Magic Ink 1 - Magic Wave Bali

Magic Ink 1

2 Magic Ink 


Habis terang datanglah gelap, habis senangsenang 

lalu kalap. Bulan ini kita penuh hura-hura, 

apalagi abis acara anniversary...sampe lupa cari 

iklan buat nyetak..tadinya si ion mau kita kirim ke 

taman lawang buat jual diri..tapi berhubung lagi 

musim ‘razia’ gak jadi..kasian anak orang..Udah 

gitu personil Kangen Band pake acara ketangkep 

segala..padahal baru kita mau pinjem duitnya. 

Mau pinjem zelleb juga gak enak..bisnis sunatnya 

lagi sepi katanya. 

Sempet sih sms ke Rhoma Irama, tapi gak dibales.. 

mungkin dia masih ngambek gara-gara fotonya 

sering kita jadiin bahan lelucon.. 

Coba duit ratusan miliar yang buat mega proyek 

jembatan selat sunda itu dikasi buat magic ink 

dikitttt aja...pasti kita bahagia..dan kalau kita bahagia..apalagi 

kalian...hihihihi 

Itu kenpa kita agak telat terbit edisi ini..Tapi walaupun 

kita kurang duit buat cetak..kita tetep cetak.. 

bayarnya pikir belakangan aja ;D 

Lebih baik agak telat..daripada terlalu cepat..! 

COVER 

El’ Kampreto The Best Suicide Tattoo 

Photo by : Patrick Lumbanraja 

Design by : Bdx 

CREW 

Bagian Jumpalitan 

Masih tetep rahasia dong... :) 

contributor 

Lois, Ariep Realino, Fenda, 

Athonk, Reza, Ariep Blingsatan, Tato, 

Cindy Bond, Usman Oeil Photography, 

Kink Tattoo, Eric Custom, Geng Magic Wave 

You can find magic ink at 

Malang 

Nip-Nip 13, Fullmoon Tattoo 

JAKARTA 

Ucha ISC, Ocin Raja Skin Art 

Surabaya 

Reza, Ink Ink Tattoo Studio 

BANDUNG 

Ebie Tattoo Studio, Vaya Con Dios 

Semarang 

Mock Tattoo 

Cibubur 

Dragon ink Tattoo Studio 

Yogyakarta 

Oni Killcat, Hitam Skin Deep Art 

Bali 

Anywhere, when you think you can find us 

Address 

Jl. Swakarya Baru no.2x, Denpasar Bali. 

tlp : 0361-263-569 

0856-41-4444-37 

Email 

magicink.bali@ymail.com 

Facebook 

Magic Ink (page fan), Redaksi Magicink 

Website 

www.magic-ink.org 

Printed by 

Temprina Bali 

Magic Wave & Magic Ink Anniversary 

25 Februari kemarin Magic Ink dan Magic Wave 

bikin event anniversary. Tahun pertama buat Magic 

Ink dan tahun kesepuluh buat Magic Wave, sekalian 

peluncuran ‘Majalah Skate’. So, hari itu 3 acara 

menjadi satu..anak-anak sk8 sibuk dibawah dengan 

papannya masing-masing, Magic Wave dilantai 1, 

bagi-bagi award, Magic Ink bikin kontes tato di lantai 

2...Dam tentu saja masih dengan MC Gofar dan 

Berto.. 

Tato kontes dibagi menjadi 5 kategori, Old School, 

Oriental, Realist Color, Realist Black & Gray, Suicide. 

Untuk ‘suicide’, mungkin ini pertam kalinya dibikin 

kontes. Suicide adalah dimana tattoo artist merjah 

tubuhnya sendiri (tanpa model). Peserta paling 

jauh datang dari Medan dan Manado. Anak-anak 

Manado yang tergabung di NCTC (North Celebes 

Tattoo Community) datang ke Bali untuk ikut kontes 

pertama kalinya. 

Acara mulai sejak jam 5 sore, 35 tato artist dari berbagai 

daerah seperti Bali, Jogja, Malang, Medan, 

Manado, Bandung, Jakarta meramaikan kontes kali 

ini. Penonton yang berjubel cukup menylitkan para 

kontestan, tapi kontes harus tetap jalan. :) 

Musik juga tidak pernah berhenti mulai dari Jumphard, 

The Mouse, Dreizehn, Dion & Kebun Tubuh, 

The Second Home, Dialog Dini Hari terus menghibur 

para penonton. Semakin malam penonton makin 

penuh sesak, apalagi waktu hujan deras...dan masuk 

sampai ke venue..terpaksa para pengunjung makin 

merapat. 

Kontes selesai sekitar pukul 9 malam, tak lama setelah 

itu tim juri yang terdiri dari Erick Tattoo, Arya Dewa, 

Ketut Rudiartana dan 1 orang dari Magic Ink langsung 

melakukan penilaian. Dan inilah hasilnya 

The Best Old School Category David (Mad Ink - Bali) 

2nd Place Old School Category Unyil (Unyil Tattoo - Bali) 

The Best Oriental Category Adde Sixx (Dancink Ronin - Bali) 

2nd Place Oriental Category Recky (Thousand Neddles - Manado) 

The Best Realist Color Category Rama (Ibud Tattoo - Bali) 

2nd Place Realist Color Category Prima (Bali Blondy 3 - Bali) 

The Best Realist Black & Gray Category J’vo (J’vo Tattoo - Jakarta) 

2nd Place Realist Black & Gray Category Ruby (Bali Blondy 1 - Bali) 

The Best Suicide Category El’Kampreto (Pondok Kelir - Yogyakarta) 

2nd Place Suicide Category Jumpbull (Scum Art - Malang) 


Magic Ink 5 

Photo : Patrick Lumbanraja

David Mad Ink Unyil Tattoo Adde Sixx Recky Paulus 

J'vo Tattoo 

EL ' Kampreto 

Ruby Bali Blondy 

Rama Ibud Tattoo 

Congratulation to the Winner 

Magic Ink Tattoo Contest 2011 

Thank’s to : 

Macbeth 

Arak Bali Dewi Sri 

Dragon Ink Tattoo Studio 

Bodhi Tattoo Supplies 

Jumpbull Scum Art 

Prima Bali Blondy 

All Photo : Ketut Dinda, Usman ‘Oeil’ 



gallery of the month 

Nyoman ‘Buch’ Permana 

Generally, Buch likes all kind of tattoo styles, but he mostly into latinos tattoo, 

which mostly done in black and grey. He explores script running lettering, which 

has different groove and form from one to another. Such lettering is his characteristic 

(at least, until today). Not only in tattoos, his fondness in lettering made 

his friends ask him to make some logos. 

Learning to tattoo in 1999, started from a neighbour who had a self-assembled 

tattoo machine, Buch learned tattooing autodidactly from his hobby to draw. 

He started tattooing as his hobby, because at the time he also take his college 

major in Art, and pursued in tattooing while he worked in Hitam Skin Deep Art 

Jogjakarta in 2007. 

In early 2008, he worked in Bali as a graphic designer in one of the surfing industries, 

while tattooing was his side job, as a freelance tattooist. Until then in early 

2010 he start focusing as a tattooist and joines BUDDHA FACE tattoo studio... 

www.buchtattoo.deviantart.com 

Denpasar 12.12.82 

Buddha Face Tattoo 4 

facebook/Nyoman Buch Permana 



1st ink 

Kusuma Dewie 

Denpasar, 02 Desember 1989 

Owner vertigo music studio 

I want to make tattoos since I was in 

high school, but in fact I made one 

when I’m in college. Fortuitously, my 

college friends mostly are tattooed, 

and so does my boyfriend. That’s why 

I decided to make a butterfly tattoo. 

Yandey made my first tattoo. I was 

very nervous n heart-burned, but I was 

in my full intention so I just did it. Turns 

out that being injected is more painful 

than being tattooed. 

Next, I went home and my Mom saw 

my tattoo, but she just gave a wry 

smile...at first Dad thought my tattoo 

is temporary, but I told him, “well, this 

is a tattoo for a lifetime, Dad”. He 

lectured me but finally he understood 

and say “the important thing is that 

you can be responsible of what you 

do, I will support it as long as it’s a positive 

thing.” 

According to me, “tattoo is a media 

to communicate something in the 

heart and is an area to tell stories”

Bisa dibilang dari tahun 2010 sampai awal 2011 ini adalah tahunnya 

Daus. Tattoo artist yang kini dibawah bendera Dragon ink Tattoo 

Studio ini selalu eksis hampir di setiap event tattoo dan hamper 

selalu menang, mengawali awal tahun 2011 di acara magic ink 

tattoo contest, walaupun gagal juara, tapi sehari sesudah itu Daus 

kembali membuktikan ketangguhannya dengan menyabet juara1 

kategori realis color di acara Semarang Modern Tattoo Culture. 

Magic Ink sempat ngobrol banyak sama penggemar kopi ini, selama 

di Bali, kebetulan dia tinggal dirumah Eka Waves, ditempat 

itulah kita ngobrol semalaman, sambil dibikinin tato, hahahaha. 

Mengenal tattoo sekitar tahun 94an, mulai dari membeli dan mengoleksi 

majalah tattoo. Sampai akhirnya pada tahun 97 akhir, Daus 

mulai berani coba coba ke temen, ”Orang pertama yang gw tato 

temen gw anak punk blok M, ha..ha..ha..wah gambarnya keren 

cuma pas jadinya jelek abis, ha..ha..ha..itu juga Cuma di bayar 

pake kripik singkong ha.ha..ha..” 

Daus punya belahan jiwa, Ambon namnya. Baginya Ambon ini 

adalah orang yang selalu support perjalanan Daus sebagai seorang 

tattoo artist. Mesin dan tinta pertamanya juga pemberian 

Ambon. Daus dan Ambon besar bersama, dari lingkungan yang 

sama, sekolahan yang sama (SD sampai kuliah), sepermainan 

yang sama, bedanya Daus jadi tattoo artist sedangkan Ambon 

jadi piercer. Saat ini mereka bekerja di studio yang sama (Dragon 

Ink Tattoo Studio). Bahkan akun facebook merekapun barengan (1 

akun berdua). “Ambon orang yang paling ngerti gw dan mungkin 

berjasa besar dalam karir gw sebagai seorang tattoo artist, selain 

emak gw tentunya”, ujar Daus waktu kita sempat ngobrol2 di Bali. 

Daus juga punya style sendiri,”Style gw lebih ke dark side sama realist 

color, sama warna warna psychadelic kali, ya mungkin karena 

nyaman buat ngerjainnya dan nggak ngebosenin gambarnya 

buat gw, dah itu suka nyakarnya nggak banyak liniernya “.katanya. 

Ya memang hampir di sebagian event yang dia menangkan, 

gambar-gambar realistnya selalu menjadi juara. 

Memang ada kebanggaan tersendiri menjadi Juara, tapi baginya 

ada yang lebih penting dari sekedar juara di kontes, yaitu bisa silaturahmi 

ke teman teman para artist tattoo yang lain. Menurutnya 

mereka semua adalah keluarga. “itu enaknya kalau menjadi artist 

tattoo, banyak saudara jadinya..hehehhe, cuma dukanya kalau 

lagi sepi customer”, katanya. Ia juga masih mengidolakan tattoo 

artist local seperti Wayan Isu (dholpin tattoo), Shotonk (Shotonk 

Tattoo), Unyil (Unyil Tattoo), Kelly (Dragon Ink), Renov (Renov Body 

Art), Pak Mock (Mock Tattoo). Baginya para tattoo artist tersebut 

mempunyai karakter yang luar biasa. 

Ia memang merasa cukup nyaman di posisinya sekarang, Ia 

juga merasa suasana tudio saat ini cukup mengasyikan,, karena 

manajemennya bagus. Kalau dari segi prestasi mungkin menurutnya 

belum seberapa kalo di banding sama yang lain. Untuk itu ia 

mau terus bisa berkarya yang lebih lagi..ya semoga aja terwujud 

(amien-red :D) 

Well said, that 2010 and 2011 is Daus’ year. The tattooist who 

now is working in Dragon Ink Tattoo Studio was present in almost 

every tattoo event, and he won most of the awards. In the early 

2011 in Magic Ink Tattoo Contest, even though he didn’t win 

the award, but only a day after, Daus again prove his ability by 

winning the 1st place in color realism category, in Semarang 

Modern Tattoo Culture event. 

Magic Ink chatted a lot with this huge fan of coffee while he’s 

in Bali, by chance he stayed in Eka Waves’ residence. There, we 

chatted all night long, while tattooing, hahaha.. Started to know 

tattoo around ‘94, he bought and collected tattoo magazines. 

Until the end of ‘97 Daus tried to tattoo his friend. “The first person 

I tattooed is my friend, a blok M punker, hahaha...well the 

design is cool, but the tattoo turned really bad, ahahaha...I was 

paid with cassava chips..hahaha...” 

Daus has a soul mate, Ambon. For him, Ambon is someone who 

always supports Daus’ adventure as a tattoo artist. His first tattoo 

machine and ink was also given by Ambon. Daus and Ambon 

grew together from the same neighborhood, the same education 

circle (from primary school to college), and the same social 

circle. The difference is that Daus grew into a tattooist, while 

Ambon grew into a piercer. At the time, they work together in 

the same studio (Dragon Ink Tattoo Studio). Even they have the 

same facebook account (1 account for both of them!). “Ambon 

is someone who understand me most, and maybe he is the 

one who contribute most in my career as a tattooist, other than 

my Mom, of course,” Daus said when we’re chatting in Bali. 

Daus also has his own style, “My style is more into dark sides and 

color realism, and psychedelic colors too, maybe..Because I 

am comfortable to do it and I didn’t find it boring, to create 

such designs,” he said. Well, he won most of his awards in realism 

category. 

Absolutely there’s a particular pride to be the Winner, but for 

him there’s something more important rather than being a winner 

in a contest, to meet other tattooist friends. According to 

him, they are family. “That’s one good thing to be a tattooist, 

we can get more people in the family...hehe, the sad thing is 

when there’s lack of customers,” he said. He also still idolize 

some local tattooist such as Wayan Isu (Dolphin Tattoo), Shotonk 

(Shotonk Tattoo), Unyil (Unyil Tattoo), Kelly (Dragon Ink), 

Renov (Renov Body Art), and Mr Mock (Mock Tattoo). For him, 

these tattooists has amazing characteristics. 

He feels quite comfortable in his position now, and he also feel 

the studio atmosphere is fun, because of its good management. 

From achievement point of view, it might not as great 

as the others. That’s why he want to achieve more in his art... 

Hopefully it comes true (amen - red :D) 



Text : Lois 

Photo : Putnam Photoworks 

Satu lagi sosok perempuan kreatif di Indonesia, Ina Amanda, 

yang sempat membuka studio tato Naga Nest dan sekarang 

lebih sibuk ngurusin EO-nya, Black Roses Pro dan gothic jewelry 

line-nya, Black Army Suicide. Dua gawean terakhir dipilihnya 

karna bisa di-handle sambil lebih dekat ke anak-anaknya, 

yang salah satunya kena ADD (Attention Deficit Disorder). Ibu 

yang super sabar ini juga salah satu kolektor tato yang telaten 

lho! Hehehe... 

Ina, yang juga akrab dipanggil Bunda sama temen-temen, 

udah ditato pertama kali sejak SMP kelas 1, sekitar taun 88, 

sebuah mawar hitam di dada kanannya. Setelah itu berlanjut 

terus ke lowerback, gambar mawar hitam juga...Btw bunda ini 

memang penggemar warna hitam, mawar hitam, dan bulan 

purnama! Jangan heran kalo dia sering upload foto bulan purnama 

setiap tengah bulan di fb-nya, hihihi... 

Alasannya memiliki tato, katanya , “ gw bukan tipe org yg 

terbuka, apa yang gw rasa terhadap diri sendiri atopun terhadap 

lingkungan sekitar gw, gw gambar dalam bentuk tato 

atau tulisan.” Selain black roses, tato lain yang dimiliki Bunda 

Ina diantaranya ada mantra Tibetan script di punggung dan 

lengan kanan(filosofi hidup manusia, penyeimbang); simbol 

zodiak Pisces dengan bulan sabit dan bintang di punggung 

atas; gabungan nama anak2nya pake tulisan Elvish (peri) di 

belakang kuping- anak2 adalah peri kecil gw yg slalu damping 

gw dan kasih gw smangat hidup, katanya; naga-koi di lengan 

kanan, sebagai lambang kesiagaan dan kesabaran; dan 

tanaman rambat di kaki kanan menggambarkan kalo setiap 

manusia belajar ttg kehidupan dari bawah layaknya seorang 

bayi menuju kedewasaan manusia. Tattooist yang pernah 

berkarya di kulit Bunda antara lain Ecot (Eko Agustiant), Indra 

& Dicky dari Dick’s Tattoo, Asep Blackrajah, Andy Besi, dan 

Kelly Nomadic. 

Sebagai seorang ibu yang punya banyak tato, tentu tambah 

banyak segi masyarakat yang udah dihadapi sama Bunda 

Ina. Misalnya orang tua murid di sekolah, sampe katanya temen 

anaknya yang bilang, “eh, mak lo preman.” trus tanggepan 

anakmu gimana bun? “hehe dia cuek aja tuh katanya, ni 

gw tanyain.” Intinya sih, katanya, cuek aja dengan tanggepan 

orang-orang. Baginya, tato adalah jati diri dalam bentuk 

karya seni yang sifatnya individual. 

Any comments for Magic Ink? Dan kritik, saran dan pesan untuk 

para perempuan bertato di Indonesia :) 

Mau punya edisi Magic Ink yang no 2 kalo ngga salah, yang 

ada foto gw nyah….hahahaha. Dan jangan pernah takut untuk 

mengekspresikan diri, terus berseni dalam tato. “ Jangan 

pernah takut untuk mengekspresikan diri, terus berseni dalam 

tato temukan jati diri kalian dalam tato dan selalu ingat bahwa 

tato adalah salah satu budaya Indonesia.” 

Terimakasih, Bunda Ina! Tetep semangat dan semoga bisa 

berjumpa lagi :) 

Another creative woman in Indonesia, Ina Amanda, who 

once opened Naga Nest tattoo studio, and now she’s more 

into managing her Event Organizer, Black Roses Pro; and his 

gothic jewelry line, Black Army Suicide. She chose the EO and 

the jewelry line because she can handle it while she’s take 

caring her children – one of them is having ADD (Attention 

Deficit Disorder). The super-patient mom is also a dedicated 

tattoo collector! Hehehe... 

Ina, who also known as Bunda Ina to her friends, was tattooed 

since she’s in the secondary school, around ‘88, her first black 

rose on her right chest. Later on, the tattoo journey continues 

to her lowerback, also black roses...By the way, Bunda is very 

fond of black, black roses, and full moon! No wonder if she 

always uploads full moon pics every month on her fb, hihihi... 

Her reason to have tattoos, she said that “I’m not a very extrovert 

person, everything I feel about myself or about my surroundings, 

I tattoo it all in form of drawings, or letterings.” Other 

than the black roses, her other tattoos are: Tibetan script 

mantra on her back and right arm (human’s life philosophy, 

for balance); Pisces zodiac symbol with crescent moon and 

star on her upper back; her children’s names with Elvish lettering 

behind her ears – my children are the elves who always 

beside me and they give me life support, she said; a dragonkoi 

on her upper right arm, as the symbol of preparedness 

and patience; and vines on her right leg to represent that every 

human learn about life from its bottom, from a baby to a 

full-grown human. Tattooists who worked on Bunda’s skin are 

Ecot (Eko Agustiant), Indra & Dicky from Dick’s Tattoo, Asep 

Blackrajah, Andy Besi and Kelly Nomadic. 

As a heavily-tattooed mother, obviously she has encountered 

various people’s respond to her tattoos. Such as other parents 

at her children’s school, even her kid’s friend said (to her kid), 

“hey, your mom is a hoodlum.” Then how did your kid respond 

to that? “hehe he didn’t give a s**t, i’ve just asked him about 

that.” The point is, she said, just don’t give a s**t with whatever 

people say. For her, tattoo is a personality in the form of art, 

which is individual in a sense. 

Any comments for Magic Ink? And maybe messages for tattooed 

women in Indonesia :) 

I want to have Magic Ink’s 2nd issue if I’m not mistaken, my 

photo was on it...hahahaha..And don’t ever be afraid to express 

yourself, keep up making arts in tattoo. ”don’t ever be 

afraid to express yourself, keep up making arts in tattoo and 

find yourself in tattoos, and always remember that tattoo is 

one of Indonesia’s rich culture.” 

Thanks, Bunda Ina! Keep up your spirit, n hopefully we can 

meet again! :) 



David Mad Ink Agung Eternity Prima Bali Blondy Dimas Praja Carpediem Ali Bastardos 

Lucky Rudi 

Ibud TAttoo 

Tattoo Gallery Tattoo Gallery 

Marcelino Hendri 

David Wiz Ink 

Mada Rosemarrie 

Yohan Fullmoon Tattoo 

Hendric Shinigami 



Tattoo Gallery 

Eka Waves Age BrisikTattoo Made Twice Shotonk Tattoo 

Sony Orlon Alink Koko Goldfinger 

Marmar Hellmonk Unyil Tattoo 

Angga El Diablo 

Alox OK Ink Ink SKin Art 

Tattoo Gallery 

Mock Tattoo Koming Chao 



event 

naskleeng 13 Death or Glory 

Go Green & Save The Planet 

@Kertalangu, 11-12-13 Maret 2011 

Nasklengg 13 atau yang lebih di kenal dengan NK13 karena taggingnya 

hampir di seluruh Denpasar, membuat event ulang tahun mereka yang 

bertajuk “Go Green And Save the Earth”. Acara yang di selenggarakan 

di kertalangu ini dikemas 3 hari beruntun dengan agenda acara Seminar 

lingkungan, musik, contest low rider, contest tattoo, pameran lukisan, dan 

tattoo loud NK 13. Dikemas dengan sedimikan rupa, band, arak yang 

berserakan dan suasana kekeluargaan.. 

Hari pertama di isi dengan contest low rider, kampanye “global warming”, 

music akustik dari Dion & Kebun Tubuh, nosstress dan The Hydrant. Dan 

baru di hari keduanya contest tattoonya di gelar, total 17 peserta yang 

ikut dalam contest ini dan mayoritas berasal dari Bali. Ada 3 kategori yang 

di pertandingkan di sini, yaitu kategori oriental, realist black and gray, 

dan old skool. Contest di mulai sekitar pukul 2 siang dan berakhir sekitar 

pukul 6 malam diselingi dengan band-band, sedangkan untuk pemenang 

kontestnya akan di umumkan keesokan harinya. Untuk penjurian sendiri 

dilakukan oleh Roy Parsua, Marmar Helmonk, Shotonk dan Magic Ink 

Di hari ketiga, di puncak acara terlihat antusias penonton yang membludak, 

acara di hari ketiga di isi dengan “gangbang tattoo”, ada shotonk 

tattoo, roy parsua, dan marmar hellmonk tattoo, ada juga tattoo loud 

beberapa partisipan dari tattoo artist membuat tattoo inisial “NK 13”. 

Acara malam itu berlangsung meriah plus di tambah dengan pengumuman 

pemenang contest tattoo. 

Pemenang contest tattoo 

Kategori oriental : 

Kadek Arty(shotonk tattoo studio) 

Erick(Erick custom tattoo) 

Kategori black and gray : 

Kink (kink tattoo studio) 

Nyoman Hendra “buch” permana(Buddha Face) 

Kategori old skool : 

Unyil(unyil tattoo) 

Agung(bali blondy) 



event 

Berselang sehari dari Event Magic Wave & Magic Ink Anniversary, 

kota Semarang menggelar acara tattoo yang berjudul 

Modern Tattoo Culture. Acara yang dihelat di ruangan Astoria 

ballroom Dafam hotel ini dimeriahkan 21 stand studio tattoo 

dari pulau jawa. Event tattoo yang dilaksanakan di Hotel 

Bintang 3 kali ini mampu memberikan pandangan yang berbeda 

di kalangan masyarakat. Biasanya acara tattoo identik 

dengan sesuatu yang urakan dan nyentrik, tapi dalam acara 

ini, masyarakat mampu melihat sisi eksklusif tattoo yang tetap 

nyentrik tapi elegan. 

Acara diawali dengan pemasangan gigi taring (Pairs of Canine) 

oleh seorang ahli gigi asal Semarang kepada seorang 

atrist tattoo (Hendro Dewisurah). Kemudian dilanjutkan dengan 

performance collaboration tattoo (Mock Tattoo dan Hendro 

Dewisurah Tattoo) di atas panggung. 

Event Semarang kali ini juga dijadikan Launching STAR (Semarang 

Tattoo ARtist). Hal ini ditandai dengan Extreme Tattoo 

Performance (Gangbang Tattoo) oleh 10 artist tattoo yang 

merajah bagian belakang seorang model dengan tema tattoo 

Bintang. Hingga kini STAR berjumlah 50 orang dan merupakan 

organisasi yang difungsikan sebagai wadah bagi artistartist 

tattoo semarang untuk lebih menjaga dan mempererat 

tali silaturahmi sesama profesi. 

Modern Tattoo Culture mengkategorikan contest tattoo menjadi 

4 style tattoo (New Skool,Tribal,Realist dan Oriental). Kontes 

tattoo ini diperuntukkan kepada para pengunjung. Sedangkan 

kategori tattoo war dibagi menjadi 3 Style (Potrait Full Colour, 

Oriental Full Colour dan Old Skool Full Colour) yang dikhususkan 

kepada participant 21 studio tattoo tersebut. Dan tidak 

lupa ada juga beberapa penghargaan spesial di event tattoo 

tersebut. 

Modern Tattoo Culture 

Semarang 26 - 27 Februari 2011 

Result : 

Potrait Full Colour 

Juara 1 Daus - Long Mo Dragon Ink Tattoo Studio 

Juara 2 Jumpbull – Scum Art Tattoo studio 

Oriental Full Colour 

Juara 1 Yohan Purnomo– Fullmoon Tattoo Studio 

Juara 2 Dimas Praja – Carpediem Tattoo Studio 

Old Skool Full Colour 

Juara 1 Unyil Hanafi – Unyil Tattoo Studio 

Juara 2 Boy – Cherry Bomb Tattoo Studio 

Penghargaan lainnya : 

Uniquely Tattoo Zelleb Tattoo 

Elegant Tattoo Eric Progonos Tattoo 

Youngest Tattooist Jumpbull Tattoo 

Queen of Tattoo Lidya Mock 

President of STAR (Semarang Tattoo Artist) Freddy Mock 

President of ISC (Indonesian Sub Culture) Kurdian Pangaribuan 

Partisipan : 

Ambarawa (Zelleb Tattoo Facktory), Bali (Unyil Tattoo Gallery), 

Bandung (Boo Tattoo Studio, Mi-ink Tattoo & Jewelry, Yonk 

Tatttoo Studio, Cherry Bomb Tattoo Shop), Malang (Fullmoon 

Tattoo Studio, Scum Art Tattoo Studio, Rockink Tattoo Studio), 

Jakarta (Buyung Tattoo House, Progonos Art Tattoo, Long Mo 

Dragon Ink Tattoo Studio, Rollover Tattoo Studio), Semarang 

(Mock Tattoo, Yudhis Tattoo, Sipatiti Tattoo Parlour), Surabaya 

(Bro Tattoo Studio), Yogyakarta (CarpeDiem Tatttoo Studio, Rejeki 

Tatttoo Studio, Toxic Tattoo Park, Indonesian Tattoo Studio) 

Walaupun memang event kali ini publikasinya masih kurang, 

tapi event ini tetap menjadi ajang berkumpulnya teman lama 

dan baru sesama profesi dan kolektor. TETAP SEMANGAT SEMA- 

RANG TATTOO ARTIST!!! Cheers!! 

Text & Photo : Cindy 



Lookingandlisten 

Ok broo,, certain sedikit tentang band kalian? 

Dulunya band kami bernama BALINESE karena semua 

personilnya cinta bali,hahaha. namun kami sempat 

bubar karena 2 personil kami kuliah di luar Lombok, seiring 

berjalanya waktu kami membentuk band lagi dengan 

memakai nama Lokingandlisten. 

Kenapa nama band kalian Lookingandlisten? 

Arti khusus sih ga ada, Cuma iseng ngambil dari bahasa 

inggris aja, yang berarti musik kami ingin didengar kemudian 

dilihat oleh masyarakat pecinta musik di Lombok 

khususnya. Hahaa 

Siapa aja nama personilnya ? 

Denny (vocal), devo(bass), baron(guitar), bawear(guitar), 

dodix (drummer) 

Kapan sih terbentuknya ? 

Terbentuk setelah lulus SMA kalo g salah 2009, 

Aliran musik kalian apa sih? 

Kaya’nya Powerpop, tapi kami tidak mengkelompokan 

jenis ato aliran musik kami, jd don’t speak befor listening. 

hahhhaha 

mUSIC CORNER 

Influence dari band kalian apa nih ? 

Banyak banget, masing2 dari personil kami memiliki referensi 

band yang berbeda, seperti Avenue to glory,we 

the kings, kami juga sering dengerin painfulbykisses dan 

rocket rockers etc. \m/ 

Udah ngehasilin apa aja ni band kalian? 

Cuma meriahin acara2 musik dari panggung k panggung 

aja, kami baru ngerecod single pertama yang berjudul 

“The Ugly Juliete” , next time ada rencana ngerecod single 

ke-2 buat anak2 SMA.haha 

Trus pendapat kalian tentang tattoo apa ? 

Kami semua suka tattoo, tapi kami belum ada yang tattoan. 

Ahahahha. Tunggu ada duit baru kami berani ngerajah 

badan kami, “TATTO ADALAH SENI MURNI YANG TAK 

TERTANDINGI” 

OK.. last word ?? 

Sukses buat MagicInk, ditunggu lagi edisi barunya. di 

Lombok kami punya tiap edisinya loo..!!! 

Ahaha 



studio Review 

Owner : Agung. 

Artist : Agung, Ruby. 

Perintis : Agus. 

Staff: Arif. 

Alamat : Jl. Dhyanapura no 200x , Seminyak-Bali. 

Telpon : +62 81239 76467 

Email : baliblondy@yahoo.com 

Bali Blondy 1 

The studio has opened for three years, and is under one management 

with Bali Blondy studio in Benesari. With total area 3x10 

meters, the studio is divided into three rooms: tattoo room, waiting 

room and a terrace. Too bad there’s lack of parking space. 

How to get there: 

From Bintang Supermarket to north, about 300meters to the 

intersection, turn left to Dhyanapura street. The studio is about 

200meters after Santa Fe, across Polo store. 

You should know: 

- Minimum charge is IDR 300K, the design is the price parameter. 

- Average customers’ visit is 7-8 person per week. 

- Most guests are from Australia. 

- The studio is using Kurosumi and Mom’s tattoo ink. 

- There’s air conditioner, medical sterilizer and internet facilities. 

- Open daily, from 11AM to 11PM, except on major holidays. 

Star Tattoo 

Owner : Wyn Isu 

Artist : Sony 

Staff : Komang Kampling 

Piercieng : Kencring 

Alamat : Jl. Kartika Plasa (ini front of Discovery Mall). Kuta-Bali. 

Telpon: +62 361 8781 840 + 0813 3707 0879 

Website: www.balistartattoo.com 

The studio’s total area is about 8x8 meters, divided into three rooms: 

tattoo room, waiting room, toilet + a cozy hang out space. Started to 

open 7 years ago, the tattooist likes realism and portraits. The studio 

also accept appointments via facebook and its website. 

How to get there: 

From Discovery Mall to south, turn east across Musro, to Puspa Ayu 

alley no. 3x 

You should know: 

- The minimum charge is IDR 500K, for 5x5 cm black and gray tattoo, 

and IDR 600K for 5x5 cm color tattoo. 

- The studio serves also temporary tattoo and piercing. The charge for 

piercing is IDR 350K (including jewelry). 

- They use Intenze, Starbrite and Black Panther tattoo ink. 

- Most guests are from Russia, Germany, Australia and domestic 

guests. 

- Average guests/customers is 10-15 persons per week. 

- Internet, medical sterilizer, TV and air conditioning are available. 

- Opens daily from 10AM to 10PM, except in Nyepi. 

- Free T-shirt and sticker for every tattoo customer, and the tattoo 

design consultation is free 

Grand Opening Dsitro Mayhem dan 

Kink Tattoo Studio di Tukad Barito 

dimeriahkan oleh acara gangbang 

tattoo, dan musik dari beberapa band 

lokal bali..sukses..! 

Kantor Magic Ink kedatangan 

teman-teman NCTC (North Celebes 

Tattoo Community), beberapa hari 

sebelum acara kontes tato. Thx buat 

cap tikusnya.! 

Mad Ink rencananya akan pindah 

studio di Bulan April. Untuk info lebih 

lanjut, bisa ke facebook: 

DavidJunaKijo Mad-Ink 

Out Now!!The Hydrant’s new album 

“Dirty Thirty” 

order please call/sms 081933005368 

check it out greaser and gangster!! 

kalau ada tempat skate yang belum 

kebagian atau ada yang pengen dapet 

khusus atau mau pasang iklan diharga 

murah meriah, bisa kirim alamatnya ke 

email majalahskate.indo@gmail.com 

Selamat menempuh hidup baru 

buat Mr.Juik Rudi, yang melangsukan 

akad nikah pada tanggal 13 

Maret 2011 

Majalah Magic Ink edisi 14 

sampai di Darwin-Aussie. Thx 

buat Jaemmy Basirudin :) 

Studio baru diseputaran 

Canggu : K&K tattoo studio 

artist : Ketut Gandul 

Mas Happy Dragon Ink lagi 

jadi dokter removal tattoo 

Ade Itameda dengan kemeja 

batik dan style pointilisnya di 

acara Rotterdam Tattoo Convention 

12-13 maret 2011 

Ucha kecapek’an diacara 

Semarang Modern Culture 2011, 

malemnya dia habis nemenin Zelleb 

ronda keliling kabupaten. 

AS Tattoo (Germany) & the Gank , 

waktu lagi di acara tattoo convention 

karlsruhe 



NEWS

...Senandung Tinta 

Belajar nato? 

Kenalan dulu ama yang namanya apprenticeship! 

Apprenticeship itu apa sih? 

Kalo kata Wikipedia, apprenticeship itu adalah system pelatihan keterampilan untuk 

generasi baru para praktisi ahli. Si orangnya ini, alias apprentice, membangun 

karirnya sambil bekerja untuk si ahli atau guru yang membantu apprentice ini 

memahami apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam kerja, sebagai ganti 

dari kerja apprentice (baca: jadi babu/asistennya si guru) hingga waktunya tiba 

bagi si apprentice untuk dinyatakan sebagai ‘ahli’, atau dianggap udah menguasai 

keterampilan itu. 

Sistem apprentice ini juga sebenernya adalah system tradisional di luar sono 

untuk nerusin keahlian dalam nato. Sejauh yang saya tau, sampe sekarang pun 

system ini masih dipake. Siapapun yang mau belajar nato, dateng ke studio tato 

atau tattooist (yang layak, mampu dan punya lisensi jadi ‘guru’, tentunya!), dan 

‘ngelamar’ untuk jadi apprentice. Ada yang modelnya seperti yang udah dijelasin 

sebelumnya, si apprentice ‘membayar’ biaya pelajarannya itu dengan jadi asisten, 

dan bahkan sekarang ada juga yang disuruh bayar beneran, ribuan dollar juga 

ongkosnya. 

Karna ada system, pasti banyak juga yang ngelanggar. Berhubung di e-bay dan 

online shops sekarang buanyak banget yang jual mesin, tinta tato dan peralatan 

lainnya dengan harga terjangkau, banyak orang menganggap ‘keahlian’ ini jadi 

gampang. Asal bisa gambar, pasti bisa nato. Asal mesinnya bisa nyala dan tinta 

bisa masuk ke kulit, udah jadi tattooist (atau tukang tato? –perbedaan istilah 

yang lagi cukup rame di kalangan temen2 akhir2 ini). Pada akhirnya, sepertinya 

sekarang asal punya modal untuk beli mesin dan tinta aja, udah bisa langsung 

masuk deh ke dunia tato ini. 

Coba tanya lagi ke temen2 yang udah terjun ke dunia tato sejak lama….apa 

semudah itu? 

Memang, di Indonesia system apprentice itu jarang banget. Semuanya saling belajar 

dan mengajar. Tapi fase itu kayaknya udah lewat juga, dimana sekarang suka 

gak suka dunia tato di Indonesia udah bisa dibilang ‘industri’. Udah ada supplier, 

ada para tattooist dengan studio standar professional (yang standard dan kualitasnya 

juga udah bisa diterima kalangan internasional), event tato yang diadain 

juga semakin ampuh dan berpengaruh, dan sebagainya. Sepantasnya sih, system 

apprenticeship sudah harus mulai diberlakukan bagi mereka yang mau belajar 

tato. Beberapa studio sudah memasang iklan ‘sekolah tato’, tapi apakah semua 

studio ini emang punya kredibilitas untuk ‘mengajar’? apa aja yang diajarin? 

Daripada jadi panjang tulisannya dan semakin ribet, hehe…saya cerita dikit deh 

tentang gimana saya belajar nato. Btw, bukannya saya merasa lebih berpengalaman 

lho, Senandung Tinta kali ini saya tulis karna keresahan saya akhir2 ini 

setelah ketemu beberapa orang yang bisa dibilang ‘ngasal’. Jadi gini, saya belajar 

karna kepepet. Saya cukup nyesel karna belajar dengan cara yang bisa dibilang 

instan, dan untungnya yang dirugikan baru sedikit, dan dalam hal gambar, bukan 

kesehatan! Puji Tuhan :) maaf ya, temen2 ‘korban’ saya dulu :p Karna merasa 

bisa menggambar dan sering ditato, ya, saya merasa bisa ‘nato’. Korban pertama 

untungnya paha sendiri, dan hasilnya ya gak keruan. Dan saya sadar ternyata 

buanyak hal yang terlewatkan selama saya belajar sendiri ini, apalagi dari segi 

kesehatan. Dari yang malas ganti glove setelah break nato, bersikeras hanya 

pakai satu jenis jarum untuk lining dan shading sekaligus lalu blockingnya jadi 

banyak ‘holiday’, sampai diomel2in tentang kontaminasi silang yang rentan terjadi 

selama pakai glove. Dan masih banyak lagi! Yang saya sadar, yang banyak harus 

dipelajari adalah masalah disiplin dalam kebersihan. Saya sempet dilarang pegang 

mesin kok, sampai bisa sterilin alat2 dengan baik dan benar. Begitu pegang mesin 

pun, dari semua hasil tato yang saya kerjain, saya gak dapet duit. Blas. Setelah 

beberapa waktu dan ‘master’ saya itu bilang kalo saya boleh ambil persenan 

dari hasil karya saya, wihhh senengnya minta ampun :) saya (mungkin) lulus 

apprenticeship. 

Yang suka nonton Miami Ink, pasti tau Yoji Harada, apprenticenya Miami Ink. Dia 

udah punya pengalaman nato sebelum masuk Miami Ink, tapi tetep aja harus 

‘mulai dari bawah’ ketika dia masuk MI. Karna ya itu, pengalaman nato yang 

seperti apa? 

Emang sih, gak bisa disamain ama di Indonesia, dimana gak banyak orang ngerti 

tentang apprenticeship dan gimana yang diajarin bukan hanya teknik tato, tapi 

juga disiplin kebersihan, dan mentalnya itu sendiri. Mungkin gak banyak yang berani 

pasang iklan ‘buka sekolah tato’, karna memang basicnya dulu belajar itu ya 

sharing sama temen2 dan merasa sampai sekarang pun masih belajar dan merasa 

gak pantes jadi guru resmi di ‘sekolah’ tato. Tapi saya nemuin kok, beberapa 

‘master’ yang punya asisten yang juga belajar nato dari beliau2 ini. Gak sedikit 

juga tattooist oke yang gak pelit ngasih ilmu tentang teknik. 

Mother, Shop Manager, Apprentice, Musician , etc 

Lois 

Tapi ya itu…apa ada sesuatu yang instan, yang hasilnya baik? 

Temen saya ada yang udah jadi apprentice 6taun, tetep aja gak dilulusin. Kenapa? 

Karna mentalnya blom siap, katanya sih (dia juga dikasi tau ama ‘guru’nya 

alas an knapa dia ga lulus2). Mental yang kayak apa sih misalnya? Hmm kalo 

saya pernah denger ada tattooist oldskul sono pernah ngomong, “Kalo pengen 

kaya, jangan jadi tattooist. Kalo bisa puter2 Hollywood sambil naik Bentley, itu 

bukan tattooist, itu selebriti.” Entah nyindir siapa (hehehe), tapi kalo dipikir2 

ya ada bener dan ada nggaknya. Kalo pengen cepet dapet duit, ya…ngelamar 

kerja aja kali ya, ato ngerampok bank. Acara reality show di TV itu kadang 

lebay juga, ya dipikir aja…apa iya bisa tiap malem hura2 abis nato seharian? 

Bokek juga kale T_T Tapi kan karna ini nongol di tv kabel dan videonya jg berceceran 

di youtube, banyak yang ngakses dan mayoritas berkesimpulan bahwa 

‘jadi tattooist asik juga ya? Cepet dapet duit banyak’. Selamat, bagi para pemilik 

modal :) buka e-bay atau akun tattoo supply, langsung bejibunlah penawaran 

mesin, alat2 dan sebagainya. 

Tuhkan jadi panjang, Intinya sih: 

1. Belajar tato itu gak mudah. Kalo nanya2 tentang apprenticeship di Indonesia, 

durasinya mungkin gak selama temen saya itu, karna disini prosesnya untuk 

jadi tattooist blom ribet, blom harus pegang surat izin dari depkes atau apa. 

Seni tato itu gak hanya menggambar atau merajah tubuh orang dengan ciamik, 

tapi ini juga berhubungan erat sama kesehatan dan kelangsungan hidup orang 

lain! 

2. Kalo nyari ‘master’, pilihnya hati-hati! Pilihan ini kurang lebih sama dengan 

cara milih tattooist untuk nambah tato. Pengalamannya sejauh mana? Hanya 

baca dari buku, atau udah ngalamin sendiri? Portfolionya kayak apa? 

3. Kalo nemu system apprenticeship dan jadi apprentice, selamat menjadi 

sabar ya :) Pelajaran yang didapet itu dibayar dari kita yang bantu2 ‘master’ 

dari nyapu/ngepel lantai studio, ngosrek wastafel, nyuci alat, dsb. Tiap master 

pasti punya peraturannya sendiri, tapi ada hal-hal standar (yang penting) yang 

harus dilakuin/dipelajari sambil praktek. Hal-hal kecil, tapi penting, yang harus 

jadi kebiasaan selama jadi tattooist. Jangan salah, ketahanan mental disini jadi 

penting banget :) 

4. Jangan sotoy belajar nato sendiri ya, hehehe…jangan kayak saya dulu maksudnya 

:p setiap craftsman pasti belajar dari masternya (saya lupa ini kutipan 

siapa, hehehe sori). Sotoy belajar dan gengsi bertanya sesat di jalan deh :p 

Hmm ini beberapa hasil karya awal saya waktu masih tidak terarah, huhuhu…. 

terbuka juga aibnya :p terimakasih untuk Nongki, Rio, Adit, dan beberapa 

temen lain yang udah jadi korban x) Apprenticeship di Indonesia belum mahal 

secara nominal, tapi jadi mahal karna masih langka :) 

Dan untuk introspeksi dan mungkin sedikit teguran…. 

Are you experienced? (Jimi Hendrix) 



cartoon

28 

Magic Ink

Magic Ink 1 - Magic Wave Bali

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?