<br />

laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset<br />

keuangan tersedia untuk dijual, Perseroan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas aset<br />

keuangan pada saat pengakuan awal.<br />

Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan piutang lainlain<br />

diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!