26.04.2013 Views

tulisan ilmiah - UI Update Online - Universitas Indonesia

tulisan ilmiah - UI Update Online - Universitas Indonesia

tulisan ilmiah - UI Update Online - Universitas Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TULISAN<br />

ILMIAH<br />

SEBAGAI<br />

SYARAT KELULUSAN?<br />

Edisi 2/Thn. IV/2012<br />

Diterbitkan oleh<br />

Kantor Komunikasi<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong>


Penanggung Jawab<br />

Prof. Dr. I Ketut Surajaya, M.A.<br />

Pemimpin Redaksi<br />

Farida Haryoko<br />

Redaksi<br />

M. Rachmat Rawyani<br />

Ardiansyah<br />

Yuliniar Lutfaida<br />

Tata Letak<br />

Adithia Ramadhan<br />

Penyunting<br />

Dewi Ratih<br />

Fotografer<br />

Ubaydillah<br />

Fandi<br />

Sumber Berita<br />

Tim Reportase Humas <strong>UI</strong><br />

Kontributor <strong>UI</strong>-<strong>Update</strong><br />

<strong>UI</strong> <strong>Update</strong><br />

Edisi 2/Thn. IV/2012<br />

Kantor Komunikasi <strong>UI</strong><br />

email:<br />

uiupdate@gmail.com<br />

Kami menerima artikel atau<br />

<strong>tulisan</strong> tentang <strong>UI</strong> dan kegiatan di<br />

lingkungan <strong>UI</strong>.<br />

Kritik, saran, dan <strong>tulisan</strong> dapat<br />

dikirimkan melalui alamat<br />

email di atas<br />

Redaksi<br />

Kantor Komunikasi <strong>UI</strong><br />

Gd. Pusat Administrasi <strong>UI</strong> Lantai 6<br />

Kampus <strong>UI</strong>, Depok<br />

Telp. 021 7867222 ext. 100604<br />

Faks. 021 78849060<br />

LIPUTAN UTAMA<br />

Emma Bisri,<br />

Abdikan Hidup untuk Budaya Betawi | hal. 6<br />

Lost in the Exotic Adventure of Ujung Kulon | hal. 10<br />

TEMU ILMIAH<br />

Seminar Social Entrepreneurship AIESEC <strong>UI</strong> |<br />

hlm. 12<br />

Simposium Peran Perguruan Tinggi Dalam<br />

Memberi Inovasi dan Solusi | hlm. 13<br />

ACARA<br />

Sejumlah 3.757 Lulusan <strong>UI</strong> Diwisuda |<br />

hlm. 16--17<br />

Open House International<br />

Undergraduate Program 2012 | hlm. 18<br />

Unjuk Gigi Mahasiswa Arsitektur <strong>UI</strong> | hlm. 19<br />

KARIR AKADEMIS<br />

Sumpah Profesi Psikolog Semester Ganjil 2011/2012<br />

| hlm. 21<br />

KUNJUNGAN<br />

Studi Banding Humas <strong>Universitas</strong> Negeri Jenderal<br />

Soedirman | hal. 15<br />

hlm. 4<br />

hlm. 9<br />

hlm. 12--13<br />

hlm. 19--22


Ingin tau informasi kegiatan<br />

terbaru di <strong>UI</strong> atau ingin kegiatan<br />

kamu di promosikan?<br />

Follow kami di Twitter<br />

@<strong>UI</strong><strong>Update</strong><br />

Ralat<br />

Terdapat kesalahan dalam artikel<br />

“Promosi Doktor Priyono” pada <strong>UI</strong><br />

<strong>Update</strong> Edisi 1/Thn. IV/2012 halaman<br />

21 artikel “Promosi Doktor Priyono”<br />

yang seharusnya:<br />

“...Tim Penguji yang terdiri atas Dr.<br />

Gautama, Dr. Linda Darmajanti,<br />

MT, Dr. Ir. Sudarsono, M.A, Lugina<br />

Setyawati, M.A., Ph.D dengan<br />

diketuai oleh Makmur Keliat, Ph.D.<br />

Adapun yang bertindak sebagai<br />

promotor adalah Prof. Dr. Paulus<br />

Wirutomo, M.Sc.”<br />

serta pada artikel “Promosi Doktor<br />

Ros Mayasari” di halaman yang sama<br />

yang seharusnya:<br />

“...Guru Besar Tetap F. Psi <strong>UI</strong>, Prof. Dr.<br />

Frieda Mangunsong, M.Ed.”<br />

Untuk itu, segenap redaksi <strong>UI</strong> <strong>Update</strong><br />

meminta maaf atas kesalahan<br />

tersebut.<br />

Pengantar<br />

Redaksi<br />

Assalamulaikum warahmatullah wabarakatuh<br />

Salam sejahtera bagi kita semua.<br />

Tanpa terasa langkah kita di tahun 2012 ini semakin jauh dan pasti. Pada<br />

pertengahan Februari lalu, <strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> meluluskan 3.757<br />

wisudawan, mulai dari wisudawan sarjana hingga doktor. Kami segenap<br />

jajaran redaksi mengucapkan selamat kepada para wisudawan. Semoga<br />

dapat mengamalkan ilmu dan pendidikan yang telah ditempuh di <strong>UI</strong> untuk<br />

kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara <strong>Indonesia</strong>.<br />

<strong>UI</strong> <strong>Update</strong> Edisi 02 ini terbit mengabarkan sejumlah berita dan informasi.<br />

Sebagai yang utama, kami tampilkan berita mengenai tokoh perempuan<br />

Betawi, Emma Amalia Agus Bisri. Beliau kami anggap sebagai tokoh yang<br />

sangat menginspirasi. Selain di bidang budaya, kami juga mengemukakan<br />

berita terkait kepedulian sejumlah mahasiswa teknik terhadap alam, yang<br />

tergabung dalam KAPA FT<strong>UI</strong>. Acara Lost in the Exotic Adventure of Ujung<br />

Kulon menjadi bukti nyata upaya mereka untuk mempelajari dan menjaga<br />

kelestarian alam Ujung Kulon.<br />

Kabar gembira datang dari Vokasi <strong>UI</strong>. Beberapa waktu lalu, CIMB Niaga dan<br />

<strong>UI</strong> meresmikan relokasi Laboratorium Mini Banking CIMB Niaga. Fasilitas ini<br />

tentunya ditujukan untuk menunjuang kegiatan perkuliahan mahasiswa dalam<br />

upaya mencetak banker handal. Ada pula berita <strong>UI</strong> yang menggelar acara Open<br />

House International Undergraduate Program untuk lebih memperkenalkan<br />

program Kelas Khusus Internasional (KKI).<br />

Akhir kata, selamat membaca <strong>UI</strong> <strong>Update</strong>. Semoga kita semakin semangat dalam<br />

mengukir prestasi dan mengabdi untuk <strong>Indonesia</strong>.<br />

Pemimpin Redaksi<br />

Dra. Farida Haryoko, M. Psi.<br />

INFO<br />

Untuk dapat mengakses berita-berita yang disajikan, Anda cukup membuka<br />

alamat http://www.ui.ac.id/id/news/archive/ lalu diikuti dengan kode yang<br />

tertera pada bagian akhir setiap berita.<br />

Contoh :<br />

http://www.ui.ac.id/id/news/archive/5129 untuk mengakses berita dengan<br />

kode 5129.


LIPUTAN UTAMA<br />

<strong>UI</strong> Merespon Positif untuk<br />

Menggalakkan Mahasiswa<br />

Membuat Karya Ilmiah<br />

<strong>Universitas</strong><br />

<strong>Indonesia</strong> (<strong>UI</strong>)<br />

merespon<br />

positif surat edaran<br />

Direktorat Jenderal<br />

Pendidikan Tinggi<br />

(Ditjen Dikti)<br />

Kementerian<br />

Pendidikan dan<br />

Kebudayaan nomor<br />

152/E/T/2012 tentang<br />

publikasi karya <strong>ilmiah</strong>.<br />

Dalam surat edaran tersebut terdapat tiga poin penting: (1) program<br />

Sarjana menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal <strong>ilmiah</strong>; (2)<br />

program Magister menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal<br />

<strong>ilmiah</strong> nasional diutamakan yang terakreditasi Dikti; dan (3)<br />

program Doktor menghasilkan makalah yang diterima pada jurnal<br />

internasional.<br />

Menanggapi surat edaran tersebut, Direktur Pendidikan<br />

<strong>UI</strong>, Prof. Dr. Multamia<br />

RMT Lauder, Mse.,<br />

DEA, mengatakan<br />

bahwa <strong>UI</strong> positif akan<br />

merespon surat edaran<br />

tersebut. Menurut<br />

beliau, surat edaran<br />

tentang publikasi<br />

<strong>ilmiah</strong> merupakan<br />

himbauan dari Dikti<br />

sehingga <strong>UI</strong> sebagai<br />

perguruan tinggi akan<br />

melaksanakan sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki. Mengingat<br />

batas kelulusan semester genap 2011/2012 adalah tanggal 20 Juli<br />

maka surat edaran akan mulai berlaku bagi mahasiswa yang lulus<br />

pada Januari 2012 dan semester selanjutnya.<br />

<strong>UI</strong> telah membentuk tim yang terdiri dari Direktorat<br />

Pendidikan, Perpustakaan Pusat, Direktorat Kemitraan dan<br />

Inkubator Bisnis (DKIB), Badan Penjaminan Mutu Akademik<br />

4 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


(BPMA), Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM),<br />

Pelayanan dan Pengembangan Sumberdaya Pembelajaran (PPSP),<br />

dan Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi (PPSI) untuk<br />

membahas mengenai mekanisme pelaksanaan surat edaran Dikti.<br />

Dalam jangka waktu dua bulan, diharapkan telah ada keputusan dari<br />

tim mengenai mekanisme pelaksanaan surat edaran tersebut.<br />

Pihak fakultas di <strong>UI</strong> mengeluhkan kesulitan utama dari<br />

penerapan surat edaran Dikti adalah tidak sebandingnya jumlah<br />

jurnal dengan jumlah mahasiswa di seluruh <strong>Indonesia</strong>. Jumlah<br />

jurnal yang ada masih sedikit jika dibandingkan dengan <strong>UI</strong> yang<br />

setiap tahun meluluskan sekitar 12.000 mahasiswa dari jenjang D3<br />

hingga S3 termasuk program profesi dan spesialis. Solusi awal bagi<br />

permasalahan tersebut adalah dengan mengoptimalkan database <strong>UI</strong>ana<br />

dan membuat filter, mana yang memenuhi persyaratan masuk<br />

jurnal <strong>ilmiah</strong>.<br />

Mahasiswa program sarjana dapat mengunggah makalah<br />

<strong>ilmiah</strong> yang telah mendapat persetujuan dosen dan tim reviewer.<br />

Namun, untuk mahasiswa program magister, terdapat kesulitan<br />

dalam penerapan surat edaran karena jumlah jurnal yang<br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

LIPUTAN UTAMA<br />

http://journal.ui.ac.id<br />

terakreditasi oleh Dikti masih minim. Dalam surat edaran,<br />

disebutkan bahwa makalah yang terbit diutamakan pada jurnal<br />

yang telah diakreditasi. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa<br />

mahasiswa magister diperbolehkan untuk membuat makalah yang<br />

diterbitkan di jurnal <strong>ilmiah</strong> yang belum diakreditasi oleh Dikti.<br />

Namun, <strong>UI</strong> akan berusaha meningkatkan jumlah jurnalnya yang<br />

terakreditasi agar mahasiswa program magister memiliki wadah<br />

bagi penerbitan karya <strong>ilmiah</strong>.<br />

Sedangkan syarat bagi mahasiswa program doktor untuk<br />

membuat makalah yang diterbitkan dalam jurnal internasional<br />

dapat diterima. <strong>UI</strong> meluluskan sekitar 160 doktor per tahun.<br />

Untuk menjaga kualitas doktor lulusan <strong>UI</strong>, syarat membuat karya<br />

<strong>ilmiah</strong> yang diterima dalam jurnal internasional menjadi hal yang<br />

penting. Namun, mengingat proses penerbitan karya <strong>ilmiah</strong> dalam<br />

jurnal internasional bisa memakan waktu hingga dua tahun,<br />

maka syarat kelulusan bagi mahasiswa program doktor cukup<br />

mendapat acceptance letter dari jurnal internasional terkait untuk<br />

mendapat hak promosi doktor. (KUN)<br />

5


LIPUTAN UTAMA<br />

Emma Bisri,<br />

Abdikan Hidup untuk<br />

Budaya Betawi<br />

Ribuan pasang mata di<br />

Balairung <strong>UI</strong> Sabtu siang<br />

itu (18/2) terpusat pada<br />

seorang perempuan yang<br />

berdiri anggun di hadapan mereka.<br />

Penampilannya sederhana dalam<br />

nuansa coklat-krem, tubuhnya dibalut<br />

kebaya encim dan kain batik. Dengan<br />

penampilan yang sederhana itu<br />

Emma Amalia Agus Bisri menerima<br />

penghargaan Makara Utama Bidang<br />

Sosial Budaya yang diberikan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> (<strong>UI</strong>).<br />

Ini bukan penghargaan pertama yang<br />

diterima Emma berkat pengabdiannya<br />

dalam mengembangkan budaya,<br />

khususnya budaya Betawi. Namun<br />

<strong>UI</strong> merasa perlu juga untuk memberikan<br />

apresiasi terhadap kontribusi Emma. <strong>UI</strong> pun<br />

menganugerahi penghargaan kepada Emma dalam pelestarian dan<br />

pengembangan budaya Betawi yang dilaksanakan berbarengan<br />

dengan wisuda pascasarjana <strong>UI</strong>.<br />

Ya, Emma adalah tokoh perempuan Betawi yang telah berpuluh<br />

tahun berjuang memelihara kebudayaan Betawi. Kecintaan<br />

perempuan kelahiran 24 November 1943 ini terhadap produk<br />

budaya sudah berlangsung lama. Di saat belianya, Emma aktif<br />

mempelajari kesenian. Ia menari, berteater, berpuisi, dan berpantun,<br />

sesuatu yang menjadi ciri budaya Betawi. Jiwa keseniannya<br />

merambah ke area lain dengan mengoleksi benda-benda seni dan<br />

budaya yang ia beli dari hasil jerih payahnya berbisnis. Emma terus<br />

melakukan hal yang ia sukai ini sampai pada suatu titik di mana ia<br />

sadar bahwa ia dapat melakukan yang lebih bermakna dari sekadar<br />

menjadi penikmat seni.<br />

Emma melestarikan budaya Betawi yang tidak terawat namun<br />

belum hilang, juga merekonstruksi dan mendekonstruksi budaya<br />

Betawi yang telah hilang. Upaya pelestarian yang dilakukan Emma<br />

dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan tanpa pamrih<br />

mendapatkan jabatan, uang, atau keuntungan lain. Ia bahkan sering<br />

berkorban mengeluarkan dana pribadi dalam usaha pelestarian<br />

budaya Betawi karena ia berpikir bahwa pelestarian budaya adalah<br />

Emma Amalia Agus Bisri memperoleh penghargaan Makara Utama Bidang Sosial Budaya atas pelestarian dan<br />

pengembangan budaya Betawi<br />

kewajiban setiap orang, termasuk dirinya.<br />

<strong>UI</strong> tentu memiliki alasan tersendiri dalam memberikan<br />

penghargaan kepada cucu dari pahlawan Betawi KH. Abdul<br />

Madjid ini. Berikut adalah hal-hal yang membuat <strong>UI</strong> yakin untuk<br />

menganugerahi Emma penghargaan Makara Utama bidang Sosial<br />

Budaya:<br />

Mendirikan Persatuan Wanita Betawi dan Yayasan Sirih<br />

Nanas<br />

Kontribusi Emma dalam mendorong peningkatan harkat dan<br />

martabat perempuan Betawi berawal dari pengalamannya melihat<br />

betapa perempuan di sekelilingnya dipandang rendah, mengalami<br />

diskriminasi, dan terkungkung dalam lingkungan domestik: dapursumur-kasur.<br />

Pada 1984, ia memprakarsai pendirian Persatuan Wanita Betawi<br />

(PWB). Pendirian PWB berangkat dari keprihatinan bahwa tidak ada<br />

satu pun organisasi perempuan di antara sekian banyak organisasi<br />

ke-Betawian. Emma juga berhasil membuat PWB menjadi organisasi<br />

resmi yang terdaftar. Pada musyawarah besar pertama PWB, Emma<br />

dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PWB.<br />

Selain aktif di PWB, Emma juga aktif di berbagai organisasi<br />

6 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


ke-Betawian seperti Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Badan<br />

Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi). Ia juga aktif di<br />

organisasi yang dipimpin perempuan seperti Himpunan Pecinta<br />

Kain Adiati Wastaprema, Women’s International Club (WIC), dan<br />

Himpunan Pelukis Betawi.<br />

Percaya bahwa telah banyak perempuan Betawi yang dapat<br />

melanjutkan perjuangannya di organisasi tersebut, Emma kemudian<br />

melanjutkan perjuangan dengan memusatkan perhatian pada<br />

pengembangan pendidikan siswa sekolah dan budaya Betawi<br />

melalui Yayasan Sirih Nanas. Yayasan ini memberikan beasiswa dan<br />

bantuan studi kepada siswa-siswi Betawi dan mengembangkan<br />

produk budaya Betawi, khususnya busana Betawi.<br />

Membangun keorganisasian yang bervisi dan misi<br />

melestarikan budaya Betawi<br />

Emma yang luwes dan berjiwa<br />

pemimpin sadar bahwa gerakan<br />

pelestarian kebudayaan Betawi tidak<br />

akan berjalan dengan baik apabila<br />

tidak didukung oleh kebersamaan<br />

masyarakat pecinta Betawi dalam<br />

organisasi yang bertujuan melestarikan<br />

budaya Betawi. Ia kemudian<br />

melanjutkan cita-cita dan usaha<br />

para tokoh Betawi terdahulu dengan<br />

berkontribusi di LKB dan menjadi<br />

Ketua Umum LKB selama enam tahun<br />

(1996-2002).<br />

Selama masa kepemimpinannya,<br />

ia memiliki program antara lain<br />

melaksanakan inventarisasi, klarifikasi,<br />

dan evaluasi nilai-nilai budaya Betawi;<br />

memberikan informasi kepada siapapun yang berminat pada<br />

kebudayaan Betawi; memberikan perlindungan atas hasil karya seni<br />

Betawi; penggalakan peningkatan penghargaan terhadap nilai-nilai<br />

budaya Betawi sebagai salah satu budaya <strong>Indonesia</strong>; mengadakan<br />

kerja sama dengan berbagai pihak dalam pembinaan budaya betawi;<br />

mencari dan memutuskan metode dalam usaha pengambangan dan<br />

pewarisan nilai-nilai budaya Betawi kepada generasi berikutnya<br />

guna menjaga kelestariannya; memperkenalkan budaya Betawi<br />

kepada negara lain melalui WIC; membuat pagelaran budaya Betawi<br />

di daerah lain di <strong>Indonesia</strong> serta di luar <strong>Indonesia</strong>.<br />

Mengoleksi dan memproduksi benda-benda budaya Betawi<br />

Emma sudah lama dikenal sebagai kolektor yang mengoleksi<br />

beragam benda seni dari berbagai daerah seperti tempat sirih<br />

pinang kristal yang langka, cangkir dan gelas bidadari, kain batik,<br />

kebaya, sampai perhiasan khas Betawi. Upaya ini berawal dari<br />

kebutuhan Emma untuk menemukan identitas Betawi melalui tata<br />

busana Betawi. Emma mempelajari karakteristik benda-benda yang<br />

dikoleksi, terutama batik, kebaya, dan perhiasan. Dengan kajiannya<br />

itu, Emma menghasilkan pengetahuan yang berharga tentang<br />

budaya Betawi.<br />

Koleksi Emma tidak terbatas pada produk budaya Betawi. Ia<br />

juga mengoleksi berbagai benda seni budaya lain. Dalam hal kain<br />

misalnya, Emma mengoleksi lebih dari 400 potong kain antik khas<br />

berbagai daerah yang seringkali ia pinjamkan untuk mendidik<br />

masyarakat luas akan budaya, salah satunya melalui pameran.<br />

Emma berulang kali menyelenggarakan pameran tunggal untuk<br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

“gerakan pelestarian<br />

kebudayaan Betawi tidak<br />

akan berjalan dengan baik<br />

apabila tidak didukung oleh<br />

kebersamaan masyarakat<br />

pecinta Betawi dalam<br />

organisasi yang bertujuan<br />

melestarikan budaya Betawi”<br />

LIPUTAN UTAMA<br />

memperkenalkan budaya serta meminjamkan koleksinya untuk<br />

disertakan dalam pameran.<br />

Berkaitan dengan batik, Emma melakukan advokasi dengan<br />

Pemerintah Daerah DKI Jakarta Jaya karena Betawi tidak diakui<br />

mempunyai batik Betawi padahal beberapa daerah di Jakarta<br />

seperti Karet Tengsin, Pal Merah, dan Kebon Sirih pernah menjadi<br />

pusat pembatikan dan orang Betawi sejak dulu telah menggunakan<br />

batik. Salah satu langkah advokasinya adalah dengan meminta<br />

izin mengadakan pameran di sana-sini dan mengaplikasikan<br />

kebudayaan Betawi di pusat kegiatan seperti mall dan hotel,<br />

terutama pada saat peringatan HUT DKI Jakarta. Akhirnya Emma<br />

merasa lega karena Ibu Negara Ani Yudhoyono mengakui eksistensi<br />

batik Betawi dalam bukunya “Batik Ku”.<br />

Menurut Emma, pemerintah daerah sepatutnya melindungi<br />

batik Betawi sebagai salah satu unsur budaya Betawi dengan<br />

mengeluarkan kebijakan dan anggaran<br />

berkaitan dengan dengan batik Betawi<br />

seperti pembuatan zona industri batik,<br />

pengembangan motif khas Betawi,<br />

penyediaan dana dan pengembangan<br />

keahlian untuk mendukung industri<br />

batik Betawi, serta membenahi<br />

distribusi batik Betawi.<br />

Emma tidak lupa untuk<br />

memberdayakan kaum perempuan<br />

dalam hal ini. Ia mengikutsertakan<br />

perempuan dalam memproduksi<br />

busana tradisional Betawi melalui<br />

Rumah Busana “Milla House”. Ia<br />

bersama rekan-rekannya berhasil<br />

mengembangkan desain-desain busana<br />

Betawi yang inovatif dan menunjukkan<br />

bahwa mereka dapat membangun ekonomi kreatif sekaligus<br />

merevitalisasi kebudayaan material Betawi.<br />

Peduli terhadap seniman Betawi<br />

Seni di <strong>Indonesia</strong> belum menjadi hal yang diapresiasi. Emma<br />

prihatin terhadap keadaan para seniman, terutama seniman<br />

Betawi. Ia bersama LKB lalu berupaya mereposisi dan membina<br />

seniman Betawi dengan menjadi jembatan antara seniman<br />

dengan berbagai pihak untuk dapat mementaskan para seniman.<br />

Emma berupaya memosisikan kesenian Betawi sebagai salah satu<br />

kesenian yang layak dihormati dengan memperbaharui instrumen<br />

kesenian, menyertakan seniman dalam program pelatihan untuk<br />

meningkatkan apresiasi seni dan keterampilan seniman, dan<br />

memberikan dukungan dana sesuai dengan kemampuan.<br />

Emma memberikan penghargaan bagi seniman atas prestasi<br />

yang ditorehkan, seperti penghargaan bagi keluarga Ismail<br />

Marzuki, komponis besar Betawi; SM Ardan, budayawan Betawi;<br />

Nasir, seniman gambang kromong; Benyamin Suaeb, penyanyi dan<br />

pelawak; serta Sun’ah Andreas, tokoh wanita yang berjasa besar<br />

dalam pengembangan organisasi dan kebudayaan Betawi.<br />

Merevitalisasi tradisi kesenian dan upacara Betawi<br />

Budaya Betawi adalah budaya yang unik karena merupakan<br />

campuran dari banyak budaya lain. Sangat disayangkan apabila<br />

budaya yang unik ini hilang begitu saja. Emma menyadari hal ini dan<br />

berupaya untuk terus menjaga kebudayaan Betawi dengan berbagai<br />

cara kreatif, termasuk dengan mengkreasikan kesenian.<br />

7


LIPUTAN UTAMA<br />

Kreativitasnya dalam bidang tata busana<br />

melahirkan Ondel-ondel Botho, sepasang<br />

ondel-ondel berparas cantik dan tampan<br />

yang dilengkapi dengan busana tradisional<br />

Betawi yang indah, berbeda dengan ondelondel<br />

tradisional yang berwajah kasar yang<br />

berfungsi sebagai penolak bala. Ondel-ondel<br />

Botho diciptakan agar semakin terasa dekat<br />

dengan masyarakat. Berbagai kudapan<br />

khas Betawi diciptakan dan diperkenalkan<br />

kembali. Kerak telor misalnya, kini dapat<br />

dijumpai di mall dan tempat-tempat yang<br />

memiliki posisi tawar. Kesenian Betawi<br />

Samrah yang terancam punah pun dipadukan<br />

dengan keroncong menjadi Samcong dan<br />

diperkenalkan ke masyarakat.<br />

Menghasilkan karya pustaka tentang<br />

Betawi<br />

Upaya-upaya pelestarian budaya<br />

dilakukan Emma dengan penuh perjuangan.<br />

Ia mengundang banyak narasumber dalam<br />

acara lokakarya dan diskusi budaya untuk<br />

mendapat kesepakatan dan persetujuan atas<br />

rekonstruksi ritual budaya yang dilakukan.<br />

Hasil persetujuan tersebut dilaksanakan agar<br />

dapat dinikmati, juga dievaluasi. Sebagai<br />

langkah dokumentasi, Emma menyusun<br />

buku-buku tentang budaya yang sudah<br />

direkonstruksi sebagai bahan kajian lebih<br />

lanjut tentang budaya Betawi.<br />

Melalui buku-buku tersebut Emma<br />

berusaha mengatasi kelemahan bangsa<br />

Profil Singkat<br />

<strong>Indonesia</strong> berkaitan dengan dokumentasi serta memberikan<br />

landasan dasar pengembangan pengetahuan selanjutnya agar<br />

pendalaman kajian dapat dilakukan, selain memberi kesempatan<br />

untuk mereproduksi produk-produk budaya tersebut.<br />

Melakukan misi kebudayaan Betawi pada skala nasional<br />

dan internasional<br />

Pelestarian budaya selalu mengikutsertakan penyelenggaraan<br />

misi kebudayaan pada kesempatan nasional dan internasional,<br />

baik formal maupun informal seperti yang ia lakukan di Belanda,<br />

Amerika, Rusia, Syria, Tunisia, Jepang, Thailand, Korea, dan China<br />

melalui berbagai kegiatan seperti pameran, peragaan busana, dan<br />

berbagai perlombaan. Emma seringkali mendapat penolakan dalam<br />

usahanya meminta izin untuk mengadakan misi budaya namun ia<br />

kemudian menembus birokrasi dan akhirnya mendapatkan izin.<br />

Secara informal, Emma membangun jaringan untuk<br />

mempromosikan kebudayaan Betawi pada forum-forum nasional<br />

dan internasional seperti WIC yang menjadi soft power dalam<br />

menarik perhatian internasional kepada budaya <strong>Indonesia</strong>.<br />

Konservasi budaya dengan membangun Perkampungan<br />

Budaya Betawi<br />

Cita-cita komunitas Betawi untuk mempunyai perkampungan<br />

Betawi akhirnya terwujud saat masa kepemimpinan Emma di<br />

LKB pada tahun 2002. Perkampungan Betawi Settu Babakan<br />

yang terletak di Jakarta Selatan ini didirikan dengan tujuan untuk<br />

Nama: Hj. Emma Amalia Agus Bisri<br />

TTL: Jakarta, 24 November 1943<br />

Organisasi:<br />

- 2008--kini Anggota Wastraprema Jakarta, organisasi pecinta kain<br />

- 2008--kini Penasihat Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi<br />

- 2004 Pendiri Ikatan Pelukis Betawi<br />

- 2004 Dewan Pendiri Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB)<br />

- 2003--2004 Ketua Jami’ah SMU Al-Azhar Pusat<br />

- 2001--2007 Ketua Ikatan Mutiara Asih, organisasi sosial kemasyarakatan<br />

- 1998--kini Anggota Ratna Busana Jakarta, organisasi pecinta kebudayaan <strong>Indonesia</strong> dan pelestarian<br />

- 1996--2002 Ketua Umum Lembaga Kebudayaan betawi (LKB)<br />

- 1992--kini Ketua Yayasan Sirih Nanas, organisasi sosial pelestari budaya Betawi<br />

- 1991--kini Anggota International Women’s Club (IWC)<br />

- 1984--1993 Ketua Umum Persatuan Wanita Betawi (PWB)<br />

- 1984 Pendiri Persatuan Wanita Betawi (PWB)<br />

Penghargaan:<br />

- 2010 Penghargaan sebagai pengembang kebudayaan dari Walikota Jakarta Selatan<br />

- 2006 Penghargaan sebagai pengembang budaya dari Walikota Jakarta Utara<br />

- 2002 Penghargaan sebagai pengembang budaya dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso<br />

- 1998 Penghargaan Peniti Emas atas jasanya memberdayakan perempuan, khususnya perempuan<br />

Betawi, dari Ibu Negara Tien Soeharto<br />

- 1996 Penghargaan sebagaipengembang budaya dari Gubernur DKI Jakarta Suryadi Sudirja<br />

- 1990 Penghargaan RBS dalam kategori Best Dress, peniti emas untuk berbusana rapi<br />

- 1990 Penghargaan sebagai pengembang budaya oleh Subunit Dharma Wanita Kedutaan Besar RI di<br />

Wshinton DC pada Pagelaran Budaya Betawi<br />

- 1989 Penghargaan sebagai pengembang budaya dari Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto<br />

- 1985 Penghargaan sebagai pengembang budaya dari Gubernur DKI Jakarta<br />

Buku:<br />

- 2010 Koleksi Kain Batik Nusantara 1891--1948<br />

- 2009 Perhiasan Betawi Tempo Doeloe<br />

- 2004 Warisan Batavia<br />

- 2004 Tata Cara Perkawinan Adat Betawi<br />

dijadikan lahan konservasi kebudayaan Betawi. Mimpi Emma tidak<br />

hanya sampai situ. Ia juga bercita-cita untuk membangun Museum<br />

Betawi yang menampilkan etnografi Betawi demi pelestarian dan<br />

pengembangan budaya Betawi bagi masyarakat luas.<br />

Melakukan langkah strategis kepada pemerintah sebagai<br />

bagian dari misi budaya<br />

Emma adalah seorang diplomat budaya yang piawai dalam<br />

mendekati berbagai pihak yang terlibat dalam pelestarian dan<br />

pengembangan budaya. Secara strategis, Emma mendekati<br />

pemerintah pusat dan daerah untuk meyakinkan mereka bahwa<br />

tanpa dukungan total pemerintah, kebudayaan hanyalah barang<br />

yang menanti untuk ditinggalkan masyarakat. Untuk itu, kebudayaan<br />

perlu diperkenalkan secara utuh, tidak sepotong-sepotong.<br />

Wujud konkret upaya diplomasinya berupa festival budaya yang<br />

didukung oleh pemerintah. Upaya pengangkatan budaya Betawi di<br />

hotel-hotel berbintang di DKI Jakarta serta di luar negeri, terutama<br />

pada saat HUT DKI Jakarta, menjadi terobosan budaya tersendiri.<br />

Melalui kepedulian serta pengabdian yang begitu besar terhadap<br />

kebudayaan, khususnya budaya Betawi, tak heran apabila Emma<br />

menerima banyak penghargaan atas upayanya dari berbagai pihak,<br />

seperti penghargaan dari Ibu Negara Tien Soeharto; penghargaan<br />

dari tiga Gubernur dan lima Walikota atas jasanya melestarikan,<br />

mengembangkan, serta mempromosikan budaya Betawi; dan kini,<br />

penghargaan Makara Utama bidang sosial budaya dalam pelestarian<br />

dan pengembangan budaya Betawi dari <strong>UI</strong>. (YV)<br />

8 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

LIPUTAN UTAMA<br />

<strong>UI</strong> Lantik Anggota Senat Akademik <strong>Universitas</strong><br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> (<strong>UI</strong>) melantik<br />

anggota Senat Akademik <strong>Universitas</strong> (SAU)<br />

di Balai Sidang <strong>UI</strong>, Depok, Senin (13/2). SAU<br />

akan efektif bekerja sejak 8 Februari 2012<br />

sampai 28 Desember 2013. Singkatnya,<br />

masa bakti SAU dikarenakan adanya batas<br />

masa transisi dari penggunaan Peraturan<br />

Pemerintah (PP) no. 152 tahun 2000 ke PP<br />

no. 66 tahun 2010 sebagai pijakan hukum<br />

yang hanya sampai 28 September 2012.<br />

Dengan kesepakatan yang telah dibuat<br />

Anggota Senat Akademik <strong>Universitas</strong> Periode 2012-2013<br />

antara Majelis Wali Amanat (MWA) <strong>UI</strong>,<br />

Rektor <strong>UI</strong>, dan Menteri Pendidikan dan<br />

Kebudayaan (Mendikbud), <strong>UI</strong> dalam hal ini<br />

memilih untuk memanfaatkan masa transisi<br />

dari PP no. 152 tahun 2000 ke PP no. 66<br />

tahun 2010. SAU sendiri adalah badan<br />

normatif tertinggi di universitas dalam<br />

bidang akademik. Menurut PP no. 152 tahun<br />

2000, SAU memiliki fungsi merumuskan<br />

kebijakan akademik, pengawasan mutu<br />

akademik, memberi masukan kepada<br />

Anggota Senat Akademik <strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> Periode 2012-2013<br />

Menteri tentang penilaian kerja MWA,<br />

memberi masukan kepada pimpinan<br />

universitas tentang Rencana Strategis serta<br />

Rencana Kerja dan Anggaran, memberi<br />

masukan kepada pimpinan universitas<br />

tentang tata kelola universitas di bidang<br />

akademik, dan merumuskan tata tertib<br />

kehidupan kampus.<br />

SAU dibentuk oleh Tim Transisi.<br />

Anggota SAU terdiri dari rektor dan para<br />

wakil rektor, dekan fakultas dan ketua<br />

program pascasarjana, wakil unsur guru<br />

besar, serta wakil dosen non-guru besar.<br />

Sebelum berjalan dengan berbagai tugas dan<br />

tantangan di depan, SAU melakukan upaya<br />

rekonsiliasi dan penyamaan persepsi di<br />

tingkat universitas sehingga setiap anggota<br />

SAU memiliki visi dan misi yang sejalan. SAU<br />

juga telah melakukan rapat untuk memilih<br />

ketua dan sekretaris SAU baru, yaitu Prof.<br />

Dr. Sudiyanto Kamso S.KM sebagai Ketua<br />

SAU dan Prof. Ir. Yulianto S. Nugroho,<br />

M.Sc., Ph.D. sebagai Sekretaris SAU. (YV)<br />

EX-OFFICIO WAKIL UNSUR GURU BESAR WAKIL DOSEN NON-GURU BESAR<br />

Prof. Dr. der. Soz. Gumilar R. Somantri Prof.Dr.dr.Akmal Taher, Sp.U. (K) Dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD<br />

Dr.Ir. Muhammad Anis, M.Met Prof. Dr. dr. Jeny Bashiruddin, Sp.THT (K) Dr.drs.Heri Wibowo, MS<br />

Dr. Ak. Tafsir Nurchamid, M.Si Prof. Heriandi Sutadi, Ph.D, drg, Sp.KGA Armasastra Bahar,drg.Ph.D<br />

Sunardji, SE, MM Prof. Dr. drg. Elza Ibrahim Auerkari, M.Biomed Dr. drg.Sri Redjeki,MS<br />

Dr. dr. Ratna Sitompul, Sp.M (K) Prof.Dr.Sumi Hudiyono Dr.Sri Mardiyati,M.Kom<br />

Prof. drg. Bambang Irawan S, Ph.D Prof. Dr. Rosari Saleh Dr.Retnosari Andrajati,Apt<br />

Dr. Adi Basukriadi, MSc. Prof. Dr.Eko Tjipto Rahardjo Dr.Ir.Asep Handaya Saputra<br />

8. Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng Prof.Ir.Yulianto S Nugroho Ir.Anthony Sihombing,Ph.D<br />

Dr. Siti Hayati Hoesein, SH, MH, CN Prof. Dr. dra. Sulistyowati Irianto Soewarno, MA Kurnia Toha, SH, LLM, PhD<br />

Prof. Firmanzah, SE, MM, PhD Prof.Dr. Anna Erliyana, SH, MH Suparjo, SH, MH<br />

Dr. Bambang Wibawarta, SS, MA Prof. Dr. Sidharta Utama Dr. Siti Adiprigandari Adiwoso<br />

Dr. Wilman Dahlan Mansoer, M.Org, Psy. Prof.Robert A.Simanjuntak,Ph.D Emil Bachtiar, MBA<br />

Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono Prof.Dr.Agus Aris Munandar Dr. R.Cecep Eka Permana<br />

Drs. Bambang Wispriyono, Apt, Ph.D Prof.Dr.M.I Djoko Marihandono Dr. Zulfikar Zen<br />

Prof. Dr. T. Basaruddin Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.Psi Dr. Guritnaningsih<br />

Dewi Irawaty, MA, Ph.D Prof. Sri Hartati R. Suradijono, MA, PhD Corina S. Riantoputra, M.Kom., PhD<br />

Prof. Dr. Candra Wijaya, MSi, MM. (PLH. PPS – <strong>UI</strong>) Prof.Dr.Ferdinand Dehoutman Saragih, MA Dr. Ade Armando, M.Sc.<br />

Dra. Luki Wijayanti, SIP, MSi Prof. Zainuddin Djafar, MA, PhD Dr. Effy Zalfiana Rusfian, M.Si<br />

Prof.Dr.dr.Sudijanto Kamso,SKM Dr. Pandu Riono, MPH., PhD.<br />

Prof. Dr. Purnawan Junadi, MPH., Dr.PH Dra. Fatma Lestari, M.Si., PhD<br />

Prof. Dr. Aniati Murni Arymurthy Yudho Giri Sucahyo, Ph.D<br />

Prof. Heru Suhartanto, Ph.D Widijanto S.Nugroho,Ph.D<br />

Prof. Achir Yani S. Hamid, D.N.Sc. Dra. Setyowati, SKp, M.App, Sc, Ph.D<br />

Yeni Rustina, M.App.Sc.,Ph.D<br />

Agung Waluyo,SKp., MSc., Ph.D<br />

9


1<br />

LIPUTAN UTAMA<br />

Populasi badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon<br />

(TNUK) semakin berkurang. Hal tersebut membuat Kamuka Parwata<br />

Fakultas Teknik <strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> (KAPA FT<strong>UI</strong>) berinisiatif<br />

untuk mengadakan acara Lost in the Exotic Adventure of Ujung Kulon.<br />

Lost in the Exotic Adventure of Ujung Kulon merupakan rangkaian<br />

acara yang terdiri dari seminar pra-observasi, observasi lapangan,<br />

seminar pascaobservasi, dan pameran dokumentasi perjalanan.<br />

KAPA FT<strong>UI</strong> mengadakan rangkaian acara ini sebagai bagian dari<br />

tanggung jawab mahasiswa untuk menjaga dan mempelajari alam.<br />

Acara pertama dari rangkaian kegiatan Lost in the Exotic<br />

Adventure of Ujung Kulon adalah seminar pra-observasi yang<br />

bertajuk “Critically Endangered in Taman Nasional Ujung Kulon”.<br />

Dalam seminar tersebut hadir dr. Marcellus Adi (aktivis konservasi<br />

badak dan anggota WWF) dan Dedi Ratih (WALHI). Keduanya<br />

memaparkan tentang kondisi badak dan habitatnya di TNUK.<br />

Populasi badak Jawa di TNUK diperkirakan hanya tinggal 35 ekor.<br />

Pada seminar juga dibahas mengenai kondisi sosial masyarakat<br />

sekitar TNUK yang sudah cukup merasakan manfaat keberadaan<br />

TNUK.<br />

Observasi Lapangan<br />

Perjalanan observasi lapangan berlangsung sejak tanggal<br />

24—31 Januari 2012. Beberapa kegiatan dilakukan selama observasi<br />

lapangan, antara lain penyuluhan terhadap warga sekitar TNUK,<br />

Lost in the Exotic<br />

penyebaran kuesioner untuk mengetahui pengaruh sosial TNUK<br />

bagi warga sekitar, hingga observasi langsung untuk mengetahui<br />

kondisi habitat badak bercula satu.<br />

Peserta yang mengikuti observasi lapangan berjumlah 50 orang,<br />

dengan 18 orang anggota KAPA dan sisanya berasal dari mahasiswa<br />

<strong>UI</strong> dan umum. Pada awalnya, tempat pertama yang dituju dalam<br />

perjalanan ini adalah Balai Perlindungan Taman Nasional Ujung<br />

Kulon di daerah Anyer, Serang. Akan tetapi, karena kendala teknis,<br />

kunjungan diarahkan menuju Desa Taman Jaya sebagai base camp<br />

utama. Di desa ini, peserta menginap di selasar penginapan milik<br />

salah satu pemuka setempat sekaligus mitra dari WWF dan TNUK,<br />

Komarudin.<br />

Hari kedua diisi dengan sosialisasi mengenai kelestarian badak<br />

Jawa dan habitatnya pada anak-anak. Sosialisasi dilakukan di SDN 03<br />

Taman Jaya dan SMPN 2 Sumur. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk<br />

permainan supaya anak-anak akan lebih mudah memahami berbagai<br />

pengetahuan mengenai badak dan habitatnya. Beberapa permainan<br />

yang dilakukan, antara lain jerat badak, ular tangga, menggambar,<br />

hingga menuliskan harapan anak-anak tersebut terhadap badak<br />

Jawa.<br />

Peserta Lost in the Exotic Adventure of Ujung Kulon kemudian<br />

menyebarkan kuesioner untuk mengetahui manfaat keberadaan<br />

TNUK serta kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar TNUK. Salah<br />

10 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

2


<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

3<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

LIPUTAN UTAMA<br />

Adventure of Ujung Kulon<br />

satu masalah yang diketahui dari penyebaran kuesioner adalah<br />

kurangnya kesejahteraan masyarakat sekitar TNUK.<br />

Pada hari selanjutnya, peserta bersama pemandu dari TNUK<br />

melakukan trekking masuk ke dalam kawasan TNUK. Selama<br />

perjalanan, peserta diajak untuk menyusuri pantai, melewati hutan<br />

bakau, dan menjelajahi hutan.<br />

Keesokan harinya, peserta kembali menjelajah jalur yang<br />

kemarin telah dilalui. Pada hari itu, kubangan serta jejak badak Jawa<br />

ditemukan. Pemandu menjelaskan berbagai fakta tentang badak.<br />

Kubangan badak penting sebagai tempat beristirahat ketika badak<br />

mencari makan. Penciuman badak yang tajam membuat hewan<br />

ini sulit ditemui karena selalu menghindar ketika mencium bau<br />

manusia. Kehidupan badak juga terancam dengan pertumbuhan<br />

tanaman langkap (Arenga Obtusifolia), yang membuat tanaman<br />

pakan badak Jawa sulit berkembang.<br />

Kegiatan Lost in the Exotic Adventure of Ujung Kulon tidak<br />

hanya diisi dengan kegiatan <strong>ilmiah</strong>. Pada hari kelima dan keenam,<br />

peserta diajak untuk merasakan potensi pariwisata TNUK, salah<br />

satunya Pulau Peucang. Di pulau ini terdapat penginapan, pantai<br />

dengan pasir putih yang halus, serta habitat rusa, monyet, dan<br />

babi hutan yang jinak terhadap pengunjung. Peserta juga diajak ke<br />

rumah pengrajin cenderamata khas Ujung Kulon. Setelah kunjungan<br />

tersebut, peserta kembali ke Depok dengan pengalaman serta<br />

4.<br />

Anak-anak SDN 03 Taman Jaya<br />

setelah bermain ular tangga<br />

Kubangan badak yang ditemui ketika<br />

observasi<br />

Harapan anak-anak SMPN 2 Sumur<br />

terhadap badak Jawa<br />

Peserta menyebrangi jembatan<br />

bambu ketika menyusuri hutan<br />

bakau<br />

pengetahuan baru.<br />

Pameran Dokumentasi dan Seminar Pascaobservasi<br />

Rangkaian terakhir dari kegiatan Lost in the Exotic Adventure of<br />

Ujung Kulon, yaitu diadakannya pameran dokumentasi dan seminar<br />

pascaobservasi. Pameran dokumentasi berlangsung di lobi gedung<br />

K FT<strong>UI</strong> (20--22/2). Pada pameran dokumentasi, berbagai foto yang<br />

diabadikan oleh peserta selama perjalanan dipamerkan. Foto-foto<br />

menggambarkan kondisi sosial masyarakat sekitar TNUK, kegiatankegiatan<br />

yang dilakukan selama perjalanan, serta kondisi alam di<br />

TNUK yang merupakan habitat alami badak.<br />

Adapun seminar pascaobservasi diadakan dengan tujuan<br />

mencari kesimpulan dari seluruh kegiatan Lost in the Exotic<br />

Adventure of Ujung Kulon. Pada seminar ini, Amila Nugraheni, S.Si.,<br />

M.Si. (jabatan PEH MUDA, Pengendali Ekosistem Hutan), Sasriful<br />

Yadi, S.Pi. (Polisi Hutan Penyelia BTNUK), Teguh Wicaksono<br />

(National Geographic <strong>Indonesia</strong>), dan Komarudin (Warga Wilayah<br />

Taman Nasional Ujung Kulon) hadir sebagai pembicara. Beberapa<br />

poin penting yang didapat dari seminar ini, antara lain pentingnya<br />

peran masyarakat pada kelestarian badak Jawa, peningkatan<br />

pemanfaatan potensi wisata untuk lebih mengarahkan pengunjung<br />

pada wisata yang tidak mengganggu habitat badak, serta perlunya<br />

edukasi yang lebih intensif untuk meningkatkan kepedulian<br />

terhadap kelestarian alam. (KUN)<br />

4<br />

11


TEMU ILMIAH<br />

TEMU ILMIAH<br />

Learning From Japan<br />

4 th Symposium 2012<br />

Simposium internasional bertajuk “Learning From Japan 4 th Symposium<br />

2012: Urban Society’s Vulnerability, Disaster Preparedness and Mitigation<br />

in <strong>Indonesia</strong> and Japan” diadakan di Auditorium Pusat Studi Jepang <strong>UI</strong><br />

(18/2). Simposium ini merupakan hasil kerja sama Pusat Krisis F.Psi<br />

<strong>UI</strong> dengan Alumni Kajian Wilayah Jepang <strong>UI</strong> dan Program Studi Kajian<br />

Pengembangan Perkotaan <strong>UI</strong> (PSKPP) <strong>UI</strong>. Acara dibuka oleh Rektor <strong>UI</strong>,<br />

Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, Kepala Pusat Krisis <strong>UI</strong>,<br />

Dicky Pelupessy, S.Psi., M.Sc., dan Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Ir.<br />

Sugeng Triutomo, DESS. Para peserta simposium terdiri dari mahasiswa,<br />

staf pengajar, dan umum. Hal yang dibahas ialah mengenai potensi<br />

bencana, upaya mitigasi,dan kesiapsiagaan oleh <strong>Indonesia</strong> dan Jepang.<br />

Narasumber dalam simposium ini, antara lain Prof. Atsushi Tanaka dan<br />

Prof. Kimiro Meguro dari University of Tokyo, Dr. Suprayoga (Deputi<br />

Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah<br />

Tertinggal), serta Ir. Sugeng Triutomo. Simposium secara khusus berfokus<br />

pada wilayah urban atau perkotaan. (JOAN) #5636<br />

Work-in-Progress<br />

Seminar on<br />

Agrometeorological<br />

Learning<br />

Pusat Kajian Antropologi Departemen Antropologi FISIP<br />

<strong>UI</strong> mengadakan work-in-progress seminar dengan tema<br />

“Agrometeorological Learning and Farmers Responses to the<br />

Unusual Climate Conditions of 2010—2011 and Pest/Disease<br />

Outbreak”, Jumat (3/2). Seminar yang diadakan di Auditorium<br />

Gedung Komunikasi FISIP ini adalah bagian dari penelitian<br />

yang dilakukan Pusat Kajian Antropologi mengenai pengaruh<br />

perubahan iklim terhadap pertanian di <strong>Indonesia</strong>, khususnya<br />

Pulau Jawa. Pembicara dalam seminar, antara lain Ahli<br />

Agrometeorologi, Agromet Vision The Netherlands dan <strong>Indonesia</strong>,<br />

Prof. Kees Stigter, Guru Besar Departemen Antropologi, Yunita T.<br />

Winarto, Ph. D., dosen biologi FMIPA <strong>UI</strong>, Dr. Anom Bowolaksono,<br />

M.Sc., mahasiswa, serta para alumni. Hal penting yang dapat<br />

diambil dalam seminar agrometeorologi ini adalah kurangnya<br />

pengetahuan petani di daerah Jawa mengenai keterkaitan<br />

perubahan iklim dengan pola tanam dan perkembangan hama.<br />

Peneliti memainkan peran penting sebagai jembatan penghubung<br />

antara ilmu pengetahuan dengan petani. (KUN) #5615<br />

Atsushi Tanaka dari<br />

University of Tokyo<br />

memaparkan topik<br />

Tsunami Disaster<br />

Seminar<br />

Kesehatan<br />

Nasional MDGs<br />

Pada Kamis (26/1), Seminar Kesehatan Nasional dengan tema<br />

“Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat dalam Realiasasi MDGs<br />

2015” diselenggarakan di Auditorim FIK. Pembicara yang hadir<br />

dalam seminar ini, antara lain Staff Ahli Menteri Kesehatan, Prof.<br />

Dr. dr. Agus Purwadianto, S.H., M.Si, Sp.F, WHO Representative<br />

to <strong>Indonesia</strong>, Dr. Kanchit Limpakarnjanarat, Sekretaris Eksekutif<br />

Sekretariat Nasional MDGs, dr. Arum Atmawikarta, M.P.H.,<br />

Sekretaris Jenderal IAKMI, Dedi Supratman, S.K.M., Majelis Wali<br />

Bidang Pencapaian MDGs dan Desentralisasi Kesehatan IAKMI,<br />

dr. Syahrizal Syarif, M.P.H., Ph.D., dan Senior Lecture, Salford<br />

University, UK, Dono Widyatmoko, S.K.M., M.Sc. Millennium<br />

Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa <strong>Indonesia</strong><br />

diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium adalah<br />

sebuah paradigma pembangunan global. Dalam pencapaian MDGs,<br />

tidak hanya pemerintah yang berperan, mahasiswa pun dapat ikut<br />

memberikan kontribusinya. Peran mahasiswa, yaitu sebagai agent of<br />

health, agent of change, dan agent of development. (FYN)<br />

12 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


Kuliah Umum<br />

Dr. Allan E. Goodman<br />

Kuliah umum bertema “Creating Effective Partnerships Between <strong>Indonesia</strong> and US Higher<br />

Education Institutions” hasil kerja sama Institute of International Education (IIE) dengan<br />

<strong>Indonesia</strong>n International Education Foundation (IIEF) diadakan di Ruang Sinema,<br />

Perpustakaan <strong>UI</strong>, Jumat (17/2). Pembicara dalam kuliah ini ialah President & CEO IIE, Dr.<br />

Allan E. Goodman. Ia memaparkan bahwa kerja sama pendidikan antara <strong>Indonesia</strong> dan<br />

AS harus lebih ditingkatkan lagi melalui penguatan hubungan institusional. Keragaman<br />

masyarakat yang merupakan karakteristik utama masyarakat AS dan <strong>Indonesia</strong> menjadi<br />

kesamaan unik antara keduanya. Selain itu, riset mengenai masalah ketahanan pangan yang<br />

ada di <strong>Indonesia</strong> juga menjadi research interest AS yang lain. <strong>Indonesia</strong> tentunya memiliki<br />

research interest yang sangat besar dalam hal pengembangan teknologi tinggi serta kajian<br />

pluralisme masyarakat AS. Research interest ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama<br />

University to University (U to U) antara AS dan <strong>Indonesia</strong>. (JOAN) #5634<br />

Lokakarya Sistem<br />

Tata Persuratan<br />

dan Jadwal Retensi<br />

Rekod FT<strong>UI</strong><br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

Dok. Kontributor<br />

TEMU ILMIAH<br />

Kereta Api<br />

Transportasi<br />

<strong>Indonesia</strong> Masa<br />

Depan<br />

Kereta api diharapkan dapat menjadi<br />

transportasi publik yang efektif untuk<br />

mengurangi kemacetan Jakarta. Acara<br />

yang diadakan di Balai Sidang, Rabu<br />

(25/1), ini membicarakan bagaimana<br />

membangun kereta api <strong>Indonesia</strong> masa<br />

depan. Wakil Menteri Perhubungan,<br />

Bambang Susantono, saat seminar<br />

membicarakan “railvolution” untuk<br />

mewujudkan kereta api yang bisa<br />

diandalkan. Direktur Transportasi<br />

Bappenas, Bambang Prihartono,<br />

menjelaskan bahwa anggaran untuk<br />

kereta api yang sebelumnya Rp4triliun<br />

menjadi Rp8triliun adalah komitmen<br />

pemerintah dalam mendorong<br />

perkeretaapian <strong>Indonesia</strong>. Pemred<br />

Majalah Tempo, Wahyu Muryadi,<br />

merasa pesimis bahwa “railvolution”<br />

akan terealisasi. Hal yang menjadi<br />

sorotan bagi Associate Professor<br />

Transportation Research Group ITB,<br />

Harun al-Rasyid, adalah tidak adanya<br />

kejelasan pembagian tugas antara<br />

regulator dan operator. Adapun<br />

anggota DPR sekaligus pengamat<br />

transportasi, Putra Jaya Husin,<br />

memberikan solusi untuk memperbaiki<br />

perkeretaapian <strong>Indonesia</strong>. (HDI)<br />

Pusat Dokumentasi FT<strong>UI</strong> mengadakan Pelatihan dan Lokakarya Sistem Tata Persuratan<br />

dan Jadwal Retensi Rekod, di Kampus <strong>UI</strong> Depok (25—26/1). Para peserta, yang merupakan<br />

karyawan seluruh departemen dan unit usaha di FT<strong>UI</strong>, mendapatkan pelatihan tentang<br />

kearsipan dari beberapa pembicara dari FIB <strong>UI</strong>. Acara dibuka oleh Manajer Umum FT<strong>UI</strong>,<br />

Prof. Dr.-Ing Nandy Putra dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Fakultas FT<strong>UI</strong>, Dr.<br />

Sigit P. Hadiwardoyo, DEA. Acara kemudian diisi dengan presentasi tentang Keterbukaan<br />

Informasi Publik (KIP) dan Manajemen Kearsipan oleh Fuad Gani, S.S., M.A., presentasi<br />

Pengantar Arsip Perguruan Tinggi oleh Ir. Anon Mirmani, S.S., M.I.M Arc/rec dan<br />

Manajemen Korespondensi dan Praktek oleh Tumini, S.S., serta praktek tentang Sistem<br />

Pemberkasan dan Skema Klasifikasi. (Humas FT) #5594<br />

13


TEMU ILMIAH<br />

Days of<br />

Law Career<br />

2012: Career<br />

Planning for<br />

Law Student<br />

Rangkain acara Days of<br />

Law Career terdiri dari<br />

bazaar, lokakarya, dan<br />

tayang bincang.<br />

Senin, 20 Februari 2012, bertempat di ruang multimedia<br />

Soemadipradja & Taher, BEM FH<strong>UI</strong> 2012 mengadakan tayang<br />

bincang yang merupakan rangkaian acara Days of Law Career<br />

dengan tema “Career Planning for Law Student”. Tayang bincang<br />

tersebut menghadirkan tiga pembicara, yaitu Rachmat Soebagyo<br />

Soemadipradja (pendiri Soemadipradja & Taher Advocats),<br />

Renius Albert Marvin (pendiri Albert Marvin & Co.), Ahmad<br />

Sidik (CEO dan founder LEXInstitute & Gavis International, dan<br />

Direktur PT Mitra Karya Artomoro) dengan dimoderatori oleh Irene<br />

Mira (mahasiswa FH<strong>UI</strong> 2009). Para pembicara mengungkapkan<br />

AIESEC <strong>UI</strong> mengadakan Seminar Social Entrepreneurship bertajuk<br />

“Learn From The Expert And Be An Expert” di Ruang Terapung,<br />

Perpustakaan <strong>UI</strong> (23/2). Acara ini merupakan bagian dari<br />

rangkaian acara Social Entrepreneurship: Beyond Business, Beyond<br />

CSR yang diadakan oleh AIESEC. Para praktisi dalam bidang social<br />

entrepreneurship menjadi pembicara. Pembicara sesi I dari AKSI<br />

<strong>UI</strong> dan Bina Swadaya Consultant membawakan materi bertema<br />

“Fundamental Knowledge of Social Entrepreneurship”. Pembicara<br />

pengalaman mereka ketika menjadi mahasiswa baru FH<strong>UI</strong> sampai<br />

meniti karier di bidang hukum dan sukses seperti sekarang.<br />

Rachmat Soebagyo Soemadipradja mengungkapkan bahwa tugas<br />

sebagai lawyer adalah melayani klien dengan tulus. Sementara<br />

itu, Renius Albert Marvin mengajak para peserta yang seluruhnya<br />

merupakan mahasiswa FH<strong>UI</strong> untuk berpikir jangka panjang dan<br />

mulai merintis karir dari sekarang. Acara ini ditutup dengan sesi<br />

tanya-jawab dan kuis yang merupakan gagasan dari Ahmad Sidik.<br />

(MONA) #5639<br />

Seminar Social<br />

Entrepreneurship<br />

AIESEC <strong>UI</strong><br />

Ira Hermantyo memaparkan topik<br />

“Fundamentals of Becoming a Social<br />

Entrepreneur”.<br />

sesi kedua, Thomas Ng, pendiri Genashtim, Filipina, memberikan<br />

materi dengan tema “Changing Difficulties to Opportunities”. Di sesi<br />

terakhir, Sandiaga S. Uno, wirausahawan sosial yang juga pendiri<br />

Mien R. Uno Foundation dan Yayasan INOTEK memberikan materi<br />

bertemakan “Social Entrepreneur Empowering Life”. Selain itu, dua<br />

mahasiswa program pertukaran pelajar dari Belanda dan Brazil<br />

mempresentasikan aktivitas social entrepreneurship yang dilakukan<br />

di negara mereka. (JOAN)<br />

14 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


Simposium Peran<br />

Perguruan Tinggi<br />

Dalam Memberi<br />

Inovasi dan Solusi<br />

Program Studi Kajian Timur Tengah dan<br />

Islam (PSKTTI) Program Pascasarjana<br />

<strong>UI</strong> mengadakan acara Simposium “Peran<br />

Perguruan Tinggi dalam Memberi Inovasi<br />

dan Solusi” di Gedung IASTH <strong>UI</strong>, Kampus<br />

Salemba (30/1). Dalam acara ini, pembicara<br />

utamanya ialah Ketua Dewan Ahli Fiqh<br />

Central Bank Iran dan Ketua Dewan<br />

Penasehat Sentral Bank Iran, Sayyed<br />

Abbas Mousavian, Ph.D. Acara yang<br />

tiap tahun rutin diadakan oleh PSKTTI<br />

ini bertujuan untuk memperkuat peran<br />

perguruan tinggi dalam memberikan solusi<br />

bagi masalah-masalah yang terjadi di<br />

tengah masyarakat. Tahun ini, tema besar<br />

yang diangkat dalam simposium adalah<br />

“Perekonomian dan Perbankan Syariah”.<br />

Sayyed Abbas menjelaskan bahwa setelah<br />

Revolusi Iran, sistem perbankan di Iran<br />

menjadi tunggal, yaitu sistem syariah. Hal<br />

ini berbeda dengan negara-negara lain<br />

seperti <strong>Indonesia</strong> yang masih menggunakan<br />

sistem ganda (bank konvensional dan<br />

bank syariah). Iran sangat mengharapkan<br />

peningkatan kerja sama dengan <strong>Indonesia</strong><br />

dalam hal perbankan syariah. Peluang untuk<br />

ini menurutnya sangatlah besar, apalagi<br />

<strong>Indonesia</strong> merupakan negara dengan jumlah<br />

penduduk muslim terbesar di dunia. (JOAN)<br />

Kuliah Umum<br />

“Social Movements<br />

and Democracy<br />

The Clash of Old<br />

and New Social<br />

Movements in Egypt”<br />

“Social Movements and Democracy The<br />

Clash of Old and New Social Movements in<br />

Egypt” adalah kuliah umum yang diadakan<br />

oleh Pusat Kajian Politik (Puskapol) <strong>UI</strong> di<br />

AJB FISIP <strong>UI</strong>, Kamis (19/1). Dimoderatori<br />

oleh Chusnul Ma’riyah, kuliah umum<br />

ini menghadirkan pembicara Profesor<br />

IImu Politik dari Cairo University dan<br />

<strong>Universitas</strong> Amerika di Kairo, Mustapha<br />

Kamel Al-Sayyid. Mustapha membahas<br />

tentang pergerakan sosial politik di Mesir<br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

pascaruntuhnya rezim Mubarak. Terkait<br />

dengan ini, diperdebatkan bahwa kelompok<br />

Islamis Mesir dianggap sebagai tipe lama<br />

pergerakan sosial, sedangkan kelompok<br />

revolusionaris muda dianggap sebagai<br />

tipe baru. Dalam terminologi political<br />

resources, tipe lama pergerakan dibantu<br />

oleh perbedaan dari political resourcesnya.<br />

Sangat berbeda dengan tipe lama,<br />

tipe pergerakan sosial baru tidak memiliki<br />

kekayaan seperti pengalaman sejarah.<br />

Masyarakat ideal yang diimpikan oleh tipe<br />

baru adalah salah satu di mana nilai-nilai<br />

sipil mendominasi, sebuah masyarakat<br />

yang menghormati kebebasan beragama<br />

bagi setiap orang dan menghormati semua<br />

hak sipil dan politik dari semua warga<br />

negara. Hal inilah yang diyakini mampu<br />

mengantarkan Mesir menuju kesuksesan<br />

demokrasi. (IB)<br />

Dialog<br />

Rancang-Bangun<br />

dan Efisiensi Energi<br />

Departemen Teknik Mesin (DTM) FT<strong>UI</strong><br />

bekerja sama dengan Badan Kejuruan Mesin,<br />

Persatuan Insinyur <strong>Indonesia</strong> (BKM-PII)<br />

mengadakan acara Dialog Rancang Bangun<br />

dan Efisiensi Energi dengan tema “Memacu<br />

Rancang Bangun & Terobosan Inovatif<br />

Untuk Efisiensi Energi Nasional”. Dialog<br />

diselenggarakan di Alumni Lounge, Gedung<br />

Dekanat FT<strong>UI</strong> (4/2). Dekan FT<strong>UI</strong>, Prof. Dr.<br />

Ir. Bambang Sugiarto M. Eng. membuka<br />

dialog dengan kata sambutan. Dialog dibagi<br />

dalam 2 sesi. Sesi 1 bertema “Dialog Rancang<br />

Bangun Kreatifitas Anak Bangsa” diisi<br />

beberapa pembicara, antara lain Dr. Joko<br />

Sutrisno (Dir. Pembinaan SMK Kemdikbud),<br />

Drs. Wardani Sugiyanto, M.Pd. (dari SMK<br />

I Trucuk, Klaten), Ir. Kusnan Nuryadi, IPU<br />

(dari BKM-PII), dan Dr. Ir. Danardono,<br />

PE (dari DTM FT<strong>UI</strong>). Sesi 2 yang bertema<br />

“Kebijakan Energi Nasional” menghadirkan<br />

pembicara, Dr. Ir. Widjajono Partowidagdo<br />

(Wakil Menteri ESDM), Prof. Dr. Ir. Sutanto<br />

Soehodo (Deputi Gubernur DKI Bidang<br />

Transportasi), Handang Agustin (dari Blue<br />

Bird), serta Ir. Eddy Arifin (dari <strong>Universitas</strong><br />

Nasional). Dialog Profesi ini dimaksudkan<br />

sebagai wahana edukasi, sosialisasi, serta<br />

advokasi keprofesian yang diupayakan<br />

melalui pembahasan komprehensif aspek<br />

teknis secara akademis dan profesional.<br />

(Humas FT) #5604<br />

TEMU KUNJUNGAN ILMIAH<br />

Studi Banding<br />

Humas<br />

<strong>Universitas</strong><br />

Negeri Jenderal<br />

Soedirman<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> menerima<br />

kunjungan dari Tim Humas <strong>Universitas</strong><br />

Negeri Jenderal Soedirman (UNSOED)<br />

(22/2). Rombongan Humas UNSOED<br />

yang dipimpin oleh Wakil Rektor<br />

UNSOED Bidang Pengembangan,<br />

Perencanaan, dan Kerja Sama, Ir.<br />

Budi Rustomo, M. Rur. Sc., Ph.D.<br />

diterima oleh Wakil Rektor III <strong>UI</strong>,<br />

Sunardji, S.E, M.M dan Wakil Kepala<br />

Kantor Komunikasi <strong>UI</strong>, Dra. Farida<br />

Haryoko, M.Psi. beserta tim di PAU<br />

<strong>UI</strong>. Dalam acara kunjungan ini, Kantor<br />

Komunikasi <strong>UI</strong> dan UNSOED saling<br />

berbagi mengenai pengalaman kerja<br />

dalam bidang kehumasan. Kantor<br />

Komunikasi <strong>UI</strong> banyak membagikan<br />

pengalamannya mengenai kegiatan<br />

kehumasan, seperti manajemen humas,<br />

pengelolaan website, majalah, press<br />

release, kegiatan protokoler, event<br />

organizing, dan lain-lain. (JOAN)<br />

15


ACARA<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> (<strong>UI</strong>) mengadakan upacara wisuda bagi<br />

3.757 lulusan <strong>UI</strong> pada jenjang D3 hingga S3 di Balairung <strong>UI</strong>, Depok,<br />

Sabtu (18/2). Upacara yang dipimpin oleh Rektor <strong>UI</strong>, Prof. Dr. der<br />

Soz. Gumilar Rusliwa Somantri ini dilaksanakan dalam dua sesi.<br />

Sesi pertama untuk Program Magister, Spesialis, Profesi, dan Doktor.<br />

Sementara itu, sesi kedua untuk Program S1 Reguler, S1 Paralel,<br />

Vokasi, Ekstensi, dan Kelas Khusus Internasional.<br />

Pada pagi hari dilaksanakan wisuda untuk 1.483 lulusan<br />

Pascasarjana <strong>UI</strong>. Program Profesi meluluskan 181 wisudawan dan<br />

39 di antaranya meraih predikat cum laude, dengan Indeks Prestasi<br />

Kumulatif (IPK) tertinggi 3,77 diraih oleh drg. Efrina Ayudyah<br />

Paramitha dari FKG. Program Doktor meluluskan 68 wisudawan<br />

dan 5 di antaranya wisudawan predikat cum laude, dengan IPK<br />

tertinggi 3,95 diraih oleh Yuniardini Septorini Wimardhani<br />

dari FK. Program Spesialis meluluskan 158 wisudawan dan 6 di<br />

antaranya wisudawan yang meraih predikat cum laude, dengan IPK<br />

tertinggi 3,93 diraih oleh Irene Winata dari FKG.<br />

Program Magister meluluskan 1.073 wisudawan dan 126 di<br />

antaranya meraih predikat cum laude dengan peraih IPK sempurna<br />

4,00, yaitu Peter John dari FMIPA serta Maulisa Yanti Nasution<br />

dan Gratia Kristines Ekklesi Rotti dari FE. Gratia juga tercatat<br />

sebagai lulusan cum laude termuda pada penyelenggaraan<br />

Upacara Wisuda Pascasarjana kali ini dengan menyelesaikan studi<br />

magisternya pada usia 21 tahun 3 bulan.<br />

16 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


Wisuda program sarjana dilaksanakan di siang hari setelah<br />

wisuda pascasarjana. Para wisudawan terdiri dari 131 wisudawan<br />

Program Vokasi/Diploma, 1409 wisudawan Program Sarjana<br />

Reguler, 3 wisudawan Sarjana Kelas Paralel, 30 wisudawan Sarjana<br />

Kelas Khusus Internasional, dan 701 wisudawan Sarjana Ekstensi.<br />

Sebanyak 249 wisudawan program Sarjana Reguler berhasil<br />

mendapatkan predikat cum laude, yang terdiri dari 4 wisudawan<br />

dari FKG, 3 wisudawan dari FMIPA, 28 wisudawan dari FT, 15<br />

wisudawan dari FH, 65 wisudawan dari FE, 15 wisudawan dari FIB,<br />

11 wisudawan dari Fakultas Psikologi, 47 wisudawan dari FISIP,<br />

34 wisudawan dari FKM, dan 27 wisudawan dari Fasilkom. IPK<br />

tertinggi diraih oleh Albertus Aldo dari Program Studi Akuntansi FE<br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

ACARA<br />

Sejumlah<br />

3.757<br />

Lulusan <strong>UI</strong><br />

Diwisuda<br />

Para wisudawan bertepuk<br />

tangan kepada orangtua dan<br />

keluarga sebagai penghargaan<br />

atas dukungan mereka selama<br />

masa studi.<br />

dengan IPK 3,91.<br />

Sementara itu, wisudawan cum laude Program Sarjana Kelas<br />

Khusus Internasional diraih oleh Amanda Jana Srishima dari<br />

Program Studi Manajemen FE dengan IPK 3,67. Lulusan termuda<br />

diraih oleh Radityo Eko Prasojo dari Program Studi Ilmu Komputer<br />

Fasilkom yang berhasil lulus pada usia 19 tahun 3 bulan.<br />

Pada Upacara Wisuda kali ini, <strong>UI</strong> juga memberikan penghargaan<br />

tertinggi Makara Utama Bidang Sosial Budaya kepada Emma Amalia<br />

Agus Bisri. Ia dianggap memiliki kontribusi dan sumbangsih besar<br />

bagi pelestarian dan pengembangan kebudayaan Betawi, seperti<br />

pendirian organisasi pelestarian budaya Betawi sampai pada<br />

diplomasi budaya ke kancah internasional. (YV) #5638<br />

17


ACARA<br />

Peresmian<br />

Relokasi<br />

Laboratorium<br />

Mini Banking<br />

CIMB Niaga<br />

Simulasi pelayanan perbankan oleh<br />

mahasiswa peserta praktik simulasi<br />

perbankan.<br />

CIMB Niaga dan <strong>UI</strong> mengadakan acara<br />

Peresmian Relokasi Laboratorium Mini<br />

Banking CIMB Niaga di Gedung A Program<br />

Vokasi <strong>UI</strong> (15/2). Acara ini dihadiri Direktur<br />

Compliance, Corporate Affairs, & Legal CIMB<br />

Niaga, Wulan Tumbelaka, Rektor <strong>UI</strong>, Prof.<br />

Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri,<br />

Wakil Rektor II, Dr. Tafsir Nurchamid,<br />

M.Si., Wakil Rektor III, Sunardji, S.E, M.M.,<br />

dan Ketua Program Vokasi, Dr. Muhammad<br />

Hikam M. Sc. Laboratorium yang direlokasi<br />

dari gedung FISIP <strong>UI</strong> ini dibangun pada<br />

lahan seluas 8x18 m 2 dengan beberapa<br />

penambahan fasilitas, seperti piranti keras<br />

dan lunak dan tata ruang laboratorium.<br />

Selain secara fisik, ada pula peningkatan<br />

Open House International<br />

Undergraduate Program 2012<br />

Menjelang pembukaan pendaftaran<br />

untuk program Kelas Khusus Internasional<br />

(KKI), <strong>UI</strong> menggelar Open House<br />

International Undergraduate Program 2012,<br />

Sabtu (4/1). Open house yang dilaksanakan<br />

di Auditorium FE ini adalah salah satu<br />

bentuk sosialisasi yang dilakukan <strong>UI</strong> untuk<br />

lebih memperkenalkan program KKI.<br />

Terdapat dua sesi panel untuk menjelaskan<br />

kepada para siswa SMA dan orang tua<br />

siswa yang hadir. Dalam melaksanakan<br />

program KKI, <strong>UI</strong> bekerja sama dengan<br />

berbagai universitas di dunia, seperti<br />

University of Queensland, University<br />

of Adelaide, University of Amsterdam,<br />

Universiteit Leiden, Monash University,<br />

dan sebagainya. Terkecuali untuk program<br />

KKI Ilmu Komunikasi FISIP <strong>UI</strong>, mahasiwa<br />

diberi pilihan apakah akan mengambil single<br />

degree (hanya kuliah di <strong>UI</strong> dan mendapat<br />

satu ijazah) atau double degree (kuliah di<br />

<strong>UI</strong> dan universitas lain, serta mendapat dua<br />

ijazah). Apabila mahasiswa memilih double<br />

degree, setelah ia menyelesaikan setengah<br />

dari total SKS syarat kelulusan, ia akan<br />

diberangkatkan ke universitas lain yang<br />

bekerja sama dengan <strong>UI</strong>.<br />

KKI dirancang untuk mencetak<br />

mahasiswa yang berstandar internasional<br />

dan mampu berkompetisi secara global.<br />

Oleh karena itu, program ini dilaksanakan<br />

dengan basis kurikulum internasional<br />

materi perkuliahan dengan penambahan<br />

aktifitas back office/support administration<br />

dan pembiayaan kredit mikro. Wulan<br />

Tumbelaka menjelaskan bahwa CIMB Niaga<br />

banyak terlibat aktif untuk mengembangkan<br />

pendidikan di <strong>Indonesia</strong> melalui kerja<br />

sama dengan Depdikbud. Untuk tahun<br />

ini, program vokasi menjadi fokus<br />

pengembangan. Sumber daya manusia dari<br />

program vokasi akan sangat bermanfaat<br />

untuk mengembangkan perekonomian<br />

bangsa, terutama di bidang perbankan.<br />

Laboratorium baru ini diharapkan akan<br />

menghasilkan banker yang handal di<br />

<strong>Indonesia</strong>. (JOAN) #5628<br />

menggunakan bahasa Inggris, baik dalam<br />

kegiatan perkuliahan, diskusi, praktikum,<br />

tugas, maupun ujian. Ujian seleksi masuk<br />

program KKI <strong>UI</strong> juga menggunakan bahasa<br />

Inggris untuk mendapatkan bibit-bibit<br />

unggul yang mampu bersaing di kancah<br />

internasional. Selain sesi panel, pada open<br />

house KKI ini juga digelar booth dari masingmasing<br />

fakultas yang memiliki program KKI<br />

di selasar Gedung Dekanat FE<strong>UI</strong>. Dari acara<br />

open house ini, ratusan murid SMA beserta<br />

orang tua yang datang diharapkan dapat<br />

terinformasi dengan baik dan tidak ragu<br />

memilih program ini. (YV) #5602<br />

18 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


Orasi Ilmiah dan Tumpengan<br />

Akbar “Dokter Untuk Bangsa”<br />

Dalam rangka memperingati Dies Natalis<br />

ke-62 <strong>UI</strong>, FK<strong>UI</strong> melalui Ikatan Alumni<br />

FK<strong>UI</strong> 1987 menyelenggarakan acara Orasi<br />

Ilmiah dan Tumpengan Akbar “Dokter<br />

Untuk Bangsa”. Acara ini diadakan di Aula<br />

FK<strong>UI</strong>, Salemba (22/2). Acara Orasi Ilmiah<br />

ini berisikan serangkaian ceramah untuk<br />

mendukung tema besar “Dokter Bekerja dan<br />

Melayani dengan Hati”. Tema ini diangkat<br />

karena akhir-akhir ini citra dokter di mata<br />

masyarakat semakin memudar. Tujuan<br />

utama dari kegiatan orasi <strong>ilmiah</strong> ini adalah<br />

untuk menggugah dan meningkatkan<br />

Unjuk Gigi Mahasiswa<br />

Arsitektur <strong>UI</strong><br />

Mahasiswa arsitektur <strong>UI</strong> mengadakan acara<br />

AFAIR (Architecture Fair) 2012 dengan<br />

tema “Play With Surrounding”. Lokakarya<br />

dan sayembara adalah dua dari beberapa<br />

mataacara yang terselenggara. AFAIR sendiri<br />

sebenarnya sudah dilaksanakan sejak<br />

Oktober 2011 dan puncaknya dilaksanakan<br />

di Grand <strong>Indonesia</strong> (3—4/2). Acara ini juga<br />

terbuka untuk masyarakat umum. Untuk<br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

kepekaan dokter dalam bekerja dan<br />

melayani masyarakat dengan hati. Dalam<br />

acara ini hadir dua pembicara, yaitu Prof.<br />

Anies Baswedan, Ph.D. (Rektor <strong>Universitas</strong><br />

Paramadina dan Penggagas Gerakan<br />

<strong>Indonesia</strong> Mengajar) dengan orasinya yang<br />

berjudul “Dokter Untuk Bangsa” dan Dekan<br />

FK<strong>UI</strong>, Dr. dr. Ratna Sitompul, Sp.M(K) yang<br />

memberi orasi <strong>ilmiah</strong> dengan judul “Peran<br />

dan Tanggung Jawab FK<strong>UI</strong> dalam pelayanan<br />

kesehatan di <strong>Indonesia</strong>”. Kegiatan Orasi<br />

Ilmiah ini merupakan awal dari rangkaian<br />

kegiatan Dies Natalis ke-62 <strong>UI</strong>. (JOAN)<br />

Dok. Kontributor<br />

menghindari kesan kaku, pameran dan<br />

permainan bertema arsitek disuguhkan<br />

untuk memperkenalkan gambaran umum<br />

dunia arsitektur. Ke depannya, AFAIR<br />

diharapkan dapat selalu menjadi ajang<br />

unjuk gigi mahasiswa arsitektur <strong>UI</strong> dan<br />

wadah untuk menjalin kerja sama dengan<br />

berbagai universitas di <strong>Indonesia</strong>. (HDI)<br />

ACARA<br />

Islamic Engineering<br />

Days 2012<br />

Acara Islamic Engineering Days<br />

2012 dengan tema “Moslem<br />

Society Empowerment Through<br />

Environmentally Friendly Technology”<br />

diadakan FUSI FT<strong>UI</strong>. Rangkaian<br />

acaranya terdiri dari lomba <strong>ilmiah</strong>,<br />

pameran teknologi, seminar nasional,<br />

lokakarya, dan forum mahasiswa.<br />

Acara yang bertempat di FT<strong>UI</strong><br />

dan Perpustakaan Pusat <strong>UI</strong> ini<br />

dilaksanakan pada 23—25 Februari<br />

2012. Tujuan acara ini adalah untuk<br />

mengembangkan agama Islam dengan<br />

ilmu. Peserta yang hadir bukan hanya<br />

peserta muslim, tetapi juga peserta<br />

nonmuslim. Lomba <strong>ilmiah</strong> berskala<br />

nasional yang diselenggarakan ialah<br />

lomba inovasi dan teknologi yang<br />

dapat diterapkan, untuk kalangan<br />

mahasiswa sedangkan untuk siswa<br />

SMA diadakan lomba esai. Seminar<br />

nasional terdiri dari dua tema, yaitu<br />

“Merajut Keikhlasan Berprofesi” dan<br />

“Pro-Kontra Implementasi Energi<br />

Terbarukan”. Adapun lokakarya yang<br />

diselenggarakan mengangakat tema<br />

“Solar Cell Development: Trend and<br />

Future Prospects”. (FYN)<br />

19


ACARA<br />

2 nd Islamic Law National Summit 2012<br />

Badan Semi Otonom SERAMBI FH<strong>UI</strong> mengadakan acara 2 nd Islamic<br />

Law National Summit (ILNS) 2012 dengan tema “Facing The Global<br />

Challenge Through Islamic Law” (14—17/2). Acara ini diikuti oleh<br />

mahasiswa Fakultas Hukum dari 20 <strong>Universitas</strong> se-<strong>Indonesia</strong> dengan<br />

total peserta mencapai 115 orang. Wakil Dekan FH<strong>UI</strong>, Topo Santoso,<br />

S.H., M.H., Ph.D., menyebutkan bahwa acara ini diharapkan dapat<br />

meningkatkan peran hukum Islam dalam mengatasi masalah hukum<br />

di <strong>Indonesia</strong>. Berbagai mata acara yang diselenggarakan, antara<br />

lain tayang bincang bertemakan “Islamic Value in Legal Profession,<br />

VAGABOND Departemen Seni Budaya dan Multimedia BEM Vokasi 2011 mempersembahkan VAGABOND (Visual Art<br />

& Graphic Design Exhibition). Acara ini merupakan bentuk apresiasi tinggi terhadap dunia seni budaya<br />

<strong>Indonesia</strong>. VAGABOND <strong>UI</strong> dengan tema “Visualize Your ID” berlangsung selama 3 hari, 21—23 Februari<br />

2012, di Perpustakaan Pusat <strong>UI</strong>. VAGABOND diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di <strong>Indonesia</strong>, antara<br />

lain IKJ, UNS, ITB, UNJ, UNNES. Salah satu mata acara VAGABON adalah Pameran Produk Kreatif. Produk<br />

yang dipamerkan ialah hasil karya anak negeri. Diadakan pula seminar dengan tema “Identitas Budaya<br />

<strong>Indonesia</strong> dalam Industri Kreatif” dengan pembicara FX Harsono (Seniman Kontemporer <strong>Indonesia</strong>) dan<br />

Sakti Makki (Co-Founder MakkiMakki Branding Consultant) (23/2). Seminar dihadiri oleh perwakilan<br />

berbagai organisasi universitas dan mahasiswa. (NISA)<br />

Sumber: http://vagabond 2011.tumblr.com<br />

Islamic Law National Summit diikuti oleh 115 peserta mahasiswa fakultas hukum dari 20 universitas se-<strong>Indonesia</strong><br />

Contract Drafting Lokakarya”, seminar Badan Pelaksana jaminan<br />

Sosial (BPJS), serta kunjungan ke Mahkamah Agung, Mahkamah<br />

Konstitusi, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Beberapa<br />

pembicara yang hadir dalam acara ini, antara lain Dr. Hamid Chalid<br />

(Dewan Pengurus Masyarakat Transparansi <strong>Indonesia</strong>), Abdullah<br />

Hehamahua (KPK), Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH<br />

(Tim Panitia Kerja UU BPJS), Prof. Dr. Dra. Uswatun Hasanah<br />

M.A., Ahmad Juwaini (Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa). (JOAN)<br />

#5633<br />

20 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


Sumpah Profesi Psikolog<br />

Semester Ganjil 2011/2012<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

Upacara Sumpah Profesi Program Magister Psikologi Profesi<br />

Fakultas Psikologi <strong>UI</strong> semester ganjil 2011/2012 diselenggarakan<br />

di Auditorium Gedung H lt.4 F.Psi <strong>UI</strong> (20/2). Upacara tersebut<br />

diikuti oleh 19 wisudawan dan dihadiri oleh keluarga masingmasing<br />

wisudawan. Sumpah Profesi Psikologi Semester Ganjil ini<br />

dibuka dengan laporan dan sambutan dari Ketua Prodi Profesi,<br />

Dra. Dharmayati U. Lubis, M.A., Ph.D. dan Dekan F.Psi, Dr.<br />

Wilman Dahlan Mansoer, M.Org.Psy. Dalam sambutannya,<br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

1<br />

3 4<br />

KARIR AKADEMIS<br />

Dekan Fakultas Psikologi memberikan ucapan selamat kepada para psikolog baru.<br />

Sembilan belas psikolog baru mengikuti upacara sumpah profesi psikolog.<br />

Perwakilan Himpunan Psikologi <strong>Indonesia</strong> memberikan ucapan selamat kepada para psikolog baru.<br />

Perwakilan psikolog baru, Alia Mufida membacakan sumpah profesi psikolog.<br />

Para psikolog baru berfoto bersama dengan dekan dan para guru besar Fakultas Psikologi.<br />

dekan mengatakan kepada para wisudawan agar menggunakan<br />

ilmu psikologi dengan sebaik-baiknya. Masih banyak masyarakat<br />

<strong>Indonesia</strong> yang belum tahu dan paham dengan profesi psikolog.<br />

Sebagai psikolog, ilmu jangan sampai disalahgunakan. Setelah<br />

sambutan dekan, pengucapan sumpah profesi oleh 19 wisudawan<br />

pun dilangsungkan dengan rohaniwan agama masing-masing<br />

wisudawan. (MONA) #5640<br />

2<br />

5<br />

21


KARIR AKADEMIS<br />

Yohanes Temaluru Memperoleh Gelar Doktor<br />

Bidang Psikologi<br />

Konflik dapat terjadi di tingkat individu, kelompok, dan organisasi.<br />

Akibat konflik umumnya dianggap tidak menyenangkan,<br />

menimbulkan frustasi, perpecahan, dan lain-lain, yang pada<br />

akhirnya sangat mengganggu produktivitas bila dilihat dalam<br />

perspektif organisasi. Dengan latar belakang tersebut, Yohanes<br />

Temaluru mengajukan disertasi berjudul “Faktor Kepribadian Dan<br />

Group Atmosphere Sebagai Moderator Hubungan Antara Konflik<br />

Tugas Dan Konflik Afektif”. Sidang terbuka diadakan di Fakultas<br />

Yuspendi meraih gelar doktor dengan<br />

yudisium memuaskan.<br />

Prosesi Angkat Sumpah Lulusan Ners ke-48 FIK <strong>UI</strong><br />

Angkat Sumpah Lulusan Ners ke-48 FIK <strong>UI</strong> yang diikuti oleh<br />

9 wisudawan dilaksanakan di Auditorium Ojo Radiat FIK <strong>UI</strong>,<br />

Depok (21/2). Acara diawali dengan penyerahan kitab suci secara<br />

simbolis oleh Dekan FIK <strong>UI</strong>, Dewi Irawaty, M.A., Ph.D., kepada<br />

wakil wisudawan Ns. Alfah Ratnawati, S.Kep. (wakil agama Islam)<br />

dan Ns. Maega Hartini, S. Kep. (wakil agama Protestan). Setelah<br />

penyerahan kitab suci, sumpah dibacakan oleh Dekan FIK <strong>UI</strong> yang<br />

diikuti oleh seluruh wisudawan dan dilanjutkan dengan pengukuhan<br />

sumpah oleh rohaniawan. Dengan diucapkannya sumpah tersebut,<br />

maka para lulusan yang ke depannya terjun ke masyarakat<br />

diharapkan tetap menjunjung tinggi kode etik seorang perawat.<br />

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan bukti sumpah<br />

yang diwakili oleh Ns. Adi Robby Nugraha, S.Kep. dan Ns. Lusi<br />

Psikologi <strong>UI</strong>, Kamis (19/1). Yohanes membuktikan dalam penelitian<br />

disertasinya bahwa konflik tugas berpengaruh terhadap konflik<br />

afektif. Yohanes Temaluru telah mempertahankan disertasinya di<br />

hadapan promotor, Prof. Dr. M. Enoch Markum dengan kopromotor<br />

Dr. Wilman Dahlan Mansoer, M. Org. Psy dan Dr. Rudolf W.<br />

Matindas dan berhasil memperoleh gelar doktor di bidang psikologi<br />

dengan yudisium “sangat memuaskan”. (FPN)<br />

Promosi Doktor Yuspendi<br />

Kamis (26/1), <strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong> kembali mengangkat seorang doktor dari Program Studi<br />

Doktor Fakultas Psikologi. Yuspendi berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Peran Trait<br />

Kepribadian dan Mind-Mindedness Ibu Sebagai Mediator Dari Attachment Ibu Terhadap Attachment<br />

Anak” dihadapan tim penguji. Sidang promosi doktor ini dihadiri oleh Prof. Dr. Ediasri Toto<br />

Atmodiwirjo sebagai ketua sidang, serta Prof. Dr. Samsunuwiyati Mar’at, Prof. Dr. Ali Nina Liche<br />

Seniati, Dra. Dharmayati Utoyo Lubis, M.A., Ph.D., dan Dr. Guritnaningsih sebagai anggota tim<br />

penguji. Bertindak sebagai promotor adalah Prof. Hera Lestari Mikarsa, Ph.D dan Prof. Dr. Siti<br />

Marliah Tambunan sebagai kopromotor. Yuspendi menyimpulkan bahwa ada kesesuaian antara<br />

model teoritik dan data penelitian dari attachment ibu mempengaruhi attachment anak dengan<br />

dimediasi trait extraversion, trait neuroticism, dan mind-mindedness ibu. Dengan disertasi tersebut,<br />

Yuspendi lulus menjadi doktor dengan yudisium memuaskan. (EDO)<br />

Angkat<br />

Sumpah<br />

Lulusan<br />

Ners ke-48<br />

FIK <strong>UI</strong><br />

Cahya Pertiwi, S.Kep. Setelah itu, Wakil Rektor Bidang Penelitian,<br />

Pengembangan, dan Kerja Sama Industri <strong>UI</strong>, Sunardji, S.E., M.M.,<br />

mengalungkan medali kepada tiap wisudawan.<br />

Penyematan lencana anggota ILUNI secara simbolis diberikan<br />

oleh Dadang Suharto, S.Kep, WOCN kepada perwakilan<br />

wisudawan, Ns. Khosi’in, S.Kep. Selain itu, dilakukan pula<br />

penyerahan buku Kode Etik secara simbolis oleh Ketua Pimpinan<br />

Pusat Persatuan Perawat Nasional <strong>Indonesia</strong>, Dra. Herawani<br />

Aziz, M. Kes., M. Kep. (PPNI) kepada wakil wisudawan Ns. Melda<br />

Hutajulu, S.Kep. Pada akhir acara, wisudawan memberikan<br />

persembahan berupa penyerahan kenang-kenangan kepada FIK <strong>UI</strong>.<br />

(DAI)<br />

22 <strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012


<strong>UI</strong> Kukuhkan Dua Guru Besar<br />

Pada Sabtu (28/1), <strong>UI</strong> mengukuhkan<br />

dua guru besar di Kompleks Kampus <strong>UI</strong>,<br />

Salemba. Kali ini terdapat dua orang yang<br />

dikukuhkan sebagai guru besar, yaitu Prof.<br />

Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD, K-KV., FINASIM,<br />

FACC, FESC, FAPSIC dari FK<strong>UI</strong> dan Prof. Dr.<br />

drg. M.F. Lindawati Soetanto Kusdhany,<br />

Sp.Pros(K) dari FKG <strong>UI</strong>.<br />

Prof. Idrus (49) adalah staf pengajar<br />

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK<strong>UI</strong>.<br />

Ia menyampaikan pidato <strong>ilmiah</strong> berjudul<br />

“Perkembangan Terapi Sel Punca (Stem<br />

Cell) pada Penyakit Jantung: Masa Kini dan<br />

Sosialisasi<br />

Beasiswa Aktivis<br />

Nusantara dan<br />

Peluncuran Buku<br />

Belajar Merawat<br />

<strong>Indonesia</strong><br />

Kuliah di Amerika dengan Beasiswa Fulbright<br />

AMINEF (American <strong>Indonesia</strong>n<br />

Exchange Foundation), yang membawahi<br />

beasiswa Fulbright, mengadakan presentasi<br />

tentang beasiswa Fulbright di Gedung PAU<br />

<strong>UI</strong> (24/1). Ketentuan umum beasiswa<br />

Fulbright, yaitu kualitas kepemimpinan,<br />

mengetahui secara baik tentang budaya<br />

<strong>Indonesia</strong> dan dunia, berkomitmen<br />

terhadap bidang studi yang dipilihnya, dan<br />

berkemauan untuk kembali ke <strong>Indonesia</strong><br />

setelah menyelesaikan kuliah di Amerika.<br />

Program-program yang ditawarkan oleh<br />

beasiswa Fulbright bermacam-macam.<br />

Untuk Program Master, beasiswa Fulbright<br />

menawarkan program Fulbright Master’s<br />

<strong>UI</strong><strong>Update</strong> Edisi 2/2012<br />

Harapan Masa Depan”. Sel Punca adalah<br />

sel primitif dalam tubuh yang memiliki<br />

kemampuan untuk membentuk berbagai<br />

macam sel dengan fungsi spesifiknya<br />

masing-masing. Karakteristik inilah yang<br />

menjadikan dasar untuk meregenerasi<br />

organ-organ yang mengalami kegagalan<br />

fungsi, termasuk jantung.<br />

Prof. Lindawati (48) adalah staf pengajar<br />

Departemen Prostodonsia FKG <strong>UI</strong>. Dalam<br />

pidato pengukuhannya yang berjudul<br />

“Dampak Osteoporosis Tulang Rahang<br />

terhadap Perawatan Prostodontik dan<br />

Degree Program, Fulbright Master Of Science<br />

& Technology Initiative Program (“F.I.R.S.T”),<br />

dan Fulbright-Freeport Master’s Degree.<br />

Selain itu, untuk program Ph.D., beasiswa<br />

Fulbright menawarkan program Fulbright<br />

Presidential Scholarship Program (Ph.D.<br />

Program) dan International Fulbright<br />

Science and Technology Award for Ph.D. Batas<br />

pengembalian untuk melengkapi semua<br />

berkas ini ialah pada tanggal 15 April 2012.<br />

Khusus untuk program S1 yang<br />

sedang menjalani kuliah bisa mengambil<br />

program Global Undergraduate Exchange<br />

Program. Program ini diperuntukkan bagi<br />

mahasiswa semester 1—5 dan mempunyai<br />

KARIR AKADEMIS<br />

Kualitas Hidup Lansia”, Prof. Lindawati<br />

memaparkan bahwa osteoporosis pada<br />

tulang rahang mengakibatkan berkurangnya<br />

kepadatan tulang, meningkatnya derajat<br />

resorbsi tulang, meningkatnya risiko<br />

penyakit periodontal, serta kehilangan<br />

gigi. Hal ini tentu berbahaya, mengingat<br />

pentingnya fungsi gigi.<br />

Bertambahnya jumlah guru besar<br />

di <strong>UI</strong> merupakan prestasi yang dapat<br />

menaikkan derajat <strong>UI</strong> di kancah nasional<br />

dan internasional. (YV)<br />

KERJA SAMA<br />

Pemuda adalah salah satu elemen penting dalam menggerakkan perubahan menuju<br />

kebangkitan. Mengetahui hal ini, Dompet Dhuafa ingin meningkatkan kualitas manusiamanusia<br />

muda dengan memberikan Beasiswa Aktivis Nusantara. Hal inilah yang<br />

disampaikan dalam Sosialisasi Beasiswa Aktivis Nusantara di Auditorium Perpustakaan<br />

Pusat <strong>UI</strong>, Senin (30/1). Pada kesempatan ini, Direktur Kemahasiswaan <strong>UI</strong>, Dr. Kamarudin,<br />

SIP, M.Si. dan Ketua BEM <strong>UI</strong> 2012, Faldo Maldini turut hadir dan memberikan sambutan<br />

di depan ratusan hadirin. Pada acara ini juga dilakukan peluncuran buku Belajar Merawat<br />

<strong>Indonesia</strong>. Buku ini terdiri dari kumpulan <strong>tulisan</strong> para penerima Beasiswa Aktivis Nusantara<br />

di seluruh <strong>Indonesia</strong> sebagai wujud kepedulian pemuda terhadap keadaan bangsa <strong>Indonesia</strong>.<br />

Wakil Ketua BEM <strong>UI</strong> 2011, Muhammad Adi Nugroho dan Staf Ahli Kemenpora, M. Hariman<br />

Bachtiar, M.Si. hadir menjadi pembicara pada peluncuran buku yang dimoderatori oleh<br />

Ahmad Basori. Pada pembahasan buku, Ijonk dan Hariman menekankan pentingnya<br />

konbtribusi dari para pemuda bagi bangsa. (RZQ)<br />

ITP Score 500. Program ini diutamakan<br />

bagi mahasiswa yang mempunyai sedikit<br />

pengalaman atau bahkan belum sama<br />

sekali mempunyai pengalaman. Batas<br />

pengumpulan berkas-berkas yang<br />

diperlukan sampai 1 November 2012<br />

sehingga mahasiswa masih mempunyai<br />

waktu untuk mempersiapkan diri dalam<br />

menjalani semua tes yang diadakan. Dalam<br />

presentasi kali ini juga dijelaskan bagaimana<br />

menyiasati tes TOEFL online dengan baik<br />

serta pertanyaan-pertanyaan apa yang akan<br />

ditanyakan ketika tes wawancara kepada<br />

para pelamar beasiswa. (HDI)<br />

23


Pengunjung Festival Rusia 2012 melihat miniatur bangunan katedral<br />

St. Basil, situs bangunan di Rusia yang termasuk situs warisan dunia.<br />

Russkij Festival<br />

Russkij Festival (Festival Rusia) merupakan festival pertama yang diadakan oleh Prodi Rusia bekerja<br />

sama dengan Pusat Kajian Eropa <strong>UI</strong>. Tujuan dari acara, yang diselenggarakan 15—16 Februari, ini<br />

adalah untuk mempererat hubungan kerja sama <strong>Indonesia</strong> dan Rusia. Adapun rangkaian acara dari<br />

Russij Festival, antara lain seminar bertema “Meningkatkan Hubungan Kerja Sama <strong>Indonesia</strong>-Rusia<br />

di Bidang Sosial Budaya”, penampilan tarian, demo memasak hidangan Rusia, pemutaran film Rusia,<br />

penampilan musik dari mahasiswa <strong>UI</strong>, dan penampilan disk jockey dan belly dance. Sergey Tolcanov<br />

(Wakil Dubes Rusia untuk <strong>Indonesia</strong>), Suryo Susilo (Ketua PPIR), Nurachman Oerip (Mantan Dubes<br />

RI untuk Kamboja), Prof. Dr. Jenny M.T. Hardjatno (Guru Besar Program Studi Rusia dan Ketua Pusat<br />

Kajian Eropa <strong>UI</strong>), Berliana Napitupulu (Perwakilan Kementerian Luar Negeri RI untuk Eropa), Budiana<br />

Setiawan (Peneliti di Pusat Litbang Kebudayaan) dan Ahmad Fahrurodji (Ketua Program Studi<br />

Rusia <strong>UI</strong>) datang sebagai pembicara. Prof. Dr. N. Jenny M. T. Hardjatno menjelaskan bahwa <strong>Indonesia</strong><br />

telah memiliki kedekatan dengan Rusia sejak lama. Rusia merupakan salah satu negara yang pertama<br />

mengakui kedaulatan <strong>Indonesia</strong> dan peran Rusia dalam masa pembangunan di awal kemerdekaan cukup<br />

besar. (KUN)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!